Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

LAJU REAKSI

DISUSUN OLEH :
XI MIPA 3

1. FIAN MAULANA YUSUF S / 08


2. RAHADATUL ‘AISYI A.T / 20
3. SHANNISA PALUPI A.Y / 30
4. ZULFA ULYA MUWAFAQI / 34

SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID


TAHUN AJARAN 2018/2019
1. TUJUAN
Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

2. DASAR TEORI
Laju menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satuan waktu. Laju reaksi
adalah laju berkurangnya konsentrasi pereaksi/ laju terbentuknya produk dalam suatu
satuan waktu. Apakah suatu reaksi berlangsung cepat atau lambat dapat diketahui dengan
melakukan percobaan. Perubahan apakah yang harus diukur? Reaksi kimiawi adalah proses
perubahan zat menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah
zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Ungkapan Laju
Reaksi Untuk sistem homogen, cara yang paling umum untuk menyatakan laju reaksi
adalah laju pengurangan konsentrasimolar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi
molar produk dan satuan waktu.

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Konsentrasi

Hal Ini Mewakili Banyaknya Zat Yang Bereaksi, Untuk Jumlah Partikel Atau Zat Pereaksi
Sangat Sekali Mempengaruhi Besar Tumbukan Dalam Reaksi Sehingga Merupakan Hal
Yang Sangat Penting Dalam Menentukan Terjadinya Laju Reaksi. Sebab Semakin Besar
Konsentrasi Maka Semakin Pula Banyak Zat Yang Bereaksi Dan Semakin Besar
Kemungkinan Terjadinya Tumbukan.
Apabila Tumbukan Antara Partikel Semakin Besar, Maka Ada Kemungkinan Terjadinya
Reaksi Juga Akan Semakin Besar, Dengan Demikian Kenaikan Konsentrasi Pereaksi
Memicu Aktifnya Tumbukan Antar Partikel Dan Akan Menyebabkan Laju Reaksi Semakin
Cepat. Dan Sebaliknya Jika Konsentrasi Pereaksi Semakin Kecil, Maka Kemungkinan
Terjadinya Tumbukan Juga Semakin Kecil Sehingga Laju Reaksi Juga Akan Menurun.

Luas Permukaan

Luas Permukaan Merupakan Salah Satu Syarat Agar Reaksi Dapat Berlangsung Ialah Zat-
Zat Pereaksi Harus Bercampur Dan Saling Bersentuhan. Pada Campuran Pereaksi Yang
Heterogen, Reaksi Hanya Terjadi Pada Bidang Batas Campuran Yang Disebut Bidang
Sentuh. Reaksi Kimia Akan Berlangsung Sangat Cepat Apabila Luas Permukaan Atau
Bidang Sentuhnya Lebih Luas Pula. Karena Semakin Luas Permukaan Maka Semakin
Cepat Pula Laju Reaksinya, Malah Sebaliknya Semakin Kecil Luas Permukaan Maka
Semakin Kecil Laju Reaksinya.

Pengaruh Tekanan

Pengaruh Tekanan Akan Terlihat Pada Reaksi Kimia Yang Melibatkan Pereaksi Berupa
Gas, Peningkatan Tekanan Pada Reaksi Yang Melibatkan Pereaksi Gas Akan
Meningkatkan Laju Reaksi, Pengaruh Ini Tidak Akan Terlihat Pada Reaksi Yang
Melibatkan Zat Padat Dan Zat Cair.
Pada Dasarnya, Pengaruh Tekanan Terhadap Laju Reaksi Sama Halnya Dengan Pengaruh
Konsentrasi Kerena Peningkatan Tekanan Biasanya Dilakukan Untuk Meningkatkan
Persentase Gas Yang Bereaksi Dalam Kesetimbangan Campuran, Dengan Demikian
Peningkatan Tekanan Gas Sama Dengan Peningkatan Pada Kosentrasinya Dan
Mempengaruhi Laju Reaksi.

Pengaruh Suhu

Pada Saat Kondisi Suhu Yang Tinggi, Energi Molekul Bertambah Sehingga Laju Molekul
Juga Semakin Bertambah, Meningkatnya Laju Molekul Memungkinkan Reaksi
Berlangsung Dengan Secara Cepat, Jadi Bila Semakin Tinggi Suhu Semakin Besar Juga
Laju Reaksinya.
Energi Minimum Yang Dibutuhkan Untuk Berlangsungnya Suatu Reaksi Disebut Energi
Aktivasi Dengan Secara Umum Bila Suhu Ditambah 100 C, Maka Laju Reaksi Akan
Menjadi Dua Kali Lebih Besar. Dengan Kata Lain Setiap Kenaikan Suhu 100 C. Laju
Reaksinya Akan Menjadi Dua Kali Lebih Cepat.

