Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8
Jalan Taman Bukitduri Tebet, Telpon 021-8295455, Fax 021-8351782
Website : www.sman8jkt.sch.id, e-mail : info@sman8jkt.sch.id

LAPORAN
UJIAN PRAKTIKUM KIMIA
Nilai :
Nama : Rafi Kami Arief
Kelas : XII MIPA F
No. Ujian : 04-0053-207-2
Tanggal Ujian : Jumat, 5 Februari 2021

1. JUDUL : Uji Laju Reaksi Vitamin C (XonCe) pada Tablet, Jeruk Lemon, dan Jeruk manis

2. TUJUAN PERCOBAAN : Membandingkan laju reaksi antarsampel sesuai dengan kadar


Vitamin C yang dikandungnya

3. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :

1) Stopwatch (dari Tablet) 8) Air


2) Alat perekam 9) Gelas pengukur
3) Gelas Plastik 10) Sendok
4) Jeruk Lemon 11) Kalkulator
5) Alat peras 12) Pisau
6) Jeruk Manis 13) Alat ulek
7) Vitamin tablet 500 mg 14) Piring

4. TEORI SINGKAT :

Laju menyatakan seberapa cepat atau lambatnya suatu proses berlangsung. Laju reaksi
dapat dinyatakan sebagai laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu, atau dapat dinyatakan
sebagai laju pembentukan produk tiap satuan waktu. Untuk menentukan laju reaksi dari reaksi
kimia yang diberikan harus ditentukan seberapa cepat perubahan konsentrasi yang terjadi
pada reaktan atau produk. Selain dari perubahan konsentrasi, dapat juga dilihat melalui
perubahan volum, perubahan massa, atau perubahan warna. Satuan dari laju reaksi dinyatakan
dalam mol/L per detik atau M/detik. Laju reaksi dinyatakan seabagai 1/koefisien dari laju
masing-masing komponen.

Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi ialah

a. Luas Permukaan
Semakin luas permukaan kontak reaktan per unit volum, semakin tinggi frekuensi
terjadinya tumbukan partikel reaktan dan laju reaksi meningkat. 
b. Konsentrasi Pereaksi
Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung.
c. Tekanan
Penambahan tekanan dengan memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi. Oleh
karena itu, hal tersebut dapat memperbesar laju reaksi.
d. Suhu
Energi kinetik bergantung pada suhu, suhu tinggi menyebabkan energi kinetik semakin
besar, sehingga frekuensi tumbukan dan energi tumbukan meningkat. Oleh karena itu,
tingginya suhu mempercepat laju reaksi.
e. Katalis
Katalis merupakan senyawa yang digunakan sebagai zat mempercepat laju reaksi, tanpa
terkonsumsi di dalam reaksi tersebut. Katalis memberikan jalur alternatif reaksi dengan
menurunkan energi aktivasi sehingga reaksinya menjadi semakin cepat.

l-Ascorbic acid

sumber: https://en.wikipedia.org/
Vitamin merupakan zat esensial sebagai senyawa untuk membantu kelancaran penyerapan
zat gizi dan proses metabolisme tubuh. Menurut (Perricone,2007:117) Vitamin C (C6H8O6)
merupakan asam askorbat, senyawa kimia yang larut dalam air. Ascorbyl palmitate adalah asam
askorbat yang berkaitandengan asam lemak untuk membuatsistem pengantar yang larut di dalam
lemak untuk vitamin C.

Jeruk manis memiliki kandungan air yang banyak dan kandungan vitamin C yang tinggi
dengan kisaran 27-49 mg/100 gram daging buah. Buah jeruk yang manis memiliki kandungan
vitamin C sebesar 59-83 mg dalam satu buahnya.

Lemon (Citrus limon) merupakan tanaman asli Asia Tenggara (Manner et al, 2006). Citrus
limon juga kaya akan vitamin C. Bentuk utama vitamin C ialah asam askorbat (ascorbic acid)
dengan rumus C6H8O6 (Molina et al, 2010, p.329). satu buah Citrus limon memiliki kandungan
vitamin C sebesar 60-100 mg.

Betadine (C6H9I2NO) ialah senyawa yang mengandung ion iodin (I⁻). Warna kecoklatan
berasal dari ion iodin. Jika larutan betadine dicampur dengan Vitamin C, maka akan terjadi reaksi
antara asam askorbat dan ion iodin. Akibatnya, iodin yang terlarut akan hilang dari air, dan warna
air akan menjadi jernih atau bening. Selama larutan tersebut mengandung asam askorbat, yodium
(I2) akan habis dengan cepat. reaksi dengan asam askorbat, di mana asam dehidroaskorbat dan ion
iodida terbentuk. Yodium (I2) relatif tidak larut, tetapi ini dapat ditingkatkan dengan
mengomplekskan yodium (I2) dengan iodida untuk membentuk triiodida. Persamaan reaksi
tersebut ialah:

I2 + I- <--> I3-

Kemudian, Triiodida mengoksidasi vitamin C membentuk dehidroaskorba dan 3 molekul ion


iodida

C6H8O6 + I3- + H2O → C6H6O6 + 3I- + 2H


5. PROSEDUR KERJA :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Belah jeruk nipis menjadi dua bagian, lalu peras ekstraknya ke dalam gelas plastik,
kemudian tulis volumenya.
3. Belah jeruk manis menjadi dua bagian, lalu peras ekstraknya ke dalam gelas plastik,
kemudian tulis volumenya.
4. Larutkan 500 mg Vitamin C tablet ke dalam air 100 mL, kemudian hitung mlaritasnya.
5. Siapkan betadine dan larutkan sebanyak 3 sdt ke dalam 400 mL air.
6. Larutan betadine tersebut dibagi ke dalam 4 wadah masing-masing sebanyak 100 mL
7. Pada wadah ke-1, gunakan vitamin C tablet (s), lalu masukkan ke larutan betadine
tersebut, kemudian aduk. Catat perubahannya.
8. Pada wadah ke-2, gunakan vitamin C tablet (aq), lalu masukkan ke larutan betadine
tersebut, kemudian aduk. Catat perubahannya.
9. Pada wadah ke-3, gunakan perasan lemon (l), lalu masukkan ke larutan betadine tersebut,
kemudian aduk. Catat perubahannya.
10. Pada wadah ke-4, gunakan perasan jeruk manis (l), lalu masukkan ke larutan betadine
tersebut, kemudian aduk. Catat perubahannya.
11. Lihat perbandingannya, kemudian analisis faktor apa yang memengaruhi laju reaksi.
12. Masukkan data-data yang telah dianalisis tadi dengan catatan:
a. satu buah jeruk manis memiliki 71 mg vitamin C;
b. satu buah jeruk nipis memiliki 80 mg vitamin C
c. massa molar vitamin C adalah 176,12 g·mol−1
13. Bersihkan peralatan dan tempat praktikum.

6. HASIL PENGAMATAN :

Sampel Warna awal Warna Akhir


(larutan betadine) (campuran)
Sampel 1 -Vitamin C (s) Coklat Kuning

Sampel 2 -Vitamin C (aq) Coklat Kuning


Sampel 3 -Jeruk Lemon (l) Coklat Kuning kekreman
Sampel 4 -Jeruk Manis (l) Coklat Kecoklatan
Tabel Waktu yang Dibutuhkan untuk Mengubah Warna Air

Sampel Waktu (det)

Sampel 1 - Vitamin 11
C (s)

Sampel 2 -Vitamin 2
C (aq) halus

Sampel 3 -Jeruk 3
Lemon (l)

