Anda di halaman 1dari 18

A.

Judul
Perubahan Entalpi Reaksi dalam Kalorimeter Sederhana

B. Tujuan Percobaan
Menentukan ∆H reaksi antara NaOH dan HCl menggunakan kalorimeter sederhana.
C. Landasan Teori
a. Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalor jenis zat dapat di
hitung dengan menggunakan masa air dingin, masa bahan cxontoh, masa calorimeter, dan
mengukur suhu air dan bahan contoh sebelum dan sesudah percobaan.

Pada dasarnya jenis kalorimeter ada 2, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter larutan.

1. Kalorimeter bom 
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai
kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa, bahan makanan,
bahan bakar. Kalorimeter bom terdiri dari sebuah bom ( tempat berlangsungnya reaksi
pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan
tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Contoh
kalorimeter Bom adalah kalorimeter Makanan

2.   Kalorimeter Sederhana atau Kalorimeter Larutan


Kalorimeter sederhana adalah Kalorimeter yang digunakan untuk mengukur kalor
reaksi yang berlangsung dalam fase larutan karena itu disebut juga Kalorimeter Larutan.
Jadi kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang
dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan
perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem
larutan tersebut.
Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada makhluk
hidup yang memproduksi karbondioksida dan buangan nitrogen (ammonia, untuk
organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen. Lavosier (1780)
mengatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan
menggunakan regresi acak. Hal itu membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas
oleh makhluk hidup juga dapat dihitung oleh perhitungan kalorimetri langsung (direct

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 1


calorymetry), dimana makhluk hidup ditempatkan didalam kalorimeter untuk dilakukan
pengukuran.
Jika benda atau system diisolasi dari alam, maka temperatur harus tetap konstan. Jika
energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi akan berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya yang disebut dengan panas dan kalorimetri mengukur perubahan
suhu tersebut, bersamaan dengan kapasitas panasnya, untuk menghitung perpindahan
panas.
Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan suhu
dalam air akan mengukur jumlah panas yang ditambahkan. Kalorimeter digunakan untuk
menghitung energi dari makanan dengan membakar makanan dalam atmosfer dan
mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter.
Bahan yang masuk kedalam kalorimetri digambarkan sebagai volume air, sumber panas
yang dicirikan sebagai massa air dan wadah atau kalorimeter dengan massanya dan panas
spesifik. Keseimbangan panas diasumsikan setelah percobaan perubahan suhu digunakan
untuk menghitung energi tercapai.

b. Kalor

Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu. Jika zat
menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga tingkat tertentu sehingga zat
tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti perubahan wujud dari padat menjadi
cair. Sebaliknya jika suatu zat mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka
zat tersebut akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan untuk
kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) dan kilojoule
(kj).
1 kilokalori= 1000 kalori
1 kilojoule= 1000 joule
1 kalori   = 4,18 joule
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air
sehingga suhunya naik sebesar 1oC atau 1K. jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1oC atau 1K dari 1 gram zat disebut kalor jenis Q=m.c. ΔT, satuan untuk
kalor jenis adalah joule pergram perderajat Celcius (Jg-1oC-1) atau joule pergram per
Kelvin (Jg-1oK-1) (Petrucci, 1987).
Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat yang
disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter seperti: kalorimeter termos,
kalorimeter bom, kalorimeter thienman, dan lain-lain. Kalorimeter yang lebih sederhana

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 2


dapat dibuat dari sebuah bejana plastik yang ditutup rapat sehingga bejana ini merupakan
sistim yang terisolasi.
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:
q reaksi      = –q larutan
q larutan     = m · c · ΔT
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan
alat kalorimeter. Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz
Black yaitu kalor yang diserap sama dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang
dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :
Q = m. c. ∆T
Keterangan:
m     = massa larutan ( g)
c      = kalor jenis = 4,18 Jg-10 C-1
 ∆T   = Takhir- Tawal ( oC )

c. Jenis reaksi
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ); ditandai dengan
adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. 
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya
kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Reaksi eksoterm pada umumnya berlangsung spontan, sedangkan reaksi endoterm
tidak.
Pada reaksi endoterm: ΔH= Hproduk – Hpereaksi > 0 ( bertanda positif )
Pada reaksi eksoterm: ∆H= Hproduk – Hpereaksi < 0 ( bertanda negatif)
Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi reaksi adalah
dengan kalorimetri, yaitu proses pengukuran jumlah panas dari sistem reaksi
menggunakan kalorimeter.
Berdasarkan fungsinya, kalorimeter dibedakan menjadi :
a. Kalorimeter tipe reaksi (sederhana), adalah kalorimeter untuk menentukan kalor reaksi
dari semua reaksi, kecuali reaksi pembakaran. Kalorimeter tipe ini memiliki bejana
yang terbuat dari Styrofoam, namun ada pula yang terbuat dari aluminium.
Kalorimeter tipe reaksi dapat juga digunakan untuk menentukan kalor jenis logam.
b. Kalorimeter tipe Bom, berfungsi untuk menentukan jumlah kalori dalam bahan
makanan berdasarkan reaksi pembakaran (biasanya dioksidasi dengan oksigen).

