Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SD KELAS RENDAH

DISUSUN OLEH:

BAGUS OKTA FITRA ( 2018143329 )

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. ACHMAD WAHIDY M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MEMBACA PERMULAAN DAN
MENULIS PERMULAAN”. Selanjutnya shalawat beserta salam penulis ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam setiap sikap dan
tindakan kita sebagai seorang muslim.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Achmad Wahidy M.Pd sebagai dosen pembimbing mata kuliah ‘Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia SD Kelas Rendah’ yang telah membimbing penulis dalam
pembuatan makalah ini.

Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Mata
Kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia SD Kelas Rendah di Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI
Palembang.

Penulisan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu dengan
segala kerendahan hati diharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas PGRI Palembang dan semua pihak pada umumnya.

Palembang, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.........................................................................................

B. Rumusan masalah....................................................................................

C. Tujuan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca Menulis Permulaan .........................................

B. Tujuan Membaca dan Menulis Permulaan…………………………..

C. Membaca Permulaan.............................................................................

D. Menulis Permulaan................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................

B. Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari


suatu yang ditulis.Keterampilan membaca dan menulis ini diperoleh seseorang setelah
mereka memasuki usia sekolah.Oleh karena itu kedua jenis keterampilan berbahasa ini
merupakan sajian pembelajaran yang utama bagi para murid-murid di SD kelas
rendah.Kedua materi keterampilan ini di sajikan dalam satu paket membaca,menulis
permulaan.Membaca dan menulis harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena
keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD.
Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah
sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca dan menulis mereka.Siswa
yang tidak mampu membaca dan menulis dengan baik akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.Siswa akan mengalami
kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai
buku pelajaran,buku-buku bahan penunjang,dan sumber-sumber belajar tertulis yang
lain.Selain itu siswa akan mengalami kesulitan dalam mencatat.Akibatnya,kemajuan
belajarnya juga lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami
kesulitan dalam membaca dan menulis.
Membaca dan menulis permulaan merupakan tahapan proses belajar bagi siswa
SD kelas rendah.Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-
teknik membaca dan menulis seta menangkap isi bacaan yang baik.Oleh karena itu guru
perlu merancang pembelajaran membaca dan menulis dengan baik sehingga mampu
menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Keterampilan membaca dan menulis permulaan ini sangat penting untuk itu guru
harus mampu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan membaca dan menulis permulaan
yang dihadapi oleh siswa.Identifikasi ini bertujuan agar kita bisa mengatasi kesulitan
membaca dan menulis permulaan yang dihadapi oleh siswa.Sehingga anak yang
berkesulitan membaca dan menulis ini dapat membaca dan menulis dengan lancar.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana proses membaca dan menulis permulaan pada anak SD di kelas rendah?
2. Apa tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan? 

C. Tujuan
1. Mendefinisikan pengertian dari keterampilan membaca , menulis permulaan.
2. Mengetahui tujuan pembelajaran bahasa membaca, menulis permulaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca Menulis Permulaan (MMP)

Membaca Menulis Permulaan merupakan program pembelajaran yang


diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal
pada saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah. Pada tahap awal anak memasuki
bangku sekolah di kelas 1 sekolah dasar, MMP merupakan menu utama.
Mengapa disebut permulaan, dan apa sasarannya ? Peralihan dari masa bermain di
TK (bagi anak-anak yang mengalaminya) atau dari lingkungan rumah (bagi anak yang
tidak menjalani masa di TK) ke dunia sekolah merupakan hal baru bagi anak. Hal
pertama yang diajarkan kepada anak pada awal-awal masa persekolahan tersebut adalah
kemampuan membaca dan menulis. Kedua kemampuan ini akan menjadi landasan dasar
bagi pemerolehan bidang-bidang ilmu lainnya di sekolah.
Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan
membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak dapat
mengubah dan melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna.
Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambing-lambang huruf
yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-bunyi tersebut.
Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju
pemilikan kemampuan membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Yang dimaksud
dengan melek wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni
kemampuan mengubah lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai
pemahaman akan lambang-lambang tersebut. Dengan bekal kemampuan melek wacana
inilah, kemudian anak dipajankan dengan berbagai informasi dan pengetahuan dari
berbagai media cetak yang dapat diakses sendiri.
Kemudian kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan
kemampuan membaca permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis
lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk
dapat menuliskan ( mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambang-
lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu
menjadi bermakna . selanjutnya dengan kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan
anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke dalam
bentuk bahasa tulis melalui lambing-lambang tulis yang sudah dikuasainya. Inilah
kemampuan menulis yang sesungguhnya.

