Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu
kimia adalah “Metode Ilmiah”. Metode ilmiah merupakan langkah-langkah pekerjaan seorang
ilmuwan dalam melakukan penelitian. Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat bersikap
ilmiah di dalam melakukan/menyikapi sesuatu.
Jadi metode Ilmiah adalah serangkaian kegiatan yang sistematis, logis, objektif, dan replikatif
(dapat diulang) dalam rangka menjelaskan atau menyelesaikan masalah.
Kegunaan metode ilmiah adalah untuk :
Mengembangkan ilmu pengetahuan
Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Menguji ulang hasil penelitian sehingga didapatkan kebenaran yang objektif
Pembahasan metode ilmiah mencakup :
Perumusan masalah
Dalam kajian ilmiah, ‘masalah’ didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk
memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. ‘Masalah’ ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan
pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen.
Pengkajian teori
Dengan cara mempelajari hasil penelitian sejenis yang mungkin telah dilakukan atau melakukan
observasi di lapangan tempat objek permasalahan berada
Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti. Dalam merumuskan
hipotesis, pertanyaannya harus mencerminkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis
variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat / bergantung dan variabel tetap.
1 Variabel bebas : Variabel yang sengaja diubah - ubah untuk dilihat
pengaruhnya terhadap hasil percobaan
2 Variabel terikat : Variabel yang diukur atau diamati sebagai hasil
percobaan.
3 Variabel tetap : Variabel yang tidak diubah
Berdasarkan data percobaan tersebut, yang merupakan variabel bebas, variabel terkontrol, dan
variabel terikat adalah ....
a. konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi
b. konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg
c. luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, laju reaksi
d. laju reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg
e. laju reaksi, luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl
Pembahasan
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk mendapatkan hubungan
antara besaran yang satu dengan yang lain. Pada tabel di atas, konsentrasi HCl sengaja diubah-
ubah pada setiap percobaan dari 0,1 M, 0,2 M, dan 0,3 M
Variabel terkontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan tetap. Pada tabel di atas, logam
Mg ukurannya dipertahankan tetap 0,5 cm.
Variabel terikat adalah variabel hasil, nilainya berubah karena perubahan variabel bebas. Pada
tabel di atas, laju reaksi (v) nilai berubah pada setiap percobaan dari 12 M/s, 8 M/s, dan 4 M/s.
Jadi, yang merupakan variabel bebas adalah konsentrasi HCl, variabel terkontrol adalah luas
permukaan logam Mg, dan variabel terikat adalah laju reaksi (A).
Melakukan Eksperimen
Mengumpulkan Data
Pengolahan Data
Data tersebut kemudian dianalisis baik secara kuantitaif, kualitatif, statistik, maupun deskriptif
sehingga peneliti akan mendapatkan kesimpulan sementara. Selanjutnya, kesimpulan sementara
tersebut digunakan untuk menguji, apakah sesuai atau tidak dengan hipotesis
Mengambil Kesimpulan.
Kesimpulan dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang sudah
Perumusan masalah
Setelah menemukan masalah, kita harus merumuskan masalah, bagaimana agar air tersebut
dapat digunakan untuk mencuci.
Pengamatan
Sebelum melakukan tindakan penjernihan air tersebut, kita harus melakukan pengamatan
terhadap keadaan air seperti warna air, kekeruhannya dan baunya.
Perumusan Hipotesis
Dari hasil pengamatan, kita dapat merumuskan hipotesis yang membuat perkiraan jalan keluar
(solusi)nya. Salah satu usaha untuk memperbaiki warna atau keruh atau bau air tersebut
dengan jalan menyaring air tersebut, dengan menggunakan saringan pasir, ijuk dan lain-lain.
Melakukan eksperimen
Lakukan eksperimen, dengan menyediakan alat atau bahan yang diperlukan. Jika hasil
eksperimen, tidak memuaskan, eksperimen alternatif dilakukan, hingga hasilnya memuaskan.
Membuat laporan
Setiap penelitian berakhir dengan membuat laporan. Laporan harus bersifat jujur, apa adanya,
sesuai dengan hasil yang didapatkan. Dengan demikian orang lain pun dapat memanfaatkan
hasil eksperimen yang Anda lakukan.
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur dan sifat
materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang menyertainya. Pada hakekatnya, ilmu kimia
merupakan ilmu pengetahuan yang mengandung tiga komponen, yaitu produk ilmiah, proses ilmiah,
dan sikap ilmiah.
