Anda di halaman 1dari 16

Media Mengajar

IPA Kimia
Untuk SMA Kelas XI
BA
Perhitungan Kimia
B1
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis hubungan antara persamaan reaksi setara dengan jumlah mol
zat yang terlibat dalam persamaan reaksi.
2. Menerapkan perhitungan kimia untuk memecahkan masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menerapkan prinsip ekonomi atom dalam perhitungan kimia pada proses
industri.

Kata kunci:
Persamaan reaksi setara,
Perbandingan mol, Pereaksi
pembatas, Rendemen hasil reaksi.
Pembahasan
Pereaksi Rendemen
01 02
Pembatas Reaksi (Yields)

Penentuan
03 Air Kristal 04
Kadar Zat
01. Pereaksi Pembatas
Bila dua zat direaksikan akan didapat dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama kedua
pereaksi tepat habisdan kemungkinan kedua salah
satu pereaksi habis dan pereaksi yang lain bersisa.
Pereaksi yang habis akan membatasi hasil reaksi
yang didapat, pereaksi yang membatasi hasil reaksi
ini disebut dengan pereaksi batas ( pereaksi
pembatas). Untuk memahami apa yang dimaksud
dengan pereaksi pembatas perhatikan infografis
berikut:
Contoh Soal dan Pembahasan
01. Larutan KI 1 M yang volumenya 100 mL direaksikan dengan 75 mL larutan Pb(NO3)2 1 M
dengan reaksi :
KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) → PbI2(s) + KNO3(aq)
Pertanyaan :
a. Tentukan pereaksi pembatas
b. Hitunglah massa endapan PbI2 yang dapat dihasilkan jika diketahui Ar Pb = 207, I = 127
c. Tentukan zat yang tersisa dan jumlahnya.
 Ubah satuan jumlah zat yang ada menjadi satuan mol
 Cari perbandingan mol dan tentukan zat yang habis,
Diketahui : Larutan KI : 1 M 100 mL
2KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)
n KI: 1 mol/L x 0,1 liter
0,1 mol 0,075 mol
: 0,1 mol
Jumlah mol dibagi dengan koefisiennya dan yang hasil baginya kecil
Larutan Pb(NO3)2 : 1M 75 mL berarti habis sebagai pereaksi pembatas.
n Pb(NO3)2 : 1 mol/L x 0,075 liter 2KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)

: 0,075 mol
 Tulis persamaan reaksi dan setarakan 0,050 0,075
2KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq) Hasil bagi mol dengan koefisien menunjukkan bahwa KI habis bereaksi.
Contoh Soal dan Pembahasan
01.
 Karena KI sebagai pereaksi pembatas maka jumlah mol KI sebanyak 0,1 mol
sebagai dasar menghitung jumlah mol Pb(NO3)2 yang bereaksi.
 Dengan menggunakan perbandingan koefisien itu maka
2KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)

Tersedia : 0,1 mol 0,075 mol


Bereaksi : 0,1 mol 0,050 mol

________________________________________________________
Setelah reaksi : 0 0,025 mol 0,050 mol
 Dari langkah nomor-5 maka dapat dijawab:
a. Pereaksi pembatas : KI
b. Massa endapan PbI2 : 0,050 mol
: 0,050 mol x Mr PbI2
: 0,050 mol x 464 gram/mol
: 23,05 gram
c. Zat yang tersisa adalah Pb(NO3)2 sebanyak 0,025 mol
Contoh Soal dan Pembahasan
02. Serbuk perak yang massanya 10 gram dicampur dengan 10 gram serbuk belerang kemudian
dipanaskan hingga terjadi reaksi :
2Ag(s) + S(s)  Ag2S(s)
Tentukan massa Ag2S maksimum dapat dihasilkan dan adakah zat yang tersisa, jika ada apa
yang tersisa dan berapa gram massanya. Diketahui Ar Ag = 108 dan S = 32
Dari persamaan reaksi setiap 2 mol Ag akan dihasilkan 1 mol Ag2S,
maka dari 0,0923 mol Ag akan dihasilkan,
Tentukan dahulu jumlah mol masing-masing,
Ag2S = ½ x 0,0923 mol
Ag = = 0,0923 mol
= 0,0463 mol
S= = 0,3125 mol
Dari persamaan reaksi : Massa Ag2S = 0,0463 x Mr Ag2S