Katalis

Dalam Ilmu Kimia Dikenal Dengan Dua Zat Yang Sangat Mempengaruhi Laju Reaksi
Yakni Katalis Dan Inhibitor, Katalis Merupakan Zat Yang Dapat Mempercepat Laju Reaksi
Sedangkan Inhibitor Ialah Zat Yang Dapat Menghambat Laju Reaksi. Reaksi Kimia Yang
Lambat Dapat Dipercepat Dengan Menambahkan Katalis, Katalis Akan Ikut Dalam Proses
Reaksi Tetapi Tidak Mempengaruhi Hasil Reaksi Melainkan Hanya Mempercepat
Lajunya. Katalis Memungkinkan Reaksi Berlangsung Lebih Cepat Akibat Perubahan Yang
Dipicunya Terhadap Pereaksi.

4. ALAT DAN BAHAN


 ALAT
1) Gelas kimia
2) Gelas ukur
3) Labu erlenmeyer
4) Termometer
5) Pembakar kaki tiga dan spirtus
6) Korek api
7) Stopwatch
8) Balon
9) Sendok
10) Kertas putih dengan tanda silang (X)

 BAHAN
1) Larutan HCl 3 M
2) Larutan Na2S2O3 0,1 M
3) Larutan HCl 1 M
4) Larutan HCl 2 M
5) Pualam ukuran sedang
6) Serbuk CaCO3

5. CARA KERJA
a. Pengaruh Suhu terhadap laju reaksi
1) Membuat tanda silang (X) pada sehelai kertas, kemudian menempelkannya pada dasar
gelas kimia dibagian luar.

2) Pada percobaan pertama, memasukkan 10 ml HCl 3M kemudian menambahkan 20 ml


Na2S2O3 0,1M.

3) Mengamati dari atas gelas , kemudian mencatat waktu yang diperlukan sejak
penambahan Na2S2O3 0,1M sampai dengan tanda silang pada kertas tidak terlihat.

4) Pada percobaan ke-2 memasukkan 25 ml Na2S2O3 0,1M dan memanaskannya hingga


suhu menjadi 10 C lebih tinggi dari semula.

5) Menambahkan 10 ml HCL 3M dan mengamatinya dari atas gelas, kemudian mencatat


waktu yang diperlukan sejak penambahan HCL 3M sampai dengan tanda silang pada
kertas tidak terlihat.
b. Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
1) Mengambil 1/3 pualam ukuran sedang kemudian memasukkannya pada balon karet.
2) Menyiapkan labu erlenmeyer yang berisi larutan HCL 1 M 25 ml.

3) Memasangkan balon karet pada mulut labu Erlenmeyer tersebut kemudian catat
waktunya sejak pualam dimasukkan sampai dengan balon berdiri tegak.

4) Mengambil 1/3 pualam ukuran sedang kemudian memasukkannya pada balon karet.
5) Menyiapkan labu erlenmeyer yang berisi larutan HCL 2 M 25 ml.

6) Memasangkan balon karet pada mulut labu Erlenmeyer tersebut kemudian catat
waktunya sejak pualam dimasukkan sampai dengan balon berdiri tegak.
7) Mengambil 1/3 pualam ukuran sedang kemudian memasukkannya pada balon karet.
8) Menyiapkan labu erlenmeyer yang berisi larutan HCL 3 M 25 ml.

9) Memasangkan balon karet pada mulut labu Erlenmeyer tersebut kemudian catat
waktunya sejak pualam dimasukkan sampai dengan balon berdiri tegak.

c. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi


1) Mengambil 1gram CaCO3 ukuran sedang kemudian memasukkannya ke dalam balon
karet.

2) Menyiapkan labu Erlenmeyer yang berisi larutan HCl 1 M, kemudian memasangkan


balon karet pada mulut labu erlenmeyer tersebut.
3) Memasukkan CACO3 ke dalam larutan HCL, kemudian mencatat waktu sejak
dimasukkan sampai dengan balon berdiri tegak.
4) Mengambil 1gram CaCO3 ukuran serbuk kemudian memasukkannya ke dalam balon
karet.
5) Menyiapkan labu Erlenmeyer yang berisi larutan HCl 1 M, kemudian memasangkan
balon karet pada mulut labu erlenmeyer tersebut.
6) Memasukkan CACO3 ke dalam larutan HCL, kemudian mencatat waktu sejak
dimasukkan sampai dengan balon berdiri tegak.

6. HASIL PERCOBAAN
a. Pengaruh Suhu terhadap laju reaksi
1) HCl 3M + Na2S2O3 0,1M
Hasil pengamatan : menjadi keruh, tanda x di kertas tidak terlihat
Catatan waktu : 35 detik
2) HCl 3M + NA2S2O3 0,1M suhu dinaikkan 10˚C
Hasil pengamatan : menjadi keruh, tanda x di kertas tidak terlihat
Catatan waktu : 17 detik
b. Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi
1) HCl 1M + pualam sedang
Catatan waktu : 28 detik
2) HCl 2M + pualam sedang
Catatan waktu : 7 detik
3) HCl 3M + pualam sedang
Catatan waktu : 3 detik
c. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi
1) HCl 1M + 1 gram CaCO3 sedang
Catatan waktu : 23 detik
2) HCl 1M + 1 gram CaCO3 serbuk
Catatan waktu : 4 detik

7. PEMBAHASAN

a. Tanda silang (X) tidak terlihat pada percampuran antara senyawa HCL 3 M 10 ml
dengan Na2S2O3 0,1 M 25 ml pada waktu 35 detik.
b. Tanda silang (X) tidak terlihat pada percampuran antara senyawa HCL 3 M 10 ml
dengan Na2S2O3 0,1 M 25 ml setelah dipanaskan 10˚C lebih tinggi daripada suhu
semula pada waktu 17 detik.

c. Balon karet berdiri tegak pada waktu 28 detik setelah pualam ukuran sedang
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan HCl 1 M 25 ml.

d. Balon karet berdiri tegak pada waktu 7 detik setelah pualam ukuran sedang dimasukkan
ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan HCl 2 M 25 ml.
e. Balon karet berdiri tegak pada waktu 3 detik setelah pualam ukuran sedang dimasukkan
ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan HCl 3 M 25 ml.
f. Balon karet berdiri tegak pada waktu 23 detik setelah 1 G CaCO3 ukuran sedang
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi larutan HCl 1 M 25 ml.

g. Balon karet berdiri tegak pada waktu 4 detik setelah 1 G CaCO3 ukuran serbuk
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi larutan HCl 1 M 25 ml.

8. PERTANYAAN
1) Dari hasil percobaan tersebut, jelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi!
2) Jelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi!
3) Jelaskan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi!

4) Jelaskan mengapa jika CaCO3 dikecilkan ukurannya (ditumbuk) luas permukaan bidang
sentuh nya justru bertambah!
5) Susunlah kesimpulan dari percobaan tersebut!

9. JAWABAN

1) Jika suhu dinaikkan maka laju reaksi akan berjalan semakin cepat. Ketika suhu dinaikkan,
maka partikel reaktan akan bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya lebih besar.
Energi kinetik yang besar akan mempercepat terjadinya tumbukan. Jadi, jika suhu
dinaikkan maka tumbukan efektif semakin sering terjadi.

2) Jika konsentrasi pereaksi ditambah atau diperbesar, maka laju reaksi akan semakin cepat.
Semakin besar konsentrasi zat maka semakin banyak pula zat yang terlarut dalam
pelarutnya sehingga tumbukan antar partikel akan semakin banyak dan sebaliknya.

3) Luas permukaan sentuh dalam suatu reaksi dapat mempengaruhi laju reaksi karena semakin
besar permukaan bidang sentuh maka tumbukan antar partikel akan semakin sering terjadi,
sehingga reaksi berjalan lebih cepat. Ukuran partikel yang semakin kecil akan
memperbesar luas permukaan bidang sentuh zat yang bereaksi.
4) Karena CaCO3 yang dikecilkan ukurannya akan mengakibatkan luas bidang sentuh bertambah.
5) KESIMPULAN
Semakin tinggi suhu larutan, laju reaksinya semakin cepat. Hal ini dapat dibuktikan dari
percobaan A. Semakin tinggi konsentrasi suatu zat berarti semakin banyak molekul-
molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul sering terjadi
dan reaksi berlangsung semakin cepat. Hal ini dapat dibuktikan dari perbandingan antara
percobaan B. Semakin halus ukuran kepingan zat padat, semakin luas permukaannya,
sehingga semakin cepat laju reaksinya. Hal ini dapat dibuktikan dari percobaan C.

Dari hasil pengamatan dan percobaan, hal-hal yang dapat mempengaruhi laju reaksi antara
lain: suhu, konsentrasi zat dan luas permukaan suatu zat padat.

Anda mungkin juga menyukai