Anda di halaman 1dari 25

1. Nindi diminta untuk menentukan unsur X yang terdapat dalam senyawa XSO4.

Nindi mereaksikan
sebanyak 31,8 gram Na2CO3 dengan XSO4 berlebih menurut persamaan reaksi berikut. (Reaksi sudah
setara)

Jika dari reaksi tersebut dihasilkan 30 gram XCO 3, maka unsur X tersebut adalah … (Ar Na = 23; C = 12; S
= 32; dan O = 16)

a. Be (Ar = 9)
b. Mg (Ar = 24)
c. Ca (Ar = 40)
d. Zn (Ar = 65,5)
e. Fe (Ar = 56)

Jawaban: C

Pembahasan:

Nindi memulai dengan menghitung massa molekul relatif dan mol Na 2CO3.

Mr Na2CO3 = (2 x Ar Na) + Ar C + (3 x Ar O)
= (2 x 23) + 12 + (3 x 16)
= 106

w 31,8
n Na2CO3 = = = 0,3 mol
Mr 106

Setelah mol Na2CO3 diketahui, mol XCO3 dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien.

Koefisien CaCO 3
n XCO3 = x mol Na 2 CO 3
Koefisien Na 2 CO3
1
= x 0,3 mol=0,3 mol
1

Catatan : Mol Na2CO3 dan mol XCO3 sama karena memiliki koefisien sama.

Selanjutnya, Nindi menghitung massa molekul relatif XCO 3.


w 30
Mr XCO3 ¿ = =100
n 0,3

Mr XCO3 = Ar X + Ar C + (3 x Ar O)
100 = Ar X + 12 + (3 x 16)
Ar X = 100 – 60 = 40
Jadi, massa atom relatif (Ar) dari unsur X adalah 40. X adalah Kalsium (Ca).

2. Di bidang pertanian, pupuk memiliki peranan penting bagi keberhasilan panen. Misalnya tanaman
kentang memerlukan pupuk yang mengandung nitrogen. Pupuk yang mengandung nitrogen diantaranya
adalah pupuk Urea, CO(NH2)2 dan pupuk ZA, (NH4)2SO4. Kadar nitrogen yang terdapat dalam kedua
pupuk tersebut berbeda. Jika kedua pupuk dianggap murni 100%, berapakah kadar nitrogen dalam
pupuk Urea dan pupuk ZA secara berturut-turut? (Ar H = 1; Ar C = 12; Ar N = 14; Ar O = 16; Ar S = 32)
a. 39,76% dan 32,54%
b. 46,67% dan 21,21%
c. 21,21% dan 46,67%
d. 35,67% dan 23,32%
e. 45,57% dan 22,33%

Jawaban: B

Pembahasan:

Hitunglah Mr CO(NH2)2 dan (NH4)2SO4.


Mr CO(NH2)2 = Ar C + Ar O + (2 x Ar N) + (4 x Ar H)
= 12 + 16 + (2 x 14) + (4 x 1)
= 60
Mr (NH4)2SO4 = (2 x Ar N) + (8 x Ar H) + Ar S + (4 x Ar O)
= (2 x 14) + (8 x 1) + 32 + (4 x 16)
= 132
Kemudian, tentukan kadar nitrogen dalam masing-masing pupuk dengan rumus kadar.
i x Ar X
%X = x 100 % Ket : X = unsur yang akan ditentukan kadarnya
Mr Senyawa
i = indeks (banyak unsur dalam senyawa)
Kadar nitrogen dalam pupuk urea
i x Ar N
%N = x 100 %
Mr Urea
2 x 14
= x 100 %
60
= 46,67%
Kadar nitrogen dalam pupuk ZA
i x Ar N
%N = x 100 %
Mr ZA
2 x 14
= x 100 %
132
= 21,21%
Jadi, kadar nitrogen dalam pupuk Urea dan pupuk ZA secara berturut-turut adalah 46,67% dan 21,21%.
3. Menurut Dewan Energi Dunia konsumsi energi cenderung naik sampai 50% pada tahun 2020. Oleh
karena itu perlu dikembangkan sumber energi lain selain minyak sebagai sumber energi alternatif yang
terbarukan (renewable) diantaranya adalah bahan bakar nabati. Bahan bakar nabati (BBN) adalah semua
bahan bakar yang berasal dari minyak nabati, dan dapat berupa biodiesel, bioetanol, bio-oil (minyak
nabati murni). Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dengan cara fermentasi biomassa yang
mengandung pati, gula, dan tanaman berselulosa.
Proses pembakaran etanol, C2H5OH sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
C2H5OH (l) + 3O2 (g)  2CO2 (g) + 3H2O (g)
Jika 27,6 gram etanol dibakar dengan 64 gram O2, maka gas CO2 yang akan diemisikan ke udara sebanyak
…. (Mr etanol = 46, Mr O2 = 32, Mr CO2 = 44, Mr H2O = 18)
a. 17,6 g d. 52,8 g
b. 26,4 g e. 58,6 g
c. 35,2 g

Jawaban: D

Pembahasan:

Hitunglah mol etanol dan gas oksigen.

w 27,6
n C2H5OH = = = 0,6 mol
Mr 46

w 64
n O2 = = = 2 mol
Mr 32

Kemudian tentukan pereaksi pembatas yang habis bereaksi (hasil bagi mol dan koefisien reaksi paling
kecil)

0,6 mol
C2H5OH = = 0,6 (Pereaksi pembatas)
1

2mol
O2 = = 0,67
3

C2H5OH (l) + 3O2 (g)  2CO2 (g) + 3H2O (g)

Mula-mula 0,6 mol 2 mol - -


Bereaksi 0,6 mol 0,6 x 3 = 1,8 mol 0,6 x 2 = 1,2 mol 0,6 x 3 = 1,8 mol
Sisa - 0,2 mol 1,2 mol 1,8 mol

Setelah itu, hitung massa CO2 yang dihasilkan dan dilepaskan ke udara.

