Disusun oleh :
Nim : 193020208029
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2020
I.TOPIK PERCOBAAN
II.TUJUAN PERCOBAAN
Laju /kecepatan reaksi adalah jumlah produk reaksi yang dihasilkan dalam
suatu reaksi per satuan waktu, laju reaksi berhubungan dengan waktu reaksi.
untuk mengetahui jalannya reaksi diperlukan kajian kinetika kimia yang berkaitan
sedangkan mekanisme merupakan model atau hipotesis yang perlu dibuktikan dan
∆[A]
laju=
∆t
Dengan
Adapun laju reaksi terkait dengan hukum dan teori kinetika , berikut akan dibahas
selama reaksi berlangsung perlu ditentukan. Salah satu cara untuk menentukannya
adalah dengan mengukur cuplikan dari reaktor pada berbagai waktu dan
laju awal karena sewaktu reaksi berlangsung, konsentrasi reaktan menurun dan
akan menjadi sulit untuk mengukur perubahannya secara akurat. Selain itu ,
Adapun penentuan hukum laju secara percobaan, jika suatu reaksi hanya
melibatkan suatu reaktan maka hukum laju dapat dengan mudah ditentukan
dengan mengukur laju awal reaksi sebagai fungsi konsentrasi reaktan. Contohnya,
jika laju menjadi dua kali lipat bila konsentrasi reaktan dilipatduakan , maka
reaksinya adalah orde pertama dalam reaktan tersebut. Jika laju menjadi empat
kali lipat bila konsentrasi dilipatduakan, maka reaksinya adalah orde kedua dalam
reaktan.
aA + bB → cC +dD
[A] = konsentrasi A
[B] = konsentrasi B
naiknya konsentrasi disebut orde reaksi (tingkat reaksi). Jika konsentrasi suatu zat
dinaikkan a kali dan ternyata laju reaksi bertambah b kali, maka orde reaksi
ax = b
B. Teori kinetika
Teori tumbukan dari laju reaksi adalah suatu model yang mengasumsikan
bahwa, agar reaksi terjadi, molekul pereaksi harus bertumbukan dengan energi
yang lebih besar daripada nilai minimum yang ada dan dengan orientasi yang
minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan untuk bertumbukan efektif
persamaan Arrhenius :
K= A e−Ea /RT
Dimana Ea adalah energi aktivasi dari reaksi, R adalah konstanta gas(8,314 J/K .
mol), T adalah suhu mutlak, dan e adalah basis dari skala logaritma natural,
1.Konsentrasi
larutan. Makin banyak zat terlarut, makin besar konsentrasi suatu larutan. Suatu
larutan dengan konsentrasi besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat ,
mudah dan lebih sering bertumbukan. Semakin besar konsentrasi suatu larutan
3. Luas permukaan
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas
permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar
partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. namun apabila semakin besar
luas permukaan bidang sentuh, maka semakin besar tumbukan yang terjadi antar
3. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. Dengan
naiknya suhu, energi kinetik partikel ikut meningkat , sehingga makin banyak
partikel yang memiliki energi kinetik diatas harga energi pengaktifan (Ea).
eksperimen, laju reaksi akan menjadi dua kali untuk setiap kenikan suhu 10 °C .
∆t
v=2 10 . vo
vo = laju reaki
∆ t=kenaikan suhu
4. Katalis
Katalis adalah zat yang mempercepat reaksi, tetapi dianggap tidak ikut
pihak, A dan B masing - masing cepat bereaksi dengan suatu zat lain, misalnya C.
A + B → AB
A + C → AC
AC + B → AB + C
A + B + C → AB + C
Jadi karena jumlah katalis sebelum dan sesudah reaksi tetap maka katalis
A. Konsentrasi
1. Alat
2.Bahan
B. Luas Permukaan
1. Alat
C. Suhu
1. Alat
2.Bahan
D. Katalis
1. Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Lilin buah 1 buah
2 Mancis Buah 1 buah
3 Penjepit Buah 1 buah
4 Stopwatch Buah 1 buah
2.Bahan
V. PROSEDUR KERJA
A. Konsentrasi
perbandingan A : B yaitu 2 : 1.
B.Luas Permukaan
1.Alat dan bahan disiapkan .
C. Suhu
2.Dimasukkan air yang suhu nya panas sebanyak 85 ml ke dalam botol kosong A.
D.Katalis
4.Dibakar gula batu yang tidak dilapisi abu gosok selama 15 detik.
A. Konsentrasi
5 Soda kue yang ada didalam balon Setelah dituangkan, soda kue
dituangkan kedalam botol bercampur dengan larutan cuka
sehingga partikel-partikel nya bereaksi
menghasilkan gelembung-gelembung
dan terlihat bahwa botol A balonnya
lebih cepat mengembang daripada
balon pada botol B.
