Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lulu Fajrotir Rohmah

NIM : 4201418024
Fisika Kuantum

Pertanyaan Konsep
5. Perlukah besaran massa dan waktu dirumuskan operatornya?
Jawab : Perlu diketahui bahwa setiap besaran fisis suatu partikel dikaitkan dengan operatornya.
Besaran fisis seperti energi, posisi, dan momentum dideskripsikan karena perilaku entitas fisis
tersebut tidak dapat dipastikan (probabilistik). Operator digunakan untuk menyajikan besaran
fisis tersebut. Massa dan waktu tidak perlu dirumuskan operatornya, karena massa dan waktu
selalu konstan dalam kasus non relativistik. Sedangkan perumusan operator diperlukan jika
suatu besaran nilainya tidak konstan atau merupakan probabilitas.

6. Dalam perkuliahan fisika dasar kita mengenal 7 besaran pokok, yaitu massa, waktu,
panjang, temperatur, intensitas cahaya, kuat arus listrik, dan jumlah zat. Mengapa yang
diangkat sebagai besaran pokok (fundamental) dalam dinamika kuantum adalah posisi
dan momentum linear? Bukankah momentum linear merupakan besaran turunan?
Jawab : Karena berdasarkan fungsi gelombang dapat diketahui keberadaan (posisi) partikel dan
besarnya momentum linear yang dimilikinya, meskipun secara probabilistik. Mengingat semua
besaran dinamis yang kita kenal dalam fisika selalu dapat dinyatakan sebagai fungsi
momentum linear dan/atau posisi, maka dapat diharapkan bahwa dari fungsi gelombang
tersebut dapat diketahui berbagai informasi tentang keadaan gerak partikel. Oleh karena itu,
meskipun momentum linear termasuk dalam besaran turunan pada fisika klasik, tetapi tidak
untuk fisika kuantum karena dari momentum linear dapat diperoleh besaran-besaran lainnya.

7. Apakah pandangan dalam fisika kuantum yang menyatakan bahwa pengukuran pada
umumnya mengubah keadaan sistem merupakan pernyataan yang mengubah
pandangan klasik?
Jawab : Tidak. Pandangan dalam fisika kuantum yang menyatakan bahwa pengukuran pada
umumnya akan mengubah keadaan sistem bukan merupakan pernyataan yang mengubah
pandangan klasik. Pada fisika kuantum, hasil pengukuran yang diperoleh bersifat acak
(probabilistik), nilai ukur dari suatu proses pengukuran tidak dapat ditentukan secara pasti
sehingga apabila pengukuran dilakukan berulang, maka akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Karena keadaan akhir setiap pengukuran bersifat acak, maka hasil ukur berulang-ulang akan
membentuk sederetan data yang bersifat acak. Dengan demikian, hasil ukur hanya dapat
ditentukan secara probabilistik. Sedangkan dalam fisika klasik, telah dijumpai adanya
pengukuran yang mengubah keadaan sistem dan ada juga pengukuran yang tidak mengubah
keadaan sistem. Pengukuran dalam fisika klasik yang dilakukan berulang akan menghasilkan
ralat dalam pengukuran.

10. Operator yang mewakili besaran fisika harus bersifat Hermitean karena nilai harap
operator Hermitean selalu real. Apakah nilai besaran fisika itu memang harus real?
Jawab : Ya. Berdasarkan definisi besaran, yaitu segala atribut yang dapat diukur dan dimiliki
oleh suatu sistem fisis. Berdasarkan definisi itu, ada dua aspek penting tentang besaran fisika,
yaitu dapat diukur dan dimiliki oleh sistem fisis.
Dapat diukur berarti nilainya (hasil ukurnya) harus real
Dimiliki oleh sistem fisis berarti untuk mendapatkan nilainya kita harus mengerjakan sesuatu
pada sistem itu.
Jadi, nilai dari besaran fisika harus real karena diperoleh dari suatu pengukuran di mana hasil
pengukuran tersebut harus memiliki nilai yang real/nyata.

Anda mungkin juga menyukai