Sampel 4 -Jeruk 8
Manis (l)
7. ANALISIS DATA

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan tanggal 4 Februari 2021 pada siang menjelang sore
hari dengan suhu sekitar 28—25° C. Variabel bebas (manipulasi) ialah sampel yang
digunakan, variabel terikat ialah waktu yang diperlukan untuk menjernihkan air, dan variabel
kontrol ialah volume air dan konsentrasi larutan betadine. Pada sampel pertama, tablet
vitamin C 500 mg (s), diperlukan 11 detik untuk menjernihkan warna air. Kemudian, pada
sampel kedua, tablet vitamin C 500 mg yang telah dilarukan ke dalam air 100 mL sehingga
memiliki molaritas sebesar 0.028 mol.L-1, hanya memerlukan 2 detik untuk menjernihkan
warna larutan dari coklat sampai kekuningan. Hal tersebut terjadi karena memiliki luas
bidang sentuh yang lebih banyak daripada sampel ke-1. Semakin luas bidang sentuh, semakin
cepat reaksi berlangsung.
Pada sampel ke-3 yang menggunakan air perasan lemon dengan volume 50 mL dan
memiliki Molaritas sebesar 0.00908 mol.L-1 dapat menjernihkan warna larutan betadine
menjadi jernih dalam waktu 3 detik. Kemudian, pada sampel ke-4, digunakan jeruk manis (l)
yang mempunyai volume 50 mL dan memiliki Molaritas sebesar 0.008062 mol.L -1 dapat
menjernihkan air dalam waktu dalam waktu 8 detik. Pada sampel ke-3 dan ke-4 dibuktikan
bahwa, selain bidang sentuh, konsentrasi pereaksi juga turut memengaruhi kecepatan laju
reaksi. Urutan sampel dari yang paling cepat bereaksi sampai terlambat ialah:
a. Sampel ke-2
b. Sampel ke-3
c. Sampel ke-4
d. Sampel ke-1
8. JAWABAN PERTANYAAN :
a. Faktor laju reaksi apa yang memengaruhi (pada percobaan ini)!
Jawab :
Pada percobaan saya, terdapat dua faktor yang diujikan dalam praktikum laju reaksi ini.
Pertama, faktor luas bidang sentuh. Pada sampel ke-1 dan ke-2, keduanya menggunakan
zat yang sama yaitu vitamin C, tetapi keduanya memiliki perbedaan fasa. Pada sampel ke-
1, vitamin C dalam bentuk padatan yang lebih besar daripada sampel ke-2 sehingga
menghasilkan perbedaan kecepatan dalam reaksi tersebut. Kedua, faktor konsentrasi. Pada
sampel ke-2 dan ke-3, digunakan dua jeruk yang berbeda, yaitu jeruk lemon dan jeruk
manis. Jeruk lemon memiliki kandungan vitamin C yang lebih besar daripada jeruk manis
dalam satu buahnya sehingga jeruk lemon memiliki konsentrasi vitamin C yang lebih
besar dibandingkan jeruk manis. Konsentrasi yang lebih besar itulah yang menyebabkan
jeruk lemon lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan jeruk manis.
b. Kekreativitasan apa yang kamu tambahkan? atau sama persis seperti di youtube?
Jawab :
Pertama, saya mengubah jumlah sampel yang diuji dari tiga sampel menjadi empat sampel
agar memiliki validitas yang lebih baik. Kedua, saya mengganti jenis buah yang diujikan
menjadi jeruk lemon. Ketiga, larutan betadine pada keempat sampel dapat dipastikan
memiliki volume dan konsentrasi yang sama karena larutan tersebut diambil dari satu
wadah yang sama, kemudian dibagi menjadi empat gelas dengan volume 100 mL.
Keempat, saya melakukan proses pemerasan secara terpisah (tidak langsung di atas gelas
uji) sehingga perhitungan waktu antarsampel lebih akurat. Kelima, ekstrak pada sampel
ke-3 dan ke-4 memiliki volume yang sama yaitu 50 mL. Volume yang sama tersebut
mendukung kepastian konsentrasi yang dihasilkan dari dua buah jeruk itu sehingga
memiliki perbedaan dalam konsentrasi sesuai dengan kadar vitamin C yang terkandung di
dalamnya (besarnya jumlah vitamin C yang terkandung diambil baik melalui jurnal
ataupun laman ilmiah).
c. Bagaimana urutan laju reaksi berdasarkan konsentrasi?
Jawab :
Jika berdasarkan konsentrasi, saya hanya menghitung yang dalam satu fasa larutan yaitu
pada vitacimin larutan, ekstrak jeruk lemon, dan ekstrak jeruk manis.
Urutan dari tercepat secara berurutan ialah
1) Vitamin C (aq)
2) Ekstrak Jeruk Lemon
3) Ekstrak Jeruk Manis
Namun, jika secara keseluruhan (tidak dipertimbangkan fasenya) ialah
1) Vitamin C (aq)
2) Ekstrak Jeruk Lemon
3) Ekstrak Jeruk Manis
4) Vitamin C (s)
d. Tentukan variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat pada percobaan tersebut!
Jawab :
Variabel bebas : Sampel yang diuji (Vitamin C, Jeruk Lemon, dan Jeruk Manis.
Variabel kontrol : konsentrasi dan volume pada larutan betadine.
Variabel terikat : Kecepatan reaksi (laju reaksi) dari keempat sampel tersebut.
e. Bagaimana persamaan reaksi yang berlangsung pada praktikum ini?
Jawab :
Pada betadine, Yodium (I2) relatif tidak larut (insoluble), tetapi hal tersebut dapat
dilakukan dengan mengomplekskan yodium (I2) dengan iodida untuk membentuk triiodida
I2 + I- <—> I3-

Kemudian, Triiodida mengoksidasi vitamin C membentuk dehidroaskorba dan 3 molekul


ion iodida

C6H8O6 + I3- → C6H6O6 + 3I- + 2H+

Reaktan : Produk:
 I3-  C6H6O6
 C6H8O6  H+
 I-
9. KESIMPULAN :

Kesimpulan dari kegiatan praktikum ini adalah

a. Laju reaksi diperngaruhi oleh luas permukaan


b. Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi perekasi

10. Daftar Pustaka

(t.thn.). Diambil kembali dari UM Surabaya: http://repository.um-surabaya.ac.id/4784/3/BAB_2.pdf

Aina, M., & Suprayogi, D. (t.thn.). Uji Kualitatif Vitamin C pada Berbagai Makanan dan Pengaruhnya
terhadap Pemanasan.

Helmenstine, Ph. D., A. M. (2019, Juni 21). Vitamin C Determination by Iodine Titration. Diambil kembali
dari ThoughtCo: https://www.thoughtco.com/vitamin-c-determination-by-iodine-titration-606322

Partana, C. F., & dkk. . (2003). Kimia Dasar 2. Yogyakarta: UNY.

Purba, D. (2007). Laju Reaksi. Dalam Kimia 2A (hal. 137--165). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Savitri, d. (2020, Desember 18). 6 Buah-buahan Paling Tinggi Vitamin C, Selain Jeruk. Diambil kembali
dari hello sehat: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/buah-kandungan-tinggi-vitamin-c-selain-
jeruk/#gref
Susianto, N. (t.thn.). Laju Reaksi. Diambil kembali dari Studio Belajar:
https://www.studiobelajar.com/laju-reaksi/

11. Lampiran

Link Video (jika youtube) : https://youtu.be/cXzx0nGeblk

Foto :

Anda mungkin juga menyukai