Anda di halaman 1dari 4

1.

Silikon karbida atau karborundum dapat diperoleh dengan mereaksikan SiO2 (Ar Si = 28,
O = 16) dengan karbon (Ar C = 12) pada temperatur tinggi menurut reaksi:
2C (s) + SiO2 (s) SiC (s) + CO2 (g)
Jika 4,5 g karbon direaksikan dengan 3,0 g SiO2 menghasilkan 1,5 g karborundum maka
persentase hasil reaksi tersebut adalah ....
A. 20%
B. 38%
C. 60%
D. 75%
E. 90%

Pembahasan
Yang dimaksud persentase hasil reaksi adalah perbandingan massa karborundum (SiC) yang
diperoleh melalui praktik terhadap massa SiC menurut perhitungan teori. Massa 1,5 g SiC yang
disebutkan dalam soal di atas adalah massa SiC yang diperoleh melalui praktik.

Nah, sekarang mari kita cari massa SiC menurut perhitungan teori. Kita mulai dengan
menentukan nilai mol masing-masing senyawa pereaksi.
mol C = 4,5/12 mol (gr C/Ar C)
= 0,375 mol
mol SiO2 = 3/60 mol (Mr SiO2 = 60)
= 0,05 mol
Jika yang bereaksi 0,375 mol C maka berdasarkan koefisien reaksinya, nilai mol SiO2 yang
bereaksi adalah 1/2 0,375 mol = 0,1875 mol. Hal ini tidak mungkin karena nilai mol SiO2 yang
tersedia hanyalah 0,05 mol. Dengan demikian, yang bereaksi habis adalah SiO2.

Selanjutnya kita tentukan massa dari karborundum dengan berpedoman pada nilai mol SiO2.
mol SiC = 1/1 mol SiO2.
= 0,05 mol
massa SiC = mol SiC Mr SiC
= 0,05 40 gram
= 2 gram
Massa karborundum yang diperoleh adalah 1,5 gram, sedangkan menurut perhitungan teori
diperoleh 2 gram, persentasenya adalah:
(1,5)/2 100% = 75%
Jadi. persentase hasil reaksi tersebut adalah 20% 75% (D).

2. Sebanyak 1,6 g batuan yang mengandung tembaga dilarutkan dalam HCl pekat
berlebih. Semua ion tembaga (Ar Cu = 63,5) dalam larutan ini diendapkan sebagai
tembaga sulfida (Ar S = 32). Bila massa endapan yang diperoleh adalah 0,48 g maka
kadar tembaga dalam batuan tersebut adalah ....
A. 60%
B. 40%
C. 30%
D. 20%
E. 10%

Pembahasan
Mula-mula batuan yang mengandung tembaga direaksikan dengan HCl. Kemudian hasilnya
direaksikan dengan belerang (S) untuk mendapatkan endapan tembaga sulfida (CuS).
Cu + 2HCl CuCl2 + H2
CuCl2 + S CuS + Cl2
Nilai mol dari CuS adalah:
mol CuS = 0,48/95,5 (Mr CuS = 95,5)
= 0,005
Karena koefisien CuS, CuCl2, dan Cu adalah sama maka nilai molnya juga sama. Sehingga:
massa Cu = mol Cu Ar Cu
= 0,005 63,5 gram
= 0,32 gram
Dengan demikian, dalam 1,6 g batuan terkandung 0,32 g tembaga. Kadar tembaga dalam batuan
tersebut adalah:
0,32/1,6 100% = 20%
Jadi, kadar tembaga dalam batuan tersebut adalah 20% (D).

3. Kapur tulis dibuat dari kalsium karbonat dan kalsium sulfat dengan sedikit
pengotor, seperti SiO2. Hanya CaCO3 yang dapat bereaksi dengan HCl encer.
Jika smpel kapur tulis sebanyak 8 gram direaksikan dengan HCl dihasilkan 2,2
gram gas CO2, pernyataan berikut yang tepat adalah. . . .
(Ar Ca= 40, C = 12, O = 16, H= 1 dan Cl = 35,5)
A. Reaksi menghsilkan reaksi samping kalsium hidroksida
B. Perbandingan koefisien CaCO3 dan HCl adalah = 2 : 1
C. Persen CaCO3 dalam kapur tulis adalah 62,5 %
D. Massa CaCO3 adalah 2 gram
E. Mol CaCO3 adalah 0,1 mol

Pembahasan :
Pertama kita buat reaksi nya terlebih dahulu. Ingat pada soal yang dapat
bereaksi dari zat zat penyusun kapur tulis hanyalah CaCO3.

CaCO3 + 2HCl ==> CaCl2 + CO2 + H2O


Option A jelas salah karena tidak dihasilkan kalsium hidroksida pada reaksi
tersebut.

Jika 8 gram kapur tulis direaksikan, dan dihasilkan 2,2 gram gas CO2, maka
massa CaCO3 yang dapat bereaksi dapat dicari sebagai berikut :
mol CO2 = gr/Mr = 2,2/44 = 0,05 mol

Maka mol CaCO3 yang bereaski adalah = 0,05 mol (karena koefisiennya
sama dengan CO2)

Massa CaCO3 yang bereaksi = n x Mr = 0,05 x 100 = 5 gram

Artinya dalam 8 gram kapur tulis terdapat 5 gram CaCO3 dan 3 gram sisanya
adalah zat lain.
Persen mass CaCO3 dalam kapur tulis adalah :
= (Massa CaCO3 / Massa Kapur tulis) x 100 %
= ( 5/8) x 100 %
= 62,5 %

Jawaban : C

4. Sebanyak 30 gram gas etana dibakar dengan 11,2 gram gas oksigen. Jumlah
molekul H2O yang terbentuk adalah . . . .(Ar C = 12, O = 16 , H = 1 dan L =
6,02 x 10^23)
A. 1,8 x 10^22
B. 6,0 x 10^22
C. 1,8 x 10^23
D. 3,0 x 10^23
E. 6,0 x 10^23

Pembahasan :
Nah pada soal diatas diketahi ada dua data zat yang bereaksi, maka soal ini
termasuk konsep pereaksi pembatas.

Etana = C2H6
Oksigen = O2

mol C2H6 mula mula = gr/Mr = 30/30 = 1 mol


mol O2 mula mula = gr/Mr = 11,2/32 = 0,35 mol

Reaksi :
2C2H6 + 7O2 ==> 4CO2 + 6H2O
Mula2 1 mol 0,35 mol - -
Rx 0,1 mol 0,35 mol 0,2 mol 0,3 mol
Sisa

Pereaksi pembatas pada reaksi diatas adalah O2 karena hasil bagi mol
dengan koefisiennya paling kecil maka seluruh mol mula mulanya akan habis
bereaksi.

Mol C2H6 yang bereaksi = 2/7 x mol O2 = 2/7 x 0,35 = 0,1 mol
Mol H2O yang dibentuk = 6/7 x mol O2 = 6/7 x 0,35 = 0,2 mol

Jumlah molekul H2O yang dibentuk = mol x L


= 0,3 mol x 6,02 x 10^23
= 1,8 x 10^23

Jawaban : C

5. Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam sulfat menurut
persaaan reaksi :
FeS(s) + H2SO4(aq) ==> FeSO4(aq) + H2S(g)
Pada akhir reaksi diperoleh 16 liter gas H2S. Jika pada keadaan tersebut 1
mol H2S bervolume 20 Liter, nilai x adalah . . . . gr
A. 17,6
B. 35,2
C. 70,4
D. 88
E. 105,6

Pembahasan
Pada soal disebutkan bahwa setelah reaksi terjadi dihasilkan 16 L gas H2S
dimana pada keadaan tersebut 1 mol H2S bervolume 20 L.

mol 16 L H2S = V/20 L = 16 L / 20 L = 0,8 mol

Maka mol FeS yang bereksi


= (Koef FeS : Koef H2S) x mol H2S
= (1/1) x 0,8 mol
= 0,8 mol

Massa FeS yang harus bereaksi = n x Mr = 0,8 x 88 = 70,4 gram

Jawaban : C

Anda mungkin juga menyukai