Massa CO2 = n x Mr CO2 = 1,2 mol x 44 = 52,8 gram


Jadi, massa CO2 yang akan diemisikan ke udara sebanyak 52,8 gram

4. Rinda sedang memperhatikan beberapa reaksi. Rinda harus mengklasifikasikan reaksi berdasarkan
kalor yang dilepas atau diserap pada saat reaksi berlangsung. Dari kelima reaksi dibawah ini, manakah
reaksi yang tidak melepaskan kalor ke lingkungan?
a. Pembuatan etanol dari hasil fermentasi glukosa.

b. Pembakaran propana

c. Reaksi antara serbuk alumunium dan besi oksida

d. Reaksi pembentukan air dari hidrogen dan oksigen

e. Reaksi antara Barium hidroksida dan kristal Amonium klorida


Jawaban: E

Pembahasan:

a. Reaksi fermentasi gula berlangsung lambat dengan hasil samping berupa gas karbondioksida.
Setelah reaksi berlangsung, suhu larutan lebih tinggi dari suhu lingkungan, sehingga kalor mengalir
dari sistem ke lingkungan.
C6H12O6(s) → 2C2H5OH(l)+2CO2(g)
b. Reaksi pembakaran merupakan reaksi eksoterm yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan.
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
c. Reaksi ini disebut sebagai reaksi thermit. Reaksi berlangsung sangat eksotermik, melepaskan kalor
dari sistem ke lingkungan.
Fe2O3 + 2Al → 2Fe + Al2O3
d. Reaksi pembentukan air dari hidrogen dan oksigen merupakan reaksi eksoterm yang melepaskan
kalor dari sistem ke lingkungan.
2H2(g) + O2(l) → H2O(g) H = -483,6 kJ/mol
e. Reaksi antara Barium hidroksida dan kristal Amonium klorida menyerap kalor dari lingkungan. Jika
reaksi dilakukan pada tabung reaksi, tangan kita dapat merasakan dinginnya tabung karena sistem
menyerap kalor dari tangan kita yang merupakan lingkungan.

5. Reaksi fotosintesis merupakan reaksi endoterm karena menyerap energi sebesar 2.820 kJ/mol.
Reaksi yang terjadi adalah:
6 CO2(g) + 6 H2O(l) → C6H12O6(s) + 6 O2(g) H = + 2.820 kJ/mol glukosa
Energi diserap dari cahaya matahari oleh zat hijau daun (disebut klorofil) yang digunakan untuk
membentuk glukosa.
Berapakah massa glukosa yang dihasilkan pada fotosintesis jika kalor yang diserap sebanyak 11.280 kJ?
(Mr CO2 = 44; Mr H2O = 18; Mr C6H12O6 = 180; Mr O2 = 32)
a. 720 gram
b. 180 gram
c. 360 gram
d. 540 gram
e. 900 gram
Jawaban : A

Pembahasan :

Pada reaksi fotosintesis, untuk menghasilkan 1 mol glukosa diserap kalor sebanyak 2.820 kJ. Jika kalor
yang diserap sebanyak 11.280 kJ, maka akan dihasilkan x mol glukosa.
2.820 kJ 11.280 kJ
Tentukan jumlah x dengan perbandingan =
1 mol x mol

11.280
x mol = = 4 mol
2.820

Selanjutnya, massa glukosa dapat ditentukan.

Massa glukosa = n x Mr = 4 x 180 = 720 gram

Jadi, massa glukosa yang dihasilkan pada fotosintesis jika kalor yang diserap sebanyak 11.280 kJ adalah
720 gram.

6. Agnia melakukan eksperimen tentang efek ion sejenis terhadap kelarutan. Ion sejenis/senama
menyebabkan kelarutan menurun. Diketahui bahwa kelarutan AgCl dalam air murni adalah 10 -5. Jika
Agnia melarutkan AgCl tersebut kedalam NaCl 0,1 M dan CaCl 2 0,1 M, maka kelarutannya secara
berturut-turut menjadi?
a. 1 x 10-10 M dan 5 x 10-9 M
b. 5 x 10-10 M dan 1 x 10-11 M
c. 1 x 10-9 M dan 5 x 10-10 M
d. 5 x 10-10 M dan 1 x 10-9 M
e. 1 x 10-9 M dan 1 x 10-10 M

Jawaban: C

Pembahasan:

Untuk menentukan efek ion sejenis terhadap kelarutan, kita perlu menghitung dulu nilai Ksp AgCl.

Kelarutan (s) dalam air murni adalah 10 -5

AgCl → Ag+ + Cl-


s s s

Ksp AgCl = [Ag+][ Cl-] = s . s = s2 = [10-5]2 = 10-10

Jika AgCl dan NaCl dicampurkan, maka ion sejenisnya adalah ion Cl -.

Dalam NaCl 0,1 M, ion Cl- sebesar 0,1 M pula. Ion Cl- inilah yang akan mempengaruhi kelarutan AgCl.
AgCl → Ag+ + Cl-
s s (s + 0,1)

Nilai kelarutan (s) Cl- sangat kecil jika dibandingkan 0,1 M, sehingga nilai s itu dapat diabaikan.

Ksp AgCl = [Ag+][ Cl-]

10-10 = s . 0,1

s = 10-9 M

Kelarutan AgCl dalam NaCl 0,1 M adalah 10-9 M.

Jika AgCl dan CaCl2 dicampurkan, maka ion sejenisnya adalah ion Cl -.

Dalam CaCl2 0,1 M, ion Cl- sebesar 0,2 M (terdapat 2 ion Cl-). Ion Cl- inilah yang akan mempengaruhi
kelarutan AgCl.

AgCl → Ag+ + Cl-


s s (s + 0,2)

Nilai kelarutan (s) Cl- sangat kecil jika dibandingkan 0,2 M, sehingga nilai s itu dapat diabaikan.

Ksp AgCl = [Ag+][ Cl-]

10-10 = s . 0,2

s = 5 x 10-10 M

Kelarutan AgCl dalam CaCl2 0,1 M adalah 5 x 10-10 M

7. Arinda memiliki dua larutan yang isotonis. Larutan urea yang dibuat dengan melarutkan 15 gram
urea (Mr = 60) ke dalam air hingga volumenya menjadi 500 mL. Dan juga larutan elekrolit XCl 2 0,4 M
yang memiliki harga derajat disosiasi sebesar 25%. Larutan XCl 2 dibuat dengan melarutkan 7,4 gram XCl2
kedalam air hingga volumenya menjadi 200 mL. Arinda diminta untuk menentukan unsur X yang
terdapat dalam XCl2. Apakah unsur X tersebut?

a. Be (Ar = 9)
b. Ca (Ar = 40)
c. Mg (Ar = 24)
d. Fe (Ar = 56)
e. Zn (Ar = 65,5)

Jawaban: B

Pembahasan:

Larutan isotonik adalah larutan-larutan pada suhu yang sama akan memiliki tekanan osmotik yang sama
pula.

