Pada reaksi tersebut, bisa kita lihat bahwa bahan bakar bergabung dengan oksigen
untuk menghasilkan air dan karbon dioksida.
Reaksi itu disebut dengan reaksi pembakaran. Kemudian, ketika bahan bakar (pada
reaksi di atas adalah metana) diharapkan dapat melepas panas, maka disebut
dengan reaksi eksoterm. Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas disebut dengan
reaksi endoterm.
Rumus Perubahan Entalpi
Perubahan termokimia erat kaitannya dengan istilah “sistem” dan “lingkungan”. Di
mana sistem dianggap sebagai reaktan dan produknya, sedangkan lingkungan
adalah segala sesuatu yang di luar reaktan dan produknya.
Di sini juga elo akan mengenal istilah entalpi, yaitu besar energi kimia yang
dimiliki suatu zat pada tekanan tetap. Jika elo ditanya seperti ini, “jelaskan
bagaimana hukum kekekalan energi dengan entalpi”, maka sejatinya entalpi tidak
akan berubah apabila tidak ada energi yang diserap ataupun dilepaskan.
Entalpi dinyatakan dengan huruf H (heat content), dengan satuannya yaitu Joule.
Rumus perubahan entalpi (∆H) adalah sebagai berikut:
∆H = Hproduk – Hreaktan
Dengan catatan: 1) Bila ∆H positif, berarti terdapat energi/kalor yang diserap dari
lingkungan ke dalam sistem (reaksi endoterm). 2) Sebaliknya, bila ∆H bernilai
negatif, berarti terdapat energi/kalor yang dilepas oleh sistem ke lingkungan (reaksi
eksoterm).
Ciri-ciri reaksi endoterm yaitu terjadi penurunan suhu yang menyebabkan suhu
lingkungan menjadi dingin.
Sedangkan, ciri-ciri dari reaksi eksoterm adalah terjadi kenaikan suhu, sehingga
suhu lingkungan menjadi panas.
Contoh Soal Termokimia dan Pembahasan
Setelah memahami materi mengenai termokimia kelas 11, sekarang kita lanjut ke
contoh soal dan pembahasannya yuk!
Elo ikuti langkah-langkahnya ya agar dapat semakin memahami materi ini.
Contoh soal
Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4) dengan
oksigen berlebih, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut:
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu sebesar 1,56°C. Diketahui kapasitas kalor
kalorimeter yaitu 958 J/°C, massa air di dalam kalorimeter adalah 1.000 gram dan
kalor jenis air 4,18 J/g°C. Tentukan kalor pembakaran gas metana dalam kJ/mol.
(Ar C = 12, H = 1).
Pembahasan:
Kalor yang dilepas selama reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air di dalam
kalorimeter dan oleh kalorimeter, sehingga dapat dituliskan rumus sbb:
qreaksi = – (qkalorimeter + qair)
qair = mair x cair x ∆T = 1 x 4,18 J/g°C x 1,56 °C = 6.520 J
qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T = 958 J/°C x 1,56°C = 1.494 J
Maka,
qreaksi = – (qkalorimeter + qair) = – (6.520 + 1.494) J = – 8.014 kJ
Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram, sehingga jumlah molnya adalah
sbb:
Mol CH4=0,16 gram : 16 g/mol = 0,01 mol
Untuk setiap reaksi pembakaran satu mol CH4 akan dilepaskan kalor sebanyak:
qreaksi = – 8.014 kJ : 0,01 mol = – 801,4 kJ/mol
Sehingga, besarnya ∆H = qreaksi= – 801,4 kJ/mol.
Contoh:
Tentukan perubahan entalpi pada reaksi antara karbon monoksida (CO) dengan
hidrogen (H2) untuk menghasilkan senyawa metanol (CH3OH)!
Berdasarkan data tabel ∆Hfo, diketahui:
∆Hfo CO(g) = -111 kJ /mol ; ∆Hfo CH3OH(l) = -239,0 kJ/mol
Penyelesaian:
∆Hreaksi = [∑ n ∆Hfo (produk)] - [∑ m ∆Hfo (reaktan)]
= [∆Hfo CH3OH(l)] - [∆Hfo CO (g) + 2 ∆Hfo H2(g) ]
= [(-239,0)] - [(-111) + 2(0)]
= 128 kJ
3. Penentuan Perubahan entalpi berdasarkan Hukum Hess
Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu
reaksi akan sama walaupun reaksi tersebut terdiri dari satu langkah atau banyak
langkah. Perubahan entalpi tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi, melainkan
hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir, ∆H1 = ∆H2 + ∆H3.
Contoh:
Contoh
Diketahui energi ikatan:
C – H = 415 kJ/mol
C = C = 607 kJ/mol
C – C = 348 kJ/mol
H – H = 436 kJ/mol
Tentukan ΔHreaksi pada reaksi
Tentukan ΔHreaksi pada reaksi C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g)
Penyelesaian :
Latihan
1. Diketahui:
ΔHf° C2H6(g)= –85 kJ/mol
ΔHf° C(g) = +715 kJ/mol
ΔHf°H(g) = +218 kJ/mol
energi ikatan C – C = 348 kJ/mol
Hitunglah energi ikatan C – H dalam etana (C2H6) pada reaksi:
C2H6(g) → 2 C(g) + 6 H(g)