Oleh
Kelompok 4
Puji Astuti (4201412038)
Winda Yulia Sari (4201412094)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
GERAK MELINGKAR BERATURAN (GMB)
Kompetensi Dasar: Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju
konstan dan penerapannya dalam teknologi.
PETA KONSEP
Periode
Frekuensi
Percepatan sentripetal
saja
Pada Bab 2 Anda telah mempelajari gerak lurus, yaitu GLB dan GLBB.
Pada bab ini Anda akan mempelajari gerak melingkar bearturan, yang persamaan
kinematikanya mirip dengan GLB.
Salah satu aplikasi gerak melingkar (GMB) dapat dilihat pada gambar di
atas. Dari keadaan diam, perlahan-lahan kincir angin berputar terhadap porosnya.
Beberapa saat kemudian, kelajuan linear dan kecepatan sudut putarnya menjadi
konstan, sehingga para penumpang dapat menikmati permainan ini dengan
nyaman. Sewaktu mengendarai mobil yang menempuh GLB, penumpang merasa
nyaman karena mereka tidak mengalami percepatan. Apakah pada permainan
kincir berputar yang menempuh GMB, penumpang juga merasa nyaman karena
mereka tidak mengalami percepatan? Untuk mengetahui jawabannya, ayo pelajari
bab ini dengan antusias.
Nilai radian dalam sudut adalah perbandingan antara jarak linear x dengan
x
jari-jari r. Jadi, θ (rad) =
r
Perhatikan bahwa satu putaran sama dengan keliling lingkaran, sehingga dari
persamaan di atas, diperoleh:
2 πr
θ (rad) = = 2π rad
r
Berikut ini konversi sudut yang perlu anda ketahui =
1 putaran = 3600 = 2π rad
180
1 rad = derajat = 57, 30
π
Perpinda h a n Sudut
Kecepatan sudut rata-rata =
Selang Waktu
Δθ
ϖ=
Δt
θ2−¿θ
ϖ= 1
¿
t 2– t 1
Percepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, terdapat percepatan sudut apabila ada
perubahan kecepatan sudut. Percepatan sudut terdiri dari percepatan sudut
sesaat dan percepatan sudut rata-rata. Percepatan sudut rata-rata diperoleh
dengan membandingkan perubahan kecepatan sudut dan selang waktu. Secara
matematis ditulis:
Peruba h an kecepatan sudut
Percepatan sudut rata-rata =
Selang Waktu
Δω
α=
Δt
ω2−¿ ω
α=
1
¿
t 2−¿ t ¿
1
Ketika benda berputar terhadap poros O, titik A memiliki kecepatan linear (v)
yang arahnya selalu menyinggung lintasan lingkaran.
Dari persamaan di atas tampak bahwa semakin besar nilai r (semakin jauh
suatu titik dari pusat lingkaran), maka semakin besar kecepatan linearnya dan
semakin kecil kecepatan sudutnya.
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa semakin jauh suatu titik dari pusat
lingkaran maka semakin besar percepatan tangensialnya dan semakin kecil
percepatan sudut.
Semua persamaan yang telah kita turunkan di atas kita tulis dkembali pada
tabel di bawah ini.
v
karena itu, besar kecepatan sudut ω, yang dirumuskan ω = juga benilai
r
tetap. Bagaimana dengan arah vektor kecepatan sudut (ω)? Arah kecepatan
sudut didefinisikan sama dengan arah putaran partikel. Pada gambar di
bawah, partikel yang berada di titik A, B, atau C, arah putaran partikel
(identik dengan arah kecepatan sudutnya (ω)) adalah sama, yaitu searah
dengan arah jarum jam.
Karena besar maupun arah dari vektor kecepatan sudut ω tetap, vektor
yang tetap dalamGMB adalah vektor kecepatan sudutnya. Dengan demikian,
GMB dapat didefinisikan sebagai gerak suatu partikel dengan vektor
kecepatan sudut ω tetap. Karena kecepatan sudut ω tetap, berarti percepatan
sudutnya nol. Yang ada hanya percepatan sudut yang tegak lurus terhadap
lintasan yang menyebabkan arah kecepatan linear berubah-ubah.
Kita dapat menyimpulkan bahwa dalam Gerak Melingkar Beraturan :
1. Besar kecepatan linear/kecepatan tangensial adalah tetap, tetapi arah kecep
atan linear selalu berubah setiap saat
2. Kecepatan sudut (baik besar maupun arah) selalu tetap setiap saat
3. Percepatan sudut maupun percepatan tangensial bernilai nol
4. Dalam GMB hanya ada percepatan sentripetal
Percepatan Sentripetal
v
∆v = ∆x
r
∆v v ∆x
as = =
∆t r ∆t
∆x
Karena = v ( kelajuan linier), maka persamaan diatas kita bah menjadi :
∆t
2
as = v Persamaan percepatan sentripetal
r
2
as = v
r
Arah vektor percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran, tetapi vektor
kecepatan linear menuju arah gerak benda secara alami (lurus), sedangkan arah
kecepatan sudut searah dengan putaran benda. Dengan demikian, vektor
percepatan sentripetal dan kecepatan tangensial saling tegak lurus atau dengan
kata lain pada Gerak Melingkar Beraturan arah percepatan dan kecepatan
linear/tangensial tidak sama. Demikian juga arah percepatan sentripetal dan
kecepatan sudut tidak sama karena arah percepatan sentripetal selalu menuju
kedalam/pusat lingkaran sedangkan arah kecepatan sudut sesuai dengan arah
putaran benda (untuk kasus diatas searah dengan putaran jarum jam).
Dalam satu putaran, benda menempuh lintasan linear sepanjang satu keliling
lingkaran (2πr), dimana r merupakan jarak tepi lingkaran dengan pusat
lingkaran. Kecepatan linear merupakan perbandingan antara panjang lintasan
linear yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuh. Secara matematis
dirumuskansebagaiberikut:
panjang lintasan linier
Kecepatan linear =
SelangWaktu Tempuh
2π r
V¿
T
1
Karena T= maka persamaan kecepatan linear dapat ditulis menjadi:
f
V = 2 πrf
Selang waktu yang diperlukan benda untuk menempuh satu putaran adalah T.
Besar sudut dalam satu putaran=360° (360° = 2π ) . Kecepatan sudut merupakan
perbandingan antara besar perpindahan sudut yangditempuh dengan selang waktu
tempuh, secara matematis ditulis:
1
Karena T = maka persamaan kecepatan sudut dapat ditulis menjadi:
f
ω=2 πf
Untuk menurunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara kecepatan
tangensial (v) dengan kecepatan sudut (ω ¿ , kita subtitusikan persamaan ω=2 πf
kedalam persamaan V V= 2 πrf
V = 2 πrf = r(2 πrf ¿
V= rω
Sekarang kita tulis kembali persamaan GMB yang telah kita turunkan diatas:
Persamaan yang menyatakan hubungan antara setiap besaran dalam GMB
2π
ω=
T Radianpersekon(rad/s ω=2 πf Meterpersekon(m/s)
)
2
as = v
r
Contoh Soal 1 :
Sebuah bola bermassa 200 gram diikat pada ujung sebuah tali dan diputar dengan
kelajuan tetap sehingga gerakan bola tersebut membentuk lingkaran horisontal
dengan radius 0,2 meter. Jika bola menempuh 10 putaran dalam 5 detik,
berapakah percepatan sentripetalnya?
Panduan Jawaban:
v2
Percepatan sentripetal dirumuskan dengan persamaan a s = .
r
Karena laju putaran bola belum diketahui, maka terlebih dahulu kita tentukan
lajubola (v). Apabila bola menempuh 10 putaran dalam 5 detik maka satu putaran
ditempuh dalam 2 detik, di mana ini merupakan periode putaran ( T). Jarak
lintasan yang ditempuh benda adalah keliling lingkaran = 2 πr dimana r = jari‐
jari/radius lingkaran. Dengan demikian, laju bola:
2 π r 2( 3,14)(o , 2 m)
V¿ = = 0,6 m/s
T 2s
2 2
a s = v = (0,6) = 0,18 m/s
r 0,2 m
Gaya Sentripetal
Setiap benda yang bergerak membentuk lintasan lingkaran harus tetap diberikan
gaya agar benda tersebut terus berputar. Anda dapat membuktikannya dengan
mengikat sebuah benda (sebaiknya berbentuk bulat atau segi empat ) pada salah
satu ujung tali. Setelah itu putarlah tali tersebut, sehingga benda tersebut ikut
berputar. Jika anda menghentikan putaran, maka bola tersebut perlahan‐lahan
berhenti. Hal dikarenakan tidak ada gaya yang diberikan. Agar bola tetap berputar
maka harus diberikan gaya secara terus menerus, yang dalam hal ini adalah tangan
anda yang memutar tali.
