Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fairizal Arifianto

Kelas : XI MIPA 3
Absen : 20

LAPORAN KIMIA
Reaksi Reversibel

I. Nama Percobaan
Percobaan Reaksi Reversibel
II. Tujuan Percobaan
1. Mendeskripsikan reaksi dapat balik/reaksi reversible
2. Melakukan percobaan dan mengamati reaksi dapat balik/reaksi reversible

III. Dasar Teori


Dalam memperhatikan kertas terbakar. Apakah abu hal pembakaran kertas dapat
diubah kembali menjadi kertas seperti semula? Pengalaman menunjukan bahwa proses
itu tidak dapat dilakukan, bukan? Reaksi seperti itu kita golongkan sebagai reaksi yang
berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik (irreversible).
Selain reaksi irreversible, dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan reaksi
yang dapat balik. Seperti perubahan air menjadi es adalah suatu proses fisis yang dapat
balik, air dapat berubah menjadi es, dan es akan berubah kembali menjadi air. Reaksi
seperti ini kita golongkan sebagai reaksi yang berlangsung dua arah atau reaksi yang
dapat balik (reversible).Pada percobaan ini akan diamati satu contoh reaksi yang dapat
berlangsung bolak-balik.

IV. Percobaan
1) Alat dan Bahan
Alat  Vitamin c
 Mangkok kecil bening
 Sendok

Bahan

 Beras
 Betadine
2) Langkah kerja
1. Masukkan beras ke mangkok kecil, kemudian amati warnanya
2. Masukkan betadin ke dalam mangkok kecil, setelah itu aduk hingga memiliki
perubahan dalam warnanya. Amati warnanya
3. Masukkan vitamin c dalam bentuk bubuk, setelah itu aduk hingga memiliki
perubahan warnanya. Amati warnanya
4. Catat warnanya

V. Data Hasil Percobaan


Warna beras Warna beras Warna beras
( fase awal ) ( setelah betadin ) ( Setelah Vit C )
Foto

Kondisi Warna beras belum Warna beras berubah Warna beras berubah
berubah, masih putih menjadi warna kehitaman menjadi lebih terang,
tetapi tidak sepenuhnya
menjadi warna awal

VI. Pertanyaan
1. Reaksi apa yang terjadi pada percobaan diatas?
Reaksi yang terjadi adalah reaksi reversible. Reaksi reversibel adalah reaksi
kimia yang dapat berlangsung dalam dua arah. Dengan kata lain, dalam reaksi
tersebut tidak hanya reaktan yang dapat berubah menjadi produk, tetapi
produkpun bisa berubah kembali menjadi reaktan.

2. Jelaskan mengapa bisa terjadi demikian!


Vitamin C adalah nutrisi yang juga dikenal sebagai asam askorbat (rumus
senyawa: C6H8O6). Vitamin C berperan penting dalam pertumbuhan dan
perbaikan jaringan di semua bagian tubuh, termasuk serabut kolagen pada kulit.
Karena itu vitamin C sering digunakan sebagai produk perawatan kulit karena
sifatnya sebagai antioksidan.

Asam askorbat merupakan senyawa yang bersifat asam (ph < 7), dan dapat
bereaksi degan ion terlarut dalam air.

Betadine, yang digunakan untuk menutup luka pada kulit, merupakan larutan
yang banyak mengandung ion iodin (dengan simbol I⁻). Ion ini yang larut dan
membuat warna betadine menjadi kecoklatan.

Bila betadine dicampur Vitamin C, maka akan terjadi reaksi antara asam askorbat
dan ion iodin. Akibatnya, iodin yang terlarut akan hilang , dan warnanya akan
menjadi bening.

Sifat ini dimanfaatkan untuk menjernihkan air dalam instalasi air minum, di
mana iodin digunakan untuk membunuh bakteri, virus dan jamur. Dengan
dimasukkan asam askorbat, maka iodin akan dinetralkan bau, warna dan rasanya,
dan air dapat dikonsumsi oleh manusia.

3. Menurutmu apa saja faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya peristiwa


tersebut?
1. Konsentrasi
Besar kecilnya konsentrasi berpengaruh pada kecepatan atau laju reaksi. Jika
konsentrasi reaktan diperbesar maka laju reaksi semakin cepat sehingga
kesetimbangan lebih cepat tercapai. Penambahan konsentrasi menyebabkan
kesetimbangan akan bergeser ke arah produk dan sebaliknya.

2. Suhu
Besarnya suhu akan berpengaruh terhadap energi kinetik reaksi. Semakin
besar suhu maka semakin besar pula energi kinetik zatnya sehingga laju
reaksi berjalan semakin cepat. Apabila suhu dinaikkan maka reaksi akan
bergeser ke ∆H + (endoterm) dan sebaliknya.
3. Volume
Jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah
koefisien atau mol yang besar dan sebaliknya.

4. Tekanan
Tekanan dan volume berbanding terbalik, artinya apabila volume diperbesar
maka tekanan diperkecil dan sebaliknya.

5. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tetapi tidak
mempengaruhi jumlah produk. Katalis berfungsi menurunkan energi aktivasi
agar waktu yang diperlukan untuk bereaksi lebih singkat

VII. Kesimpulan
Reaksi reversibel adalah reaksi kimia di mana reaktan bentuk produk yang, pada
gilirannya, bereaksi bersama-sama untuk memberikan reaktan kembali. Reaksi reversibel
akan mencapai titik ekuilibrium di mana konsentrasi reaktan dan produk tidak akan lagi
berubah.

Reaksi reversibel dilambangkan oleh panah ganda menunjuk kedua arah dalam
persamaan kimia . Sebagai contoh, dua reagen, dua persamaan produk akan ditulis
sebagai A + B ⇆ C + D
Dari dasar teori tersebut, telah dilakukan praktikum untuk membuktikan mengenai reaksi
tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa, apabila betadine dicampur Vitamin C, maka
akan terjadi reaksi antara asam askorbat dan ion iodin. Akibatnya, iodin yang terlarut
akan hilang , dan warnanya akan menjadi bening.

Reaksi yang mengalami reduksi atau sebagai oksidator akan mengalami penurunan
bilangan oksidasi sedangkan reaksi yang mengalami oksidasi atau sebagai reduktor akan
mengalami kenaikan bilangan biloks. Dalam percobaan ini Beras mengandung amilum,
saat direaksikan dengan betadine atau iodine maka beras akan berubah warna menjadi
hitam. Kemudian ketika campuran beras dan iodine direaksikan dengan larutan vitamin c
maka beras akan berubah warna kembali seperti semula. Karena dalam vitamin c
terdapat senyawa yang disebut asam askorbat. Asam ini dapat diokdasi oleh iodine. Dan
mengakibatkan iodine berubah menjadi iodium.

Anda mungkin juga menyukai