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 3


c. Kalorimeter Thiemann, digunakan untuk menentukan kalor bahan bakar yang berfase
cair seperti metanol atau etanol.
d. Kalorimeter listrik, untuk menentukan kalor jenis zat cair
Karena yang akan kita ukur adalah banyaknya kalor dari reaksi kimia, maka
kalorimeter yang kita pelajari adalah kalorimeter tipe reaksi.Prinsip kerja dari kalorimeter
ini menggunakan Azas Black, yaitu jumlah kalor yang dilepas suatu benda sama dengan
jumlah kalor yang diterima oleh benda lain, atau q dilepas = q diterima. Adapun besarnya
transfer kalor tersebut tergantung pada faktor-faktor berikut.
a. jumlah zat
b. kalor jenis zat
c. perubahan suhu
d. kapasitas kalor dari kalorimeter
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor bila kalor dari
kalorimeter diabaikan adalah sebagai berikut.

q = m x c x ΔT
Namun, bila kalor dari kalorimeter diperhitungkan, rumusnya menjadi :

q = (m x c x ΔT) + (C x ΔT)
Keterangan :
q = kalor reaksi (J)
m = massa zat( g)
c = kalor jenis zat (J/g oC atau J/gK)
ΔT = perubahan suhu ( oC atau K)
C = kapasitas kalor zat (J/ oC atau J/K)
Perlu diketahui juga, yang dimaksud dengan kalor jenis (c) adalah jumlah kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 oC sedangkan kapasitas
kalor adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 oC.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menemukan berbagai reaksi
kimia. Salah satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia
yang mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi
kimia. kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem dengan lingkungannya.
Dalam reaksi kimia terdapat pula perubahan entalpi / energi yang dapat diukur.Harga
perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara
lain ialah dengan cara kalorimetri, hukum Hess, dan dengan menggunakan perubahan
entalpi pembentukan.

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 4


Kalorimetri adalah pengukuran secara kuantitatif terhadap panas yang masuk
selama proses kimia. Pengukuran ini menggunakan kalorimeter sebagai alat
pengukurannya.

Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk mengukur panas / kalor yang


dikeluarkan atau diserap olehsistem dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter sederhana
dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Penggunaan wadah
dari bahan isolator membuat percobaan lebih mudah dilakukan dan data yang
dikumpulkan menjadi lebih sedikit (tanpa adanya data akan kalor yang diserap /
dikeluarkan wadah) .

Karena kalorimeter dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung,
maka kalor yang diserap dan dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak
diperhitungkan. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan
secara kalorimetri. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengukuran dengan cara kalorimetri adalah
cara yang paling sering dipakai dalam dunia kimia.

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 5


D. Alat dan Bahan
D.1 Alat
No. Nama Alat Gambar Ukuran Jumlah

1. Neraca 1

2. Gelas ukur 50 ml 2

Kalori meter
3. 1
sederhana

4. Labu Ukur 500ml 2

5. Gelas Kimia 100ml 1

6. Kaca Arloji 1

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 6


Pipet Gondok/ Pipet
7. 1
Volume

8. Batang Pengaduk 1

9. Botol Akuades 1

10. Corong 1

11. Spatula 1

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 7


12. Termometer 2

13. Pipet tetes 1

D.2 Bahan
No
Nama Bahan Gambar Jumlah
.

1. HCl 4,2 ml

2. NaOH 2 Gram

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 8


E. Prosedur Kerja
a. Masukkan 50 ml larutan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter sederhana,kemudian tutup rapat
dan catat suhunya ! Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan
dari satu larutan ke larutan lain
b. Masukkan 50 ml larutan HCL 1 M ke dalam gelas ukur dan catat suhunya !
c. Tentukan suhu awal dengan menghitung suhu rata-rata antara larutan HCL 1 M dan NaOH
1M
d. Tuangkan HCL 1 M ke dalam kalorimeter yang berisi larutan NaOH 1 M
e. Aduk secara merata campuran kedua larutan dalam kalorimeter sederhana tersebut. Pada
kondisi ini suhu akan naik,kemudian menjadi tetap dan semakin menurun. Catat suhu tetap
sebagai suhu akhir !

F. Hasil Pengamatan

Suhu larutan NaOH 1 M 31 0C

Suhu larutan HCL 1 M 25 0C

Suhu rata-rata (suhu awal) 28 0C

Suhu akhir 34 0C

Kenaikan suhu 6 0C

G. Jawaban Pertanyaan
1. Berapakah kenaikan suhu yang terjadi pada campuran kedua larutan dalam kalorimeter
sederhana?
Jawab : Kenaikan suhu yang terjadi pada campuran kedua larutan dalam kalorimeter
sederhana tersebut adalah :
Suhu NaOH : 31 0C
Suhu HCL : 25 0C
Suhu rata-rata : (310C + 250C) : 2 = 280C
Suhu akhir : 340C
Kenaikan suhu : 340C – 280C = 60C

2. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air(4,2 J gl0c).
Hitunglah perubahan entalphi reaksi?