Menentukan faktor Van’t Hoff XCl2


XCl2 → X2- + 2Cl- (n = 3)

i = 1 + (n – 1)α
i = 1 + (3 – 1)25%
i = 1 + 2 x 0,25
i = 1,5

π urea = π XCl2
Murea R T = MXCl2 R T i
Murea = MXCl2 i
w urea 1000 w XCl 2 1000
x = x xi
Mr v (mL) Mr v (mL)
15 1000 7,4 1000
x = x x 1,5
60 500 Mr 200
7,4
0,5 = x 7,5
Mr
Mr = 111

Mr XCl2 = 111
111 = Ar X + 2 x Ar Cl
111 = Ar X + 2 x 35,5
111 = Ar X + 71
Ar X = 40

Jadi, massa atom relatif (Ar) dari unsur X adalah 40. X adalah Kalsium (Ca).

8. Toni sedang mengamati kelimpahan Galium di alam. Diketahui Galium memiliki 2 jenis isotop, yaitu
Ga-69 dan Ga-71. Setelah melalui berbagai pengamatan, diketahui kelimpahan isotop Ga-69 dan Ga-71
masing-masing adalah 64% dan 36%. Maka, massa molekul relatif (Ar) Galium adalah ?
a. 69,76
b. 69,82
c. 69,52
d. 69,72
e. 69,62

Jawaban: D

Pembahasan:

Massa molekul relatif (Ar) dapat dihitung menggunakan rumus berikut :

( %X1. A 1 )+ ( %X2 . A 2 ) +… (%Xn . An)


Ar X = Ket : %X = Persentase kelimpahan isotop di
%X1+%X2+ …+%Xn
alam
A = Isotop X
Toni bisa menghitung Ar Galium menggunakan rumus diatas
( %X1. A 1 )+ ( %X2 . A 2 ) ( 64 % . 69 ) + ( 36 % .71 ) 4.416+2.556 6.972
Ar Ga = = = = = 69,72
%X1+ %X2 64 % +36 % 100 100

Jadi, massa molekul relatif (Ar) Galium adalah 69,72

9. Aira sedang mengamati beberapa fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena
yang ditemukan Aira diantaranya sebagai berikut :
1. Titik didih air meningkat jika ditambahkan garam NaCl kedalamnya.
2. Salju dapat dicairkan dengan menggunakan garam dapur.
3. Sorot lampu mobil atau senter pada udara yang berkabut
4. Etilon glikol, zat anti beku, ditambahkan ke dalam radiator untuk menjaga mesin mobil agar
tetap dingin
5. Penjernihan air dengan menggunakan tawas
Aira menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut adalah fenomena alam yang berkaitan dengan sifat
koligatif larutan dan sifat sistem koloid. Peristiwa manakah yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan?

a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 2, 3
c. 1, 2, 4
d. 1, 2, 3, 5
e. 1, 2, 5

Jawaban: C

Pembahasan:

1. Titik didih air akan meningkat jika ditambahkan zat terlarut seperti garam NaCl (Sifat Koligatif
Larutan)
2. Garam dapur dapat menurunkan titik beku salju sehingga salju lebih cepat mencair. (Sifat
Koligatif Larutan)
3. Kabut merupakan koloid sehingga memiliki sifat dapat menghamburkan cahaya. Sifat ini disebut
dengan Efek Tyndall (Sifat Sistem Koloid)
4. Penambahan zat anti-beku bertujuan untuk menurunkan titik beku sehingga air radiator tetap
dingin tetapi tidak sampai membeku. (Sifat Koligatif Larutan)
5. Penggunaan tawas pada peristiwa penjernihan air menerapkan dua sifat koloid sekaligus yaitu
adsorpsi dan koagulasi. Adsorpsi adalah kemampuan koloid untuk menyerap ion dan muatan
pada permukaannya. Sedangkan koagulasi/penggumpalan koloid dapat terjadi dengan adanya
pemanasan atau penambahan elektrolit/ion-ion. (Sifat Sistem Koloid)

Jadi, peristiwa yang berkaitan dengan sifat koligatif larutan adalah no 1, 2 dan 4.

10. Andi memiliki 3 larutan garam yang memiliki konsentrasi sama yaitu 0,1 M. Larutan garam
tersebut adalah :
1. Larutan NH4Cl (Kb NH4OH = 2 x 10-5)
2. Larutan NaCN (Ka HCN = 4 x 10-10)
3. Larutan NaClO (Ka HClO = 3,4 x 10-8)
Andi akan menghitung pH masing-masing larutan dan mengurutkannya. Urutan manakah yang benar
jika Andi mau mengurutkan pH-nya dari larutan yang paling asam?

a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 2
c. 2, 1, 3
d. 2, 3, 1
e. 3, 2, 1

Jawaban: B

Pembahasan:

1. NH4Cl adalah garam yang bersifat asam karena terbentuk dari NH 4OH (basa lemah) dan HCl
(asam kuat)
Kw 10−14 1
[H+] =
√ Kb
x [G]=
+

2 x 10 −5
x 10−1 =
-6
2 √
x 10−10 = 0,707 x 10-5 = 7,07 x 10-6

pH = - log [H ] = - log [7,07 x 10 ] = 6 – log 7,07


2. NaCN adalah garam yang bersifat basa karena terbentuk dari NaOH (basa kuat) dan HCN (asam
lemah)
Kw 10−14 1
[OH-] =
√ Ka
x [G]
-
=

4 x 10 −10
x 10−1 =
-3,5
4
pOH = - log [OH ] = - log [5 x 10 ] = 3,5 – log 5

x 10−5 = √ 25 x 10−7 = 5 x 10 -3,5

pH = 14 – pOH = 14 – (3,5 – log 5) = 10,5 + log 5


3. NaClO adalah garam yang bersifat basa karena terbentuk dari NaOH (basa kuat) dan HClO (asam
lemah)
Kw 10−14 1
[OH-] =
√ Ka
x [G]=
-

3,4 x 10−8
x 10−1 =
-4
3,4 √
x 10−7 =

pOH = - log [OH ] = - log [1,715 x 10 ] = 4 – log 1,715


√ 2,94 x 10−8 = 1,715 x 10 -4

pH = 14 – pOH = 14 – (4 – log 1,715) = 10 + log 1,715

Jadi, urutan pH dari yang paling asam (pH paling kecil) adalah 1, 3, 2

11. Larutan penyangga (Buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH apabila ditambahkan
sedikit asam/basa atau diencerkan. Maisya akan membuat buffer dengan cara mencampurkan 400 mg
NaOH (Mr = 40) dengan asam lemah HZ sebanyak 30 mmol (Ka = 2 x 10 -5). Berapakah pH buffer yang
dibuat oleh Maisya?
a. 5 – log 1
b. 10 + log 5
c. 9 + log 4
d. 5 – log 4
e. 4 – log 5

Jawaban: D
Pembahasan:

Hitung mol NaOH.

w 400 mg
n= = = 10 mmol
Mr 40
Buat reaksi antara asam dan basa lalu setarakan.

NaOH + HZ  NaZ + H2O


Mula-mula 10 mmol 30 mmol - -
Bereaksi 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Sisa - 20 mmol 10 mmol

Di akhir reaksi, terdapat campuran asam lemah HZ dan garamnya NaZ sehingga larutan tersebut
merupakan buffer asam.

mol Asam lemah sisa 20 mmol


[H+] = Ka x = 2 x 10-5 x = 4 x 10-5
mol Garam 10 mmol
pH = - log [H+] = - log [4 x 10-5] = 5 – log 4

Jadi, pH buffer yang terbentuk adalah 5 – log 4

12. Suatu unsur yang diberi notasi A memiliki data nilai energi ionisasi (EI) seperti yang ditunjukan
oleh tabel di bawah ini :

EI1 EI2 EI3 EI4 EI5 EI6


577 kJ/mol 1816 kJ/mol 2744 kJ/mol 11576 kJ/mol 14829 kJ/mol 18375 kJ/mol

Unsur A merupakan unsur golongan utama yang dapat membentuk ikatan dengan unsur Cl. Unsur X dan
senyawa kloridanya adalah …

a. 11Na dan ACl


b. 12Mg dan ACl2

c. 13Al dan ACl3

d. 14Cl dan ACl4

e. 15P dan ACl3

Jawaban: C

Pembahasan:

Energi Ionisasi merupakan energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom
berwujud gas pada keadaan dasarnya. Energi ionisasi tingkat pertama  (EI1) adalah energi yang
diperlukan jika suatu atom netral dalam keadaan gas melepaskan 1 elektron.
Sedangkan energi ionisasi kedua (EI2) menyatakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan 1 elektron
dari ion X+ dan energi ionisasi ketiga (EI3) menyatakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan 1
elektron dari ion X2+ . Pola ini berkelanjutan untuk pelepasan elektron berikutnya.
Untuk unsur yang sama, energi ionisasi selalu bertambah sesuai dengan urutan sebagai berikut:
EI1 < EI2 < EI3 <....dst
Jika nilai EI mengalami peningkatan yang signifikan, hal tersebut menunjukan bahwa elektron yang
dilepas sudah tidak berada pada kulit yang sama. Elektron dengan peningkatan yang besar tersebut
berada di kulit yang lebih dalam sehingga membutuhkan energi yang besar pada saat melepaskan
elektronnya.

Nilai energi ionisasi unsur A terlihat menunjukan peningkatan yang besar pada nilai EI 3 ke EI4, sehingga
dapat kita simpulkan bahwa elektron valensi (elektron pada kulit terluar) unsur A adalah 3.

Soal telah menjelaskan jika unsur A adalah golongan utama, sehingga A merupakan unsur yang berada
pada golongan III A. Unsur A dapat membentuk ion A 3+. Unsur Cl yang merupakan golongan VII A dapat
membentuk ion Cl-. Sehingga senyawa yang dapat terbentuk antara unsur A dan Cl dapat ditunjukan
melalui persamaan reaksi berikut :

A3+ + 3 Cl- → ACl3

Unsur Konfigurasi Golongan


11Na 281 IA
12Mg 282 II A
13Al 283 III A
14Cl 284 IV A
15P 285 VA

Jadi, unsur A adalah Alumunium dan senyawa klorida yang dapat dibentuknya adalah ACl 3

13. Sandi dan Malika masing-masing memiliki logam Cu dan Fe. Kedua logam tersebut dimasukan
kedalam larutan yang mengandung ion-ion Cu 2+ dan Fe2+ dengan konsentrasi masing-masing sebesar 1
M. Dari buku, diketahui data Eo Cu2+|Cu = +0,34 Volt dan Eo Fe2+|Fe = -0,44 Volt. Hal apa yang akan
terjadi dengan logam milik Sandi dan Malika tersebut?
a. Konsentrasi Cu2+ dan Fe2+ meningkat
b. Konsentrasi Cu2+ dan Fe2+ menurun
c. Konsentrasi Cu2+ meningkat dan konsentrasi Fe2+ menurun
d. Konsentrasi Cu2+ menurun dan konsentrasi Fe2+ meningkat
e. Logam Cu akan teroksidasi dan Fe2+ akan tereduksi

Jawaban: D

Pembahasan:

Eo (Standar potensial reduksi) adalah potensial reduksi yang diukur pada keadaan standar (25 oC, 1 atm, 1
M). Eo besar mudah reduksi dan Eo kecil mudah oksidasi.
Pada soal diketahui data Eo logam Cu dan Fe. Bandingkan data keduanya. Eo Cu2+|Cu > Eo Fe2+|Fe.
Sehingga, ion Cu2+ akan mengalami reduksi sedangkan Fe akan mengalami oksidasi seperti ditunjukan
dalam reaksi berikut :

Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e

Jumlah ion Cu2+ akan semakin berkurang karena mengendap menjadi Cu. Jumlah ion Fe 2+ akan semakin
bertambah karena Fe mengalami oksidasi/melarut menjadi ion Fe 2+.

14. Suatu sel volta terdiri atas elektroda Au dan Mg serta larutan garamnya. Diketahui,

Au3+(aq) + 3e → Au(s) Eo = +1,50 V

Mg2+(aq) + 2e → Mg(s) Eo = -2,37 V

1. Au mengalami oksidasi
2. Pada elektroda Au terjadi reduksi
3. Mg merupakan anoda
4. Potensial selnya adalah +3, 87 volt
5. Reaksi sel 2Au3+(aq) + 3Mg(s) → 2Au(s) + 3Mg2+(aq)
6. Notasi sel Au|Au3+|| Mg2+| Mg

Pernyataan diatas yang benar adalah :

a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 3, 4, 5
c. 2, 3, 5, 6
d. 2, 3, 4, 5
e. 3, 4, 5, 6

Jawaban: D

Pembahasan:

Eo besar mudah reduksi dan Eo kecil mudah oksidasi.

