1. Tujuan
A. Membedakan reaksi Eksoterm dan Endoterm melalui percobaan
2. Alat dan bahan
A. Tabung reaksi 3 buah
B. rak tabung 1 buah
C. cawan porselin 1 buah
D. pipet tetes 1 buah
E. spatula 1 buah
F. gelas ukur 10 mL 1 buah
G. Bunsen 1 buah
H. kaki tiga/ kasa 1 buah
I. penjepit tabung 1 buah
J. larutan HCl 2 M
K. pita Mg
L. kristal Ba(OH)2.8H2O
M. kristal NH4Cl
N. serbuk besi
O. serbuk belerang
P. bubuk CaCo3
Q. Kapas sebagai sumbat
3. Dasar teori
Dalam reaksi kimia terjadi perubahan energi atau kalor atau panas
dibedakan menjadi dua :
A. Menyerap kalor/panas reaksi endoterm
i. nilai entalpi (H) = positif (+)
ii. Energi produk lebih besar dari energi reaktan
iii. dari lingkungan ke sistem
B. Melepaskan kalor/panas reaksi Eksoterm
i. nilai entalpi (H) = negative (-)
ii. Energi produk lebih kecil dari energi reaktan
iii. dari sistem ke lingkungan
4. Cara kerja :
A. masukkan 3 mL larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam
sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita Mg
sepanjang 4 cm. Amati perubahan yang terjadi dan perubahan
suhu tabung reaksi.
B. masukkan kristal Barium Hidroksida (Ba(OH)2. 8H2O) sebanyak
2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal amonium
klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran tersebut
kemudian tutuplah dengan kapas. pegang tabung itu dan
rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau
gas yang timbul.
C. campurkan serbuk belerang sebanyak 3 spatula dengan serbuk
besi sebanyak 1 spatula. Masukkan campuran itu ke dalam
cawan porselin panaskan sampai campuran berpijar. Hentikan
pemanasan, amati apa yang terjadi.
D. masukkan 3 spatulabubuk tembaga (II) karbonat (CuCO3) ke
dalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai perubahan
pada bubuk tembaga (II) Karbonat tersebut. Hentikan
pemanasan, amati apa yang terjadi.
E. buat kesimpulan dari pengamatan diatas.
5. Hasil pengamatan
No Pengamatan sebelum Pengamatan sesudah reaksi
pita berwarna silver
mengkilat, ukuran semakin
kecil
cairan agak keruh
Pita berwarna silver suhu menjadi panas
kusam ada gelembung
HCl bening keluar uap
1 suhu normal tidak berbau Eksoterm
Ba(OH)2. 8H2O
warna putih
suhu normal
padat, kristal
NH4Cl
warna putih warna putih
padat, kristal suhu menurun
2 suhu dingin bau pesing dari amonia Endoterm
warna berubah menjadi
Fe + S hitam dan keras setelah
warna sulfur kuning, dingin.
besi hitam. dalam bentuk cairan saat
3 dalam bentuk serbuk panas eksoterm
CuCo3
berwarna hijau
cerah berubah menghitam
4 tidak berbau tidak berbau Endoterm
persamaan reaksi
2HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(q)
b. percobaan 2
NH4Cl dimasukkan ke dalam Ba(OH)2. 8H2(S)
Ba(OH)2. 8H2(S) + 2NH4 Cl BaCl2 + 2H2O + 2NH3 + 8H2O =
Dingin
Hijau = H1, kuning = H2
reaksi diatas endoterm : menyerap panas, maka H2 > H1 sehingga
perubahan entalpi H : H2 H1 berharga positif
c. Percobaan 3
Fe + S FeS
Hijau = H1, Kuning = H2
H : (H . FeS) (H . Fe + H . S)
berharga negative
Persamaan reaksi : Fe + S Fes
d. Percobaan 4
CuO dimasukkan ke dalam CO2
CuO + CO2 CuCO3
Hijau = H1, kuning = H2
Reaksi diatas termasuk reaksi Endoterm : menyerap panas, maka H2> H1.
sehingga perubahan entalpi H : H2 H1berharga positif.
7. Kesimpulan
Reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor disebut reaksi endoterm.
Perubahan entalpi (H) berharga positif (+), sedangkan reaksi kimia yang
melibatkan pelepasan kalor disebut reaksi eksoterm. perubahan entalpi
(H) berharga negatif (-).
