Anda di halaman 1dari 8

Disusun Oleh :

Rininta Triaswinanti
(Trias)
XI IPA 1
SMA NEGERI 91 JAKARTA









Judul Percobaan :


Penentuan Harga Perubahan Entalpi/Kalor








BAB I

A. Tujuan Percobaan

Untuk Mengetahui reaksi melalui sebuah praktikum/percobaan dengan
menggunakan sebuah kalorimetri sederhana.

B. Alat dan Bahan

Untuk melakukan praktikum kali ini, kami menggunakan alat-alat dan bahan-bahan
yang telah disediakan oleh guru pembimbing kami di laboratorium Kimia. Berikut
adalah alat dan bahan yang kami gunakan selama praktikum berlangsung:

Alat : 1. Kalorimetri
2. Termometer
3. Gelas Ukur 25 ml
4. Pipet Tetes

Bahan : 1. HCl 1 mol
2. NaOH 1 mol
C. Cara Kerja
Dalam praktikum kali ini, kami tentu melakukan beberapa tahap/langkah-langkah
untuk proses percobaan tersebut. Langkah-langkah percobaan ini telah diterangkan
terlebih dahulu oleh guru pembimbing sebelum kami melakukan praktikum.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula tiap perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang telah
disediakan di laboratorium.
2. Tuang larutan HCl terlebih dahulu ke dalam gelas ukur dengan menggunakan
pipet tetes. Dalam pengambilan larutan kimia ini, diupayakan untuk hati-hati
agar tidak mengenai aggota tubuh kita. Larutan HCl ini diperlukan sebanyak
25 ml.
3. Setelah larutan HCl sudah siap di dalam gelas ukur, catat terlebih dahulu
volume dari cairan tersebut. Kemudian ukur temperatur/suhu larutan HCl
tersebut menggunakan termometer. Catat kembali hasil pengukuran temperatur
itu pada laporan masing-masing.
4. Selanjutnya masukkan larutan HCl tersebut ke dalam alat kalorimetri.
5. Bilas dengan air gelas ukur yang digunakan dan tuang kembali gelas ukur
dengan larutan NaOH sebanyak 25 ml, menggunakan pipet tetes.
6. Sama seperti yang dilakukan pada larutan HCl, catat volume larutan NaOH
terlebih dahulu pada laporan kerja. Ukur kembali temperatur larutan NaOH di
gelas ukur dengan termometer. Catat hasil pengukurannya.
7. Hasil pengukuran temperatur kedua larutan ini, ditetapkan sebagai temperatur
mula-mula (t
m
).
8. Setelah itu, masukkan juga larutan NaOH ke dalam alat kalorimetri, yang
sebelumnya sudah dimasukkan larutan HCl.
9. Reaksikan kedua larutan tersebut di dalm kalorimetri. Tutup kalorimetri untuk
mengisolasi aliran panas (kalor) dari sistem ke lingkungan, begitu juga
sebaliknya.
10. Campur larutan HCl dan NaOH di kalorimetri dengan batang pengaduk pada
alat kalorimetri tersebut.
11. Masukkan termometer ke dalam kalorimetri dengan memutar-mutar secara
perlahan, hingga menyentuh dasar alat kalorimetri tersebut.
12. Ukur temperatur reaksi kedua larutan itu dan catat hasilnya pada lapora
praktikum masing-masing. Temperatur ini sebagi temperatur akhir (t
a
).
13. Setelah percobaan selesai, buang bahan pada tempatnya dan cuci alat-alat
praktikum.











Q = m . c . t



BAB II

Sebelum menulis hasil pengamatan, perlu diketahui data yang diperlukan untuk
menghitung kalor ynag diserap atau yang dikeluarkan oleh system reaksi adalah
1. Perubahan temperatur/suhu awal dan akhir reaksi (t = ta - tm)
di mana t
a
= temperatur akhir
t
m
= temperatur mula-mula
2. Massa total larutan (m), dan
3. Kalor Jenis larutan, yang telah ditetapkan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu
4,2 J/gram.
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dilepaskan (J/kJ)
m = massa larutan (gram)
t = perubahan temperatur (K)
c = kalor jenis larutan (J/gram K)

A. Hasil Pengamatan

Pada perhitungan perubahan entalpi reaksi telah ditentukan sebagai berikut :
Selama reaksi berlangsung energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan
dibaikan
Kalor jenis larutan (c) = 4,2 J/gram K
Rapatan larutan () = 1 gram/cm
3
(1 gram/cm
3
= 1 gram/ml)
Berikut catatan hasil pengukuran temperatur pada praktikum yang telah dilakukan:
Suhu HCl = t
1

