Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r dan arah v . Arah
momentum sudut sesuai dengan arah putaran sekrup tangan kanan yang
ditunjukan gambar berikut :
Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang bekerja pada
sistem adalah nol. Bagaimana pada gerak rotasi? Pada gerak rotasi kita
akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum sudut. Dalam
gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah
momentum sudut. Untuk benda yang berotasi di sekitar sumbu yang
tetap, besarnya momentum sudut dinyatakan :
L = I.
dengan:
L = momentum sudut (kgm 2 /s)
I = momen inersia (kgm 2 )
= kecepatan sudut (rad/s)
Jika benda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi
dengan kecepatan linier v, maka persamaan dapat dinyatakan sebagai
berikut :
L=I.
Karena I = m . r2 dan =v/r, maka :
L = m . r 2.v/r
L=m.r.v
dari benda.
Karena v = r . , maka :
Prinsip ini juga dipakai pada peloncat indah. Saat peloncat meninggalkan
papan memiliki laju sudut o , terhadap sumbu horizontal yang melalui
pusat massanya, sehingga dia dapat memutar sebagian tubuhnya
setengah lingkaran. Jika ia ingin membuat putaran 3 kali setengah
putaran, maka ia harus mempercepat laju sudut sehingga menjadi 3 kali
kelajuan sudut semula. Gaya yang bekerja pada peloncat berasal dari
gravitasi, tetapi gaya gravitasi tidak menyumbang torsi terhadap pusat
massanya, maka berlaku kekekalan momentum sudut . Agar laju sudutnya
bertambah maka dia harus memperkecil momen inersia menjadi 1/3
momen inersia mula-mula dengan cara menekuk tangan dan kakinya ke
arah pusat tubuhnya sehingga terbantu dengan adanya momentum sudut
dari gerakannya
CONTOH SOAL
Momentum Sudut
1. Suatu benda mempunyai momen inersia 2 kg m 2 dan berotasi pada
sumbu tetap dengan kecepatan sudut 1 rad/s. Berapa momentum sudut
benda tersebut ?
Pembahasan
Diketahui :
Momen inersia (I) = 2 kg m 2
Kecepatan sudut () = 1 rad/s
Ditanya : Momentum sudut (L)
Jawab :
Rumus momentum sudut :
L=I
Keterangan : L = momentum sudut (kg m2 /s), I = momen inersia (kg m
2), = kecepatan sudut (rad/s)
Momentum sudut :
L = I = (2)(1) = 2 kg m 2 /s
2. Katrol cakram pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 meter. Jika katrol
bergerak rotasi pada porosnya dengan kecepatan sudut konstan 2
rad/sekon, berapa momentum sudut katrol ?
Pembahasan
Diketahui :
Massa katrol cakram pejal (m) = 2 kilogram
Jari-jari katrol cakram pejal (r) = 0, 1 meter
Kecepatan sudut () = 2 radian/sekon
Ditanya : Momentum sudut katrol
Jawab :
Rumus momen inersia cakram pejal jika berotasi pada poros seperti
pada gambar : I = 1/2 m r2
Keterangan : I = momen inersia (kg m 2), m = massa (kg), r = jari-jari
(meter)
Momen inersia cakram pejal :
I = 1/2 (2)(0,1) 2 = (1)(0,01) = 0,01 kg m 2
Momentum sudut :
L = I = (0,01)(2) = 0,02 kg m 2 /s
3. Bola pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,2 meter berotasi terhadap
porosnya dengan kecepatan sudut 4 rad/s. Tentukan momentum sudut
bola pejal!
Pembahasan
Diketahui :
Massa bola pejal (m) = 2 kilogram
Jari-jari bola pejal (r) = 0,2 meter
Kecepatan sudut () = 4 radian/sekon
Ditanya : Momentum sudut bola pejal
Jawab :
Rumus momen inersia bola pejal jika berotasi pada poros seperti pada
gambar :
I = (2/5) m r2
I 1 1 = I2 2
(0,04)(5) = (0,044)( 2 )
(0,2) = (0,044)( 2 )
2 = 0,2 : 0,044
2 = 4,5 rad/s
6. Seorang penari balet berputar dengan tangan terentang sepanjang 150
cm dan kecepatan sudut 10 radian/sekon. Lalu penari melipat tangannya
menjadi 75 cm sepanjang siku. Berapa kecepatan sudut akhir ?
Pembahasan
Diketahui :
Jari-jari 1 (r 1 ) = 150 cm = 1,5 meter
Jari-jari 2 (r 2 ) = 75 cm = 0,75 meter
Kecepatan sudut 1 ( 1 ) = 10 rad/s
Ditanya : Kecepatan sudut 2 ( 2 )
Jawab :
Momen inersia awal : I 1 = m r 1 2 = (m)(1,5) 2 = 2,25 m
Momen inersia akhir : I2 = m r2 2 = (m)(0,75) 2 = 0,5625 m
Momentum sudut awal (L 1 ) = Momentum sudut akhir (L 2 )
I 1 1 = I2 2
(2,25 m)(10) = (0,5625 m)( 2 )
22,5 m = (0,5625 m)( 2 )
22,5 = (0,5625)( 2 )
2 = 22,5 / 0,5625
2 = 40 rad/s