DOSEN PENGAMPU:
Nursyaidah M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Pemakalah
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tinjauan kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD) memegang peranan
penting dalam memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran inti. Bahasa
Indonesia memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sarana komunikasi, ekspresi diri, dan pengetahuan. Oleh karena itu,
pendidikan Bahasa Indonesia pada jenjang MI/SD memiliki tujuan yang
sangat penting dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa
yang baik dan benar serta memahami keberagaman budaya dan sastra
Indonesia.1
Tinjauan kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia pada MI/SD
mencakup berbagai aspek penting yang harus dikuasai oleh siswa. Salah
satu kompetensi utama adalah kemampuan berbicara atau lisan, di mana
siswa diajarkan untuk menyampaikan gagasan dan ide dengan jelas dan
lugas dalam berbagai situasi komunikasi sehari-hari.
Selain kemampuan berbicara, kemampuan mendengarkan atau lisan
juga menjadi fokus dalam tinjauan kompetensi Bahasa Indonesia. Siswa
diajarkan untuk dapat memahami isi pembicaraan secara utuh dan
menginterpretasikan informasi yang disampaikan dengan tepat. Kompetensi
menulis juga menjadi bagian penting dalam tinjauan pembelajaran Bahasa
Indonesia di MI/SD. Siswa diajarkan untuk mengembangkan kemampuan
menulis teks yang bermakna dan sesuai dengan konteks, mulai dari menulis
kalimat sederhana hingga teks naratif yang lebih kompleks.
Selain itu, kemampuan membaca atau literasi menjadi fokus penting
1
Sari, S. “Evaluasi Kompetensi Bahasa Indonesia Siswa MI/SD dalam Kurikulum 2013:
Studi Kasus di Sekolah.” Jurnal Pendidikan Dasar, 15(2), 2021. Hlm. 78-92.
1
dalam tinjauan kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa
diajarkan untuk memahami berbagai jenis teks, mulai dari teks naratif,
deskriptif, hingga ekspositori, serta mengambil informasi yang relevan dari
teks tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pentingnya Pembelajaran Bahasa Indonesia itu?
2. Bagaimana Kompetensi Berbicara (Lisan) itu?
3. Bagaimana Kompetensi Mendengarkan (Lisan) itu?
4. Bagaimana Kompetensi Menulis itu?
5. Bagaimana Kompetensi Membaca (Literasi) itu?
6. Bagaimana Pemahaman Tata Bahasa itu?
7. Bagaimana Apresiasi Budaya dan Sastra Itu?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Pentingnya Pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui Kompetensi Berbicara (Lisan)
3. Untuk mengetahui Kompetensi Mendengarkan (Lisan)
4. Untuk mengetahui Kompetensi Menulis
5. Untuk mengetahui Kompetensi Membaca (Literasi)
6. Untuk mengetahui Pemahaman Tata Bahasa
7. Untuk mengetahui Apresiasi Budaya dan Sastra
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mulyadi, M. “Penguasaan Kompetensi Bahasa Indonesia di MI/SD: Pendekatan
Kurikulum 2013.” (Surabaya: PT Bina Ilmu 2019). Hlm. 66
3
negara mereka.
Pembelajaran Bahasa Indonesia juga merupakan fondasi bagi
pengembangan literasi siswa. Melalui pembacaan dan penulisan dalam
Bahasa Indonesia, siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka
tentang dunia, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta
mengasah kreativitas dan imajinasi mereka.
Selain itu, kemampuan berbahasa Indonesia yang baik juga
menjadi modal utama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam
dunia kerja dan karier. Siswa yang memiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik cenderung lebih mudah untuk berkomunikasi,
menulis, dan berinteraksi dalam berbagai situasi profesional.
Pentingnya pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD juga
terkait dengan penguatan jati diri dan identitas siswa sebagai bagian dari
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam
mempersatukan beragam suku, budaya, dan agama yang ada di
Indonesia, sehingga pembelajaran bahasa ini juga merupakan upaya
membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga memiliki
dampak sosial yang luas dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan berbahasa
yang baik dapat membantu siswa untuk lebih mudah berinteraksi dengan
teman sebaya, guru, dan masyarakat secara umum.
2. Kompetensi Berbicara (Lisan)
Kemampuan berbicara (lisan) merupakan salah satu aspek
penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD. Melalui
kemampuan berbicara, siswa dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan
pemikiran mereka secara lisan dengan jelas dan lugas. Hal ini penting
karena berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling
umum digunakan dalam interaksi sehari-hari.3
3
Zainal, Z. “Pengembangan Kompetensi Bahasa Indonesia Siswa MI/SD melalui
Pendekatan Pembelajaran Aktif: Tinjauan Kurikulum.” Jurnal Pendidikan MI/SD, 25(1), 2019.