B.Luas Permukaan
3 Ditutup kedua botol menggunakan Botol A dan B tertutup rapat oleh balon
balon yang berisi jesscool. sehingga tidak ada kebocoran.
C.Suhu
D.Katalis
VII. PEMBAHASAN
Laju reaksi adalah jumlah produk reaksi yang dihasilkan dalam suatu
reaksi per satuan waktu, laju reaksi berhubungan dengan waktu reaksi. Pada
praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai faktor faktor yang
terhadap laju reaksi . Adapun langkah awal yaitu dengan menyiapkan alat dan
bahan seperti : cuka, soda kue, air suling, botol, dan balon . setelah itu saya
seningga perbandingan nya menjadi 2:1, kemudian saya menambahkan air suling
saya memasukkan soda kue kedalam dua buah balon dengan ukuran 1/2 sendok
makan dan menutup kedua botol dengan menggunakan balon yang berisikan soda
kue . setelah diamati terjadi reaksi pada botol A dan B dimana terdapat
gelembung-gelembung pada pencampuran cuka tersebut sehingga Botol A lebih
Sudah terbukti bahwa semakin banyak cuka yang digunakan maka semakin cepat
laju reaksinya cuka diibaratkan sebagai konsentrasi, Hal ini membuktikan bahwa
terhadap laju reaksi . Adapun langkah awal yaitu dengan menyiapkan alat dan
bahan seperti : air suling, buah jesscool padat (kepingan), jesscool bubuk
(serbuk), botol kosong , dan balon. Pada percobaan yang kedua ini dilakukan
pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan jessccool yang sudah
dihaluskan dan jesscool yang masih utuh yang dimasukkan kedalam dua botol
yang berisi air. Botol itu ditutup dengan balon .Balon yang menutup botol yang
berisi jessccool yang sudah dihaluskan, sehingga pada hasil pengamatan terlihat
bahwa balon A yang berbentuk serbuk lebih cepat mengembang daripada balon B
yang berisi jesscool yang masih utuh, Hal ini terjadi akibat partikel-partikel pada
botol A lebih efisien untuk bertumbukan satu sama lain sehingga botol A lebih
cepat mengembang balonnya. Maka luas permukaan pada botol A yang saling
Adapun langkah awal yaitu dengan menyiapkan alat dan bahan seperti : air panas,
air dingin, jesscool, botol kosong, dan balon. Pada percobaan yang ketiga ini
reaksinya sangat cepat sehingga balon yang digunakan untuk menutup botol itu
cepat mengembang sedangkan untuk yang suhunya air dingin atau normal
membutuhkan waktu yang lama agar balon mengembang. Hal ini terjadi karena
suhu mempengaruhi laju reaksi .Suhu yang panas akan menyebabkan partikel
aktif bergerak hal itu menyebabkan laju reaksi sangat cepat .Sebaliknya jika
disuhu yang dingin, maka partikel semakin tidak aktif bergerak sehingga balonya
Dalam percobaan ini kami menggunakan abu gosok sebagai katalisator . Untuk
pembakaran antara gula batu tanpa dilapisi abu gosok dan gula batu yang dilapisi
abu gosok . Pada percobaan tersebut terlihat bahwa gula batu yang dilapisi abu
gosok lebih mudah terbakar daripada gula batu yang tidak sama sekali dilapisi
abu gosok. Hal ini dapat disimpulkan bahwa abu gosok yang digunakan sebagai
katalisator mempercepat reaksi dalam pembakaran gula batu. Oleh sebab itu
VIII. KESIMPULAN
Laju reaksi adalah jumlah produk reaksi yang dihasilkan dalam suatu
reaksi per satuan waktu, laju reaksi berhubungan dengan waktu reaksi. reaksi yang
tejadi dipengaruhi oleh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis dimana
banyak zat terlarut, makin besar konsentrasi suatu larutan. Pada luas permukaan
semakin kecil luas permukaan bidang sentuh (kepingan), maka semakin kecil
tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
namun apabila semakin besar luas permukaan bidang sentuh (serbuk) , maka
semakin besar tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin besar. Pada suhu apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung
tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar.
Sebaliknya, apabila suhu diturunkan (normal), maka partikel semakin tak aktif,
sehingga laju reaksi semakin kecil. Pada Katalis (abu gosok) katalis adalah zat
yang mempercepat reaksi , tetapi dianggap tidak ikut bereaksi karena jumlah
IX.DAFTAR PUSTAKA
Sunarya, Yayan. 2011. Kimia Dasar 2. Edisi Pertama. Bandung: Yrama Widya.
Anshory , H.Irfan. 1996. Acuan Pelajaran Kimia SMU Untuk Kelas 2. Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.