1. Kimia sebagai proses
Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-keterampilan dan sikap-
sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Sebagai proses
dapat diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan maupun untuk
menemukan pengetahuan baru.
Kimia sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi
atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, kimia sebagai proses
menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah yang kemudian
dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan
ilmiah. Ditinjau dari segi proses, maka kimia memiliki berbagai keterampilan sains, misalnya:
a. Mengidentifikasi dan menentukan variabel tetap dan variabel berubah.
b. Menentukan apa yang diukur dan diamati,
c. Keterampilan mengamati menggunakan sebanyak mungkin indera (tidak hanya indera
penglihat), mengumpulkan fakta yang relevan, mencari kesamaan dan perbedaan,
mengklasifikasikan,
d. Keterampilan dalam menafsirkan hasil pengamatan seperti mencatat secara terpisah setiap
jenis pengamatan, dan dapat menghubung-hubungkan hasil pengamatan.
e. Keterampilan menemukan suatu pola dalam seri pengamatan, dan keterampilan dalam
mencari kesimpulan hasil pengamatan,
f. Keterampilan dalam meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan hasil-hasil pengamatan,
dan
g. Keterampilan menggunakan alat/bahan dan mengapa alat/bahan itu digunakan. Selain itu
adalah keterampilan dalam menerapkan konsep, baik penerapan konsep dalam situasi baru,
menggunakan konsep dalam pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi,
maupun dalam menyusun hipotesis.
Keterampilan IPA juga menyangkut keterampilan dalam berkomunikasi seperti:
a. Keterampilan menyusun laporan secara sistematis,
b. Menjelaskan hasil percobaan atau pengamatan,
c. Cara mendiskusikan hasil percobaan,
d. Cara membaca grafik atau tabel, dan
e. Keterampilan mengajukan pertanyaan, baik bertanya apa, mengapa dan bagaimana, maupun
bertanya untuk meminta penjelasan serta keterampilan mengajukan pertanyaan yang
berlatar belakang hipotesis.
Jika aspek-aspek proses ilmiah tersebut disusun dalam suatu urutan tertentu dan digunakan
untuk memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi, maka rangkaian proses ilmiah itu
menurut Towle (1989) menjadi suatu metode ilmiah. Contoh kimia sebagai proses dalam
pembelajaran adalah peserta didik melakukan eksperimen tentang larutan elektrolit dan larutan
non-elektrolit. Peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan
melalui pemasangan alat uji elektrolit, persiapan bahan, melakukan eksperimen, kemudian
dilakukan pengambilan data, lalu data yang telah diperoleh tadi diolahan dan dilakukan
penafsiran data untuk memperoleh kesimpulan. Kemudian peserta didik menyampaikan hasil
percobaan secara lisan atau tertulis. Ini merupakan contoh dari proses kimia untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru.
teori-teori dalam kimia merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh para ahli melalui
bebagai macam proses sains.
Fakta-fakta dalam kimia contohnya seperti larutan NaCl dapat menghantarkan arus lisrik, fakta ini
diperoleh melalui hasil percobaan yang telah dilakukan. Para ilmuan mencari tahu kenapa larutan
NaCl dapat menghasilkan arus listrik, setelah diselidiki ternyata NaCl dapat terionisasi dalam air
menjadi ion-ionnya, sehingga dapat menghatarkan arus listrik.
Hukum-hukum kimia meliputi hukum dasar kimia yang memuat hukum kekekalan massa (Hukum
Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum Proust), hukum kelipatan perbandingan (Hukum
Dalton), hukum perbandingan volume (Hukum Gay – Lussac) dan lain sebagainya.
