Kelas : XI MIPA 3
Absen : 20
LAPORAN KIMIA
Reaksi Reversibel
I. Nama Percobaan
Percobaan Reaksi Reversibel
II. Tujuan Percobaan
1. Mendeskripsikan reaksi dapat balik/reaksi reversible
2. Melakukan percobaan dan mengamati reaksi dapat balik/reaksi reversible
IV. Percobaan
1) Alat dan Bahan
Alat Vitamin c
Mangkok kecil bening
Sendok
Bahan
Beras
Betadine
2) Langkah kerja
1. Masukkan beras ke mangkok kecil, kemudian amati warnanya
2. Masukkan betadin ke dalam mangkok kecil, setelah itu aduk hingga memiliki
perubahan dalam warnanya. Amati warnanya
3. Masukkan vitamin c dalam bentuk bubuk, setelah itu aduk hingga memiliki
perubahan warnanya. Amati warnanya
4. Catat warnanya
Kondisi Warna beras belum Warna beras berubah Warna beras berubah
berubah, masih putih menjadi warna kehitaman menjadi lebih terang,
tetapi tidak sepenuhnya
menjadi warna awal
VI. Pertanyaan
1. Reaksi apa yang terjadi pada percobaan diatas?
Reaksi yang terjadi adalah reaksi reversible. Reaksi reversibel adalah reaksi
kimia yang dapat berlangsung dalam dua arah. Dengan kata lain, dalam reaksi
tersebut tidak hanya reaktan yang dapat berubah menjadi produk, tetapi
produkpun bisa berubah kembali menjadi reaktan.
Asam askorbat merupakan senyawa yang bersifat asam (ph < 7), dan dapat
bereaksi degan ion terlarut dalam air.
Betadine, yang digunakan untuk menutup luka pada kulit, merupakan larutan
yang banyak mengandung ion iodin (dengan simbol I⁻). Ion ini yang larut dan
membuat warna betadine menjadi kecoklatan.
Bila betadine dicampur Vitamin C, maka akan terjadi reaksi antara asam askorbat
dan ion iodin. Akibatnya, iodin yang terlarut akan hilang , dan warnanya akan
menjadi bening.
Sifat ini dimanfaatkan untuk menjernihkan air dalam instalasi air minum, di
mana iodin digunakan untuk membunuh bakteri, virus dan jamur. Dengan
dimasukkan asam askorbat, maka iodin akan dinetralkan bau, warna dan rasanya,
dan air dapat dikonsumsi oleh manusia.
2. Suhu
Besarnya suhu akan berpengaruh terhadap energi kinetik reaksi. Semakin
besar suhu maka semakin besar pula energi kinetik zatnya sehingga laju
reaksi berjalan semakin cepat. Apabila suhu dinaikkan maka reaksi akan
bergeser ke ∆H + (endoterm) dan sebaliknya.
3. Volume
Jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah
koefisien atau mol yang besar dan sebaliknya.
4. Tekanan
Tekanan dan volume berbanding terbalik, artinya apabila volume diperbesar
maka tekanan diperkecil dan sebaliknya.
5. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tetapi tidak
mempengaruhi jumlah produk. Katalis berfungsi menurunkan energi aktivasi
agar waktu yang diperlukan untuk bereaksi lebih singkat
VII. Kesimpulan
Reaksi reversibel adalah reaksi kimia di mana reaktan bentuk produk yang, pada
gilirannya, bereaksi bersama-sama untuk memberikan reaktan kembali. Reaksi reversibel
akan mencapai titik ekuilibrium di mana konsentrasi reaktan dan produk tidak akan lagi
berubah.
Reaksi reversibel dilambangkan oleh panah ganda menunjuk kedua arah dalam
persamaan kimia . Sebagai contoh, dua reagen, dua persamaan produk akan ditulis
sebagai A + B ⇆ C + D
Dari dasar teori tersebut, telah dilakukan praktikum untuk membuktikan mengenai reaksi
tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa, apabila betadine dicampur Vitamin C, maka
akan terjadi reaksi antara asam askorbat dan ion iodin. Akibatnya, iodin yang terlarut
akan hilang , dan warnanya akan menjadi bening.
Reaksi yang mengalami reduksi atau sebagai oksidator akan mengalami penurunan
bilangan oksidasi sedangkan reaksi yang mengalami oksidasi atau sebagai reduktor akan
mengalami kenaikan bilangan biloks. Dalam percobaan ini Beras mengandung amilum,
saat direaksikan dengan betadine atau iodine maka beras akan berubah warna menjadi
hitam. Kemudian ketika campuran beras dan iodine direaksikan dengan larutan vitamin c
maka beras akan berubah warna kembali seperti semula. Karena dalam vitamin c
terdapat senyawa yang disebut asam askorbat. Asam ini dapat diokdasi oleh iodine. Dan
mengakibatkan iodine berubah menjadi iodium.