4
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajarkan untuk
mengembangkan kemampuan berbicara mereka melalui berbagai
kegiatan, seperti presentasi, diskusi kelompok, ceramah, dan permainan
bahasa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar untuk menyampaikan
informasi dengan jelas, mengemukakan pendapat secara terbuka, dan
berinteraksi dengan baik dengan orang lain.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan kemampuan berbicara formal dan informal. Siswa
diajarkan untuk menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan
konteks komunikasi, baik itu dalam percakapan sehari-hari maupun
dalam situasi formal seperti presentasi di depan kelas.
Kompetensi berbicara (lisan) juga mencakup kemampuan
mendengarkan dengan baik. Siswa diajarkan untuk memahami
informasi yang disampaikan oleh orang lain dengan cermat dan
meresponsnya dengan tepat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
siswa dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan komunikasi dan
belajar dari pengalaman orang lain.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan berbicara dalam berbagai situasi
komunikasi, seperti berpidato, berdebat, atau mengikuti wawancara.
Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar untuk mengatur pikiran mereka
secara logis, menyusun argumen yang kuat, dan menyampaikan ide
mereka dengan percaya diri.
Pentingnya kompetensi berbicara (lisan) dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia tidak hanya terbatas pada kemampuan komunikasi
siswa secara individual, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan
mereka untuk berkontribusi dalam pembelajaran kelompok. Melalui
diskusi kelompok dan kerja sama dalam proyek-proyek pembelajaran,
siswa dapat belajar untuk berkomunikasi dengan efektif, mendengarkan
Hlm. 45-58.
5
pendapat orang lain, dan mencapai tujuan bersama.
3. Kompetensi Mendengarkan (Lisan)
Pembahasan tentang kompetensi mendengarkan (lisan) dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD memiliki peran yang penting
dalam membentuk kemampuan siswa untuk memahami dan merespons
informasi yang disampaikan secara lisan.
Kemampuan mendengarkan (lisan) merupakan salah satu aspek
kunci dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD. Melalui
kemampuan mendengarkan, siswa diajarkan untuk memahami
informasi yang disampaikan oleh orang lain secara efektif dan
meresponsnya dengan tepat. Hal ini penting karena mendengarkan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi yang
efektif.4
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diberikan
berbagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
mendengarkan mereka melalui berbagai kegiatan, seperti mendengarkan
ceramah, presentasi, percakapan, atau dialog antar siswa. Melalui
kegiatan ini, siswa diajarkan untuk fokus dan memahami informasi yang
disampaikan, mengidentifikasi inti dari pesan yang disampaikan, dan
merespons dengan tepat.
Kompetensi mendengarkan (lisan) juga mencakup kemampuan
untuk memahami berbagai jenis teks lisan, seperti pidato, ceramah,
wawancara, atau dialog. Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi tujuan
dari teks tersebut, menyimpulkan informasi yang disampaikan, dan
menanggapi dengan pertanyaan atau tanggapan yang sesuai.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan mendengarkan secara aktif. Siswa
diajarkan untuk menggunakan strategi mendengarkan yang efektif,
seperti mencatat poin penting, mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi,
4
Gunawan, G. (2019). “Kompetensi Bahasa Indonesia untuk Tingkat MI/SD: Perspektif
Kurikulum.” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2019). Hlm. 18-19
6
atau mengulangi informasi yang disampaikan. Hal ini membantu siswa
untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan.
Pentingnya kompetensi mendengarkan (lisan) dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia juga terkait dengan kemampuan siswa
untuk berpartisipasi secara aktif dalam interaksi sosial dan pembelajaran
kelompok. Dengan kemampuan mendengarkan yang baik, siswa dapat
berkontribusi dalam diskusi kelas, berkolaborasi dengan teman sebaya,
dan belajar dari pengalaman orang lain.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan mendengarkan yang kritis dan reflektif.
Siswa diajarkan untuk mengevaluasi informasi yang disampaikan secara
kritis, menyaring informasi yang relevan, dan mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam terhadap topik yang dibahas.
4. Kompetensi Menulis
Pembahasan mengenai kompetensi menulis dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di MI/SD memiliki peranan yang penting dalam
mengembangkan kemampuan siswa untuk mengekspresikan pemikiran
dan ide-ide mereka secara tertulis dengan jelas dan efektif.
