Anda di halaman 1dari 30

Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar
Beraturan

Gerak Melingkar
Berubah
Beraturan

Contoh Soal
Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar Beraturan


adalah gerak suatu benda
menempuh lintasan melingkar
dengan kelajuan linier tetap.
BESARAN GERAK MELINGKAR

Frekuensi (f) dan periode (T) dalam GMB :


sesuai dengan keterangan lambang2 di atas berarti :

Frekuensi = banyaknya putaran/waktu

Periode = waktu/banyaknya putaran


Rumus Kecepatan Sudut (ω)

Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
π = 3,14 atau
22/7 atau
tetap/tidak
diganti angka

Rumus Kecepatan Sudut


Kelajuan Linear adalah jarak yang ditempuh
benda pada lintasan berbentuk lingkaran
dibagi dengan waktu tempuhnya.

Bila benda menempuh satu putaran penuh


( dari A ke A), maka lintasan yang di tempuh S
= 2 R. Dan waktu tempuh T. Maka didapat laju
linear (V) adalah :
dimana
R = jari-jari lingkaran (m) , T = periode (s)
V = kelajuan linear (ms-1) , f = frekuensi (Hz)

KELAJUAN LINEAR
Adalah percepatan yang dialami benda yang bergerak
melingkar beraturan dan arah percepatan selalu
menuju pusat lingkaran.
Percepatan sentripetal dilambangkan dengan huruf as.
as V

Arah percepatan sentripetal selalu tegak lurus


terhadap kecepatan liniernya (as v)
dimana :
as = percepatan sentripetal (ms-2)
v = kecepatan linier (m/s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
R = panjang tali/jari-jari
(m)

PERCEPATAN SENTRIPETAL
Gaya Sentripetal adalah gaya yang arahnya menuju pusat
lingkaran yang bekerja pada benda bermassa m, dan
benda mengalami percepatan sebesar as.
AraH gaya sentripetal juga tegak lurus terhadap
vektor
kecepatan (Fs V )
Gaya sentripetal ditulis dengan lambang Fs, dan
besarnya : Dari Hukum II Newton:
∑ F = m.a
Fs = m.as

dimana :
Fs = gaya sentripetal(N)
m = massa benda (kg)
V = kelajuan linier (m/s)
ω = kecepatan sudut
(rad/s) R = jari-jari
lintasan (m)

G
Hubungan roda-roda pada gerak melingkar dapat berupa sistem
langsung yaitu dengan memakai roda-roda gigi atau roda-roda gesek,
atau sistem tak langsung, yaitu dengan memakai streng/rantai/pita.
Pada Gambar 3.9 menunjukkan roda I berputar atau bergerak
melingkar beraturan hingga roda II mengikutinya bergerak melingkar
beraturan.

Gambar 3.9. Hubungan roda-roda a)sistem langsung b) sistem tak


langsung

Hubungan Roda Roda


Hubungan roda-roda pada gerak melingkar, baik
memakai sistem langsung atau tak langsung,
kecepatan linier (v) roda tersebut baik roda I dan
II adalah sama, tetapi kecepatan sudutnya (ω)
berlainan. Dengan demikian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
v1 = v2
ω 1 . R1 = ω 2 . R2
dengan:
v1 = kecepatan liniear roda I (m/s)
v2 = kecepatan linier roda II (m/s)
ω1 = kecepatan sudut roda I (rad/s)
ω2 = kecepatan sudut roda II (rad/s)
R1 = jari-jari roda I (m)
R2 = jari-jari roda II (m)
Gerak Melingkar Berubah
Beraturan

Adalah gerak suatu benda dengan bentuk lintasan melingkar dan besar
percepatan sudut/anguler (α) konstan.

Jika perecepatan anguler benda searah dengan perubahan kecepatan


anguler maka perputaran benda semakin cepat, dan dikatakan GMBB
dipercepat.

Sebaliknya jika percepatan anguler berlawanan arah dengan perubahan


kecepatan anguler benda akan semakin lambat, dan dikatakan GMBB
diperlambat.
Percepatan Anguler (α)
Sebuah benda bergerak melingkar
dengan laju anguler berubah beraturan
memiliki perubahan kecepatan
angulernya adalah :
Δω = ω2 – ω1

Dan perubahan waktu kecepatan anguler


adalah Δt, maka di dapatkan :
Sama halnya dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), pada GMBB berlaku juga :
- Mencari kecepatan sudut akhir (ωt) :
ωt = ω0 ± α.t
- Mencari posisi sudut / besar sudut (θ) yang ditempuh:
θ= ω0 t ± α.t2
x = R. θ
Dapat
diperoleh
juga :
ωt2 = ω02 ± 2
α.θ
dimana :
ωt = kecepatan sudut/anguler keadaan akhir(rad/s)
ω0 = kecepatan sudut/anguler keadaan awal (rad/s)
θ = besar sudut yang ditempuh (radian, putaran)
1 rpm = 1 putaran permenit
1 putaran = 360° = 2p rad.
x = perpindahan linier (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
R = jari-jari lintasan (m)
Posisi sebuah tenda dapat dinyatakan dengan dalam koordinat (x,y). Sekarang
tinjau sebuah benda tegar berotasi pada bidang x y terhadap sumbu tetap melewati
titik pusat dan tegak lurus bidang gambar.
Apabila kita hanya meninjau sebuah partikel benda tegar di titik A yang berjarak
tetap r dari titik O, maka kita dapat menyatakan setiap saat pada koordinat cartesius
(x,y). Akan tetapi, ada cara lain yang lebih mudah untuk menyatakan posisi titik A,
yaitu dengan kalimat polar (r, θ). Selama berotasi, besar x dan y dalam koordinat
cartesius selalu berubah. Sedangkan dalam koordinat polar hanya θ yang berubah.
Besaran θ disebut posisi sudut yang diukur terhadap sumbu x berputar berlawanan
arah dengan gerak jarum jam.
Berdasarkan rumus trigonometri dan pythagoras dapat dinyatakan hubungan
antara koordinat kartesius (x,y) dan koordinat polar (r,θ) sebagai berikut :

x : r cos θ
y : r sin θ
r = √ x 2
+ y 2

Tan θ = y
r
Posisi sudut θ dari suatu partikel
yang bergerak sepanjang busur
lingkaran sebesar s yang berjarak r
dari sumbu putarnya memenuhi
hubungans :
θ : radian (rad)
θ= r
s : panjang busur
r : jari-jari lingkaran

Apabila partikel menempuh satu


putaran penuh, berarti lintasan s
sama dengan keliling lingkaran,
sehingga diperoleh :

θ= s = 2𝜋 r
r r
= 2  rad
Putaran penuh = 3600
2  rad = 3600
0
36 0 360
1 rad = 2 π =6,28 =57 , 30

Jadi, dapat disimpulkan bahwa 1 rad adalah besar sudut dihadapan


suatu busur yang penjangnya sama dengan radius lingkaran.

Kecepatan Sudut

Kecepatan sudut rata-rata ω suatu partikel didefinisikan sebagai


laju perubahan posisi sudut θ terhadap interval waktu t .

Δθ
ωr = ωr = Kecepatan sudut (rad/s)
Δt
θ = posisi sudut (rad)
θ1 − θ2
= t = waktu (s)
t 2 −t 1
Bagaimana dengan kecepatan sudut sesaat ?

Kecepatan sudut sesaat kita peroleh dengan membandingkan


perubahan waktu yang sangat singkat, secara Matematis kita tulis :
ωr = Δθ t sangat kecil

Δt
Percepatan Sudut
Kecepatan sudut sesaat ω di definisikan berdasarkan tafsiran
geometris sebagai gradien garis singgung kurva posisi sudut terhadap
waktu t, maka kecepatan sudut sesaat ω dapat dinyatakan sebagai :
ω = tan β
Percepatan sudut rata-rat ar didefinisikan sebagai laju
perubahan kecepatan sudut sesaat ω terhadap interval waktu
:
Δ ω ω 2 − ω1
ar = =
Δt t 2 − t1
Satu Percepatan sudut adalah radian per sekon kuadrat atau
disingkat rad/s2.
Hubungan antara besaran rotasi dan Translasi
• Perpindahan Linear dan Perpindahan Sudut
Hubungan antara perpindahan linear artikel dititik A
sepanjang lintasan lingkaran (s) dan pepindahan sudut (θ)
dapat ditulis sebagai s = r.θ
• Kecepatan linear dan kecepatan sudut
Setiap partikel dari benda yang berotasi memiliki
kecepatan linear v partikel bergerak melingkar dengan vektor
kecepatan linearnya selalu tegak lurus terhadap jari-jari
lingkaran. Oleh karena itu, kecepatan linear disebut juga
kecepatan tangensial. Sehingga diperoleh : v = Δθ
Δt
Karena s = r.θ dan untuk nilai r tetap, diperoleh
v = r Δθ
Δt
= r.ω
Persamaan diatas menyatakan semakin besar jarak suatu titik
terhadap sumbu rotasi maka semakin besar pula kecepatan linearnya.
Kelajuan linear adalah hasil bagi panjang lintasan yang ditempuh
dengan waktu tempuhnya. Karena untuk menempuh sudut pusat 3600
diperlukan waktu tempuh 1 periode (T), maka dapat dirumuskan :
s 2 π.r
v = = =2 π . rf
t T
Satuan SI untuk kelajuan linear (v) adalah m/s
Kecepatan sudut adalah hasil bagi sudut pusat dengan selang waktu
tempuhnya, karena untuk menempuh sudut pusat 3600 diperlukan waktu
tempuh 1 periode (T), maka dapat dirumuskan :

ω = 2 π =2 π . f
T
• Percepatan linear dan Percepatan sudut
Pada benda yang bergerak melingkar, setiap partikel
mengalami 2 komponen percepatan, yaitu percepatan tangensial
at dan percepatan sentripetal as. Percepatan tangensial arahnya
selalu tegak lurus dengan jari-jari lingkaran, sedangkan
percepatan sentripetal arahnya selalu menuju pusat lingkaran.
Berdasarkan definisi percepatan linear pada pembahasan
tentang gerak lurus, maka : at = Δ v
Δt
Dengan memasukkan v = rω, maka diperoleh
at = 𝑟 Δω = r.
Δt
Percepatan Sentripetal memenuhi persamaan
2
as = V
= ω²c
r
Oleh karena itu percepatan linear total partikel adalah
penjumlahan vektor kedua komponen percepatan
a = at + as

a  a t 2  a s2  r 2 a 2  ω 4  r 2

 2r 2  a 2  ω 4

 r a 2  ω4
Percepatan tangensial menyebabkan perubahan
besar kecepatan, sedangkan percepatan sentripetal
menyebabkan perubahan arah kecepatan.
1. Sebuah bola diikatkan dengan tali yang
panjangnya 2 m dan kemudian diputar horizontal
hingga bergerak melingkar beraturan dalam 20
selama 50 putaran. Tentukan :
a) Periode
b) Frekuensi
c) Kelajuan Linear
d) Kecepatan Sudut
2 π.r
Penyelesaian : c) v =
T
t
a) T = 2.3,14.2
n =
0,4
20
= 0,4 s = 31,4 m/s
50
n
d) ω
2=π
b)  =
t T
20
= =2.3,14
5 0,4
= 2,5 Hz =6,28  15,7 rad/s
0,4
2) Seorang tentara mengamati sebuah baling-baling helikopter
yang berputar 900 putaran per menit, tentukan :

a) Kecepatan sudut baling-baling


b) Kelajuan linear sebuah titik di ujung baling-baling jika radius
baling-baling 3 m
a) ω = 2 π 2π.r
b) v =
T T
2.3,14
=  94,2 rad/s 2.3,14.3
3 =
3
45
45
= 18,84 x 15
t 3
T=  = 282,6 m/s
n 45
Percepatan sudut sesaat  didefinisikan berdasarkan tafsiran geometris
sebagai gradien garis singgung kurva kecepatan sudut terhadap waktu. Jika 
adalah sudut kemiringan garis singgung terhadap sumbu waktu t maka
percepatan sudut dapat dinyatakan sebagai.
a = tan 

Contoh soal :
1. Sebuah roda berputar pada suatu poros yang tetap sehingga suatu titik pada
roda memenuhi persamaan θ (t) = 3t + 2t2 dengan θ dalam radian dan t dalam
sekon. Tentukan posisi sudut titik tersebut untuk :

a) t = 2 sekon
b) t = 5 sekon

Penyelesaian : a) Untuk t = 2 sekon


= 3t + 2t2
= 3.2 + 2.22
= 6+8
= 14 rad
b) Untuk t = 5 sekon
= 3t + 2t2
= 3.5 + 2.52
= 15 + 50
= 65 rad

2. Posisi sudut titik pada roda dinyatakan oleh θ = (4 + 2t2) rad


dengan t dalam sekon.

a) Posisi sudut titik tersebut pada t = 25


b) Kecepatan sudut rata-rata dalam selang waktu t = 0 hingga t
= 25
c) Kecepatan sudut pada saat t = 25
Penyelesaian :
a) θ = 4 + 2t2
= 4 + 2(2)2
= 4+8
= 12 rad
Δθ θ2 −θ1
b) ω = =
Δt t 2 −t 1

=12− 4
2 −0
= 4 rad/s

c) ω = Δθ =θ2 −θ1
Δt t 2 −t 1

=12− 4
2
= 4 rad/s
Sebuah batu diikat pada seujung seutas tali yang
panjangnya 0,5 meter, kemudian diputar mendatar. Jika
batu melakukan 10 putaran selama 5 detik, tentukan :
a. periode c. kelajuan linier
b. frekuensi d. kecepatan sudut
Ditanyakan :

a. periode (T)
b. frekuensi (f)
c. kelajuan linier (v)
d. kecepatan sudut (ω)
Jawab :
e. Periode (T) :
= 0,5 detik
b. Frekuensi (f) :
= 2 Hz
c. Kelajuan linier (v) :
= 6,28 m/s
d. Kecepatan sudut (ω) :
= 12,56 rad/s
./.. Sebuah roda mobil sedang
berputar dengan kecepatan sudut 8,6
rad/s. Suatu gesekan kecil pada
poros putaran menyebabkan suatu
perlambatan sudut tetap sehingga
akhirnya berhenti dalam waktu 192 s.
Tentukan :
Percepatan sudut!!
Jarak yang telah ditempuh roda dari
mulai bergerak sampai berhenti (jari-
jari roda 20 cm)!!!
Pembahasan :

Diketahui : ω0= 8,6 rad/s

ωt = 0 rad/s

t = 192 s
R = 10cm= 0,1 m
Ditanya : a.
b. x
Jawab :
a.
= - 0,045 rads-2
b.
= (8,6).(192) + (-0,045).(192)2

= 826 rad

x = R.θ

=
(0,1m),
(826)

= 82,6
m

Anda mungkin juga menyukai