Au3+(aq) + 3e → Au(s) Eo = +1,50 V (Reduksi/Katoda)

Mg2+(aq) + 2e → Mg(s) Eo = -2,37 V (Oksidasi/Anoda)

Potensial sel (Esel) = Eo Red - Eo Oks = +1,50 – (-2, 37) = +3, 87 volt

Untuk membuat reaksi sel, yang mengalami oksidasi reaksinya dibalik (nilai E o berubah tanda). Elektron
harus disamakan, bisa dengan kali silang (jika reaksi dikali, nilai E o tetap)
Au3+(aq) + 3e → Au(s) Eo = +1,50 V x2

Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e Eo = +2,37 V x3

Reaksi menjadi seperti di bawah ini :

2Au3+(aq) + 6e → 2Au(s) Eo = +1,50 V

3Mg(s) → 3Mg2+(aq) + 6e Eo = +2,37 V

2Au3+(aq) + 3Mg(s) → 2Au(s) + 3Mg2+(aq) Esel = +3, 87 volt

Notasi sel = A|Ax+|| Ky+| K, dimana A adalah anoda dan K adalah katoda
Sehingga, notasi sel untuk reaksi diatas adalah : Mg|Mg 2+|| Au3+| Au

15. Salah satu cara melindungi besi dari korosi adalah dengan melakukan pelapisan oleh logam yang
tahan karat. Pelapisan tersebut dapat dilakukan dengan cara elektrolisis larutan garamnya dan logam
besi yang akan dilapisi dipasang di katoda. Krom merupakan logam yang tahan karat.
Naura melakukan elektrolisis larutan Cr(NO3)2 menggunakan arus listrik sebesar 7,72 A. Ternyata besi
terlapisi oleh krom sebesar 10,4 gram. Berapa lama elektrolisis yang dilakukan oleh Naura? (Ar Cr = 52)
a. 7000 detik
b. 7500 detik
c. 8000 detik
d. 8500 detik
e. 9000 detik

Jawaban: B

Pembahasan:

Cr(NO3)2 → Cr3+ + 2NO3-

Waktu elektrolisis dapat dihitung menggunakan persamaan Hukum Faraday 1.

Ar I.t
w=
biloks 96.500

52 7,72 .t 10,4 x 3 x 96.500


10,4 = t= = 7500 detik
3 96.500 52 x 7,72

Jadi, Naura membutuhkan waktu 7500 detik untuk melakukan elektrolisis larutan Cr(NO 3)2 tersebut.

16. Andra melakukan percobaan untuk mengetahui perbedaan titik didih air jika ditambahkan zat
yang berbeda. Air murni mendidih pada suhu 100 oC. Berapakah titik didih 100 gram air setelah
ditambahkan masing-masing 6 gram urea, 9 gram glukosa dan 5,85 gram garam dapur? (Mr urea = 60,
Mr glukosa = 180, Mr garam dapur = 58,5, Kb air = 0,52 oC/m)
Titik didih larutan urea Titik didih larutan glukosa Titik didih larutan garam dapur
A 101,04 oC 100,52 oC 100,26 oC
B 100,52 oC 100,26 oC 101,04 oC
C 0,52 oC 0,26 oC 1,04 oC
D 100,26 oC 100,52 oC 101,04 oC
E 0,26 oC 1,04 oC 0,52 oC
Jawaban: B

Pembahasan:

Glukosa dan urea adalah zat nonelektrolit, sedangkan garam dapur (NaCl) adalah zat elektrolit kuat.
Pada perhitungan Tb untuk zat elektrolit perlu dikoreksi dengan faktor van’t Hoff

w 1000 6 1000
1. Tb = m x Kb = x x Kb = x x 0,52 = 0,52 oC
Mr P 60 100
Tb larutan urea = Tb air + Tb = 100 + 0,52 = 100,52 oC
w 1000 9 1000
2. Tb = m x Kb = x x Kb = x x 0,52 = 0,26 oC
Mr P 180 100
Tb larutan glukosa = Tb air + Tb = 100 + 0,26 = 100,26 oC
3. NaCl → Na+ + Cl- n=2
Untuk elektrolit kuat nilai i = n = 2
w 1000 5,85 1000
Tb = m x Kb x i = x x Kb x I = x x 0,52 x 2 = 1,04 oC
Mr P 58,5 100
Tb larutan NaCl = Tb air + Tb = 100 + 1,04 = 101,04 oC
17. Diketahui suatu reaksi termokimia berikut :
2H2O(g) → O2(g) + 2H2(g) H = +484 kJ

1. Perubahan entalpi penguraian uap air adalah 484 kJ


2. Penguraian 1 mol uap air akan membutuhkan kalor sebesar 242 kJ
3. Pembentukan 18 gram uap air melepaskan kalor sebesar 484 kJ
4. Pembakaran 2 gram gas hidrogen dihasilkan kalor sebesar 242 kJ

Pernyataan manakah yang benar?

a. 2 dan 4
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4

Jawaban: A

Pembahasan:

2H2O(g) → O2(g) + 2H2(g) H = +484 kJ


Reaksi diatas dapat dinyatakan sebagai reaksi penguraian 2 mol uap air menjadi 1 mol gas oksigen dan 2
mol gas hidrogen membutuhkan kalor sebesar 484 kJ. Sehingga, untuk menguraikan 1 mol uap air akan
membutuhkan kalor sebesar 242 kJ.
Perubahan entalpi penguraian adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol zat menjadi unsur-
unsurnya dalam keadaan standar. Perubahan entalpi penguraian uap air tersebut adalah 242 kJ.

