Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 1

ANGGOTA:

1. BRICHA SINAGA (4201418021)


2. HANIFA DWI SALSABILA (4201418035)

1 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Kompetensi Inti :

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Kompetensi Dasar :

Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis
dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari

MOMEN GAYA
Jika sebuah benda diletakkan di atas bidang datar licin diberi gaya (F) maka benda tersebut akan
mengalami gerak translasi.

F
Bagaimana jika sebuah batang dengan panjang l meter, salah satu ujungnya ( titik O) di buat poros
dan ujung lainnya di beri gaya F maka batang akan mengalami gerak rotasi.
F

Besaran fisika yang menyebabkan benda mengalami rotasi di sebut momen gaya (Torsi). Momen
gaya didefinisikan sebagai perkalian silang antara lengan gaya dan lengan gaya.

O 

Secara matematika dituliskan:

Dimana:

𝜏 = Momen gaya ( N.m)

𝑙 = Lengan gaya (m)

F = Gaya (N)

θ = sudut antara gaya dan lengan gaya

Catatan:
Momen gaya bertanda (+) jika putaran searah putaran jarum jam
Momen gaya bertanda (-) jika putaran berlawanan arah putaran jarum jam
Penyelesaian:
τ 0= −𝑙.𝐹sin θ
τ 0= −2.100.sin30°
= −200.0,5
= −100 𝑁.𝑚
(100 Nm berlawanan arah putaran jarum jam )
Contoh 2 :
Gaya F 1 , F2 , F3 , dan F 4bekerja pada batang seperti pada gambar. Jarak AB = BC = CD = 1 m.

Hitung momen gaya yang bekerja pada batang AD jika batang diputar di titik C ¡

(massa batang diabaikan)


Penyelesaian:

F 3 tidak memiliki lengan sehingga

𝜏=0

τ c= 𝐴𝐶. F 1sin90° − 𝐵𝐶. F 2.sin90° + 𝐶𝐷. F 4sin90°

τ c= 2.10.1−1.20.1+1.5.1

= 20-20+5

= +5 Nm

(5 Nm searah putaran jarum jam )

Soal Latihan Mandiri !

Batang AB panjangnya 2 m. Jika massa batang AB diabaikan, Tentukan besar dan arah momen gaya yang
bekerja pada batang AB jika diputar di titik O ( titik O adalah titik pusat massa batang) !

MOMEN INERSIA
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman benda dalam gerak melingkar, maksudnya kelemban
adalah sifat untuk mempertahankan kedudukannya. Maksudnya kalau benda sedang diam maka ia
akan bertahan untuk diam, sedangkan kalau benda sedang berputar maka dia akan bertahan untuk
berputar.
Momen Inersia Dirumuskan dengan: 𝐼=𝑚r 2
Keterangan:
I = momen inersia ( kg.m2)
m = massa benda (kg)
r = jarak antara benda dan sumbu putar (m)

Contoh Soal 1:
Sebuah titik massa berotasi dengan jari-jari 0,2 m mengelilingi sumbu. Jika massa titik massa
tersebut massanya 3 kg , berapakah momen inersianya ?
Penyelesaian:
Karena berupa titik massa maka momen inersianya dihitung dengan rumus
I = mr 2
I = 3 . 0.22
= 0,12 kg m 2
Contoh Soal 2:
Dua benda bermassa 2 kg dan 3 kg dihubungkan dengan batang yang massanya diabaikan !

Tentukan momen inersia jika kedua benda diputar di sumbu Y !


Penyelesaian :

𝐼=∆ 𝑚r 2 𝐼

=2.0,32+3. 0,4 2 𝐼
=0,18+0,48 𝐼

=0,66 kg.m 2

Momen Inersia Benda Tegar

Teori Sumbu Sejajar

Sebuah batang homogen bermassa m panjangnya L berpusat massa di titik P. Jika batang diputar di
titik O yang berjarak d dari pusat massa, besar momen inersia di titik O adalah:
I 0=I PM +m d 2

Keterangan:

I 0 = Momen inersia batang di titik O

I PM = Momen inersia di pusat massa

𝑚 = massa batang (kg)

𝑑 = jarak sumbu putar ke pusat massa (m)

Contoh Soal :

Batang AB homogen panjang 6 m dengan massa 2,0 kg diletakkan seperti pada gambar.

Jika batang diputar dengan sumbu putar melalui titik O, Hitung momen inersianya (Gunakan
teorema sumbu sejajar!)

Penyelesaian:
HUBUNGAN MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dengan menggunakan Hukum II Newton kita dapat memperoleh hubungan antara momen gaya dan
momen inersia:

Soal Latihan Mandiri


1. Sebuah batu gerinda memiliki massa 4 kg dan jari-jari 8 cm. Ketika sebuah momen gaya tetap
dikerjakan, roda mencapai kecepatan sudut 1200 rpm dalam waktu 15 s. Anggap roda mulai dari
keadaan diam dan batu gerinda berbentuk silinder pejal. Tentukan : (a) percepatan sudut, (b)
resultan momen gaya, (c) sudut putar yang ditempuh dalam 15 s.
2. Sebuah roda dengan momen inersia 15 kg m 2 berputar pada 90 rad/s. (a) berapa momen gaya
konstan yang diperlukan untuk memperlambat roda sampai 40 rad.s dalam waktu 20 s ? (b) Berapa
perpindahan sudut roda selama perlambatan tersebut ?

3. Sebuah katrol berbentuk silinder pejal dengan massa 2 kg dan jari-jari 10 cm dililit tali bagian
tepinya. Kemudian ujung tali yang lepas digantungi beban 2 kg. jika kemudian beban dibiarkan
meluncur ke bawah dari keadaan diam. Berapa lama waktu yang diperlukan katrol untuk mencapai
5 putaran
MOMENTUM ANGULER DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM ANGULER
Momentum anguler adalah ukuran tingkat kesukaran benda untuk dihentikan bila sedang berputar.
Besarnya momentum anguler ditentukan oleh momen inersianya dan kecepatan angulernya. Besar
momentum anguler dihitung dengan rumus:

𝐿=𝐼𝜔

mirip seperti momentum linier P = mv. Satuan momentum anguler adalah kgm 2 rad s−1

Bila tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka momentum anguler bersifat kekal, secara
matematis dinyatakan dengan :

sehingga kecepatan anguler benda yang berpuar dapat diubah-ubah dengan mengubah besarnya
momen inersia benda. Inilah yang digunakan oleh penari ice skating sewaktu memutar tubuhnya.
Jika ia ingin putarrannya cepat maka ia akan merapatkan tangan dan kakinya sehingga besar
momen inersia tubuhnya berkuran, maka kecepatan putarnya bertambah, sebaliknya ketika ia ingin
menghentikan putarannya, maka ia akan merentangkan tangan dan kakinya untuk menambah
momen inersia tubuhnya, sehingga kecepatan putarnya berkuran
ENERGI KINETIK ROTASI
Benda yang bergerak translasi memiliki energi kinetik :

1
Ek trans= m v 2
2

Benda yang bergerak rotasi memiliki energi kinetik :

1
Ek rot = I ω 2
2

Benda yang menggelinding artinya benda tersebut selama berotasi juga mengalami translasi, sehingga
benda yang menggelinding memiliki energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi yang besarnya :

1 1
Ek trans + Ek rot = mv 2 + I ω 2
2 2
Contoh Soal :

Sebuah roda mobil memiliki massa 20 kg melaju di jalan dengan kecepatan 10 m/s. jika roda mobil
dianggap berbentuk silinder pejal, maka berapakah energi kinetiknya ketika roda tersebut
menggelinding ?

Penyelesaian:

Soal Latihan Mandiri:


1. Sebuah bola pejal dengan jari-jari 10 cm dengan berat 5 kg menggelinding dilantai dengan
kecepatan 4 m/s. Berapakah energi kinetik yang dimikili bola tersebut ketika menggelinding ?

2. Sebuah bola pejal menggelinding dari keadaan diam menuruni bidang miring yang tingginya 10
m. Tentukan kecepatran linier di dasar bidang miring ( g = 10 m/ s2)

3. Sebuah silinder pejal dengan jari-jari 20 cm dan massa 2 kg yang berada di puncak bidang miring
menggelinding menuruni bidang miring. Berapakah kecepatan sudut silinder ketika sampai di
dasar bidang ?
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Benda tegar : Benda yang setiap titik partikelnya memiliki jarak yang sama dengan partikel lain,
dan tidak berubah bentuknya ketika diberi gaya.

A. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR


1) Keseimbangan Statik Partikel

Dalam sistem partikel , benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya
yang bekerja dianggap bekerja pada titik materi tersebut sehingga gerak yang terjadi
pada partikel hanya merupakan gerak translasi. Sehingga syarat kesetimbangan gerak
partikel hanya gerak translasi.

F =0
∑ F=0 atau ∑ x
∑ F y =0
dimana:
∑ F x =Resultan gaya pada komponen sumbu x
∑ F y =Resultan gaya pada komponen sumbu y
Ketika resultan ∑ F=0 ,maka berlaku hukum 1 Newton dimana benda tersebut tetap
diam, atau bergerak lurus beraturan. Keseteimbangan ketika benda itu tetap diam
disebut sebagai kesetimbangan statis. Sedangkan kesetimbangan ketika benda tersebut
bergerak lurus beraturan disebut sebagai kesetimbangan dinamis.

2) Resultan gaya pada benda tegar

Momen gaya

Misal ada dua buah gaya dan , titik

F1 F2

tangkap gayanya mempunyai posisi r 1 dan r 2 terhadap titik p, atau jaraknya terhadap P
adalah d 1 dan d 2 terhadap poros yang melalui titik P tegak lurus bidang gambar:

Momen gaya oleh gaya F 1


Besarnya : τ 1 = + F 1 r 1 sin α 1 = + F 1 d 1

Arahnya : masuk ke bidang gambar/menjauhi pembaca. (+karena efek rotasinya


searah jarum jam)

Momen gaya oleh gaya F 2

Besarnya : τ 2= −F 2 r 2 sin α 2 = −F 2 d 2

Arahnya : keluar dari bidang gambar/menuju pembaca. (-karena efek rotasinya


berlawanan arah jarum jam)

Momen gaya total


→ → →
τ =τ 1 + τ 2

τ =F 1 r 1 sin α 1- F 2 r 2 sin α 2

τ =F 1 d 1- F 2 d 2

Kopel

Kopel adalah pasangan gaya yang besarnya sama, sejajar, dan berlawanan arah.

τ =+ Fd τ =−Fd τ =+ Fl sinθ=Fd

3) Keseimbangan benda tegar

Syarat keseimbangan statik benda tegar:

Telah diketahui bahwa untuk sistem partikel syarat kesetimbangan statis cukup
∑ F=0 dan benda mula-mula diam. Lalu apakah syarat tersebut juga berlaku pada
kesetimbangan benda tegar? Mari perhatikan ilustrasi berikut
Diilusrasikan bahwa walaupun ∑ F=F−F=0 tetapi mistar masih dapat
berotasi terhadap poros O, rotasi ini terjadi karena torsi total terhadap poros O tidak nol.
Supaya mistar tidak berotasi, resultan torsi pada titik apa sjaa yang digunakan sebagai
poros haruslah 0. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa syarat kesetimbangan statis
adalah

Suatu benda tegar berada dalam kesetimbangan statis jika mula-mula benda
dalam keadaan diam dan resultan gaya pada benda sama dengan nol, serta torsi terhadap
titik sembarang yang dipilih sebagai poros sama dengan nol.

Secara matematis syarat kesetimbangan statis benda tegar pada bidang datar
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Resultan gaya harus nol
∑ F=0 ∑ F x =0 ∑ F y =0
Resultan torsi harus nol
∑ τ=0
Contoh soal 1

Tangga homogen bersandar pada dinding vertikal licin, bertumpu pada lantai horizontal
kasar, pada saat tangga tepat akan tergelincir, koefisien gesekan statiknya adalah?

dimana
θ : sudut antara tangga terhadap horizontal

L : Panjang tangga

Jawab:

Gaya-gaya yang bekerja pada tangga adalah gaya berat, gaya normal dari dinding, gaya
normal dari lantai, dan gaya gesek antara tangga dengan lantai.