Teori – teori dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom demokritus
hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir dari proses berpikir secara
ilmiah, teori yang lain seperti teori asam-basa dimulai dari teori asam-basa Arrhenius, teori asam-
basa Bronsted-Lowry, teori asam-basa Lewis dan lain-lain.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah adalah sikap yang melekat
dalam diri seseorang setelah mempelajari sains yang mencakup:
a. Sikap ingin tahu
Aspek sikap ingin tahu meliputi antusias mencari jawaban, perhatian pada objek yang diamati,
antusias pada proses sains, dan menanyakan setiap langkah kegiatan.
b. Sikap respek terhadap data/fakta
Aspek sikap respek terhadap data/fakta meliputi objektif/jujur, tidak buruk sangka, mengambil
Materi
Segala sesuatu yang mempunyai masaa dan menempati ruang
Contoh : manusia, hewan, air, besi, kayu, garam, dll
Campuran
Campuran heterogen
Campuran Homogen
Memiliki komposisi yang tidak seragam
Zat-zat pembentuk campuran
di seluruh ruang
homogen bercampur secara merata
Komponen penyusunnya dapat
Komponenya tidak dapat dibedakan
dibedakan dan dipisahkan secara fisis
Tidak memiliki bidang batas
Antar komponennya masih mempunyai
Komponennya mempunyai sifat yang
bidang batas.
sama di seluruh bagian.
Contoh : campuran minyak dan air,
Contoh : udara, larutan garam, larutan
campuran besi dan belerang, campuran
gula.
pasir + air + semen
Zat murni
Unsur Senyawa
Zat tunggal yang tidak bisa Gabungan dua unsur/lebih yang terjadi
diuraikan secara kimia menjadi secara kimia dengan perbandingan tertentu,
zat yang lebih sederhana Sifat kimia senyawa tidak sama dengan sifat
unsur penyusunnya.
Dapat diuraikan menjadi 2 jenis zat atau
lebih secara kimia
logam
contoh : Fe, Zn, Na, dan Al
u n su r
metaloid
contoh : Si, As, dan Sb
Non logam
contoh : C, S, Cl, dan He
Partikel Materi
Bagian terkecil materi
Atom
Bagian terkecil dari suatu unsur Molekul
yang masih mempunyai sifat Partikel terkecil senyawa/spesi
unsur yang terdiri atas dua / lebih
Contoh : atom karbon, atom Fe atom
Diatomik Poliatomik
Contoh : O2, N2, Cl2 Contoh : P4 dan S8
Wujud materi :
a) Padat : memiliki bentuk yang tetap sehingga tidak dapat berubah sesuai dengan bentuk wadah
yang ditempati
b) Cair : mengikuti bentuk wadah yang ditempati sesuai dengan volumenya.
c) Gas : menempati seluruh ruang wadah, tetapi tidak membentuk lapisan permukaan.
b. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menimbulkan zat baru, berbeda sifatnya dari zat
semula. Perubahan kimia ditandai oleh :
Perubahan rasa
Perubahan warna
Munculnya bau
Perubahan energi
Terbentuknya endapan
Timbul gas/ gelembung gas
Contoh :
Nasi basi
Kayu dibakar
Singkong jadi tape
Asimilasi pada tumbuhan
Pembuatan gas amoniapembuatan tempe/tahu
Lilin terbakar
1. Bidang Kesehatan
Bahan - bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil
penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis
terhadap suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalam cabang ilmu Kimia Farmasi. Contohnya,
etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat
kedokteran.
2. Bidang Pertanian
Ilmu Kimia berperan penting dalam bidang pertanian. Petani menggunakan pupuk untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan memberi nutrisi yang diperlukan tanaman. Adapun
untuk menanggulangi hama dan penyakit tanaman, digunakan pestisida. Penggunaan pupuk
dan pestisida yang benar dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang menguntungkan
produsen dan konsumen.
3. Bidang Industri
Di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri
membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-
bahan yang digunakan. Semen, kayu, cat, pipa PVC, dan beton dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan
ilmu Kimia.
4. Bidang Biologi
Proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup membutuhkan penjelasan Kimia.
Proses pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, dan fotosintesis merupakan proses
kimia yang dipelajari dalam Biologi. Untuk mempelajari hal tersebut diperlukan pengetahuan
tentang struktur dan sifat senyawa, seperti karbohidrat, protein, lemak, enzim, dan vitamin.
5. Bidang Arkeologi
Penentuan usia fosil yang bisa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan ilmu
Kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotop karbon-14.
6. Bidang Hukum
Pemeriksaan alat bukti kriminalitas oleh tim forensik menggunakan ilmu Kimia di dalamnya.
Bagian tubuh manusia seperti rambut dan darah dapat diperiksa struktur DNA-nya. Struktur
DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat digunakan untuk identifikasi seseorang.
