Tentang
Jenis – jenis gangguan Disiplin kelas dan Teknik Penanggulangannya
Disusun
O
L
E
H
Dito Aprinaldi 1901034
DOSEN PENGAMPU :
RIDO ANDINI, MA
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latarbelakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Gangguan Disiplin Kelas...............................................2
B. Penyebab Terjadinya Gangguan Disiplin Kelas..............................3
Bab III Penutup
A. Kesimpulan.....................................................................................5
Daftar Pustaka
ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Gangguan disiplin kelas dapat saja terjadi setiap saat dalam proses pembelajaran
yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru perlu
mengenal ciri-ciri perilaku siswa yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas
dan berdasarkan pengetahuan tersebut akan dapat memprediksi cara menghindari
atau mengatasi masalah tersebut.
Perilaku manusia pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri
yang perlu dipenuhi yang akan menimbulkan rasa puas dalam diri orang. Begitu
juga halnya dengan anak-anak.
Disiplin merupakan salah satu hal yang paling penting dalam terciptanya
pembelajaran yang efektif. Disiplin kelas merupakan hal esensial terhadap terciptanya
perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Terciptanya disiplin menunjuk pada
kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan yang ada di kelas maupun di sekolah, serta
menunjuk pada berjalannya sistem kontrol dalam kelas. Terpeliharanya disiplin tentu
saja memerlukan keterlibatan serangkaian strategi, yang harus disusun dan dirancang
oleh guru maupun pihak sekolah lainnya. Strategi tersebut harus menciptakan efek
kesadaran diri siswa dalam mematuhi aturan serta mengubah perilakunya ke arah
yang lebih baik, dan bukan merasa karena paksaan belaka. Selain itu, terpeliharanya
disiplin di kelas mengisyaratkan bahwa guru dapat menanggulangi masalah-masalah
yang terjadi di kelas, seraya menetralisir dengan cara menanggulangi emosi-emosi
peserta didiknya.
Penanggulangan pelanggaran disiplin yang terjadi di kelas perlu dilaksanakan secara
hati-hati serta edukatif. Dan tentunya penanggulangan tersebut dilaksanakan secara
bertahap dengan memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan objek dan
subjeknya. Tahapan tahapan ini sangat penting dilakukan agar dalam penangananya
tidak menyebabkan efek yang berkelanjutan serta menimbulkan dampak yang tidak
diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Gangguan Disiplin Kelas?
2. Bagaimana Penyebab Terjadinya Gangguan Disiplin Kelas?
1
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Gangguan Disiplin Kelas
Disiplin merupakan salah satu hal yang paling penting dalam terciptanya
pembelajaran yang efektif. Disiplin adalah pernyataan sikap mental dari diri individu
maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung
oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian
tujuan. Sikap disiplin yang dilakukan seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan
untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu.
Gangguan disiplin kelas dapat saja terjadi setiap saat dalam proses pembelajaran yang
akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru perlu
mengenal ciri-ciri perilaku siswa yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas
dan berdasarkan pengetahuan tersebut akan dapat memprediksi cara menghindari
atau mengatasi masalah tersebut.
Perilaku manusia pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri
yang perlu dipenuhi yang akan menimbulkan rasa puas dalam diri orang. Begitu
juga halnya dengan anak-anak.
Ada lima tingkatan kebutuhan manusia yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis yang bersifat jasmaniah seperti kebutuhan makan
minum, istirahat, pakaian ,perumahan dsb.
2. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman dari sakit atau
bahaya.
3. Kebutuhan akan kasih sayang atau cinta, yaitu kebutuhan anda dibutuhkan
atau disayangi.
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa sanggup atau
mampu dan diakui orang atau merasa diri berguna.
5. Kebutuhan mengembangkan diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan
semua potensi yang ada dalam diri sendiri.