Kemampuan menulis merupakan salah satu aspek penting dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD. Melalui kemampuan
menulis, siswa diajarkan untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan
pemikiran mereka secara tertulis dengan jelas dan teratur. Hal ini
penting karena menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
paling umum digunakan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diberikan
berbagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan menulis
mereka melalui berbagai jenis teks, seperti narasi, deskripsi, eksposisi,
dan argumentasi. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk mengatur
pikiran mereka secara logis, menyusun argumen yang kuat, dan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan tujuan dan audiens yang
7
dituju.5
Kompetensi menulis juga mencakup kemampuan untuk
menguasai struktur dan tata bahasa Bahasa Indonesia dengan baik.
Siswa diajarkan untuk menggunakan kalimat dan paragraf yang benar,
menghindari kesalahan tata bahasa dan ejaan, serta mengembangkan
gaya penulisan yang sesuai dengan jenis teks yang ditulis.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan menulis kreatif. Siswa diajarkan untuk
mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka dalam menulis cerita,
puisi, atau karangan lainnya. Hal ini membantu siswa untuk
mengembangkan kepekaan estetika dan apresiasi terhadap seni bahasa.
Pentingnya kompetensi menulis dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia juga terkait dengan kemampuan siswa untuk menghasilkan
teks yang berkualitas dan bermakna. Melalui menulis, siswa dapat
mengasah kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi, dan
menyampaikan argumen atau pendapat mereka dengan jelas dan
persuasif.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan menulis dalam berbagai konteks dan
genre. Siswa diajarkan untuk menulis teks yang sesuai dengan
kebutuhan dan situasi komunikasi, baik itu teks akademis, kreatif, atau
fungsional.
5. Kompetensi Membaca (Literasi)
Pembahasan mengenai kompetensi membaca (literasi) dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD memiliki peran yang penting
dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami,
menafsirkan, dan mengevaluasi berbagai jenis teks secara efektif.
Kemampuan membaca (literasi) merupakan salah satu aspek
penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD. Melalui
5
Jaya, J. “Tinjauan Komprehensif Kompetensi Bahasa Indonesia di MI/SD: Implikasi
Kurikulum.” (Yogyakarta: PT Ar-Ruzz Media 2020). Hlm. 76
8
kemampuan membaca, siswa diajarkan untuk memahami teks dengan
baik, mengekstrak informasi yang relevan, dan menggunakan strategi
membaca yang efektif. Hal ini penting karena membaca merupakan
keterampilan dasar yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diberikan
berbagai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan membaca
mereka melalui berbagai jenis teks, seperti narasi, deskripsi, eksposisi,
dan argumentasi. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk memahami
struktur teks, mengidentifikasi tujuan penulis, dan menafsirkan makna
yang terkandung dalam teks tersebut.
Kompetensi membaca (literasi) juga mencakup kemampuan
untuk menguasai kosakata dan struktur bahasa Bahasa Indonesia dengan
baik. Siswa diajarkan untuk menggunakan kamus dan referensi lainnya
untuk memperluas kosa kata mereka, serta mengenali struktur kalimat
dan tata bahasa yang tepat dalam teks yang mereka baca.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan membaca kritis. Siswa diajarkan untuk
menggunakan strategi membaca yang kritis, seperti menyaring
informasi yang relevan, mengevaluasi argumen yang disajikan, dan
mengidentifikasi bias atau propaganda dalam teks. Hal ini membantu
siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam
terhadap materi yang mereka baca.
Pentingnya kompetensi membaca (literasi) dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia juga terkait dengan kemampuan siswa untuk
menganalisis dan menafsirkan teks secara kritis. Melalui membaca,
siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
mempertanyakan informasi, dan menyimpulkan kesimpulan yang
berdasarkan bukti yang diberikan dalam teks.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan membaca dalam berbagai konteks dan
genre. Siswa diajarkan untuk membaca teks akademis, fiksi, non-fiksi,
9
dan media massa dengan pemahaman yang baik, serta mengenali ciri
khas dan struktur dari masing-masing jenis teks.
6. Pemahaman Tata Bahasa
Pembahasan mengenai pemahaman tata bahasa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD memiliki peranan yang
penting dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk menggunakan
bahasa secara tepat dan efektif dalam komunikasi tertulis dan lisan.
Pemahaman tata bahasa merupakan salah satu aspek penting
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD. Melalui pemahaman
tata bahasa, siswa diajarkan untuk menguasai struktur kalimat,
penggunaan kata, dan aturan tata bahasa yang benar. Hal ini penting
karena tata bahasa merupakan kerangka dasar dalam penggunaan bahasa
yang baik dan benar.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diberikan
berbagai kesempatan untuk mempelajari tata bahasa melalui berbagai
kegiatan, seperti latihan menulis, berbicara, dan mendengarkan. Melalui
kegiatan ini, siswa diajarkan untuk mengenali dan menggunakan
berbagai jenis kalimat, mengetahui fungsi kata-kata dalam kalimat, dan
memahami aturan-aturan tata bahasa yang berlaku.
Kompetensi pemahaman tata bahasa juga mencakup
kemampuan untuk menghindari kesalahan tata bahasa dan ejaan dalam
komunikasi tertulis. Siswa diajarkan untuk memperhatikan struktur
kalimat, pemilihan kata, dan tata bahasa yang tepat dalam menulis teks,
sehingga dapat menghasilkan tulisan yang jelas, padat, dan teratur.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
pengembangan keterampilan berpikir analitis dan reflektif dalam
memahami tata bahasa. Siswa diajarkan untuk menganalisis struktur
kalimat, mengidentifikasi jenis-jenis kata, dan menyusun kalimat yang
sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi.
Pentingnya pemahaman tata bahasa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia juga terkait dengan kemampuan siswa untuk menghasilkan
10
tulisan yang berkualitas dan bermakna. Dengan memahami tata bahasa
dengan baik, siswa dapat mengekspresikan ide dan gagasan mereka
dengan jelas, serta menyampaikan pesan yang tepat dan efektif kepada
pembaca atau pendengar. 6
Selain itu, pemahaman tata bahasa juga memungkinkan siswa
untuk mengembangkan keterampilan berbahasa yang lebih luas, seperti
berbicara, mendengarkan, dan membaca. Dengan memahami tata
bahasa dengan baik, siswa dapat mengenali pola-pola bahasa,
memperkaya kosakata, dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap
teks yang mereka baca atau dengar.
7. Apresiasi Budaya dan Sastra
Apresiasi budaya dan sastra merupakan salah satu aspek penting
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD. Melalui apresiasi
budaya dan sastra, siswa diajarkan untuk mengenal, memahami, dan
menghargai berbagai karya sastra dan warisan budaya Indonesia. Hal ini
penting karena budaya dan sastra merupakan bagian integral dari
identitas dan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diberikan
berbagai kesempatan untuk mengenal dan mengapresiasi berbagai karya
sastra Indonesia, seperti cerita rakyat, dongeng, puisi, dan prosa.
Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk memahami makna dan pesan
yang terkandung dalam karya sastra, serta menghargai keindahan bahasa
dan imajinasi pengarang.
Apresiasi budaya dan sastra juga mencakup pemahaman
terhadap nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Siswa
diajarkan untuk memahami latar belakang budaya dan sejarah
masyarakat Indonesia, serta menghargai keberagaman budaya yang ada
di Indonesia.
Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga melibatkan
6
Andika, A. “Pembelajaran Bahasa Indonesia MI/SD: Kompetensi dan Strategi.” (Jakarta:
PT Penerbit Buku Kompas 2018). Hlm. 37
11
pengembangan keterampilan apresiasi terhadap seni dan budaya secara
kritis. Siswa diajarkan untuk mengkritisi dan menganalisis berbagai
karya sastra dan budaya, serta mengidentifikasi nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
Pentingnya apresiasi budaya dan sastra dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia juga terkait dengan pembentukan identitas dan
karakter siswa. Melalui apresiasi terhadap budaya dan sastra, siswa
dapat mengembangkan rasa bangga terhadap warisan budaya Indonesia,
serta memiliki identitas yang kuat sebagai warga negara Indonesia.
Selain itu, apresiasi budaya dan sastra juga dapat menjadi sarana
untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan siswa tentang budaya
dan sastra Indonesia. Dengan mengenal dan mengapresiasi berbagai
karya sastra dan budaya Indonesia, siswa dapat mengembangkan
kepekaan estetika dan kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, tinjauan kompetensi pembelajaran Bahasa
Indonesia pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD)
menunjukkan pentingnya pemahaman siswa terhadap bahasa Indonesia
sebagai sarana komunikasi, ekspresi diri, dan pengetahuan. Kompetensi
tersebut mencakup kemampuan berbicara, mendengarkan, menulis, membaca,
pemahaman tata bahasa, apresiasi terhadap keberagaman budaya dan sastra
Indonesia, serta literasi digital. Melalui pembelajaran yang terarah dan
menyeluruh, diharapkan siswa dapat menguasai Bahasa Indonesia dengan
baik, menjadi pembelajar yang efektif, dan berkontribusi dalam memajukan
budaya dan sastra Indonesia.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat pemakalah paparkan. Mudah-mudahan
bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca. Dan tidak lupa
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah
selanjutnya. Terima kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
14