Anda di halaman 1dari 9

INDIKATOR ASAM

BASA

Disusun Oleh :
Rininta Triaswinanti
(Trias)
XI IPA 1

SMA NEGERI 91 JAKARTA

BAB I

A. Judul Percobaan
Indikator Alami

B. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan pengaruh asam dan basa pada mahkota bunga dan kunyit.

C. Alat dan Bahan


Dalam percobaan kali ini, kami menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang
telah disediakan oleh guru pembimbing kami di laboratorium kimia, serta beberapa
bahan yang kami bawa per kelompok. Alat dan bahan yang kami gunakan selama
praktikum berlangsung adalah:
Alat

: 1. Tabung reaksi 2 buah


2. Lumpang
3. Pipet tetes

Bahan

: 1.
2.
3.
4.

Mahkota bunga 3 warna (merah, kuning dan ungu)


Kunyit 1 ruas
Air jeruk nipis
Air kapur

D. Cara Kerja
Pada praktikum kali ini, kami tentu melakukan beberapa tahap/langkah-langkah
untuk proses percobaan tersebut. Langkah-langkah percobaan ini tidak terdapaat di
buku cetak atau LKS, sehingga cara kerja praktikum kali ini diterangkan terlebih
dahulu oleh guru pembimbing sebelum kami melakukan praktikum. Langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Persiapkan semua alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru
pembimbing.

2.

Tumbuk satu per satu mahkota bunga yang berbeda warna pada lumpang.
Tumbuk mahkota mahkota bunga tersebut hingga halus.
3. Kemudian beri sedikit air dan aduk hingga larutan mahkota bunga merata.
4. Lalu ambil ekstrak dari mahkota bunga yang telah ditumbuk sebelumnya.
Tuang ekstrak tersebut ke dalam 2 tabung reaksi yang telah disiapkan. Masing
masing tabung reaksi harus dituang ekstrak mahkota bunga pada takaran
yang sama rata dengan pipet tetes.
5. Tabung reaksi I ditetesi dengan 3-5 tetes air jeruk nipis dengan menggunakan
pipet tetes.
6. Tabung reaksi II ditetesi dengan 3-5 tetes air kapur. Sama halnya dengan
pengambilan air jeruk nipis pada tabung reaksi I, saat melakukan pengambilan
air kapur juga menggunakan pipet tetes.
7. Setelah itu, kocok perlahan kedua tabung reaksi yang telah berisi ekstrak
mahkota bunga dan larutan air jeruk nipis juga air kapur.
8. Lihat reaksi dan perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi.
9. Lakukan percobaan yang sama pada mahkota bunga lainnya yang berbeda
warna dan pada kunyit dengan langkah - langkah percobaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Namun sebelum melakukan percobaan selanjutnya,
semua alat alat yang digunakan harus dicuci dan dibilas hingga bersih
sehingga tidak ada pengaruh sampingan pada reaksi larutannya.
10. Catat hasil laporan percobaan ini dalam bentuk laporan kerja.

BAB II
Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat memperoleh data hasil
pengamatan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
No
1.

Nama Bahan atau Mahkota


Bunga
Mahkota bunga kamboja

Warna
Ekstrak
Kuning

Ditetesi Air Jeruk

Ditetesi Air Kapur

2.

Mahkota bunga terompet

Ungu

Encer dan berwarna Kental dan berwarna


merah keunguan
hijau lumut

3.

Mahkota bunga asoka

Merah

Encer dan berwarna Kental dan berwarna


merah tua
coklat tua

4.

Kunyit

Kuning

Encer dan berwarna Encer dan berwarna


kuning tua/terang
merah darah

Encer dan berwarna Kental dan berwarna


kuning pudar
kuning pekat

Ekstrak seperti aneka warna dari mahkota bunga dan kunyit dapat bertindak sebagai
indikator alami karena dapat berubah warna sesuai dengan lingkungannya. Hal ini
disesuaikan dengan tingkat keasamannya. Dari hal inilah kami melakukan pengamatan untuk
mengetahui sifat dan tingkat keasaman dari larutan jeruk nipis dan air kapur.
Perubahan warna yang dihasilkan berlangsung saat reaksi anatara indikator alami
bercanpur dengan suatu larutan asam atau basa. Jika keduanya telah bercampur, maka akan
menghasilkan warna yang berbeda beda dari setiap larutan.