Reaksi tersebut dapat dibalik, (nilai H berubah tanda)


2H2(g) + O2(g) →2H2O(g) H = -484 kJ
Reaksi diatas dapat dinyatakan sebagai reaksi pembentukan 2 mol uap air dari 1 mol gas oksigen dan 2
mol gas hidrogen melepaskan kalor sebesar 484 kJ.
Untuk pembentukan 18 gram uap air, perlu dihitung dulu molnya.

w 18
n H2O = = = 1 mol
Mr 18

Pembentukan 18 gram (1 mol) uap air melepaskan kalor sebesar 242 kJ

Reaksi diatas dapat juga dinyatakan sebagai reaksi pembakaran 2 mol gas hidrogen melepaskan kalor
sebesar 484 kJ.
Untuk pembakaran 2 mol gas hidrogen, perlu dihitung dulu molnya

w 2
n H2 = = = 1 mol
Mr 2

Pembakaran 2 gram (1 mol) gas hidrogen dihasilkan/dilepaskan kalor sebesar 242 kJ

18. Suatu percobaan asam basa akan mencampurkan CH3COOH (Ka CH3COOH = 2 x 10-5) dan NaOH
dalam jumlah yang berbeda-beda. Data molnya disajikan dalam tabel di bawah ini :

NaOH CH3COOH
1 5 mol 3 mol
2 4 mol 4 mol
3 3 mol 3 mol
4 2 mol 3 mol
5 1 mol 3 mol

Masing-masing larutan diencerkan hingga volume 0,1 L. Berdasarkan data tersebut, larutan mana yang
menghasilkan pH paling kecil?
a. Larutan 1
b. Larutan 2
c. Larutan 3
d. Larutan 4
e. Larutan 5

Jawaban: E
Pembahasan:

1.

NaOH + CH3COOH  CH3COONa + H2O


Mula-mula 5 mol 3 mol - -
Bereaksi 3 mol 3 mol 3 mol
Sisa 2 mol - 3 mol

Di akhir reaksi terdapat sisa mol NaOH dan garam yang terbentuk. Karena masih tersisa basa
kuat, larutan akan bersifat basa. Perhitungan pH larutannya menggunakan rumus pH basa kuat.
[OH-] = [Basa Kuat sisa] x valensi
n 2mol
[OH-] = x valensi = x 1 = 2 x 10-1
V 0,1 L
pOH = - log [OH-] = - log [2 x 10-1] = 1 – log 2
pH = 14 – pOH = 14 – (1 – log 2) = 13 + log 2
2.

NaOH + CH3COOH  CH3COONa + H2O


Mula-mula 4 mol 4 mol - -
Bereaksi 4 mol 4 mol 4 mol
Sisa - - 4 mol

Asam dan basa habis bereaksi, terbentuk larutan garam yang bersifat basa.

Kw 10−14 4 mol
[OH-] =
√ Ka
x [G] =

2 x 10 −5
x
0,1 L
= √ 2 x 10−8 = 1,41 x 10-4

pOH = - log [OH ] = - log [1,41 x 10-4] = 4 – log 1,41


-

pH = 14 – pOH = 14 – (4 – log 1,41) = 10 + log 1,41


3.

NaOH + CH3COOH  CH3COONa + H2O


Mula-mula 3 mol 3 mol - -
Bereaksi 3 mol 3 mol 3 mol
Sisa - - 3 mol

Asam dan basa habis bereaksi, terbentuk larutan garam yang bersifat basa.

Kw 10−14 3 mol
[OH-] =
√ Ka
x [G]=

2 x 10 −5
x
0,1 L
= √ 1,5 x 10−8 = 1,22 x 10-4

pOH = - log [OH-] = - log [1,22 x 10-4] = 4 – log 1,22


pH = 14 – pOH = 14 – (4 – log 1,22) = 10 + log 1,22
4.

NaOH + CH3COOH  CH3COONa + H2O


Mula-mula 2 mol 3 mol - -
Bereaksi 2 mol 2 mol 2 mol
Sisa - 1 mol 2 mol

Di akhir reaksi, terdapat campuran asam lemah CH3COOH dan garamnya CH3COONa sehingga
larutan tersebut merupakan buffer asam.

mol Asam lemah sisa 1mol


[H+] = Ka x = 2 x 10-5 x = 10-5
mol Garam 2mol
pH = - log [H+] = - log [10-5] = 5

5.

NaOH + CH3COOH  CH3COONa + H2O


Mula-mula 1 mol 3 mol - -
Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol
Sisa - 2 mol 1 mol

Di akhir reaksi, terdapat campuran asam lemah CH3COOH dan garamnya CH3COONa sehingga
larutan tersebut merupakan buffer asam.

mol Asam lemah sisa 2mol


[H+] = Ka x = 2 x 10-5 x = 4 x 10-5
mol Garam 1mol
pH = - log [H+] = - log [4 x 10-5] = 5 – log 4

Jadi, larutan yang memiliki pH paling kecil adalah larutan 5

19. Melani memiliki larutan MgCl2 0,001 M. Dia mencampurkan larutan tersebut dengan NaOH hingga
terbentuk endapan. Pada pH berapakah endapan akan mulai terbentuk jika diketahui Ksp Mg(OH) 2
adalah 3 x 10-11?
a.4 – ½ log 3
b.5 – ½ log 3
c. 9 + ½ log 3
d.10 + ½ log 3
e.11 + ½ log 3

Jawaban: D

Pembahasan:

MgCl2 + NaOH → Mg(OH)2 + NaCl

Mg(OH)2 merupakan basa yang sukar larut, sehingga suatu saat akan mengendap. Mg(OH) 2 akan siap
mengendap jika nilai Q = Ksp. Cara menghitung Q sama dengan cara menghitung Ksp namun dapat
dilakukan dalam kondisi sembarang.
MgCl2 → Mg2+ + 2Cl- [MgCl2] = [Mg2+] = 0,001 M

Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-

Q = Ksp = [Mg2+][OH-]2

3 x 10-11 = 10-3 x [OH-]2

[OH-]2 = 3 x 10-8  [OH-] = √ 3 x 10-4

pOH = - log [OH-] = - log [ √ 3 x 10-4 ] = 4 – log 31/2 = 4 – ½ log 3

pH = 14 – pOH = 14 – (4 – ½ log 3) = 10 + ½ log 3

Jadi, akan mulai terbentuk endapan pada pH 10 + ½ log 3

20. Alika melakukan percobaan tentang kelarutan zat AgI. Diketahui AgI memiliki nilai Ksp sebesar 2 x
10-16. Berapa massa maksimal AgI yang dapat larut dalam 500 mL larutan jenuhnya? (Mr AgI = 235)
a.1,5 x 10-10 gram
b.1,6 x 10-10 gram
c. 1,7 x 10-10 gram
d.1,8 x 10-10 gram
e.1,9 x 10-10 gram

Jawaban: C

Pembahasan:

AgI → Ag+ + Cl-

AgCl merupakan garam dengan tipe ion 1, 1. Perhitungan ksp nya bisa menggunakan rumus Ksp = s 2,
dengan s adalah nilai kelarutan.