A B1=L sin θ
AP = ½ L
A P1=L cos θ
Syarat keseimbangan statis
∑ F x=0
N B −f s=0
N B =μs N A

∑ F y =0
N A −w=0
N A =mg

∑ τ=0
−N B ( AB 1 ) +mg ( AP 1 ) =0
1
- μs N A L sinθ + mg L cos θ = 0
2
1
μs mg L sinθ + = mg L cos θ
2
μs sin θ = ½ cos θ
½ cos θ
μs =
sin θ
1
μs = cot θ
2
1
μs =
2 tanθ

Contoh Soal 2

Batang homogen berengsel dengan berat 50N berada dalam keadaan seimbang seperti
gambar di bawah ini. Hitung tegangan pada kabel pendukungnya!

Jawab:
Gambar setiap gaya yang bekerja pada system tersebut
Catatan : gerak searah jarum jam (-), gerak berlawanan arah jarum jam (+)

T x =T cos 370=0,8T
T y =T sin 37 0=0,6 T
∑ τ=0
-50(70) + T y (100) -100(140) = 0
−35+T y −( 140 ) =0
T y =175 N
T y =0,6 T = 1,6(175)
292 N
Tegangan pada kabel pendukung yaitu sebesar 292 Newton

Dalam hal menggambarkan diagram bebas gaya-gaya, yang harus ditekankan adalah
gaya apa saja yang bekerja pada suatu benda. Gaya tersebut seperti:

 Gaya berat : arah selalu vertikal ke bawah

 Gaya normal : arah selalu tegak lurus bidang sentuh

 Gaya gesek statik maksimum : arah melawan kecenderungan gerak benda


 Tegangan tali : dari ujung tali ke tengah tali

Dalam hal menentukan lengan momen, definisi momen gaya yakni “cross
product” antara vector posisi dengan vector gaya, dimana besarnya momen gaya
adalah:

τ =( F ) ( r ) ( sinθ ) atau τ=Fd

4) Titik berat

Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan benda
adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua patikel.
Resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal yang disebut titik berat (Atau pusat
gravitasi).

Titik berat juga dapat dinyatakan sebagai suatu titik tempat resultan gaya
gravitasi partikel-partikel terkonsentrasi pada titik ini. Oleh karena itu resultan torsi dari
gaya gravitasi partikel-partikel pada titik beratnya haruslah nol.

Salah satu pembuktiannya yaitu dengan menumpu benda tegar pada titik
beratnya, maka benda tersebut akan berada pada kesetimbangan statis dan tidak akan
jatuh.

Cara menentukan letak titik berat


Menentukan letak titik berat benda homogen yang memiliki sumbu simetri
seperti mistar kayu sangat mudah, yaitu terletak pada tengah tengah mistar. Oleh karena
itu mistar seimbang ketika ditumpu pada bagian tengahnya.

Titik berat dari berbagai benda homogen yang bentuknya teratur ditunjukan
gambar gambar berikut ini

Letak titik berat benda tidak beraturan dapat dilakukan dengan melakukan
sebuah percobaan.

Sementara itu secara kuantitatif (melalui pemodelan matematika) adalah sebagai


berikut. Misal suatu benda tegar dengan bentuk tak beraturan terletak pada bidang xy,
seperti pada gambar
Benda dapat kita bagi atas sejumlah besar partikel-partikel kecil dengan dengan
berat masing-masing partikel adalah ω 1 , ω 2 , ω3 , … memiliki koordinat ( x 1 , y 1), ( x 2 , y 2),
( x 3 , y 3) tiap partikel menyumbang torsi terhadap titik pusat koordinat O sebagai poros,
yaitu hasil kali gaya grafitasi dengan porosnya. Missal torsi dari gaya gravitasi ω 1ini
adalah ω 1 , x 1 dan seterusnya. Kita akan menentukan posisi dari gaya tunggal ω, posisi
ini disebut titik berat, yaitu berat total benda yang efek rotasi dari masing-masing gaya
gravitasi partikel. Misal absis dari gaya tunggal ωadalah x G maka torsinya adalah ωx G .
Torsi ini sama dengan jumlah torsi dari maisng-maisng partikel.

ωx G =ω 1 x 1+ ω2 x2 +ω 3 x 3 + …

ω 1 x 1+ ω2 x2 +ω 3 x 3 +…
x G=
ω

ω 1 x 1+ ω2 x2 +ω 3 x 3 +…
x G=
ω1 +ω 2+ ω3 +…

x G=
∑ ωi xi
∑ ωi
Dengan cara yang sama, koordinat y dari titik berat system dapat didapat dari
persamaan berikut

ω1 y 1 +ω 2 y 2 +ω 3 y 3 +…
yG=
ω 1+ ω2 +ω3 + …

yG=
∑ ωi y i
∑ ωi
Benda tegar yang sering kita jumpai di kehidupan sehari hari ukurannya tidak
terlalu besar sehingga percepatan gravitasi yang dialami setiap partikel dalam benda
dapat dianggap sama. Sehingga persamaan diatas dapat kita tulis sebagai berikut

m1 gx 1+ m2 gx2 +m3 gx 3 +…
x G=
m1 g +m2 g+m3 g +…

g(m 1 x 1 +m 2 x 2 +m 3 x 3 +…)
x G=
g(m ¿ ¿ 1+m 2+ m3 +…)¿

m1 x 1 +m2 x 2 +m3 x 3 +…
x G=
m1+ m2 +m3 +…
x G=
∑ mi x i
∑ mi
Dengan cara yang sama, koordinat y dari pusat massa sistem dapat diperoleh
dari persamaan berikut

m1 y 1+ m2 y 2+ m3 y 3 +…
yG=
m1+ m2+ m3 +…

yG=
∑ mi y i
∑ mi
Jika bendanya berdimensi tiga maka letak titik beratnya adalah (Tiap bagian
mempunyai massa jenis yang sama)

V 1 x 1 +V 2 x 2 +V 3 x3 + …
x G=
V 1+ V 2+V 3+ …

x G=
∑ V i xi
∑ Vi
V 1 y 1+ V 2 y 2 +V 3 y 3+ …
yG=
V 1 +V 2 +V 3 +…

yG=
∑ V i yi
∑ Vi
Jika bendanya berdimensi dua maka

A1 x1 + A2 x 2+ A 3 x 3 +…
x G=
A 1 + A 2 + A3 +…

x G=
∑ Ai x i
∑ Ai
A 1 y 1 + A 2 y 2+ A 3 y 3 +…
yG=
A1 + A2 + A3 + …

yG=
∑ A i yi
∑ Ai
Jika bendanya berupa benda homogen garis/kurva/kawat tipis (Satu dimensi)

l 1 x 1 +l 2 x 2 +l 3 x 3 +…
x G=
l 1+l 2 +l 3 +…

x G=
∑ li x i
∑ li
l 1 y 1+l 2 y 2+ l3 y 3 +…
yG=
l 1+ l 2+l 3 +…

yG=
∑ li yi
∑l
Contoh Soal 3

Sebuah palu terdiri atas bagian kepala yang berbentuk silinder dengan massa 2,00 kg
dan diameter 8,00 cm, serta tangkai yang juga berbentuk silinder dengan massa 0,500
kg dan panjang 26,0 kg, seperti ditunjukan gambar di bawah ini. Jika palu tersebut
dilemparkan berputar ke udara, berapa yang di atas tangkai letak titik yang membentuk
lintasan parabola?

Titik berat tangkai perlu ada di tengah-tengah tangkai, sehingga


26,0
x 2= = 13,0cm
2

8
x 1=26+ = 30,0cm
2
Titik berat palu, yaitu G, tentukan dengan menggunakan persamaan berikut
x G=
∑ mi x i = m1 x 1+ m2 x 2
∑ mi m 1+ m2
(2,00)(30,0)+(0,500)(13)
=
2,00+0,500
= 26,6 cm
Jadi letak titik yang membentuk lintasan parabola ketika dilemparkan dengan berputar
ke udara adalh titik yang berjarak 26,6 cm dari dasar tangkai.

5) MACAM MACAM KESEIMBANGAN


Terdapat 3 jenis Kesetimbanan benda, yaitu:
1) Keseimbangan stabil
 Kesetimbangan stabil yaitu Kesetimbangan yang dialami benda jika sesaat
setelah gangguan dihilangkan benda akan kembali ke kedudukan kesetimbangan
semulanya.
 Berdasarkan gerak titik beratnya, kesetimbangan stabil terjadi ketika setelah
gangguan pada benda dihilangkan titik beratbenda bergerak naik.

2) Keseimbangan labil
 Kesetimbangan labil yaitu kesetimbangan yang dialami benda jika sesaat setelah
gangguan dihilangkan benda tidak kembali ke kedudukan kesetimbangan
semulanya.
 Berdasarkan gerak titik beratnya, kesetimbangan labil terjadi ketika setelah
gangguan pada benda dihilangkan titik beratbenda bergerak turun.
3) Keseimbangan netral (indiferen)
 Kesetimbangan netral adalah kesetimbangan yang dialami benda jika gangguan
kecil yang diberikan tidak mempengauhi kesetimbangan benda.
 Berdasarkan gerak titik beratnya, kesetimbangan netral terjadi ketika setelah
gangguan pada benda dihilangkan titik berat benda tetap.

BAHAN EVALUASI

1. Beban bermassa 20 kg ditempatkan pada jarak 1,5 dari kaki B pada sebuah meja datar
bermassa 100 kg yang memiliki panjang 6m. gaya yang bekerja pada kaki A untuk
menahan beban dan meja adalah?
Kunci Jawaban : NA = 550 N
2. Lima balok homogen masing-maisng memiliki massa M dan panjang L disusun seperti
gambar di bawah ini, tentukan z maksimum saat susunan balok tetap seimbang.

137
Kunci jawaban: z = L
120

1
3. Sebuah tangga memiliki panjang 6 m dan berat 27 N. Titik berat tangga terletak di
3
panjang tangga diukur dari bawah. Tangga bersandar pada tembok kasar dan lantai kasar.
1
Koefisien gesekan pada kedua ujung tangga sama, yaitu , sudut antara tangga dengan
7
0
lantai yaitu 45 . Orang dengan berat 78N dapat memanjat tangga sejauh … sebelum
tangga bergeser.
Kunci jawaban : x = 0,6 m
4. Perhatikan gambar di bawah ini

Masa dan gesekan katrol diabaikan, benda dalam posisi seimbang seperti pada gambar.
Jika m1 = 10 kg maka massa m2 = …
10
Kunci Jawaban : m2 = kg
√3
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada gambar di atas, z adalah titik berat batang AB yang massanya 10 kg. Jika sistem
dalam keadaan seimbang, maka massa beban C adalah …
Kunci Jawaban : mc = 4 kg

KUMPULAN SOAL

1. Sebuah batang bermassa 2M dan panjang L dihubungkan ke dinding oleh sebuah


engsel, batang bebas berotasi. Seutas tali mendatar yang dihubungkan ke ujung
batang menahan batang pada sudut θ terhadap arah vertical, seperti ditunjukan
gambar di bawah ini.

Jika tiba-tiba tali putus, percepatan sudut yang dialami batang adalah
2. Salah satu ujung sebuah tongkat homogen (masa m dan panjang L) tergantung dengan
menggunakan tali, dan ujung tongkat lainnya bersentuhan dengan lantai dalam
keadaan diam. Saat masih diam, tongkat tersebut membentuk sudut θ terhadap arah
mendatar. Gaya tegang tali adalah
3. Sebuah batang bermassa 2,8 kg dibei engsel pada salah satu ujungnya yang
menopang sebuah balok bermassa 0,9 kg. Batang dipegang datar oleh sebuah batang
vertical bermassa 1,2 kg yang diam di atas sebuah timbangan skala Newton pada
ujung lainnya seperti pada gambar. Bacaan yang ditunjukan skala adalah

