KALORIMETRI
OLEH KELOMPOK 3 :
• DESMITA PUTRI
• DEVITA ICA PURNAMA
• DWI GUSTIANI
GURU PEMBIMBING :
YUSWARNI S.Pd
KALORIMETRI
Kalorimetri adalah proses pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada
suatu reaksi kimia dalam suatu eksperimen. Dengan menggunakan kalorimetri kita dapat
menentukan apa jenis reaksi yang terjadi, apakah reaksi tersebut endoterm ataupun eksoterm.
Sedangkan Kalorimeter merupakan suatu alat untuk mengukur jumlah kalor reaksi yang
diserap maupun yang dilepaskan pada suatu reaksi kimia. Proses kalorimeter berlangsung
secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang keluar atau masuk kedalam kalorimeter tsb.
Kalorimeter dapat dibedakan menjadi 2 :
• Kalorimeter Sederhana
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam
sistem larutan sederhana.
Adapun rumus yang berlaku untuk menentukan jumlah kalor suatu zat secara umum sbb :
qreaksi + qkalorimetr + qlaruatan = qsistem
qreaksi + qkalorimetr + qlaruatan = 0
atau
qreaksi = -(qkalorimeter + qlarutan)
Jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimetr dapat diabaikan sehingga
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimetr.
qreaksi = -qlarutan
qlarutan = m x c x ∆T
keterangan :
q = jumlah kalor (joule) c = kalor jenis (jg-¹°C-¹)
∆T = perubahan suhu (T akhir - T awal) m = massa zat (g)
apasitas kalor (c) adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1°C,
dinyatakan dengan satuan J°C-¹. Jika kapasitas
kalor diketahui, untuk menentukan kalor reaksi
digunakan rumus :
q = C .∆T
2. Kalorimeter Bom
Alat yang lebih teliti untuk mengukur perubahan kalor adalah kalorimeter bom , yaitu suatu
kalorimeter yang dirancang khusus sehingga sistem benar – benar dalam keadaan terisolasi.
Kalor yang dilepas atau diserap oleh kalorimetr disebut dengan kapasitas kalor kalorimeter (
Ckalorimeter ). Secara keseluruhan dirumuskan:
qreaksi + qkalorimetr + qair = qsistem
qreaksi + qkalorimetr + qair = 0
atau
qreaksi = -( qkalorimeter + qair )
qkalorimeter = C kalorimetr x ∆T
Keterangan :
C kalorimetr = kapasitas kalor kalorimeter ( J°C-¹ atau JK-¹ )
2. Kalorimeter berfungsi untuk mengukur jumlah dari kalor pada suatu perubahan reaksi
kimia.
3. Kalorimeter berfungsi untuk menghitung jumlah kalor pada suatu perubahan reaksi
kimia.
2. Sebanyak 2 g naftalena (C10H8), zat yang berbau tajam dan biasa digunakan untuk
mengusir ngengat, dibakar dalam kalorimeter bom. Dari hasil pengamatan, suhu air
dalam kalorimeter naik sebesar 5°C. Jika kapasitas kalor kalorimeter adalah 10,17
kJ/°C, tentukanlah perubahan entalpi pada reaksi tersebut!
3. Jumlah mol HCl = 50 mL x 1 M = 50 mmol = 0,05 mol Jumlah mol NaOH = 50 mL x 1 M = 50 mmol = 0,05
mol Volum larutan = volum air = 100 mL Massa larutan = massa air = 100 mL x 1 gm/L = 100 g