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Tujuan : untuk mengetahui reaksi endoterm dan reaksi eksoterm
Teori :
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh
Eksoterm: membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api
unggun.
Langkah kerja :
2. Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan
terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2) ?
Jawaban
1. Percobaan 1 : Pada saat potongan pita magnesium di masukkan
kedalm larutan asam klorida (HCl) menimbulkan gelembung berupa gas
sehingga beberapa selang waktu kemudian pita tersebut berubah menjadi
putih.
Percobaan 2 : Pada kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) yang
ditambahkan dengan Kristal amonium klorida(NH4Cl) dan di tutup dengan
gabus sehingga udara tidak dapat masuk dan keluar, kemudian pada saat
tabung di pegang terasa dingin dan setelah gabus di buka di kipas tercium
bau yang tidak sedap.
Percobaan 3 : Pada saat pembakaran terjdi perubahan warna pada serbuk
besi , yaitu mula-mula berwarna oranges lama-kelamaan berubah
berwarna kemerahan kemudian berubah menjadi warna hitam.
Percobaan 4 : Pada saat pembakaran terjadi perubahan warna pada
bubuk tembaga (ll)karbonat (CuCO3) yang awalnya berwarna biru
kemudian berwarna hitan dan tercium bau yang sangat menyengat.
2. Percobaan 1 : pita magnesium meleleh
Percobaan 2 : senyawa yang bereaksi akan mencair
3.pada reaksi (1) terjadi reaksi eksoterm, di mana system membebaskan
energi. Sebab entalpi produk( HP ) lebih kecil daripada entalpi pereaksi(
HR ). Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda negative (-)
Reaksi :
Mg + HCl MgCl2 + H2 H = Hp- Hr < 0 ( bertanda negative )
HP HR
Pada reaksi (2) terjadi reaksi endoterm, di mana sistem menyerap energi.
Sebab entalpi produk ( HP ) lebih besar daripada entalpi pereaksi
(HR ). Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda positif (+)
Reaksi :
Ba(OH)2 (s)+ 2NH4Cl BaCl2 (aq)+ 2NH4Cl.OH (aq)
HR HP
H = Hp- Hr > 0 (bertanda positive)
Pada reaksi (3) terjadi reaksi eksoterm, di mana sistem membebaskan
energi. Sebab entalpi produk( HP ) lebih kecil daripada entalpi pereaksi(
HR ). Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda negative (-)
Reaksi :
Fe + S FeS H = Hp- Hr < 0 ( bertanda negative )
HP HR
Pada reaksi (4) terjadi reaksi endoterm, di mana sistem menyerap energi.
Sebab entalpi produk ( HP ) lebih besar daripada entalpi pereaksi
(HR ). Oleh kare na itu perubahan entalpinya bertanda positif (+)
Reaksi :
CuCO3 CuO + CO2 H = Hp- Hr > 0 (bertanda positive)
HR HP
4. percobaan 1 percobaan 3
Percobaan 2 percobaan 4
Kesimpulan :
Dari hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa sebagian reaksi dapat
berlangsung pada suhu rendah , sementara reaksi lain hanya dapat
berlangsung pada suhu yang tinggi. Reaksi yang memerlukan pemanasan
itu belum tentu endoterm. Reaksi antara serbuk besi dengan serbuk
belerang merupakan contoh reaksi eksoterm yang hanya dapat
berlangsung pada suhu tinggi. Meskipun memerlukan pemanasan, reaksi
secara keseluruhan membebaskan energi. Reaksi eksoterm seperti itu
memerlukan panas untuk mencapai kondisi yang memungkinkan reaksi
dapat berlangsung. Jika reaksi sudah mulai berlangsung, maka
pemanasan tidak diperlukan lagi. Sebaliknya, reaksi endoterm yang
berlangsung pada suhu tinggi terus-menerus memerlukan pemanasan.
Jika pemanasan dihentikan, maka reaksi akan terhenti. Reaksi peruraian
CuCO3 ( tembaga (ll) karbonat) merupakan contoh reaksi endoterm yang
berlangsung pada suhu tinggi. Jadi reaksi kimia yang melepaskan atau
mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia
yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Diposkan oleh Melisa Bandoqueen di 07