Hal ini berguna untuk membuktikan tindak kejahatan seseorang.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kualitas hidup memerlukan
efektivitas dan efisiensi dalam berbagai bidang. Untuk membantu peningkatan kualitas hidup
tersebut, masyarakat memerlukan segala pemenuhan kebutuhan yang semakin praktis.
Dalam hal ini, peranan ilmu Kimia sangat jelas. Ilmu Kimia ikut berperan dalam memproduksi
kebutuhan pangan. Ilmu Kimia juga berperan dalam industri zat warna, bahan pembersih,
sabun, detergen, obat-obatan, dan sektor industri lainnya.
A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium berasal dari kata laboratory yang memiliki pengertian yaitu :
1. tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains atau
melakukan pengujian dan analisis (is a place equipped for experimental study in a science or for
testing and analysis ,
2. bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah
ataupun praktek pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for conducting
scientific research or for teaching practical science),
3. tempat memproduksi bahan kimia atau obat (a place where chemicals or medicines are
manufactured,
4. tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah (a workplace for the conduct of scientific
research),
5. ruangkerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen
Jadi, Laboratorium dalam sains (kimia, fisika, biologi, dll.) diartikan sebagai tempat atau bangunan
yang dilengkapi peralatan dan bahan untuk melangsungkan eksperimen, pengujian, analisis,
penelitian, maupun pembelajaran
B. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium yang berkaitan dengan pengetahuan (keterampilan intelektual) diantaranya
meningkatkan kemampuan :
memecahkan masalah
mengemukakan hipotesis
mengidentifikasi informasi
mengidentifikasi hubungan sebab akibat
Fungsi laboratorium yang berkaitan dengan keterampilan fisik diantaranya melatih dan
meningkatkan keterampilan :
mengenali alat dan bahan
mengenali cara kerja alat
mengenali keterbatasan kerja alat
mengenali kapasitas alat
mengenali ketelitian alat
menyiapkan alat
mengkalibrasi alat
merangkai alat
menggunakan alat
memperbaiki alat
menyimpan alat
membersihkan alat
kerja dasar laboratorium (seperti memanaskan, menyaring, mengaduk dsb.)
menggunakan alat ukur
mengukur dengan cermat
memilih alat dan bahan
mengikuti prosedur eksperimen
mengendalikan variabel eksperimen
mengamati fenomena
mencatat fenomena
mengumpulkan data
mencatat data
membersihkan tempat kerja
menangani keselamatan kerja
menjaga keamanan kerja
berdiskusi
mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan
C. Fasilitas Laboratorium
Bangunan laboratorium kimia ideal memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari ruang praktikum,
persiapan, penyimpanan alat, penyimpanan bahan kimia, timbang, instrumen, ruang staf, bengkel,
dan kamar kecil.
Fasilitas umum lab kimia diantara meliputi instalasi listrik, air, dan gas, meja praktikum, meja
demonstrasi, meja tulis, kursi praktikum, Cabinet, lemari rak; lemari asap pemadam api; tanki gas;
aqua demineralizer; bak cuci; bak pencuci mata; pompa vakum; komputer; telpon; jaringan
internet; jam dinding; papan tulis; OHP; handycamp; slide projektor; Kit perbengkelan; Kit PPPK;
Barometer ruangan; Termometer ruangan; dan lemari es.
Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu
memperhatikan hal-hal berikut.
Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus
untuk itu.
1. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
2. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama kelamaan
tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
3. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan
nama bahan itu.
4. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
5. Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah
kecil dan tanggai pembeliannya dicatat.
6. Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.
G. Penanganan Neraca
Pada umumnya sebuah laboratorium mempunyai satu atau lebih neraca. Alat ini merupakan
alat yang mahal, dan umurnya bergantung pada cara menggunakannya dan bagaimana
memeliharanya. Umumnya laboratorium tidak mempunyai ruang tersendiri untuk neraca.
Walaupun demikian, hendaknya diusahakan agar neraca itu mendapat tempat yang baik.
Neraca itu harus berdiri di atas sebuah meja yang tahan getaran dan letaknya jangan dekat
jendela atau pintu yang sering kali dibuka.
Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam kotaknya dan disimpan dalam lemari yang
terkunci. Ruang tempat menyimpan harus kering (tidak lembap). Kelembapan ruangan
menyebabkan jamur mudah tumbuh pada lensanya. Untuk membuat ruangan itu kering,
dalam lemari dipasang lampu yang selalu dinyalakan sebesar 25 watt. Sebaiknya keadaan
lensa-lensa dan filter-filter secara teratur diperiksa, sehingga dapat diketahui sedini mungkin
adanya jamur atau kotoran yang melekat pada lensa-lensa itu. Untuk membersihkan lensa
digunakan kertas lensa khusus. Untuk membersihkan jamur yang melekat pada susunan lensa
dalam sebaiknya diserahkan kepada seorang ahli.
Klasifikasi penyebab timbulnya bahaya api dan jenis pemadam api untuk mengatasinya dapat
dilihat pada tabel berikut.
No. Klasifikasi Jenis Api Jenis Pemadam Api yang Digunakan
1. Api akibat listrik Putuskan aliran listrik, CO2, tidak boleh
menggunakan air, atau cairan busa.
2. Api akibat logam Serbuk kering, selimut asbes.
Api disebabkan oleh cairan: bensin, minyak Selimut basah, CO2, cairan busa atau
3.
tanah, spirtus, minyak goreng, dan parafin serbuk kering (serat asbes atau serat
4. Api disebabkan kayu, kertas, kain, karet, gelas).Air,
atau plastik C02 atau karung basah.
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia
banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang
bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan, merusak
benda-benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau tempat
bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan
mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan
bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki
laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol
tanda bahaya yang ada beserta keterangannya.
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat
menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : NaOH,
C6H5OH, Cl2
Simbol Keterangan
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak langsung
dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung
dengan kulit. Contoh :Etilenglikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius
bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung
dengan kulit. Contoh : Metanol, Benzena ,karbon tetraklorida (CCl 4),
Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6)
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat berbahaya
bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan
kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan. Contoh : Kalium sianida, Hydrogensulfida, Nitrobenzene
dan Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit
mengelupas. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan
hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar
dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan Bungan api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan
api. Contoh : Minyak.
Simbol Keterangan
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan udara
yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah meledak di
bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api. Contoh :
Dietileter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT), C6H2(NO2)3CH3
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran
dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan
bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Kalium klorat ( KClO3), Kalium permanganat (KMnO4),
Hidrogen peroksida (H2O2), Asam nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7.
Kalium perklorat (KClO4).
Simbol Keterangan
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene. minyak terpentin, dietil eter
(C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2),
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak dengan
material lain yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam
transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide, Dicetyl
perdicarbonate.
Simbol Keterangan
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan
pada transportasi dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum
tentu gas). Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon
tetrachloride.
Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan penyimpanan
material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita. Contoh : Chlorine, Methil
bromide, Nitric oxide.
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh. Tindakan : Jauhkan dari
makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate, Chloroanisidines.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material
lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
PERALATAN LABORATORIUM
3 Gelas beaker
Kondensor
Pipet ukur
12 Digunakan untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu
sesuai dengan label yang
tertera pada bagian pada
bagian yang menggembung.
Pipet tetes
14 Untuk mengocok atau
mengaduk suatu baik akan
direaksikan mapun ketika
reaksi sementara berlangsung.
Pengaduk
15 Untuk mereaksikan dua atau
lebih zat.
Tabung reaksi
Kawat nikrom
18 Untuk mengalirkam gas ke
tempat tertentu dan digunakan
pula dalam penentuan titik lebur
suatu zat.
Indikator universal
20 Sebagai penutup saat
melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia
Untuk menimbang bahan-
bahan kimia
Untuk mengeringkan suatu
Gelas arloji
bahan dalam desikator.
Kertas saring
22 Kaki tiga sebagai penyangga
pembakar spirtus.
Kaki tiga
23 Sebagai alas atau untuk menahan
labu atau beaker pada waktu
pemanasan menggunakan
pemanas spiritus atau pemanas
bunsen
Kawat kasa
24 Tempat tabung reaksi. Biasanya
digunakan pada saat melakukan
percobaan yang membutuhkan
banyak tabung reaksi. Numun
dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi
Rak tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak
tabung reaksi demi keamanan
diri sendiri maupun orang lain.
25 Untuk menjepit tabung reaksi.
Pemanas spiritus
Keracunan zat-zat kimia pada tubuh manusia dapat membahayakan kelangsungan hidup. Bahan kimia
beracun tersebut akan merusak jaringan tubuh terpenting sehingga menggangu atau bahkan
menghentikan fungsinya. Beberapa jaringan tubuh yang rentan terhadap keracunan diantaranya kulit,
susunan syaraf, sumsum tulang, ginjal, hati, dan alat-alat pencernaan. Jika organ tersebut terganggu,
terjadilah penurunan tingkat kesehatan yang akan membahayakan jiwa manusia, terutama bila
pertolongan terlambat diberikan.
Beberapa jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya adalah :
Pada umumnya, tata cara pertolongan akibat keracunan biasanya mengikuti satu pedoman umum,
kecuali pada beberapa kasus keracunan khusus seperti sianida, yang memerlukan pertolongan secara
khusus. Pedoman utama dalam memberikan pertolongan adalah dengan cara menghilangkan atau
membuang bahan beracun dari korban.
Umumnya pertolongan pertama yang diberikan kepada korban yang tidak sadar atau hampir pingsan
adalah dengan menelungkupkannya dengan kepala menghadap ke samping dan lidah dikeluarkan
untuk mencegah tersedak karena ludah. Jagalah korban agar tetap pada posisi berbaring dan tetap
hangat suhu badannya, dan jika diperlukan berilah bantuan pernafasan buatan. Ingat : jangan memberi
minuman beralkohol karena dapat mempercepat penyerapan beberapa jenis racun oleh tubuh. Dan
terakhir segeralah meminta pertolongan dari petugas kesehatan.
Secara khusus, perlakuan lanjutan yang harus dilakukan pada setiap jenis keracunan bahan kimia yang
berbeda adalah sebagai berikut :
Berikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama
terhadap korban keracunan bahan kimia :
Jika racun yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau
kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di tempat
beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera mungkin dan berikan pernafasan
buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-
ulang sampai petugas kesehatan datang.
1. UN 2018 Type A
Ke dalam 4 gelas kimia yang masing-masing berisi 20 mL asam sulfat dimasukkan 4 gram logam
seng seperti pada gambar berikut
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
3. Langkah-langkah kerja berikut ini diperlukan ilmuan dalam mengembangkan ilmu kimia.
1. Merumuskan masalah
2. Melakukan eksperimen
3. Mengolah data
4. Menemukan masalah
5. Menyusun kerangka teori
6. Membuat laporan
7. Menarik kesimpulan
8. Merumuskan hipotesis
Urutan langkah kerja sesuai metode ilmiah yaitu ….
a. 4 – 1 – 5 – 8 – 2 – 3 – 7 – 6
b. 1 – 4 – 2 – 3 – 5 – 6 – 7 – 8
c. 2 – 7 – 4 – 6 – 5 – 3 – 1 – 8
d. 5 – 1 – 3 – 8 – 7 – 2 – 4 – 8
e. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
4. Mila akan membuat larutan encer asam sulfat (H2SO4) dari larutan asam sulfat pekat. Alat yang
sangat diperlukan Mila adalah ….
A. Tabung reaksi
B. Lemari asam
C. Gelas beker
D. Pipet tetes
E. Gelas ukur
5. Perhatikan wacana berikut!
Melly bertanya dalam hatinya “Mengapa gula lebih cepat larut dalam air panas daripada dalam air
dingin?”. Melly ingin mengetahui pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air lalu Melly mencari
berbagai informasi dari buku dan internet tentang Energi kinetik partikel pada berbagai suhu. Ia
menduga bahwa gula lebih mudah larut dalam air panas karena energi kinetik partikel lebih besar.
Kemudian untuk menguji kebenaran tersebut, Melly melakukan uji coba di dapur dengan alat sederhana
dan mencantumkan datanya di lembar pengamatan.
Langkah metode ilmiah yang sudah dilakukan oleh Melly adalah….
A. Menemukan masalah, menganalisis data, menyusun hipotesis dan melakukan percobaan
B. Menemukan masalah, menyusun hipotesis,melakukan percobaan dan menganalisis data
C. Menemukan masalah, melakukan observasi, menyusun hipotesis dan melakukan percobaan
D. Melakukan observasi, menyusun hipotesis ,melakukan percobaan dan membuat kesimpulan
E. Melakukan observasi,meyusun hipotesis,melakukan percobaan, dan menganalisis data
6. Beberapa siswa mengadakan percobaan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Mereka mereaksikan cangkang telur dengan larutan cuka dapur/CH3COOH dengan ilustrasi berikut:
Berdasarkan percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel
terikat berturut-turut adalah ...
a. Luas permukaan logam Fe, laju reaksi, dan konsentrasi H2SO4
b. Luas permukaaan logam Fe, konsentrasi H2SO4, dan laju reaksi
c. Konsentrasi H2SO4, luas permukaan logam Fe, dan laju reaksi
d. Konsentrasi H2SO4, laju reaksi, dan luas permukaan logam Fe
e. Laju reaksi, luas permukaan logam Fe, dan konsentrasi H2SO4
8. Perhatikan gambar percobaan berikut !
Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel terkontrol, dan
variabel terikat adalah ...
Variabel bebas Variabel terkontrol Variabel terikat
A Konsentrasi HCl dan suhu Luas permukaan CaCO 3 Laju reaksi
B Laju reaksi Suhu dan luas permukaan CaCO3 Konsentrasi HCl
C Suhu Konsentrasi HCl dan laju reaksi Luas permukaan CaCO3
D Suhu Konsentrasi HCl dan luas permukaan Laju reaksi
CaCO3
E Luas permukaan CaCO3 Suhu dan konsentrasi HCl Laju reaksi
Corong pisah
2 Mengukur volume larutan
Gelas kimia
3 Membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu
Labu ukur
4 Tempat menampung filtrat (larutan
hasil penyaringan)
Labu erlenmeyer
5 Tempat melangsungkan reaksi kimia
larutan secara akurat.
Kaca silinder
Pasangan data yang tepat ditunjukkan oleh ...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
10. Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat
tepat dilakukan, kecuali ….
a. Mematikan sumber arus listrik
b. Menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar
A D
B E
17. Pada sekitar tahun 1958 terjadi masalah (kasus) wabah penyakit di Kota Minamata Jepang, dimana ratusan
orang mati akibat penyakit yang aneh dengan gejala kelumpuhan saraf. Mengetahui hal tersebut maka para
ahli kesehatan menemukan masalah yang harus segera diamati dan dicari penyebabnya. Melalui
pengamatan yang mendalam dari data sosial budaya (kebiasaan pola makan) dan data klinis dapat ditarik
suatu hipotesis. Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut, maka dilakukan eksperimen. Setelah
dilakukan eksperimen maka diperolehlah data yang selanjutnya data tersebut dianalisis dan diolah. Dari
hasil analisa data diperoleh kesimpulan bahwa air laut dan ikan-ikan diteluk Minamata banyak mengandung
logam berat. Demikian juga orang-orang yang terkena penyakit aneh tersebut semuanya mempunyai kadar
air raksa yang tinggi didalam tubuhnya. Kemudian disusun suatu teori bahwa penyakit tersebut diakibatkan
oleh keracunan logam merkuri akibat adanya ikan yang mengandung merkuri. Hipotesis yang tepat untuk
penelitian di atas adalah ...
a. Penyakit minamata disebabkan oleh logam berat (air raksa)
b. Air laut dan ikan-ikan diteluk Minamata banyak mengandung logam berat
c. Ratusan orang mati akibat penyakit yang aneh dengan gejala kelumpuhan saraf
d. Bagaimana logam berat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia.
e. Apakah ikan-ikan di teluk Minamata mengandung air raksa dengan kadar yang tinggi.
18. Berikut ini merupakan pernyataan tentang hipotesis:
1). Hipotesis dapat dibuat berdasarkan observasi
2). Hipotesis dinyatakan dalam kalimat yang dapat dibuktikan
3). Hipotesis dapat dibuat atas dasar dugaan
4). Hipotesis dapat dijadikan dasar untuk percobaan
5). Hipotesis adalah hasil dari eksperimen
Pernyataan yang benar adalah ...
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 5
e. 1, 2, dan 4
19. Nina mengulangi percobaan yang telah tiga kalinya gagal, tetapi nina patang menyerah. Nina telah
menerapkan satu sikap ilmiah, yaitu...
a. Objektif
b. Teliti
c. Tekun
d. Terbuka
e. Jujur
20. Mata siswa terkena basa keras, penanggulangannya adalah ...
a. Diberi obat tetes mata
b. Air biasa
c. Air cuka encer
d. Kasa steril dibasahi air
e. Salep mata
21. Siswa menelan HCl, penanggulangannya adalah ...
a. Bubur Al2OH
b. Asam sitrat 1%
c. Soda kue
d. Air suling
e. Air kelapa