Kelima kebutuhan di atas merupakan dasar penyebab tingkah laku manusia termasuk
anak. Kebutuhan tersebut biasanya tidak sekaligus muncul semuanya tetapi
tergantung pada kebutuhan yang dominan yang dirasakan. Apabila kebutuhan
tersebut telah dipenuhi maka perilaku untuk memenuhinya akan melemah dan
begitulah untuk masing-masing kebutuhan. Sebaliknya apabila kebutuhan pokok
anak tidak terpenuhi akan terjadi masalah-masalah tingkah laku yang akan
mengganggu keamanan atau disiplin kelas.
Tingkah laku anak dalam kelas dapat dibedakan atas 2 kategori yaitu masalah
tingkah laku individual dan masalah tingkah laku kelompok. Masalah tingkah laku
individual terdiri dari tingkah laku menarik perhatian, mencari kekuasaan,
pembalasan dendam, dan memperlihatkan ketidakmampuan. Tingkah laku anak yang
salah disebabkan oleh motif, mencari perhatian, pemuasan secepatnya dorongan-
dorongan dan kehendak , keinginan mengepalai, atau menguasai orang lain,
pembalasan terhadap kesalahan yang lalu, patah semangat atau rendahnya harga
diri.
2
Adapun masalah perilaku kelompok yang dapat menggangu disiplin kelas ada 7
macam masalah perilaku kelompok dalam manajemen kelas, yaitu :
1. kurang kompak/ bersatu.
2. tidak mematuhi aturan dan prosedur
3. bereaksi negatif terhadap anggota kelompok
4. tingkah laku menyimpang yang disetujui kelas
5. mudah bingung, macet kerja, perilaku suka meniru
6. rendah moral, bermusuhan, mempertahankan diri
7. tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
3
5.) Gangguan menyontek
Terjadi karena ketidaksiapan peserta didik atau materi yang melebihi batas. Cara
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memberikan motivasi dan memberikan
kesempatan bijak dan tugas yang sesuai kemampuan pesarta didik dan member
nasihat kalau menyontek akan mengakibakan konsentrasi buyar dan tidak akan
menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
6.) Gangguan pengaduan
Terjadi karena adanya pengaduan atau laporan dari peserta didik yang mengharuskan
seorang guru harus bisa membedakan pengaduan dan laporan bertindak bijaksana dan
konsisten dalam menjelaskan hak tersebut.
7.) Gangguan tabiat marah
Solusi dari gangguan ini yaitu denagn memisah siswa yang tabiat marah terhadap
siswa yang baik dan mencari penyebab serta membantu menyelesaikan persoalannya.
8.) Gangguan penolakan permohonan guru
Cara penanggulangannya yaitu dengan berdialog dengan pesera didik dan mencari
alternative lain dengan menciptakan Suasana sejuk dan objektif akan menghilangkan
gangguan tersebut.
9.) Gangguan perpindahan situasi
Gangguan ini terjadi karena adanya ganti pelajaran, pindah kelas, perubahan jadwal.
Oleh karena itu guru harus siap akan alternatif untuk mencari inisiatif lain serta
melakukan pengawasan.
4
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin yaitu: pencegahan, pemeliharaan,
campur tangan (intervensi), dan pengaturan. Terdapat beberapa gangguan disiplin
yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran di kelas, diantaranya yaitu: gangguan
percakapan, gangguan melempar catatan, gangguan kebebasan yang berlebihan
diantara siswa, gangguan permusuhan diantara peserta didik atau kelompok,
gangguan menyontek, gangguan pengaduan, gangguan tabiat marah, gangguan
penolakan permohonan guru, serta gangguan perpindahan situasi.
Sikap guru yang demokratis merupakan kondisi bagi terbinanya kebiasaan berlaku
tertib. Sikap ini akan memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut terlibat dalam
menegakkan disiplin sekolah, ikut bertanggungjawab, ikut mempertahankan aturan
yang telah dipikirkan dan diterapkan bersama.
5
Daftar Pustaka
Rosalinda,dewi.2015. ‘’penanggulangan pelanggaran disiplin’’
Ahmad, Rohani. (2004) . pengelolaan pengajaran. Jakarta : Rhineka Cipta.