= 30
o
C
t
m
(suhu mula-mula)
Suhu NaOH = t
2

= 30
o
C



Suhu Rata-rata =
t
m
rata-rata :



( )

Suhu Campuran (t
a
) = 39
o
C
= (39 + 273) K
= 312 K

Langkah-langkah perhitungan menentukan H penetralan :
a) Volume larutan (v) :
HCl 25 ml dan NaOH 25 ml.
Jadi, volume larutan campuran = (25 + 25) ml
= 50 ml
Massa larutan (m) = volume larutan x rapatan larutan
= 50 ml x 1 gram/ml
= 50 gram
b) Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan temperatur.
t = t
2
t
1

= 39
o
C 30
o
C
= 19
o
C
atau t = (39+273) K (30 + 273) K
= 312 K 293 K
= 19 K
c) Kalor yang dihasilkan dari percobaan (Q).
Q = m . c . t
= 50 gram x 4,2 J/gram K x 19 K
= 3.990 J
= 3,99 kJ
d) Reaksi penetralannya adalah
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H
2
O(l)
e) Larutan NaOH 1 M adalah larutan yang mengandung 1 mol NaOH dalam
1.000 ml larutan.
25 ml NaOH 1 M = 25 ml x



= 0,025 mol NaOH
Larutan HCl 1 M adalah larutan yang mengandung 1 mol HCl dalam 1.000
ml larutan.
25 mol HCl 1 M = 25 ml x



= 0,025 mol HCl
f) Dari persamaan reaksi : 0,025 mol NaOH 0,025 mol HCl
Dari hasil percobaan : 0,025 mol NaOH 0,025 mol HCl

H =


H =



H = 159,6 kJ/mol

Karena reaksi di atas adalah reaksi eksoterm, yaitu terjadi kenaikan
temperatur maka H reaksi merupakan kebalikan dari Q (berbanding
terbalik).
Jadi, dapat disimpulkan H = -159,6 kJ/mol.

B. Pertanyaan

1. Tulis reaksi yang terjadi!
Jawab:
Persamaan Termokimia dari percobaan yang telah dilakukan:
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H
2
O(l) H = -159,6 kJ/mol

2. Berapa H reaksi itu?
Jawab:
Berdasarkan penghitungan di atas, dapat diketahui besarnya H reaksi = -159.6
kJ/mol.

















BAB III

Kesimpulan

Dari percobaan yang tela kelompok kami lakukan, kami dapat membuat kesimpulan.
Selain secara teori seperti data energi pembentukan standar, hukum Hess dan energi ikatan
yang biasa digunakan untuk menentukan H reaksi, ternyata untuk penentuan harga
perubahan entalpi, dapat dilakukan secara praktikum yaitu melalui alat kalorimetri. Seperti
ynag telah dilakukan saat percobaan, kalorimetri dapat mengukur jumlah kalor yang diserap
atau dibebaskan oleh suatu sistem.
Selain itu, dari percobaan ini kami dapat mengemukakan bahwa Q (kalor) berbanding
terbalik dengan H. Apabila Q bertanda positif (+), maka H bertanda negatif (-). Begitu
sebaliknya apabila Q bertanda negatif (-), tentu H akan bertanda positif (+).
Penentuan harga perubahan entalpi melalui kalorimetri bisa terbilang lebih akurat
daripada penghitungan secara teori. Karena melalui praktikum ini, kita dapat mengetahui
harga entalpi suatu reaksi kimia antara dua larutan yang berbeda secara ilmiah dan hal
tersebut dapat dibuktikan dengan fakta-fakta yang ada.
Kami juga dapat menyimpulkan bahwa terjadinya kenaikan temperatur larutan HCl
dan NaOH saat bereaksi di dalam kalorimetri disebabkan karena kepingan logam yang
melapisi bagian dalam kalorimetri melepaskan panasnya pada reaksi larutan-larutan tersebut
sehingga jumlah panas yang dilepaskan ditentukan oleh temperatur dari reaksi kedua larutan
tersebut, yang diukur dengan menggunakan termometer. Intinya pada kalorimetri terjadi
reaksi pembakaran yang dilakukan dengan volume tetap.

Anda mungkin juga menyukai