Besarnya gaya tersebut, dapat dihitung dengan Hukum II Newton untuk
komponen radial:
F v2
∑ F=ma→∑ s=m a = m
r s
Hubungan antara periode dan kecepatan linear dalam GMB dinyatakan pada
persamaan berikut:
2π r
V¿
T
2π r 2
as = T )
(
r
2
as = 4 π r
T
Sekarang mari kita tinjau gaya sentripetal pada beberapa jenis Gerak Melingkar
Beraturan:
Misalnya kita tinjau sebuah benda yang diputar menggunakan tali pada bidang
horisontal, sebagaimana tampak pada gambar dibawah:
Amati bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat (mg )yang arahnya kebawah
dan gaya tegangan tali ( F τ ) yang bekerja horisontal. Tegangan tali timbul karena
kita memberikan gaya tarik pada tali ketika memutar benda (ingat kembali
penjelasan diatas). Gaya tegangan tali ini berfungsi untuk memberikan percepatan
sentripetal. Berpedoman pada koordinat bidang xy, kita tetapkan komponen
horisontal sebagai sumbu x. Dengan demikian, berdasarkan hukum II Newton,
kita dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk benda yang berputar
horisontal:
∑ F x = ma x
2
∑ F τ = m vr
Ketika benda berada di titik A, pada benda bekerja gaya berat (mg) dan gaya
tegangan tali ( F TA) yang arahnya ke bawah (menuju pusat lingkaran). Kedua gaya
ini memberikan percepatansentripetal pada gaya tegangan tali ( F TA’) yang arahnya
keatas (menuju pusat lingkaran).
∑ F=ma
∑ F s = mas
v A2
F TA + m g = m → persamaan 1
r
Keterangan:
v A2
0 + mg = m
r
v A2
mg = m
r
v A2
g=
r
v A 2 = gr
v A = √ gr→persamaan 2
Jadi ketika berada dititik A, benda tersebut masih bisa berputar dengan kecepatan
linear v A , meskipun tidak ada gaya tegangan tali (Gaya tegangan tali pada kasus
ini = gaya sentripetal). Besar kecepatan dinyatakan pada persamaan 2. Karena
percepatan gravitasi (g) tetap maka besar kecepatan linear bergantung pada jari‐
jari lingkaran / panjang tali). Semakin panjang tali (semakin besar jari‐jari
lingkaran), semakin besar laju linear benda.
∑ F s = mas
v A '' 2
F TA - m g = m
r
v A '2
F TA = m +m g
r
Berdasarkan persamaan, tampak bahwa ketika berada dititik A’, besar gaya
sentripetal (dalam kasus ini gaya sentripetal = gaya tegangan tali) lebih besar di
bandingkan dengan ketika benda berada dititik A. Dengan demikian, ketika benda
berada di titik A’ kita harus memberikan gaya putar yang lebih besar untuk
mengimbangi gaya berat benda.
Anda dapat melakukan percobaan untuk membuktikan hal ini. Ikatlah sebuah
benda pada salah satu ujung tali dan putar benda tersebut secara vertikal. Ketika
benda berada dilembah lintasan (A’), anda akan merasakan efek tarikan gaya berat
yang lebih besar dibandingkan ketika benda berada di puncak lintasan (A). Agar
benda tetap berputar, gaya yang anda berikan harus lebih besar untuk
mengimbangi gaya berat benda yang arahnya ke bawah.
Tikungan rata
Terlebih dahulu kita bahas tikungan yang permukaan jalannya rata. Ketika
melewati tikungan yang rata setiap mobil memiliki gaya sentripetal yang arahnya
menuju pusat lintasan lingkaran (amati gambar di bawah). Gaya sentripetal
tersebut bersumber dari gaya gesekan antara ban dengan permukaan jalan.
Gesekan yang terjadi adalah gesekan statis selama ban tidak selip. Mengapa tidak
gesekan kinetis ? anggap saja ini pr dari guru muda untu kanda. Gunakan
pengetahuan anda tentang gaya gesekan untuk
menyelesaikanprdarigurumudaini...oke,kembalikelaptop,ehtikungan.
Cermati gambar diatas. Ketika mobil melewati tikungan dengan kecepatan (v),
jalan memberikan gaya ke dalam(gesekan terhadap ban) dan membuat mobil
tersebut bergerak melingkar. Arah gaya gesekan ( F ges ¿ ¿ menuju pusat lingkaran,
seperti yang diperlihatkan pada gambar diatas. Gaya gesekan inilah yang berperan
sebagai gaya sentripetal. Sebenarnya penjelasan ini dapat anda pahami dengan
mudah. Bayangkanlah, apa yang terjadi ketika anda mengendarai mobil pada
tikungan yang sangat licin (anggap saja sedang hujan dan permukaan luar roda
mobil anda sudah gundul)? Bisa ditebak, anda akan digiring ambulans menuju
rumah sakit... mengapa?ketika tidak ada gaya gesekan statis, ban mobil anda akan
selip dan keluar dari lintasan lingkaran... dengan kata lain, pada mobil anda tidak
bekerja gaya sentripetal.Jadi berhati‐hatilah ketika melewati tikungan, apalagi
tikungan tajam...
Sekarang mari kita turunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara gaya
sentripetal (dalam kasus ini gaya sentripetal adalah gaya gesekan) dengan
percepatan, jari‐jari lintasan lingkaran dan massabenda...
Berdasarkan hukum II Newton, gaya total yang bekerja pada mobil ketika
melewati tikungan adalah
∑ F=ma
Karena pada kasus ini, gaya total adalah gaya gesekan dan percepatan =
percepatan sentripetal, maka kita tulis kembali persamaan diatas,menjadi:
∑ F s = mas
v2
∑ F s =m r
( F ¿¿ ges )¿ maks = μs N
Gaya sentrifugal
Ketika kita memutar bola, kita merasa bahwa seolah-olah ada gaya yang
menarik tangan kita keluar. Hal ini sering kali diartikan secara keliru, bahwa ada
gaya yang bekerja “menjahi pusat”. Kesalah pahaman yang terjadi
menggambarkan bahwa benda yang bergerak melingkar mempunyai gaya ke luar
yang bekerja padanya, yang disebut gaya sentrifugal (menjahui pusat).
Kenyataan yang terjadi bukan seperti itu. Untuk mempertahankan gerak bola,
tangan kita menarik tali ke dalam, yang memberikan gaya pada bola untuk
bergerak melingkar karena ada gaya ke dalam alias menuju pusat lingkaran. Bola
memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan arah (ingat hukum III Newton :
ada aksi maka ada reaksi, dan besarnya gaya aksi dan reaksi sama tetapi
berlawanan arah). Hal ini yang kita rasakan seperti ada tarikan keluar, tetapi itu
bukan gaya sentrifugal, tetapi gaya reaksi yang diberikan oleh bola yang arahnya
keluar melawan gaya aksi yang kita berikan kepada bola yang arahnya ke dalam /
ke pusat lingkaran. Dengan demikian, tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja
pada bola.
Untuk membuktikan bahwa tidak ada gaya sentrifugal, bayangkanlah apa yang
terjadi ketika kita melepaskan tali. Anda juga dapat membuktikan dengan
melakukan percobaan di atas (memutar tali yang salah satu ujungnya diikatkan
bola),
Jika ada gaya sentrifugal, maka bola akan terlempar keluar, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah. Tetapi kenyataannya tidak demikian, bola
melayang secara tangensial atau ketika tali dilepaskan, arah gerak bola sesuai
dengan arah kecepatan linearnya. Hal ini disebabkan karena ketika kita
melepaskan tali, tidak ada lagi gaya kedalam yang bekerja pada bola.
Jika ada gaya sentrifugal maka ketika tali dilepaskan, bola akan melayang seperti
pada gambar a. Kenyataan yang terjadi, ketika tali dilepaskan bola melayang
seperti gambar b.