B. Tujuan Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan


Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan
kurikulum terkini yang digunakan di sekolah-sekolah sebagai pengganti atas kurikulum
sebelumnya, yakni Kurikulum1994. Penyempurnaan kurikulum ini mengacu pada
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah terkait yang mengamanatkan adanya standar nasional pendidikan. Standar-
standar dimaksud berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta
penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Seperti dijelaskan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Tr. Indra Jati
Sidi dalam kata pengantar untuk Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia bahwa upaya penyempurnaan kurikulum dimaksudkan untuk mewujudkan
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh
mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya. Dimensi-dimensi
dimaksud meliputi aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan,
kesehatan, seni, dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada
peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaiakan diri, dan berhasil
dalam kehidupan. Kurikulum tersebut dikembangkan secara lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhan dan keadaan masing-masing daerah dan sekolah setempat.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia hendaknya memadai dan
efektif sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi sosial, media pengembangan ilmu, dan
alat pemersatu bangsa. Daerah atau sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk
menjabarkan standar kompetensi itu sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masing-
masing secara kontekstual.
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek membaca, untuk
SD dan MI adalah sebagai berikut: “membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paraagraf,
berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia,
serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa
dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun,
dan drama anak. Kompetensi membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya baca”.
Standar kompetensi aspek membaca di kelas 1 sekolah dasar ialah siswa mampu
membaca dan memahami teks pendek dengan cara membaca lancar (bersuara) dan
membaca nyaring beberapa kalimat sederhana. Standar kompetensi ini diturunkan ke
dalam empat buah kompetensi dasar, yakni :
1.      membiasakan sikap membaca yang benar

2.      membaca nyaring

3.      membaca bersuara (lancar)

4.      membacakan penggalan cerita.

C. Membaca Permulaan
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah
dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-
teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu
merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan
kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

1. Faktor-faktor yang menyebabkan anak mengalami kesulitan membaca permulaan


Membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak(Spodek dan
Sacacho,1994).Adapun tujuan pembelajaran membaca permulaan di SD adalah agar
siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan
tepat(Depdikbud,1994/1995:4).Dalam praktek lapangan,banyak kita jumpai pada
anak usia SD,terutama kelas rendah masih terhitung banyak siswa yang mengalami
kesulitan belajar dallam hal membaca bacaan.Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor,baik faktor internal(yang berasal dari diri pembaca)maupun faktor
eksternal(yang berasal dari luar diri pembaca).Faktor internal antara lain
meliputi:minat baca,kepemilikan kompetensi pembaca,motivasi dan kemampuan
pembacanya.Sedangkan faktor eksternal antara lain meliputi unsur-unsur yang berasal
dari lingkungan baca.
a. Faktor internal
1. Minat baca
Minat merupakan kegiatan siswa dengan penuh keksadaran terhadap suatu
objek,oleh karena itu minat perlu dikembangakan dan dilatih dengan terus
menerus.Jika minat baca anak rendah makan tingkat keberhasilan anak dalam
membaca akan sulit tercapai.Minat baca anak harus dikembangkan sejak
dini.Dan untuk membangkitkan minat baca siswa,guru harus memberikan
motivasi dan bimbingan pada diri siswa.
2. Motivasi
Kegiatan pembelajaran akan berhasil dan tercapai tujuannya jika dalam diri
siswa tertanam motivasi.Motivasi dalam proses pemeblajaran berfungsi untuk:
(1)fungsi membangkitkanyaitu mengajak siswa belajar(2)fungsi harapan yaitu
apa yang harus bisa dilakukan setelah berakhirnya pengajaran(3)fungsi
intensif yaitu memberikan hadiah pada prestasi yang akan datang(4)fungsi
disiplin yaitu menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol tingkah
laku yang menyimpang(Abd.Rachman,1993:155)
3. Kepemilikan kompetensi membaca
Keterampilan berbahasa ada empat,yaitu:keterampilan
membaca,berbicara,menyimak,dan menulis.Keterampilan dalam membaca
diperlukan latihan-latihan tahap demi tahap.Kegiatan membaca berkaitan
dengan pengenalan huruf,bunyi dan huruf rangkaian kata,makna atau maksud
dan pemahaman terhadap makna atau maksud.Jika kegiatan membaca tidak
dilakukan secara teratur maka keterampilan membaca yang dimiliki anak akan
berkurang dengan sendirinya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini meliputi unsur-unsur yang berasal dari lingkungan
baca.Dalamhail ini sekolah sebagai pusat kebudayaan harus menciptakan siswa
yang gemar membaca melali perpustakaan sekolah.Sekolah harus dapat
menciptakan suasana perpustakaan yang menyenangkan dan memberi
kenyamanan siswa dalam belajar.Lingkungan baca sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan memabaca anak.Lingkungan baca anak yang menyenangkan akan
memberikan kenyamanan basu si pembaca dan mempermuda anak dalam
membaca.