4. Perhatikan gambar di samping. Letak titik berat bangun tersebut adalah

5. Sebatang papan kayu homogen AB memiliki panjang 120 cm dan berat 1,2 N. papan
tersebut diletakan pada dua penopang C dan D yang masing-maisng diletakan 10 cm
dari ujung-ujung papan. Sebuah benda seberat 0,2 N dgantung dengan benang sejauh
30 cm dari ujung A dan beban seberat 0,9 N digantung sejauh 40 cm dari ujung B.
tentukan gaya-gaya reaksi yang dikerjakan tiap-tiap penopang papan kayu
6. Bola bowling pada gambar berikut memiliki berat 70 N, bola tersebut diam pada
dinding yang licin. Jika bola dianggap homogen, tentukan gaya-gaya yang bekerja
pada dinding bola
LEMBAR KERJA SISWA
A. Pendahuluan:
Kegiatan ini untuk menentukan titik berat pada benda dua dimensi. Benda yang
digunakan berbentuk teratur dan tidak teratur.
B. Alat dan Bahan:
1. Kardus 2. Gunting

3. Penggaris 4. Benang
5. Jarum 6. Statif dan klem
7. Pensil
C. Langkah Kerja:
1. Mempersiapkan lima bentuk benda dari kardus berupa segi emnpat, segitiga sama
sisi, lingkaran, dan dua buah benda berbentuk tidak beraturan.
2. Membuat tiga atau lebih lubang pada pinggiran benda dengan jarak yang
berjauhan.
3. Kemudian gantungkan potongan kardus dengan memasukkan lubang 1 pada jarum
yang terpasang di statif. Lakukan seperti gambar dibawah ini!
4. Gantungkan juga benang yang sudah diberi pemberat pada jarum.
5. Jika sudah seimbang, buatlah garis yang berimpit dengan benang pada kardus
6. Mengulangi langkah 3, 4, 5 untuk lubang selanjutnya.
7. Lakukan dengan teliti hingga diperoleh bahwa ketiga garis pada potongan tersebut
bertemu pada satu titik. Titik tersebut dinamakan tyitik berat.
8. Gambarlah hasil percobaan dalam table hasil pengamatan.
9. Mengulangi pada kardus dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
D. Pertanyaan dan Diskusi
1. Jelaskan pengertian titik berat!
2. Bagaimanakah titik berat segi empat, segitiga sama sisi, dan lingkaran?
3. 3.Samakah hasil percobaan dengan rumus titik berat benda-benda tersebut seperti
yang telah dipelajari sebelumnya?
E. Unjuk Kreativitas
Carilah titik berat benda dua dimensi yang berasal dari kombinasi benda-benda
beraturan. Misalnya, kombinasi antara segi empat, dan segitiga yaitu berbentuk rumah.
Gunakan rumus matematis dan buktikan melalui percobaan.

 Membuat percobaan yang menerapkan konsep titik berat 

Rangkaian Kegiatan:

A. Pendahuluan:
Suatu benda dikatakan seimbang jika memiliki kesetimbangan translasi, dan keseimbangan
rotasi. Artinya, benda cdiam atau bergerak beraturan dan tidak berputar atau berputar dengan
kecepatan sudut tetap. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tentang keseimbangan benda.

B. Alat dan Bahan

1. Batang kayu sepanjang 50 cm

2. Tumpuan

3. Neraca Pegas

4. Beban

5. Anak timbangan

6. Timbangan

7. Penggaris

C. Langkah Kerja

1. Mengukur berat beban berakit satu per satu menggunakan neraca pegas.

2. Mengukur berat batang dan berat anak timbangan menggunakan neraca pegas

3. Menyusun alat seperti gambar berikut. Usahakan terjadi keseimbangan.


4. Menggeser titik tumpu menjauh dari anak timbangan. Atur beban agar terjadi keseimbangan

5. Mencatat data yang diperoleh

D. Pertanyaan dan Diskusi

1. Bagaimana keseimbangan dapat tercapai?

2. Bagaimana nilai momen gaya yang bekerja pada batang?

3. Bandingkan nilai momen gaya saat batang digeser

4. Tuliskan laporan sementara bersama kelompok.

E. Unjuk Kreativitas

Gantilah anak timbangan dan panjang batang. Lakukan dengan cara kerja yang sama.
Bandingkan hasil data dengan sebelumnya.

 Mancari animasi dari PhET yang berkaitan dengan materi Dinamika Rotasi dan
Kesetimbangn Benda Tegar 

Anda mungkin juga menyukai