2Ag(s) + S(s)  Ag2S(s) = 0,0463 x 248 gram

Hasil pembagian mol dengan koefisien adalah, = 11,4824 gram

Ag = = 0,0463 mol S yang bereaksi = 0,0923 mol

S= = 0,3125 mol = 0,0923 x 32 gram

Yang habis bereaksi adalah Ag sebanyak 0,0923 = 2,9536 gram


mol, S yang tersisa = 10 gram – 2,9536 gram
= 7,0464 gram
02. Rendemen Reaksi (Yields)
Di dunia ini tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanyalah Tuhan,
demikian pula reaksi kimia, tidak ada reaksi yang benar-benar sempurna
karena adanya beberapa faktor, misalnya adanya reaksi yang tidak dihrapkan
tetapi tidak dapat dihindari (dikenal dengan reqaksi samping), atau zat yang
bereaksi tidak tuntas habis bereaksi.

Akbibatnya hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataannya.


Rendemen reaksi merupakan persentasi hasil nyata terhadap hasil teoritis dari
perhitungan stoikiometri reaksi, yang dirumuskan sebagai

h𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛= 𝑥 100 %
h𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Contoh Soal dan Pembahasan
Silikon karbida (SiC) adalah merupakan senyawa penting dalam pembuatan keramik yang dibuat
dari pasir silika yang mengandung SiO2 dipanaskan dengan serbuk karbon(C) pada suhu tinggi,
SiO2(s) + 3C(s)  SiC(s) + 2CO(g)
Pada proses tersebut terjadi reaksi samping yang diakibatkan reaksi antara karbon dengan oksigen
dari udara,
C(s) + O2(g)  CO(g)
Ketika 100 kg pasir silika (SiO2) dipanaskan dengan serbuk karbon pada suhu tinggi menghasilkan
51,4 gram SiC, berapa persen rendemen hasil reaksinya (Ar Si = 28, C = 12, O = 16).
Perbandingan koefisien persamaan reaksi menunjukkan
Analisis hasil teoritis dari persamaan reaksi
setiap 1 mol SiO2 akan menghasilkan 1 mol SiC, jadi untuk
pembentukan SiC,
1,67 mol SiO2 akan dihasilkan siC sebanyak 1,67 mol.
SiO2(s) + 3C(s)  SiC(s) + 2CO(g)
SiC = 1,67 mol
SiO2 = 100 kg (Mr SiO2 = 60)
Massa SiC = 1,67 mol x Mr SiC
=
= 1,67 mol x 40 gram/mol
= 1,67 mol
Hasil real dari proses = 51,4 gram = 66,7 gram

Rendemen hasil =
= 77%
03. Air Kristal
Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur. Kristal umumnya terbentuk
dari suatu zat cair atau larutan yang mengalami proses pemadatan atau
penguapan secara perlahan-lahan, pada proses tersebut terjadi kemungkinan
adanya molekul air yang terjebak di dalam kristal yang disebut sebagai air kristal.
Kristal tembaga(II) sulfat mempunyai air kristal sebanyak 5 molekul dalam setiap
satuan rumus kimianya, maka rumus kimianya ditulis CuSO4.5H2O. Air kristal ini
akan terlepas bila dilakukan pemanasan atau dilarutkan, sehingga di dalam
proses reaksinya air kristal tidak terlibat reaksi kimia. Kristal yang tidak mengikat
air kristal disebut kristal anhidrat.
Contoh Soal dan Pembahasan
01. Kristal Cu(NO3)2 xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap ternyata beratnya
berkurang 36,54%, tentukan harga x. (Ar Zn = 65, N =14, O = 16; H = 1)

Misalnya berat kristal = 100 gram


Massa kristal berkurang 36,54% Jadi
massa kkristal yang tersisia adalah
massa Zn(NO3)2 = (100 – 36,54) gram

= 63,46 gram
massa H2O= 36,54 gram Perbandingan mol :

Jadi, harga x adalah 6 dan rumus kimia kristalnya


Contoh Soal dan Pembahasan
02. Kristal garam natrium karbonat (Na2CO3.nH2O) yang beratnya 9,8 gram direaksikan dengan asam
klorida sampai habis dengan reaksi :
Na2CO3 (s) + 2 HCl (aq)  2NaCl (aq) + H2O(l) + CO2(g)
Ternyata dihasilkan gas CO2 sebanyak 1,12 liter pada keadaan standar (0oC, 1 atm), jika diketahui
Ar Na = 23, C = 12, O = 16 dan H = 1, tentukanlah jumlah air kristal pada garam natrium karbonat
tersebut.

yang dihasilkan= 1,12 L (0C, 1 atm)


Massa rumus realtif (Mr) = (106 +18n)
= = 0,005 mol
Maka dapat dihitung bahwa massa 0,05 mol
Dari persamaan reaksi: =0,05 × (106 + 18n)
Jadi 0,05×(106+18n)=9,8
Perbandingan koefisien dengan sama, maka 5,3+0,9n =9,8
Jumlah mol = = 0,05 mol 0,9n =4,5
n =5
Jadi, air kristal dalam garam natrium karbonat
tersebut adalah 5 atau
04. Penentuan Kadar Zat
Stoikiometri persamaan reaksi dapat digunakan untuk menentukan kadar
zat dalam suatu bahan. Cara yang biasa dilakukan adalah mengambil
sebagian dari bahan tersebut kemudian direaksikan dengan pereaksi
tertentu. Jumlah zat hasil reaksi dapat untuk menghitung seberapa
banyak zat (unsur atau senyawa) yang terdapat dalam suatu bahan.
Contoh Soal dan Pembahasan
01. Untuk menentukan kadar karbon yang terdapat pada batu bara dilakukan dengan membakar batu
bara tersebut dengan reaksi,
C(s) + O2(g)  CO2(g)
Pada pembakaran 10 gram batu bara dihasilkan gas CO2 16,8 liter diukur pada 0oC, 1 atm.
Berapa kadar karbon pada batu bara tersebut?

Tentukan dahulu jumlah mol zat hasil reaksi (CO2)

CO2 = 16,8 L (0o, 1 atm)

=
Dari persamaan reaksi ditunjukkan bahwa setiap 1 mol C akan
= 0,75 mol menghasilkan 1 mol CO2, bila pada reaksi pembakaran tersebut
Dari persmaan reaksi dapat dihitung jumlah mol C dihasilkan CO2 0,75 mol, maka C dalam batu bara adalah 0,75 mol.
yang ada dalam batu bara Massa C dalam batu bara = 0,75 mol x 12 gram/mol
= 9 gram
C(s) + O2(g)  CO2(g) Kadar C dalam batu bara = x 100%
= 90%
Contoh Soal dan Pembahasan
02. Untuk menentukan kadar ion timbal dalam suatu larutan, diambil 100 mL larutan tersebut kemudian
direaksikan dengan larutan KI sehingga terjadi reaksi,
Pb2+(aq) + 2KI(aq)  PbI2(s) + 2K+(aq)
Setelah endapan dikeringkan didapatkan PbI2 sebanyak 0,1 mg, dengan menganggap massa jenis
larutan 1 gram/mL berapa persen kadar ion Pb2+ di dalam alrutan tersebut? (Ar Pb = 208, I = 127)

Setiap 1 mol ion Pb2+ akan menghasilkan 1 mol PbI2, dan dari
Hitung jumlah zat hasil reaksi (PbI2) = 0,1 mg perhitungan PbI2 yang dihasilkan adalah 3,54 x 10-7 mol, berarti
= 0,1 x 10-3 gram ion Pb2+ yang ada dalam larutan adalah 3,54 x 10-7 mol, maka
= massa ion Pb2+
= Pb2+ = 3,54 x 10-7 mol x Ar Pb
= 3,54 x 10-7 mol = 3,54 x 10-7 mol x 208 gram/mol
Dari persmaan reaksi, = 0,07 x 10-3 gram
Pb2+(aq) + 2KI(aq)  PbI2(s) + 2K+(aq) Karena massa jenis larutan 1 gram/mL, maka massa 100 mL
larutan adalah 100 gram atau 0,1 gram. Jadi dalam 100 gram
larutan terdapat ion Pb2+ 0,07 x 10-3 gram,
Kadar Pb2+ =
= 0,07%

Anda mungkin juga menyukai