Anda di halaman 1dari 7

ANGULAR

𝜏
MOMENTUM
Anan Maulana | 210322607255
Momentum sudut dan konservasinya

momentum sudut L = Iω Di mana I adalah momen inersia


dan ω adalah kecepatan sudut.
Terhadap sumbu putar.

Hukum kedua Newton Dari sub bab sebelumnya dituliskan bahwa :


untuk rotasi ∑=I …(1)
Di mana I adalah momen inersia dan adalah
percepatan sudut. Dalam konteks momentum sudut
dapat ditulis sebagai :
∑= …(2)
Di mana adalah torque neto yang bekerja merotasi
benda dan ∆L adalah perubahan momentum sudut
selama rentang waktu ∆t.

Persamaan (1) merupakan kasus khusus dari


persamaan (2) ketika momen inersia bernilai konstan.
Momentum sudut dan konservasinya

Konservasi momentum sudut Momentum sudut total pada suatu benda yang bergerak
berotasi akan konstan jika torque neto yang bekerja pada
benda itu bernilai nol.

Iω = I₀ω₀ = konstan
I₀ dan ω₀ adalah momen inersia dan kecepatan sudut
terhadap sumbu pada titik waktu awal (t=0), serta I dan ω
adalah nilai kedua besaran ini pada titik waktu yang lain.

Perhatikan seorang pemain ice skating yang melakukan


gerakan spin seperti gambar di samping. Dari definisi
momen inersia I = , tampak jelas bahwa bila si pemain ice
skating menarik kedua lengannya mendekati sumbu putar, r
akan mengecil untuk kedua lengannya itu, sehingga momen
inersianya pun akan berkurang. Karena Iω bernilai konstan,
jika I berkurang, maka ω harus bertambah.
Momentum sudut dan konservasinya

CONTOH SOAL
Seorang penari balet memiliki momen inersia 8
kgm² Ketika kedua lengannya telentang dan 2
kgm² Ketika merapat ke tubuhnya. Pada saat
kedua lengannya telentang, penari tersebut
berputar dengan kelajuan 30 rad/s. setelah itu,
kedua lengannya dirapatkan ke tubuhnya.
Benar,
Tentukan laju putaran penari Ketika kedua
lengannya merapat !
itu jawabannya
Momentum sudut dan konservasinya

Bila keempat jari (selain ibu jari) telapak tangan kanan


menggenggam sumbu putar dan menunjuk searah gerak
putaran, maka ibu jarinya menunjuk searah

Jika sumbu rotasinya tetap, maka hanya dapat berubah


magnitudonya saja. Sehingga haruslah mengarah sejajar
sumbu putar.
Jika putarannya berlawanan arah jarum jam, dan jika
magnitudo ω bertambah, maka akan mengarah ke atas,
namun jika ω berkurang (roda bergerak diperlambat), maka
mengarah ke bawah.
Jika putarannya searah jarum jam, maka arah adalah
kebalikannya.

Momentum sudut juga merupakan besaran vector. Vektor momentum sudut dapat ditulis sebagai
berikut : = I

Vektor kecepatan sudut (dan karenanya juga ) mengarah sejajar sumbu putar menuju ke arah yang
ditunjukkan oleh aturan tangan-kanan.
Momentum sudut dan konservasinya
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen I₁ = (1/2)mr²
mula-mula berputar pada = (1/2) 0,6 . 4 . 10¯²
kecepatan sudut 9 rad/s.
= 2 . 0,6 . 10¯²
Bidang piringan sejajar
dengan bidang horizontal. = 1,2 . 10¯²
Massa dan jari-jari piringan
0,6 kg dan 0,2 m. di atas I₂ = mr²
piringan diletakkan cincin
yang mempunyai massa 0,6 kg = 0,6 . 10¯²
dan jari-jari 0,1 m. pusat cincin
tepat diatas pusat piringan, maka piringan dan cincin L = L’
akan Bersama-sama berputar dengan kecepatan sudut
I₁ . ω₁= I₁ . ω + I₂ . ω
….
A. 3 rad/s E. 6 rad/s (1,2 . 10¯²)(9)= (1,2 . 10¯² + 0,6 . 10¯²)ω
B. 4 rad/s 18(0,6 . 10¯²) = 3(0,6 . 10¯²)ω
C. 2 rad/s D. 5 rad/s
18 = 3ω
ω = 6 rad/s
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai