Termokimia
Disusun oleh
Anisa Fauziyah (1708076058)
KONTEN
TERMOKIMIA
01 TERMOKIMIA
02 ENERGI DAN PERUBAHAN
ENERGI
04 ENERGI IKATAN
01
Termokimia
Pengertian Termokimia
Pada contoh tersebut, yang menjadi pusat perhatian adalah air yang
disebut sebagai sistem, sedangkan teko air dan suhu udara, dan mungkin
tangan Anda yang menyentuh teko air tersebut merupakan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
•Sistem Terbuka •Sistem Tertutup •Sistem Terisolasi
Sistem terbuka adalah suatu Suatu sistem yang antara Sistem terisolasi
sistem yang memungkinkan terjadi sistem dan lingkungan dapat merupakan sistem yang tidak
perpindahan energi dan zat (materi) terjadi perpindahan energi, memungkinkan terjadinya
antara lingkungan dengan sistem. tetapi tidak dapat terjadi perpindahan energi dan materi
Pertukaran materi artinya ada hasil pertukaran materi. Contoh: antara sistem dengan lingkungan
reaksi yang dapat meninggalkan sistem merebus air dalam panci tertutup Contoh: kalorimeter bom &
(wadah reaksi), misalnya gas, atau ada penyimpanan air dalam termos.
sesuatu dari lingkungan yang dapat
memasuki sistem. contoh: ketika
merebus air dalam panci terbuka
Percobaan antara Seng dan Asam Klorida Percobaan I
Nilai entalpi gas hidrogen dan gas oksigen lebih besar daripada entalpi air
sehingga letaknya di atas entalpi air. Sistem mengalami penurunan nilai entalpi
sebesar 285,5 kJ yang ditunjukan oleh anak panah ke bawah.
1) Reaksi Eksoterm
Adalah reaksi yang pada saat berlangsung disertai pelepasan panas atau
kalor. Panas reaksiesditulis tion dengan tanda negatif.
r enta
P
Contoh : werPoinet d.
o n
rn P esig N
ta mode ifully d
u t 2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) - 26,78 Kkal
Ge is bea
that
01 2. Reaksi Endoterm
02 resen
tatio
n
ΔH = - x Kkal
2) Pada Reaksi Endoterm
R → P + Q – x Kkal
Berlaku :
H (P + Q) - H (R) = x Kkal
ΔH = x Kkal
Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tetapi dengan tanda berlawanan.
Contoh soal :
Hitung entalpi pembakaran CH4 (g) menjadi CO2 (g) dan H2O(g) Pada temperatur 298 oK, bila diketahui
pada temperatur tersebut : ΔH. CH4 = -74,873 KJ mol-1 ; ΔH. O2 = 0,00 KJ mol-1 ; ΔH. H2O = -241,827
KJ mol-1 ; ΔH. CO2 = - 393,522 KJ mol-1
Jawab :
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Hukum Hess
Bunyi HUKUM HESS :
“Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa
tahap”.
KEPENTINGAN :
Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen.
Contoh reaksi :
1. Reaksi langsung
A B ΔH1 = x Kkal
2. Secara tidak langsung
b C c
a) lewat C A C ΔH2 = b Kkal
C B ΔH3 = c Kkal
A x B
b) Lewat D dan E e
A D ΔH4 = a Kkal a D E
D E ΔH5 = d Kkal d
E B ΔH6 = e Kkal
Maka berlaku hubungan :
x=b+c=a+d+e
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5 + ΔH6
Contoh soal :
1. Diketahui :
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O(cair) ΔH = -136 Kkal
Jawab :
I. 2C + 2O2 2CO2 ΔH = -188 Kkal
II. 3H2 + 3/2 O2 3 H2O ΔH = - 204 Kkal
III.C2H6 2C + 3H2 ΔH = 20 Kkal
+
C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3 H2O ΔH = -372 Kkal
Jenis-jenis Entalpi
Entalpi merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan wujud
zat, serta dipengaruhi oleh lingkungan (suhu dan tekanan). Pengukuran entalpi
pada suhu dan tekanan yang berbeda akan menghasilkan nilai entalpi yang
berbeda. Oleh karena itu, disepakati suatu keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K
dan tekanan 1 atm. Jadi, perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi yang
diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi standar dibedakan
berdasarkan berdasarkan jenis reaksi atau prosesnya.
Jenis-jenis Entalpi:
1) Perubahan entalpi pembentukan (ΔHf)
2) Perubahan entalpi penguraian ( ΔHd )
3) Perubahan entanpi pembakaran ( ΔHc)
4) Perubahan entalpi netralisasi ( ΔHnet)
Senyawa yang dibentuk, diuraikan dibakar dan reaksi asam basa harus 1 mol
1) Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHf0)
Perubahan entalpi penguraian standar (Standard Enthalpy of Decomposition) adalah perubahan entalpi
yang terjadi pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar. Pada dasarnya, perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi
pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tandanya.
