Anda di halaman 1dari 22

Umar Bin Abdul Azizz

PENDAHULUAN
Sekilas Termokimia
 Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor
atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau
proses kimia dan fisika disebut termokimia
 Secara operasional termokimia berkaitan dengan
pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang
menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
BAHAN KAJIAN TERMOKIMIA
 Bahan kajian termokimia adalah penerapan hukum
kekekalan energi dan hukum termodinamika I dalam
bidang kimia
 Hukum kekekalan energi berbunyi :
1. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan.
2. Energi dapat berubah bentuk menjadi energi
lain.
 Hukum termodinamika I berbunyi :
“Jumlah total energi dalam alam semesta
konstan atau tetap”
SISTEM DAN LINGKUNGAN
 Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan
yang menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan
lingkungan.
 Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam
mempelajari perubahan energi dan berubah selama
proses berlangsung disebut sistem.
 sedangkan hal-hal yang tidak berubah selama proses
berlangsung dan yang membatasi sistem dan dapat
mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
SISTEM
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu :
 Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan
energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi
artinya ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (wadah reaksi),
misalnya gas, atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem.
• Sistem Tertutup
Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan
energi, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi disebut sistem tertutup.
• Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.
Seng dan Asam Klorida
Zn(s) 2H (aq) Zn2 (aq) H (g)
2
Percobaan antara Seng dan Asam Klorida
Percobaan I
 Pada percobaan ini, kalor yang
dibebaskan sebesar 59 Kj/mol
 Sistemnya adalah logam Zn dan
larutan HCl
 Percobaan ini merupakan sistem
terbuka
 Lingkungan dalam percobaan ini
antara lain : udara sekitar,
termometer, pengaduk, dan gelas
kimia.
Percobaan antara Seng dan Asam Klorida
Percobaan II
 Pada percobaan ini, kalor yang
dibebaskan sebesar 60,1 kJ/mol
 Sistemnya adalah logam Zn dan
larutan HCl
 Percobaan ini merupakan sistem
terutup
 Lingkungan dalam percobaan ini
antara lain : udara sekitar,
termometer, pengaduk, gelas
kimia, gelas plastik sebagai
insulator
ENTALPI
 Entalpi (H) adalah jumlah kalor yang terkandung
dalam sistem pada kondisi tekanan tetap.
 Entalpi tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah
perubahan dari entalpi tersebut (ΔH).
 Satuan energi kalor adalah joule (J) dan kalori (kal).
Dengan konversi I kal = 4,18 J.
 Satu kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 gram sebesar 1°C.
ENTALPI
 Berikut adalah hubungan antara entalpi sebelum dan
sesudah reaksi :
 Entalpi reaktan atau pereaksi dinyatakan dengan HR
 Entalpi produk atau hasil reaksi dinyatakan dengan
HP
 Perubahan entalpi dinyatakan dengan ΔH

SEHINGGA :
H HP
HR
REAKSI EKSOTERM
 Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang membebaskan
kalor. Kalor berasal dari sebagian entalpi sistem yang
dilepas ke lingkungan sehingga entalpi sistem berkurang.

 pada reaksi eksosterm, sistem membebaskan energi,


sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi
produk lebijh kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
itu, perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga :

∆H =HP – HR
Energi Aktivasi

ΔH<
0

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa ∆H =HP – HR.


Karena HP lebih kecil daripada HR. Maka ∆H < 0
Contoh reaksi eksoterm (pembakaran metana) dapat dilihat pada
animasi berikut ini :

O2

CO2 H2 O

CH
4 H2 O

O2

CH 4 (g) 2O2 (g) CO2 (g) 2H 2 O(l)


REAKSI PEMBAKARAN METANA
CH 4 (g) 2O2 (g) CO2 (g) 2H 2 O(l) 887
kJ

Tanda (+) pada 887 kJ disebelah


kanan menunjukkan kalor yang
dilepas adalah sebesar 887 kJ.
Sehingga reaksinya juga dapat
ditulis sebagai berikut :
CH4 (g) 2O2 (g) CO2 (g) 2H 2 O(l)

H
887kJ
CONTOH REAKSI EKSOTERM
 Contoh lain dari reaksi eksoterm dalam kehidupan sehari-hari
antara lain :
 Ketika kita memegang tempe, tangan akan terasa hangat

 Ketika kita menyalakan api unggun, panasnya akan terasa


walaupun tidak bersentuhan
 Membakar minyak tanah menggunakan kompor minyak

 Respirasi. Karena respirasi menghasilkan panas


REAKSI ENDOTERM
 Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap
kalor. Kalor diambil dari lingkungan sehingga
entalpi bertambah.
 Pada reaksi endoterm sistem menyerap energi.
Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah,
artinya entalpi
produk (HP) lebih besar daripada entalpi pereaksi
(HR).Akibatnya, perubahan entalpi (∆H), yaitu selisih
antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi bertanda
positif. Sehingga :

∆H =HP – HR
Energi
Aktivasi

ΔH >
0

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa ∆H =HP – HR.


Karena HR lebih kecil daripada HP. Maka ∆H > 0
 Contoh dari reaksi endoterm
adalah reaksi mencairnya es
dalam suatu wadah.
 Contoh Reaksi kimia dari
peristiwa es mencair adalah :
H 2 O(s) 6,02kJ
H 2 O(l)
 Tanda (+) pada 6,02 kJ
disebelah kiri panah
menunjukkan bahwa kalor
yang diserap sebesar 6,02 kJ.
REAKSI ES MENCAIR
Dengan demikian, reaksi
tersebut juga dapat H 2 O(s)
dituliskan sebagai berikut :
H 2 O(s) H2 O(l) kalor diserap oleh sistem

dan lingkungan
H
6,02kJ
Pada reaksi endoderm, kalor ΔH 6,02
(q) diserap sehingga kJ
perubahan entalpinya positif
(ΔH > 0). Reaksi tersebut
H 2 O(l)
dapat digambarkan pada
grafik disamping.
CONTOH REAKSI ENDOTERM
 Contoh lain dari reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari
antara lain :
 Pelarutan gula. Jika gula dilarutkan, dapat dirasakan ada
sedikit rasa dingin ketika gelas dipegang
 Tangan yang terasa dingin ketika bersentuhan dengan
alkohol
 proses asimilasi

 Proses fotosintesis tumbuhan


Terimakasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai