Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

“ Menentukan Nilai ∆H Reaksi


Menggunakan Kalorimeter Sederhana ’’

Kelas XI MIA 7

Aghnia Aulia M
Bachtiar Ali
Bagus Zakaria
M Adrian B
Nurfarhan Sepfathana

UPTD SMA NEGERI 1 TEGAL


Jalan Menteri Supeno Nomor 16 Tegal
52125
Tujuan
 Menentukan ∆H reaksi netralisasi HCl dan NaOH.
 Membuat persamaan termokimianya.

Alat dan Bahan


1. Gelas Kimia
2. HCl 1M 50 mL
3. Kalorimeter sederhana yang terbuat dari karet atau gabus
4. NaOH 1M 50 mL
5. Penyumbat calorimeter yang terbuat dari Styrofoam
6. Termometer
7. Pengaduk

Langkah Kerja
1. Susun alat kalorimeter.
2. Isi gelas kimia dengan 50 mL NaOH.
3. Isi gelas kimia lain dengan 50 mL HCl 1 M. ukur dan catat suhu dari setiap
larutan.
4. Tuangkan 50 mL NaOH 1 M ke dalam kalorimeter, disusul 50 mL HCl 1 M.
Tutup kalorimeter dengan karet penyumbat, lalu aduk campuran larutan. Catat
suhu campuran larutan.

Pertanyaan dan Diskusi


 Hitunglah ∆H reaksi jika diketahui : kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2
J g-1 K-1 , kapasitas kalorimeter = 0, dan massa jenis air = 1 g mL-1.

Dasar Teori

Penentuan Nilai ∆H Reaksi Melalui Eksperimen


Sederhana

a. Kalor Jenis Air dan Kapasitas Kalor


Pengukuran nilai perubhan entalpi reaksi berkaitan erat dengan kalor jenis
dan kapasitas kalor zat. Kalor jenis (c) menyatakan kalor yang dibutuhkan
oleh 1g zat untuk menaikkan suhunya sebesar 10C, Adapun kapasitas kalor
adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 0C.
Hubungan antara kapasitas kalor dan kalor jenis dirumuskan sebagai
berikut.

C=mxc
Keterangan :
 C = kapasitas kalor, dengan satuan J0C-1
 m = massa zat, dengan satuan gram (g)
 c = kalor jenis, dengan satuan J g-1 0C-1
Jika pada suatu reaksi terjadi perubahan suhu (∆T), perubahan kalor atau
entalpi yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut.
q = m x c x ∆T
q = C x ∆T
Keterangan :
 q = kalor yang dibebaskan atau diserap
 ∆T = perubahan suhu = Takhir reaksi – Tawal reaksi
Kalor q bertanda positif untuk reaksi endoterm dan bertanda negative untuk
reaksi eksoterm.

b. Penentuan ∆H Reaksi Menggunakan Kalorimeter Tekanan Tetap


Untuk mengukur besarnya kalor yang terlibat dalam suatu reaksi, bisa
menggunakan kalorimeter. Prinsipnya, kalorimeter merupakan suatu
wadah yang dapat menyekat system sedimikian rupa sehingga tidak ada
kalor yang berpindah dari system ke lingkungan, dan sebaliknya.
Kalorimeter ini dilengkapi dengan thermometer untuk mengukur
perubahan suhu system.
Kalorimeter sederhana ini termasuk jenis kalorimeter tekanan tetap.
Artinya, reaksi yang dapat diukur kalornya dengan kalorimeter ini adalah
reaksi yang berlangsung dalam tekanan tetap.
Pada tekanan tetap terjadi perpindahan kalor antara system dan lingkungan
sehingga kalor reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

qreaksi = - ( qsistem + qkalorimeter )

Hasil Percobaan

Setelah melakukan percobaan, kami mendapatkan data seperti berikut :


TNaOH = 28,5 oC
THCl = 28 oC
MNaOH = 50 gr
MHCl = 50 gr
MCampuran = 100 gr
TCampuran = 29 oC
TNaOH + THCl 28,5+28
T1 = = = 28,25 °C
2 2

∆T = TCampuran – T1 = 29 oC - 28,25 °C = 0,75 oC

Mencari ∆H Reaksi.
∆𝐻 Reaksi dapat diperoleh dengan menghitung nilai q terlebih dahulu.
q = m x c x ∆T
q = 100 x 4.200 x 0,75
q = 315 J
q = 0,315 kJ

0,315 kJ
g1 mol =
0,05 mol

= 6,3 kJ.mol-1

Sehingga, didapatkan persamaan termokimianya adalah

NaOH + HCl  NaCl + H2O ; ∆H = -6,3 kJ.mol-1


Lampiran

Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dengan m sebesar 100 gr campuran NaOH dan HCl, c
sebesar 4,2 J g-1 K-1, dan ∆T reaksi sebesar 0,75 oC, menghasilhan q sebesar 0,315
kJ. Sehingga dapat ditentukan besarnya ∆H sebesar 6,3 kJ. mol-1. Perubahan suhu
kecil, dikarenakan campuran larutan yang tidak begitu pekat.

Anda mungkin juga menyukai