Contoh : CO2(g) C(s) +O2(g) ΔH=393,5 kj
3) Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHc 0)
Perubahan entalpi pembakaran standar (Standard Entalpy of Combustion) adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna. Pembakaran merupakan reaksi suatu zat dengan
oksigen,
contohnya :
a. C(s) + O2 (g) CO2(g)
b. H2(g) + 12 O2(g) H2O(g)
c. S(s) + O2(g) SO2(g)
d. N(s) + O2(g) 2NO(g)
4) Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH°n)
Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan untuk menetralkan
1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar.
Contoh: 2NaOH(aq) + H2S04(aq) Na2S04(aq)+ 2H20(ℓ) ΔH reaksi = -200 kJ _kj
ΔH°n NaOH = -200/2mol kJ/mol , ΔH°n H2S04 = -200 kJ
04
Energi Ikatan
ENERGI IKATAN
Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau yang timbul untukmemutuskan
atau menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu.
Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul dari penggabungan ikatan lebih besar
daripada energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan.
H–H 104 Br – Br 46
H–F 135 I–I 36
H – Cl 103 C–C 83
H – Br 88 C–H 99
H–I 71 N–H 93
F–F 37 N–N 226
Cl – Cl 58 O-O 119
C – Cl 79 O-H 111
HUKUM PERTAMA
TERMODINAMIKA
• Untuk sistim yang menyerap panas → q : positip
Hukum I Termodinamika : Hukum kekekalan masa dan (+)
energi, yaitu : energi tidak dapat diciptakan dan • Untuk sistim yang mengeluarkan panas → q :
dimusnah negatif (-)
kan. • Untuk sistim yang melakukan usaha (kerja) →
Secara matematis dirumuskan sbb : w : positif
• Jika usaha dilakukan terhadap sistim → w :
1. Bilamana dalam suatu sistim terjadi perubahan negatif
energi, • Energi sistim akan naik apabila : q (+) dan w (-)
2. maka besarnya perubahan energi ini ditentukan • Energi sistim akan berkurang apabila : q (-) dan
oleh dua faktor : w (+)
a. energi panas yang diserap (q) Berlaku :
b. usaha (kerja) yang dilakukan oleh sistim (w) ΔE = q – w
ΔE = perubahan energi
q = energi panas yang diserap
w = usaha yang dilakukan oleh sistim
• Suatu usaha dilakukan oleh sistim apabila terjadi perubahan volume pada tekanan tetap.
w = P. ΔV
Jadi ΔE = q - P.ΔV → P = tekanan
ΔV = perubahan volume
-Jika sistim berlangsung pada V dan P tetap, maka
ΔV = 0 dan w = 0, maka ΔE = qv (pada P dan V tetap)
a.Untuk reaksi-reaksi yang tidak ada perubahan volume b. Reaksi-reaksi gas yang mengalami perubahan
berlaku ΔH = ΔE jumlah molekul
Reaksi-reaksi yang berlangsung tanpa perubahan Dari persamaan gas ideal : PV = nRT
volume, adalah : P.ΔV = Δn.RT
- Reaksi-reaksi gas yang tidak mengalami perubahan Dari ΔH = ΔE + P. ΔV
koefisien reaksi ( koefisien sebelum = sesudah reaksi) maka : ΔH = ΔE + Δn.RT
Contoh : H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g) Keterangan :
C(g) + O2(g) → CO2(g) ΔH = perubahan entalpi
- Reaksi –reaksi dalam larutan atau zat padat ( sebenar- ΔE = perubahan energi
nya terjadi perubahan volume, tetapi sangat kecil dan Δn = perubahan jumlah molekul
diabaikan. R = tetapan gas umum : 1,987 kalori/mol oK
Proses tak spontan : proses yang tidak dapat berlangsung tanpa pengaruh dari luar. Contoh :
panas tak dapat mengalir dari suhu rendah ke suhu tinggi tanpa pengaruh dari luar.
• Semua proses spontan berlangsung dari energi potensial tinggi ke energi potensial yang lebih rendah
• Reaksi kimia akan berlangsung secara spontan apabila reaksinya eksoterm. Jadi diikuti penurunan entalpi.
Untuk hal ini entalpi sebagai energi potensial kimia.
• Jika entalpi reaktan lebih tinggi dari entalpi zat hasil, sehingga ΔH negatif, maka reaksi bersifat spontan.
• Reaksi endoterm dapat juga berlangsung spontan. Prosesnya berlangsung terus hingga tercapai keadaan
setimbang.
contoh : air menguap secara spontan ke atmosfer. Jumlah air yang menguap = uap yang kembali
mengembun.
• Reaksi yang dapat balik juga dapat terjadi secara spontan. Contoh : H2 bereaksi dengan Cl2 membentuk
HCl. Sebaliknya HCl akan terurai menjadi H2 dan Cl2 sampai terjadi keadaan setimbang.
• Proses menuju ke keadaan setimbang juga merupakan proses spontan.
Kesimpulan : Semua perubahan spontan berlangsung dengan arah tertentu.
Terima Kasih
A n i s a f a u z i y a h
1 7 0 8 0 7 6 0 5 8