Anda di halaman 1dari 6

Termokimia

Daftar isi
 Apa Itu Termokimia?
 Kalorimeter
 Persamaan Termokimia
 Rumus Perubahan Entalpi
 Contoh Soal dan Pembahasan

Apa Itu Termokimia?

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan panas


(kalor) suatu zat yang melibatkan proses kimia dan fisika. Yap, buat
kalian yang mengira-ngira ada hubungan apa antara termokimia dan
termodinamika, ternyata termokimia ini merupakan bagian dari
termodinamika lho, dimana termokimia ini menerapkan hukum pertama
termodinamika, yaitu mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan
perpindahan kalor. Berikut adalah bunyi hukum kekekalan energi:

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat


berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya
Contohnya apa sih? Kalian bisa lihat penerapan termodinamika pada proses
pembakaran atau dalam proses perubahan energi di dalam tubuh.
Contoh termokimia dalam kehidupan sehari-hari (sumber gambar:
pixabay.com/12019)

Kalorimeter

Untuk menentukan kalor reaksi, kalian bisa menggunakan alat ukur yang
bernama kalorimeter. Kalorimeter merupakan sistem yang tidak ada
perpindahan materi dan energi dengan lingkungan di luar kalorimeter
tersebut. Nah, kalorimeter ini ada dua jenis, yaitu :

1. kalorimeter bom dan


2. kalorimeter sederhana.

Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang dilepaskan saat pembakaran sempurna. Sedangkan, kalorimeter
sederhana dapat dibuat dari wadah atau gelas yang sifatnya isolator (tidak
menghantarkan panas).

Rumus kalorimeter bom:

qreaksi = – (qkalorimeter + qair)

qkalorimeter = C kalorimeter x ∆T

Keterangan:
C kalorimeter= kapasitas kalor pada kalorimeter (J°C-1 atau JK-1),

∆T = perubahan suhu (°C atau K).

Rumus kalorimeter sederhana:

qreaksi = – (qkalorimeter + qlarutan)

atau

qreaksi = – qlarutan

qreaksi = m x c x ∆T

Keterangan:

q = kalor reaksi (J atau KJ),

m = massa (g atau kg),

c = kalor jenis (J/g°C atau K/kg K),

∆T = perubahan suhu (°C atau K).

Persamaan Termokimia

Termokimia melibatkan suatu reaksi kimia, tentu saja kalau ada reaksi kimia
berarti ada “reaktan” dan “produk/hasil”. Kalian bisa lihat pada reaksi yang
terjadi antara gas metana (CH4) dan molekul oksigen (O2), kemudian akan
menghasilkan produk berupa gas karbon dioksida (CO 2) dan air (H2O).
Pada reaksi tersebut, bisa kita lihat bahwa bahan bakar bergabung dengan
oksigen untuk menghasilkan air dan karbon dioksida. Reaksi itu disebut
dengan reaksi pembakaran. Kemudian, ketika bahan bakar (pada reaksi di
atas adalah metana) diharapkan dapat melepas panas, maka disebut dengan
reaksi eksoterm. Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas disebut dengan
reaksi endoterm.

Rumus Perubahan Entalpi

Perubahan termokimia erat kaitannya dengan istilah “sistem” dan


“lingkungan”. Dimana sistem dianggap sebagai reaktan dan produknya,
sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang di luar reaktan dan
produknya. Di sini juga kamu akan mengenal istilah entalpi, yaitu besar
energi kimia yang dimiliki suatu zat pada tekanan tetap. Namun, entalpi
tidak akan berubah apabila tidak ada energi yang diserap ataupun
dilepaskan. Entalpi dinyatakan dengan huruf H (heat content), dengan
satuannya yaitu Joule.

Rumus perubahan entalpi (∆H) adalah sebagai berikut:

∆H = Hproduk – Hreaktan
Dengan catatan:

1) Bila ∆H positif, berarti terdapat energi/kalor yang diserap dari lingkungan


ke dalam sistem (reaksi endoterm).

2) Sebaliknya, bila ∆H bernilai negatif, berarti terdapat energi/kalor yang


dilepas oleh sistem ke lingkungan (reaksi eksoterm).

Ciri-ciri reaksi endoterm yaitu terjadi penurunan suhu yang menyebabkan


suhu lingkungan menjadi dingin. Sedangkan, ciri-ciri dari reaksi
eksoterm adalah terjadi kenaikan suhu, sehingga suhu lingkungan menjadi
panas.

Contoh Soal dan Pembahasan

Setelah memahami materi mengenai termokimia, sekarang kita lanjut ke


contoh soal dan pembahasannya yuk! Kalian ikuti langkah-langkahnya ya
agar dapat semakin memahami materi ini.
Soal:

Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4)
dengan oksigen berlebih, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut:

CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g)

Ternyata terjadi kenaikan suhu sebesar 1,56°C. Diketahui kapasitas kalor


kalorimeter yaitu 958 J/°C, massa air di dalam kalorimeter adalah 1.000
gram dan kalor jenis air 4,18 J/g°C. Tentukan kalor pembakaran gas metana
dalam kJ/mol. (Ar C = 12, H = 1).

Jawab:

Kalor yang dilepas selama reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air di
dalam kalorimeter dan oleh kalorimeter, sehingga dapat dituliskan rumus
sbb:

qreaksi = – (qkalorimeter + qair)

qair = mair x cair x ∆T = 1 x 4,18 J/g°C x 1,56 °C = 6.520 J

qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T = 958 J/°C x 1,56°C = 1.494 J

Maka,

qreaksi = – (qkalorimeter + qair) = – (6.520 + 1.494) J = – 8.014 kJ

Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram, sehingga jumlah molnya
adalah sbb:

Mol CH4=0,16 gram : 16 g/mol = 0,01 mol

Untuk setiap reaksi pembakaran satu mol CH4 akan dilepaskan kalor
sebanyak:

qreaksi = – 8.014 kJ : 0,01 mol = – 801,4 kJ/mol

Sehingga, besarnya ∆H = qreaksi= – 801,4 kJ/mol.

Anda mungkin juga menyukai