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master) 9


q = m × c × ΔT

q = 100 gr × 4,2 J g-10C-1 × 6°C


q = 2.520 J
qreaksi = -qlarutan = -2.520 J
Jumlah mol HCl = V × M = 0,05 L × 1 mol/L = 0,05 mol
Jumlah mol NaOH = V × M = 0,05 L × 1 mol/L = 0,05 mol
1
ΔH= X (−q)
0,05

1
ΔH= × (−2.520 J )
0,05

Δ H =−50.400 J /mol

Δ H =−50,4 KJ / mol

3. Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi tersebut!


NaOH (aq) + HCl (aq) –> NaCl (aq) + H2O(l) ∆H = - 50,4 KJ/mol

4. Termasuk jenis reaksi apakah persamaan termokimia tersebut?


Reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm.

5. Jelaskan kesimpulan dari praktikum ini!

NaCl (aq) +H2O

∆H = -50,4 KJ/mol
NaOH (aq) + HCl (aq)

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dengan menggunakan kalorimeter


sederhana, pencampuran antara NaOH(aq) dengan HCl(aq) akan menghasilkan larutan
NaCl(aq) dan H2O dengan persamaan :
NaOH (aq) + HCl (aq) –> NaCl (aq) + H2O(l)
Setelah dicampurkan terjadi kenaikan suhu yaitu sebesar 60c. Sehingga dari kenaikan
suhu tersebut dapat menyebabkan perubahan entalpi yaitu sebesar -50,4 KJ/mol.
Karena perubahan entalpi bernilai – maka reaksi tersebut menunjukkan reaksi eksoterm
dengan persamaan reaksi menjadi:

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


10
NaOH (aq) + HCl (aq) –> NaCl (aq) + H2O(l) ∆H = - 50,4 KJ/mol

H. Pembahasan
Pada percobaan kalorimeter sederhana akan menguji perbahan entalpi pada larutan.

Dengan :

Suhu Naoh : 31 0C
Suhu Hcl : 25 0C
Suhu rata-rata : (310C + 250C) : 2 = 280C
Suhu akhir : 340C
Kenaikan suhu : 340C – 280C = 60C

Penentuan kalor reaksi secara kalorimeter merupakan penentuan yang didasarkan atau diukur
dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor panas yang terjadi
dapat dihitung sebagai berikut:

Qkalorimeter = - m.c. ∆T
mol
Qkalorimeter = - 100 . 4,2 . 6
0,05
Qkalorimeter = -50.400 joule/mol
Qkalorimeter = -50,4 KJ/mol

Sehingga didapatkan perubahan entalpi (∆H) adalah = -50,4KJ/mol

Pada percobaan ini termasuk ke dalam reaksi eksoterm, yakni reaksi yang disertai
dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan.

I. Kesimpulan
   Berdasarkan pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada reaksi antara larutan
HCl dengan NaOH yang menghasilkan NaCl dan H 2O merupakan reaksi eksoterm. Hal itu
dapat dibuktikan dari hasil pengamatan bahwa reaksi tersebut menunjukkan sebuah kenaikan

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


11
suhu selain dengan kenaikan suhu tersebut, reaksi tersebut mengalirkan kalor dari sistem
kelingkungan, yang benilai negatif (-) sehingga disebut reaksi eksoterm, karena reaksi
eksoterm adalah reaksi yang perubahan entalpi bernilai (-). Oleh karena itu hasil percobaan
diatas merupakan reaksi eksoterm kalor yang dihasilkan oleh suatu proses pembakaran
dipindahkan dari sistem ke lingkungannya.

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


12
J. Daftar Pustaka
1. http://www.academia.edu/9512294/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_DASAR_1
2. http://pewoye.blogspot.co.id/2015/04/laporan-percobaan-kalorimeter-sederhana.html
3. http://jauziasitanirmala.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-
menentukan.html
4. http://laporan-praktikum-kimia-lengkap.blogspot.co.id/2015/05/kimia-kalorimeter.html
5. https://diannovitasari.wordpress.com/reaksi-endoterm-dan-reaksi-eksoterm/
6. http://diarsiuntari.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-kimia-perubahan.html.
7. Nainggolan.M.2019.Buku panduan ujian akhir pratikum
kimia.curup.sudarmo.unggul.2015.kimia.ciracas:Erlangga

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


13
LAMPIRAN

Sebelum praktikum

Buatlah larutan NaOH 0,1M

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


14
Memasukkan NaOH ke dalam gelas kimia dan tambahkan akuades

Masukkan larutan NaOH kedalam labu ukur kemudian tambahkan akuades hingga
100 ml

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


15
Ukur suhu larutan NaOH 100 ml

Ukur suhu HCl 100ml

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


16
Mengukur NaOH dan HCL menggunakan tabung ukur sebanyak 50ml

Tuangkan NaOH kedalam kalorimeter

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


17

Kocok NaOH dan HCL di dalam kalorimeter dan ukur suhunya menggunakan
termometer
Setelah Praktikum

Perubahan Entalpi dalam Reaksi Kalorimeter sederhana (master)


18

Anda mungkin juga menyukai