Ksp = s2  s = √ Ksp = √ 2 x 10−16 = 1,414 x 10-8 M

w 1000
M= x
Mr V

w 1000
1,414 x 10-8 = x
235 500

w = 166,145 x 10-8 = 1,7 x x 10-10 gram

21. Suatu unsur yang dinotasikan sebagai A memiliki kombinasi bilangan kuantum elektron terakhir
sebagai berikut :
n = 3, l = 2, m = 0, s = -1/2
Berapakah no atom unsur X tersebut dan jumlah orbital yang terisi elektron tidak berpasangan?
a.28 dan 2
b.27 dan 3
c. 28 dan 3
d.26 dan 4
e.25 dan 5

Jawaban: A

Pembahasan:

n menyatakan kulit, l menyatakan subkulit, m menyatakan orbital, dan s menyatakan arah spin elektron.

Elektron terakhir berada pada kulit ke-3 dan subkulit d (nilai l = 2) yang memiliki 5 orbital. Elektron
terakhir berada pada orbital 0 dan arahnya ke bawah (karena nilai s = -1/2). Pengisian elektron satu arah
dulu ke atas baru ke bawah.

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
-2 -1 0 +1 +2

Konfigurasi elektron A = [18Ar] 4s2 3d8

No atom A = 18 + 2 + 8 = 28

Orbital yang terisi elektron tidak berpasangan adalah 2

22. Di bawah ini merupakan teori atom yang dinyatakan oleh beberapa ilmuwan :
1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang identik (atom sejenis mempunyai sifat sama).
2. Atom adalah bola padat yang protonnya tersebar merata di seluruh isi atom dan dinetralkan oleh
elektron yang tersebar di antaranya (model roti kismis)
3. Atom terdiri atas inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Di
antara inti dan elektron terdapat banyak ruang kosong.
4. Elektron bergerak mengelilingi inti melalui lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu.
5. Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti. Yang dapat ditentukan
hanya kebolehjadian menemukan elektron. Daerah ini ditentukan oleh kombinasi bilangan kuantum
elektron.

Diantara teori tersebut, teori manakah yang memiliki kelemahan tidak dapat menjelaskan kenapa
elektron tidak jatuh inti?

a. No 1
b. No 2
c. No 3
d. No 4
e. No 5
Jawaban: C

Pembahasan:

1. Teori no 1 dinyatakan oleh John Dalton. Teori atom ini yang paling sederhana belum ditemukan
partikel subatomik (proton, elektron, neutron)
2. Teori no 2 dinyatakan oleh J J Thomson. Teori ini terpatahkan oleh percobaan penembakan sinar
alfa terhadap lempeng logam emas. Ternyata elektron tidak tersebar merata.
3. Teori ketiga dinyatakan oleh Rutherford. Kelemahan teori ini adalah tidak dapat menjelaskan
sebab elektron tidak jatuh ke inti. Berdasarkan teori fisika, partikel bermuatan listrik yang bergerak
akan memancarkan energi dan energinya akan terus berkurang. Jadi berdasarkan teori fisika
tersebut seharusnya lama kelamaan elektron akan jatuh ke inti.
4. Teori ini dinyatakan oleh Niels Bohr. Bohr melakukan percobaan pada atom hidrogen. Kelemahan
teori atom ini adalah tidak dapat menjelaskan atom yang memiliki elektron banyak.
5. Teori ini merupakan teori terakhir yang masih digunakan hingga saat ini. Teori ini merupakan
gabungan dari beberapa ilmuwan yaitu Max Planck, Erwin Schrodinger, Niels Bohr, Werner
Heisenberg

23. Anita mau membandingkan sifat Na dan Mg dalam sistem periodik.


1.Na memiliki jari-jari lebih besar dari Mg
2.Kereaktifan Na lebih besar dari Mg
3.Na lebih mudah melepaskan elektron pertamanya dari Mg
4.Kekuatan reduktor Na lebih lemah dari Mg
5.Kebasaan NaOH lebih besar dari Mg(OH)2
6.Na memiliki titik leleh lebih besari dari Mg

Pernyataan manakah yang benar mengenai sifat Na dan Mg?

a.1, 2, 3, 4
b.1, 2, 4, 5
c. 1, 2, 3, 5
d.1, 2, 5, 6
e.1, 2, 4, 6

Jawaban: C

Pembahasan:

 Energi ionisasi bertambah


 Kereaktifan berkurang
 Kekuatan reduktor bertambah
 Jari-jari berkurang
 Sifat basa berkurang
 Titik leleh berkurang

Na Mg
Energi Ionisasi merupakan energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom
berwujud gas pada keadaan dasarnya.

24. Berdasarkan reaksi redoks berikut, pernyataan manakah yang tidak benar?
CH4 + O2 → CO2 + H2O
a. CH4 bertindak sebagai pereduksi
b. CO2 sebagai hasil oksidasi
c. Setiap 1 mol CH4 melepas 8 elektron
d. H2O merupakan hasil reduksi
e. O2 mengalami oksidasi

Jawaban: E

Pembahasan:

CH4 + O2 →CO2 + H2O


-4 +1 0 +4 -2 +1 -2

oksidasi
reduksi

Biloks C berubah dari -4 menjadi +4 (oksidasi), biloks O berubah dari 0 menjadi -2 (reduksi), sehingga :

CH4 bertindak sebagai pereduksi/reduktor


CO2 sebagai hasil oksidasi
Setiap 1 mol CH4 melepas 8 elektron
H2O merupakan hasil reduksi
O2 mengalami reduksi

25. Berdasarkan tiga reaksi dibawah ini, pernyataan manakah yang tidak tepat menurut Bronsted-
Lowry?
CH3COOH + OH- ⇔ CH3COO- + H2O
H2PO4- + OH- ⇔ HPO42- + H2O
H2PO4- + H2O ⇔ H3PO4 + OH-
a. CH3COO- dan HPO42- merupakan basa
b. H2O dan OH- merupakan pasangan asam basa konjugasi
c. H2PO4- bersifat amfiprotik
d. H2PO4- adalah basa konjugasi dari HPO42-
e. H2PO4- adalah basa konjugasi dari H3PO4

Jawaban: D

Pembahasan:

Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton (H +) dan basa adalah akseptor proton (OH -).
Suatu zat bisa bersifat asam dan basa (sifat amfiprotik).
Pasangan asam basa konjugasi hanya berbeda 1 proton (H +).
CH3COOH + OH- ⇔ CH3COO- + H2O
Asam Basa Basa Asam
Pasangan asam basa konjugasi CH3COOH dan CH3COO- , OH- dan H2O

H2PO4- + OH- ⇔ HPO42- + H2O


Asam Basa Basa Asam
Pasangan asam basa konjugasi H2PO4- dan HPO42- , OH- dan H2O

H2PO4- + H2O ⇔ H3PO4 + OH-


Basa Asam Asam Basa
Pasangan asam basa konjugasi H2PO4- dan H3PO4 , H2O dan OH-

Zat yang bersifat amfiprotik H2PO4-

26. Suatu unsur dapat membentuk ion X3+. Diketahui konfigurasi elektron ion tersebut adalah 1s 2 2s2
2p6 3s2 3p6 3d1. Dari pernyataan berikut, pernyataan manakah yang benar tentang unsur X?
1.No atom unsur X adalah 22
2.Unsur X terdapat pada gol II A periode 4
3.Unsur X terdapat pada gol IV B periode 4
4.Termasuk unsur blok d
5.Susunan elektron valensi 3p6 3d4

a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 4
c. 1, 3, 5
d. 1, 2, 4
e. 1, 2, 5

Jawaban: B

Pembahasan:

X3+ merupakan kation (unsur X melepaskan 3 elektronnya). Elektron yang dilepas terlebih dahulu harus
dari kulit terluar. Sehingga konfigurasi elektron unsur X adalah 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2

No atom unsur X adalah 22.


X merupakan unsur blok d (konfigurasi berakhir di subkulit d).
Elektron valensi X adalah 4s2 3d2.
Unsur X terletak pada golongan IV B periode 4

27. Shakiya memiliki 2 larutan, larutan HCl 0,001 M dan larutan asam lemah HX 2 x 10 -2 M. Ketika diuji
dengan indikator universal ternyata kedua larutan tersebut memiliki pH yang sama. Berapakah nilai Ka
asam lemah HX?
a.1 x 10-5
b.5 x 10-4
c. 2 x 10-5
d.2 x 10-4
e.5 x 10-5

Jawaban: E

Pembahasan:

Kedua larutan memiliki pH sama = [H +] sama. HCl merupakan asam kuat dan HX merupakan asam
lemah sehingga rumus perhitungan [H +] nya berbeda.

[H+]HCl = [H+]HX
[M] x valensi = √ Ka[M ]
[10-3] x 1 = √ Ka[2 x 10−2 ]
(10-3 = √ Ka[2 x 10−2 ] )2
10-6 = Ka . 2 x 10−2
Ka = ½ x 10-4 = 5 x 10-5

28. Diketahui reaksi berikut :


Cr(OH)4- + MnO4- → MnO2 + CrO42-
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana basa. Berapa mol MnO 4- yang
dapat direduksi oleh ½ mol Cr(OH)4-.
a. 0,1 mol
b. 0,5 mol
c. 1,0 mol
d. 1,5 mol
e. 2,0 mol

Jawaban: B

Pembahasan:
Setarakan reaksi diatas.
Cari biloks masing-masing unsur dan tentukan perubahan biloksnya. Samakan perubahan biloksnya.

Cr(OH)4- + MnO4- → MnO2 + CrO42-


+3 -1 +7 -2 +4 -2 +6 -2

Reduksi 3e x1

Oksidasi 3e

1Cr(OH)4- + 1MnO4- → 1MnO2 + 1CrO42- + H2O

Reaksi diatas sudah setara dengan koefisien Cr(OH) 4- dan MnO4- sama. Maka jumlah mol MnO4- yang
dapat direduksi oleh ½ mol Cr(OH)4- adalah 0,5 mol.
29. BIntang melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk memperkirakan kadar larutan asam
oksalat (H2C2O4). Bintang menggunakan indikator fenoftalein pada percobaan tersebut. Percobaan
dilakukan dengan meneteskan larutan NaOH 0,1 M ke dalam larutan H 2C2O4 (Mr H2C2O4 = 90 g/mol).

Bintang melakukan tiga kali percobaan. Data voume pada titik ekuivalen dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

No Volume H2C2O4 Volume NaOH


1 15 mL 16,2 mL
2 15 mL 16,1 mL
3 15 mL 15,7 mL

Jika massa jenis larutan asam oksalat adalah 1,2 gram/mL, berapa kadar H 2C2O4?

a. 0,1%
b. 0,2%
c. 0,3%
d. 0,4%
e. 0,5%

Jawaban: D

Pembahasan:
Massa H2C2O4 secara teori = 15 mL × 1,2 g/mL = 18 g

Volume rata-rata NaOH = (16,2 + 16,1 + 15,7) mL : 3 = 16 mL

Pada titik ekivalen berlaku,


mol H+ x valensi = mol OH- x valensi
mol H2C2O4 x valensi = mol NaOH x valensi
mol H2C2O4 x 2 = 0,1 M x 16 mL x 1
mol H2C2O4 = 0,8 mmol

Massa H2C2O4 dari hasil titrasi


Massa H2C2O4 = n x Mr = 0,8 mmol x 90 = 72 mg = 0,072 gram

Massa H 2 C 2 O 4 hasil titrasi


Kadar H2C2O4 = × 100%
Massa H 2 C 2 O 4 secarateori
0,072 gram
Kadar H2C2O4 = × 100%
18 gram
Kadar H2C2O4 = 0,4 %

30. Diketahui ½ reaksi reduksi dan oksidasi sebagai berikut :


8H+ + MnO4- + 5e → Mn2+ + 4H2O
Fe2+ → Fe3+ + e
Berapa volume Fe2+ 0,5 M yang mampu mereduksi 45 mL MnO 4- 0,2 M?
a. 60 mL
b. 75 mL
c. 90 mL
d. 100 mL
e. 115 mL

Jawaban: C

Pembahasan:

Fe2+ mengalami oksidasi dan MnO4- mengalami reduksi.

mol oksidator x PBO = mol reduktor x PBO


mol MnO4- x PBO = mol Fe2+ x PBO
(M x V) MnO4- x PBO = (M x V) Fe2+ x PBO
0,2 M x 45 mL x 5 = 0,5 M x V x 1
Volume Fe2+ = 90 mL

Anda mungkin juga menyukai