D. Menulis Permulaan
Menulis bukan hanya kegiatan nyalin bentuk tulisan atau keterampilan
menggerakan alat tulis di atas media tulis,melainkan bagaimana seseorang penulis
memvisualisasikan atau mengekspresikan apa yang dilihat,didengar,dan dipikirkannya
kedalam lambang-lambang tulisan.Menulis juga merupakan pemindahan pikiran dan
perasaan dalam bentuk lambang-lambang
bahasa(Semi,1990:47).Nuryantoro(2001:296)menyatakan bahwa,Aktivitas menulis
merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa paling
akhir dikuasai pelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan,berbicara dan
membaca.Sehingga keterampilan menuls perlu diajarkan pada jenjang pendidikan dasar
dikarenakan untuk mengimbangi keterampilan berbahasa lainnya.Keterampilan menulis
harus diajarkan sejak pendidikan dasar.Dikarenakan menulismerupakan keterampilan
berbahasa yang umumnya paling sulit dikuasai anak.Selain itu kemampuan menulis
sangat dituntut dalam kehidupan bermasyarakat,seperti untuk berkirim
surat,mencatat,mengisi formulir,dll
Terdapat beberapa cakupan keterampilan menurut Yusuf(2003:105)menulis yang
termasuk di dalamnya antara lain:
1. Memegang alat tulis
2.Menggerakan alat tulis ke atas ke bawah
3. Menggerakan alat tulis melingkar
4. Menyalin huruf
5. Menyalin nama sendiri dengan huruf balok
6. Menulis nama sendiri dengan huruf balok
7. Menyali huruf balok dari jarak jauh
8. Menyalin huruf,kata,dan kalimat dengan tulisan bersambung
9. Menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh.

Menulis merupakan aktivitas multisensori yang mana gabungann dari aktivitas


melihat,mendengar,meraba,dan merasakan(Ann Logsdon,2007:23).Sehingga kesiapan
menulis perlu ditanamkan sejak dini,agar nantinya apabila terjadi keterlambatan atau
kekurangan dalam salah satu aspek keterampilan menulis akan diketahui lebih awal
penanganannya.Kesulitan belajar menulis yang sering disebut disgrafia yang merupakan
manifestasi anak dengan ketidakmampuan dalam mengingat cara membuat huruf
.Terdapat beberapa jenis kesulitan belajar yang dialami anak berkesulitan menulis,yaitu:
1. Terlalu lambat dalam menulis
2. Terlalu miring
3. Tulisan kotor
4. Tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal
5. Bentuk huruf atau angka tidak terbaca
6. Tekanan pensil tidak tepat
7. Ukuran tulisan terlalu besan atau terlalu kecil
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Membaca merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan spikologis. Proses yang
bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan indra visual,
pembaca mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi beserta kombinasinya.
Sedangkan menulis adalah proses mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan dalam
bentuk tulisan.
Sasaran pembelajaran membaca lebih diarahkan pada kemampuan “melek huruf”
dengan titik berat pengajaran diarahkan pada keterampilan membaca teknis.
Paduan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar seperti
yang telah diuraikan di muka, jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran menulis
permulaan lebih diarahkan pada kemampuan menulis secara mekanis.
B. Saran
Guru harus mempunyai pengamatan yang sensitiv dalam mengidentifikasi berbagai
kesulitan yang dihadapi oleh siswa,guru juga harus meningkatkan dan mengembangkan
kompetensi dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran membaca dan menulis
permulaan.
DAFTAR PUSTAKA

Nazama, 2014. Membaca Menulis Permulaan. http://nazama.blogspot.co.id/2014/05/mmp-


membaca-dan-menulis-permulaan.html. Di akses pada tanggal 26 maret 2016 pukul 21:47
Pendidikan SD, 2008. Menulis Membaca ditingkat dasar.
http://pendidikanpgsd.blogspot.co.id/2008/09/pengembangan-keterampilan-menulis.html. di
akses pada tanggal 26 Maret 2016 pukul 21:58
Febi 2012. MMP. http://febi-rizal.blogspot.co.id/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html di akses pada tanggal 26 Maret 2016 pukul 22:03

Anda mungkin juga menyukai