BAB III
Kesimpulan
Banyak senyawa di alam yang mengalami perubahan seiring berubahnya tingkat
keasaman lingkungannya. Zat zat tersebut dapat ditemukan pada aneka warna mahkota
bunga, kunyit, buah buahan dan sayur sayuran lainnya.
Dari percobaan yang telah kelompok kami lakukan, kami dapat membuat kesimpulan.
Ekstrak dari mahkota bunga dan kunyit terbukti dapat bertindak sebagai indikator alami. Zat
warna yang dihasilkan dari masing masing warna ekstrak, menjadi indikator pH dengan
mengalami perubahan warna sesuai dengan terjadinya perubahan keasaman. Bila larutan
yang direaksikan pada indikator alami sangat asam, ekstrak tersebut akan mengubah warna
larutan menjadi merah atau warna lain yang agak cerah. Namun bila larutan berkurang
keasamannya, warna ekstrak berubah dari ungu sampai kuning gelap atau bahkan warna
lainnya yang berwarna agak ketuaan.
Dilihat dari data tabel berdasarklan hasil kerja kelompok kami, dapat disimpulakn
bahwa air jeruk nipis bersifat asam dan air kapur bersifat basa. Dapat dikatakan seperti ini,
karena terbukti dari warna yang dihasilkan ekstrak pada air jeruk nipis lebih terang
dibandingkan dengan warna yang dihasilkan pada air kapur. Berarti mahkota bunga dan
kunyit memang terbukti dapat dijadikan indikator pH alami pada suatu larutan asam atau
basa.

BAB I

A. Judul Percobaan
Menguji Sifat Larutan dengan Indikator

B. Tujuan Percobaan
Untuk memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan indikator.

C. Alat dan Bahan


Dalam praktikum kali ini, kami menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang
telah disediakan oleh guru pembimbing kami di laboratorium kimia, serta beberapa
bahan yang kami bawa per kelompok. Alat dan bahan yang kami gunakan selama
praktikum berlangsung adalah:
Alat

: 1.
2.
3.
4.

Tabung reaksi 12 buah


Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Plat tetes

Bahan

: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Larutan NH4OH
Larutan HCl
Larutan NaCl
Air teh
Air sabun
Larutan H2SO4
Larutan NaOH
Air kapur

9. Air jeruk nipis


10. Larutan C2H5OH
11. Kertas lakmus biru dan merah
12. Metil merah
13. Metil jingga
14. Fenolflatein
15. Indikator universal

D. Cara Kerja
Pada praktikum kali ini, kami tentu melakukan beberapa tahap/langkah-langkah
untuk proses percobaan tersebut. Langkah-langkah percobaan ini tidak terdapaat di
buku cetak atau LKS, sehingga cara kerja praktikum kali ini diterangkan terlebih

dahulu oleh guru pembimbing sebelum kami melakukan praktikum. Langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut:
Menggunakan metil jingga, metil merah, fenolflatein dan indikator
universal
1.
2.

Persiapkan semua alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru
pembimbing.
Isi 4 buah tabung reaksi dari rak tabung reaksi dengan salah satu larutan
yang telah disediakan oleh guru pembimbing. Isi larutan tersebut hingga
mencapai kira kira tabung reaksi.

3.

4.
5.

6.

Kemudian beri indikator metil jingga, metil merah, fenolflatein dan


indikator universal ke dalam tabung reaksi I IV dengan menggunakan
pipet tetes. Indikator yang digunakan kira kira 3 tetes.
Campur larutan dan indikator dengan cara mengocok perlahan hingga
menghasilkan warna yang berbeda dari semulanya.
Lakukan langkah langkah kerja ini dari mulai menggunakan larutan
NH4OH sampai dengan larutan C2H5OH. Karena tabung reaksi yang
terdapat pada rak tabung reaksi hanya ada 12, maka maka dilakukan
dengan cara bergantian ketika hendak menggunakan larutan berikutnya.
Namun sebelum melakukan percobaan dengan larutan selanjutnya, tidak
lupa tabung reaksi dicuci dan dibilas terlebih dahulu.
Catat hasil reaksi dan perubahan warna yang terjadi ke dalam tabel
laporan kerja yang telah disediakan.

Menggunakan lakmus biru dan lakmus merah


1. Persiapkan plat tetes, pipet tetes, dan kertas lakmus biru dan lakmus
merah.
2. Ambil larutan NH4OH hingga C2H5OH ke dalam plat tetes dengan
menggunakan pipet tetes. Untuk menghindari bercampurnya antara larutan
yang satu dengan larutan yang lainnya, maka di plat tetes dilongkap satu
lubang dalam pengambilan larutan larutan.
3. Setelah itu, masukkan kertas lakmus biru dan lakmus merah pada setiap
larutan.
4. Lihat perubahan reaksi yang terjadi pada kertas lakmus yang telah
dicelupkan ke dalam larutan tersebut.
5. Catat hasil reaksi ke dalam laporan kerja.

BAB II
Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat memperoleh data hasil
pengamatan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Jenis - Jenis Indikator
Metil
Metil
Fenolfl
Jingga
Merah
atein
Orange
Ungu
Kuning
pudar
muda

No.

Larutan

Lakmus
Merah

Lakmus
Biru

1.

NH4OH

Biru

Biru

2.

HCl

Merah

Merah

3.

NaCl

Merah

Biru

4.

Air teh

Merah

Biru

5.

Air sabun

Biru

Biru

6.

H2SO4

Merah

Merah

7.

NaOH

Biru

Biru

8.

Air kapur
Air jeruk
nipis

Biru

Biru

Kuning
keemasan
Orange

Merah

Merah

Pink muda

Pink tua

Merah

Biru

Kuning
keemasan

Kuning
keemasan

9.
10.

C2H5OH

Pink muda
Orange
bening
Orange
bening
Kuning
keemasan
Pink

Indikator
Universal

Sifat
Larutan

Biru

Basa

Netral

Hijau
bening

Kuning
bening
Hijau
kekuningan
Jingga
kecoklatan

Kuning

Ungu

Biru

Basa

Merah

Bening

Kuning
bening

Asam

Kuning

Ungu

Biru

Basa

Kuning

Pink
Putih
pucat

Biru
Kuning
muda
Hijau
bening

Basa

Pink tua

Bening

Orange

Bening

Orange
bening

Bening

Asam

Netral

Asam
Netral

Tidak hanya indikator alami yang dapat digunakan untuk menguji sifat suatu larutan.
Namun pada praktikum kali ini, kami menggunakan larutan indikator dan kertas lakmus
dalam pengujian tingkat keasaman suatu zat larutan.
Pengujian ini dapat dilihat saat terjadinya perubahan warna ketika direaksikannya
larutan dengan indikator indikator yang telah disediakan. Kecuali pada kertas lakmus, yang
kita lihat adalah perubahn warna pada kertas lakmus itu sendiri.

BAB III
Kesimpulan
Sifat asam dan basa suatu senyawa dapat diketahui dengan cara mecicipi. Namun,
pengenalan dengan cara ini berisiko tinggi karena ada senyawa kimia yang bersifat racun.
Pengenalan senyawa asam dan basa dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus dan
indikator asam basa.
Pada praktikum yang telah kami lakukan di laboratorium Kimia, kami dapat menarik
beberapa kesimpulan di antaranya adalah:
1. Larutan yang ada pada tabel pengamatan ada yang mengubah warna lakmus dan
ada yang tidak mengubah warna lakmus.
2. a. Larutan asam dapat memerahkan lakmus biru.
b. Larutan basa dapat membirukan lakmus merah.
c. Larutan netral tidak mengubah warna lakmus.
3. Indikator seperti metil jingga, metil merah, fenolflatein dan indikator universal
merupakan suatu zat yang dapat berubah warna pada pH yang berbeda beda.
Perubahan warna zat atau larutan inilah yang memiliki rentang (trayek) pH
tertentu. Jadi nilai pH dapat diperkirakan melalui indikator asam basa ini.
4. Semakin merah suatu zat atau larutan indikator, maka sifat dari larutan tersebut
akan memiliki tingkat keasaman yang tinggi dan nilai pH yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai