Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOLOGI

SISTEM PEREDARAN DARAH

Dosen Pengampu:

Titin Purnaningsih, S.Si, M.Si

Disusun Oleh: Kelompok VI (Enam)

1. Anas Tasya Gultom (193020208029)

2. Agnech Gloria Putri Saragih (193020208032)

3. Dewi R. Limbong (193020208027)

4. Nur Haliza (193010208008)

5. Osvelina Margaretha Siregar (193020208023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

TAHUN 2019
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

A. Pengertian Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah atau yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan sistem
kardiovaskular merupakan suatu sistem yang berguna untuk menyalurkan berbagai zat
penting, seperti nutrisi dan oksigen, dari jantung ke seluruh tubuh.

Selain berperan sebagai penyalur zat, sistem peredaran darah pada manusia juga memiliki
fungsi penting lain, yaitu mengeluarkan zat karbon dioksida sisa proses metabolisme tubuh
melalui paru-paru, menyalurkan hormon ke seluruh bagian tubuh, menyalurkan suhu tubuh
secara merata, mempertahankan kinerja sistem organ di dalam tubuh, dan membantu tubuh
untuk pulih dari penyakit.

B. Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia


Pada sistem peredaran darah pada manusia, darah juga merupakan suatu cairan yang sangat
penting bagi tubuh kita. Salah satu fungsi darah ini ialah :

 mengangkut atau menyalurkan berbagai zat-zat penting dalam tubuh kita ke seluruh
bagian tubuh manusia.
 Berfungsi untuk dapat menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernafasan paru-
paru dan mendistribusikan ke seluruh tubuh.
 mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
 mengangkut dan mengedarkan hormon dari tempat produksinya menuju ke beberapa
bagian tubuh yang membutuhkan.
 mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke organ ekskresi yaitu
ginjal.
 Memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar bisa tetap
berada disuhu antara 36-37ºC.
 berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.

C. Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia tersusun atas organ-organ yang berperan dalam
pengangkutan darah di dalam tubuh. Adapun organ penyusun sistem peredaran darah pada
manusia, meliputi:

 Jantung
Jantung merupakan organ vital di tubuh manusia yang bertugas sebagai pemompa
darah ke seluruh tubuh. Organ ini terletak di antara paru-paru, di tengah dada,
tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Jantung memiliki ukuran yang
sedikit lebih besar dari kepalan tangan.
Di dalam jantung terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel)
dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang kaya
akan oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor. Selain memiliki
empat ruangan, jantung juga mempunyai empat katup yang berguna untuk menjaga
supaya darah tetap mengalir ke arah yang benar. Detak jantung orang normal berkisar
antara 60-100 kali per menit. Namun ada pengecualian, misalnya pada atlet yang
bugar, detak jantungnya bisa di bawah 60 kali per menit.
 Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan sistem peredaran darah berbentuk tabung otot elastis atau
pipa yang berfungsi membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain, ataupun
sebaliknya. Pembuluh darah bisa dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri)
dan pembuluh balik (vena).
o Arteri. Merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah keluar
dari jantung, baik ke seluruh tubuh maupun ke paru-paru. Darah yang
dialirkan pembuluh arteri mengandung banyak oksigen, kecuali pada arteri
pulmonalis, yang khusus membawa darah kotor untuk dialirkan ke paru. Darah
bersih yang dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh darah utama
(aorta) dari bilik kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang menjadi
pembuluh darah yang lebih kecil (arteri), yang menyebar ke seluruh bagian
tubuh.
o Vena. Merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah kembali
ke jantung, dari seluruh tubuh atau dari paru-paru. Vena cava membawa darah
kotor yang mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh, yang kemudian
akan dialirkan ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen melalui proses
pernapasan. Sedangkan vena pulmonalis (vena paru) membawa darah bersih
yang kaya oksigen dari paru-paru menuju jantung.
 Darah
Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah. Darah memiliki
fungsi sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta berbagai zat lainnya,
dari dan ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari beberapa bagian, yang meliputi
plasma darah dan sel-sel darah.
o Plasma darah, merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang
bertugas membawa zat-zat penting, seperti air 9,1%, hormon, protein 8,0%,
mineral 0,9% dan faktor pembekuan darah.
o Sel darah merah (eritrosit) sekitar 99% didalam tubuh manusia, sebagai
pembawa oksigen dan karbon dioksida. eritrosit yang tidak mempunyai
nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi
biologi. Eritrosit juga mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel
darah merah ini juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang
kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
o Sel darah putih (leukosit) sekitar 0,2% didalam tubuh manusia, membantu
mempertahankan tubuh dari infeksi virus, kuman, jamur, dan parasit. Leukosit
juga bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,
misal virus atau bakteri. Leukosit ini bersifat amuboid atau tidak memiliki
bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit
leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit
leukopenia.
o Keping darah (trombosit) sekitar 0,6-1,0% didalam tubuh manusia, dibutuhkan
tubuh untuk membantu proses pembekuan darah.

D. Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia


Kerja pada sistem peredaran darah pada manusia akan dikendalikan oleh organ jantung, yang
mana akan berfungsi sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh.
Saat otot jantung ini berelaksasi, maka akan dalam keadaan mengembang, volumenya besar,
dan tekanannya yang kecil. Sehingga dengan begitu akan juga dapat menyebabkan darah dari
vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, katup AV akan terbuka
dan darah juga terus masuk ke dalam bilik kanan.
Sementara itu pada bagian jantung yang sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah
bersih dari paru-paru) akan masuk ke pada bilik kiri. Saat otot jantung akan berkontraksi
maka jantung akan dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada dalam bilik kanan ini
akan dipompa dan masuk ke arteri pulmonalis. Ketika katup AV tersebut akan menutup maka
katup ke arteri pulmonalis akan membuka. Kemudian pada bagian jantung yang sebelah kiri,
darah yang berada didalam bilik kiri akan dipompa dan masuk ke aorta. Sementara itu, ketika
katup AV akan menutup, dan katup ke aorta membuka.
Pada suatu sistem peredaran darah manusia ini terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu
suatu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut
juga peredaran darah ganda.

1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)


Peredaran darah besar ini merupakan suatu peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh.
Oksigen akan bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Kemudian darah yang
banyak mengandung karbondioksida tersebut akan melalui vena dan akan dibawa menuju
serambi kanan pada jantung.

Jantung ─ seluruh tubuh ─ jantung


(bilik kiri ─ seluruh tubuh ─ serambi kanan)
2. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmunol)
Pada peredaran darah kecil ini merupakan suatu proses peredaran darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi.
Darah yang kaya dengan karbondioksida ini dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Kemudian pada alveolus paru-paru, darah yang kaya akan karbondioksida
tersebut akan bisa ditukar dengan yang kaya dengan oksigen dan akan dialirkan ke serambi
kiri jantung melalui vena pulmonalis. Proses peredaran darah ini terhitung oleh kecepatan
aliran darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan juga kinerja otot jantung,
dan pembuluh darah.

Jantung ─ paru-paru ─ jantung


(bilik kanan ─ paru-paru ─ serambi kanan)

Pada kapiler juga terdapat spingter prakapiler yang menyesuaikan aliran darah ke kapiler
yaitu :
Bila spingter prakapiler akan berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang
melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
Jika spingter prakapiler akan berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh
darah utama akan membuka dan darah mengalir ke kapiler.
Pada vena sekiranya otot yang berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang
terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar
darah ini mengalir hanya menuju ke jantung.

E. Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Beberapa sirkulasi berikut ini terkait dengan sistem peredaran darah pada manusia.
Bagaimana suatu sistem-sistem berikut berhubungan dengan sistem peredaran darah pada
manusia akan dijelaskan sebagaimana sebagai berikut :
1. Sirkulasi Paru-Paru
Sirkulasi darah dalam paru-paru ini merupakan suatu proses penting dalam sistem peredaran
darah manusia. Darah yang miskin oksigen yang dipompa dari jantung masuk ke dalam paru-
paru melalui arteri paru-paru, yaitu arteri pulmonalis.
Sehingga di dalam pembuluh alveolus juga akan terjadi difusi karbondioksida dan akan ada
penyerapan oksigen. Darah yang memiliki kandungan oksigen yang banyak maka akan
kembali ke jantung juga dengan melalui vena paru-paru atau vena pulmonalis.
Suplai darah ini untuk paru-paru itu sendiri diedarkan melalui sirkulasi bronkial yang
bertugas untuk memberikan nutrisi pada paru-paru sebesar 1% dari curah jantung.
2. Sirkulasi Otak
Otak ini mendapatkan suplai dari dua arteri yang berbeda. Arteri asterior yang mensuplai
darah ke otak bagian depan sedangkan arteri posterior mensuplai darah untuk batang otak dan
otak bagian belakang. Aliran darah mengalir dari depan dan belakang akan bertemu di
Lingkaran Willis.
3. Sirkulasi Ginjal
Sirkulasi darah di ginjal ini bertujuan untuk menyaring darah, sekaligus untuk memberikan
nutrisi dan oksigen pada ginjal. Ginjal juga mendapatkan sekitar 20% darah yang keluar dari
jantung.
Darah ini untuh ginjal disuplai melalui arteri renali, yang kemudian dilanjutkan ke pembuluh-
pembuluh halus yang disebut juga arteriol aferen, lalu dilanjutkan ke kapiler glomerulus yang
akan berhubungan dengan arterioleferen. Dari ginjal darah ini kembali ke jantung melalui
vena renalis dan lanjut ke vena cafa ascending.
4. Sistem Limfatik
Fungsi utama sistem limfatik ini adalah mengangkut getah bening, menyaring dan
menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya, mengangkut lemak emulsi dari usus, yang
memproduksi zat antibodi dan membawa kembali cairan dan protein ke sirkulasi darah dalam
sistem kardiovaskuler.
Sistem limfatiksecara ini berurutan terdiri dari getah bening, kelenjar getah bening, kapiler
getah bening dan pembuluh limfatik. Sistem peredaran darah manusia yang memiliki
peranan sangat penting demi keberlangsungan hidup individu. Pada sistem peredaran darah
yang terjadi ditubuh manusia ini merupakan sistem transportasi yang memiliki tugas untuk
mengangkut berbagai zat, nutrisi, dan oksigen.
Ketiga zat itu yang akan dibawa ke seluruh organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh. Sehingga
didalam sistem peredaran darah, bahan dari buangan hasil metabolisme tubuh ini akan
dikirim ke organ-organ yang berkepentingan dan selanjutnya akan disaring, diolah, disekresi
ataupun dapat diekskresi di dalam organ tersebut.

F. Darah memiliki 2 Sistem Peredaran yakni :

1. Sistem Peredaran Darah Terbuka


Sistem peredaran darah terbuka adalah suatu peredaran darah yang cukup sederhana dimana
jantung mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengalirkan darah ke rongga-
rongga tubuh. Sistem peredaran darah terbuka ini tidak menggunakan pembuluh darah dalam
mengedarkan sirkulasi darah.
Pada suatu sistem peredaran darah terbuka, biasanya pembuluh darah ini belum terbentuk
secara sempurna sehingga penyaluran darah terkadang tanpa melewati pembuluh darah.
Pembuluh darah akan terhubung dengan sinus terbuka karena tidak ada jantung yang sejati
atau kapiler. Aliran darah ini sangat lambat.
Salah satu hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah pada hewan arthropoda
(hewan berbuku-buku) seperti belalang, laba-laba, udang dan lain-lain. Pada hewan-hewan
tersebut pembuluh darah ini bertekanan rendah dan prosesnya membutuhkan sedikit energi.
Jadi tidak heran pada sistem pembuluh darah terbuka dimiliki hewan sepeti serangga karena
memiliki sistem metabolisme yang cukup lambat.
Sistem peredaran darah ini sejatinya berfungsi membawa cairan yang berupa nutrisi-nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu makhluk hidup, tidak terkecuali pada manusia dan
hewan. Peredaran darah pada hewan yang berfungsi membawa cairan ke seluruh tubuh baik
itu berupa darah maupun hemolimfa. Darah ini mengalir dalam pembuluh darah dan
hemolimfa mengalir ke dalam rongga tubuh (hemocoel). Hemolimfa juga merupakan cairan
berisi sel darah atau hemosit.
Mayoritas hewan invertebrata ini memiliki sistem peredaran darah terbuka seperti serangga
yang sebagian terdapat cairan intersisial ( cairan yang mengisi ruan antar sel) dalam tubuh
mereka. Berbanding terbalik dengan hewan vertebrata yang telah memiliki suatu sistem
peredaran darah tertutup.
2. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem Peredaran darah tertutup adalah suatu peredaran darah dimana sirkulasinya melalui
pembuluh darah sejati yaitu yang terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan kapiler.
Sistem peredaran darah ini juga memilki aliran darah yang cukup deras karena adanya
pemompa darah yaitu jantung sejati. Darah akan membawa nutrisi dan zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh.
Pada umumnya, suatu makhluk hidup yang memiliki sistem peredaran darah terbuka adalah
makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh yang sangat kompleks seperti manusia dan
hewan bertulang belakang(vertebrata).
Dalam setiap organ tubuhnya ini memiliki kapiler untuk mengedarkan oksigen dan penyedia
makanan. Sistem peredaran darah tertutup ini berfungsi membawa oksigen dari paru-paru
untuk di edarkan ke seluruh tubuh.
Perbedaan Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup

1.Sistem Peredaran Darah Terbuka

 Sistem peredaran darahnya masih sangat sederhana.


 Mengalirkan darah melalui rongga-rongga yang terdapat dalam tubuh karena belum
mempunyai suatu sistem pembuluh darah sejati.
 Belum memiliki jantung dan kapiler yang sejati.
 Darahnya juga mengalir cukup lambat karena tekanan darahnya rendah.
 Terdapat pada mayoritas hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata)
2.Sistem Peredaran Darah Tertutup

 Sistem peredaran darahnya yang kompleks yang terdiri dari vena, arteri, dan
pembuluh kapiler.
 Mengedarkan darah ini melalui pembuluh-pembuluh darah.
 Mempunyai suatu kapiler dan jantung sejati untuk memompa darah.
 Darahnya juga mengalir cukup deras karena tekanan darah tinggi.
 Terdapat pada manusia dan mayoritas hewan yang bertulang belakang (vertebrata).

G. Penyakit Gangguan Sistem Peredaran Darah


1. Hemofilia adalah penyakit karena pembuluh darah susah membeku
2. Anemia yaitu menurunnya volume darah sel darah merah
3. Sklerosis yakni pengendapan kapur atau lemak di pembuluh darah
4. Erytroblastosis fetalis adalah perbedaan rhesus darah ibu dan anak
5. Leukemia merupakan leukosit yang abnormal
6. Thalasemia yaitu bentuk sel darah tidak beraturan
7. Hipotensi yakni tekanan darah rendah
8. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi

Anda mungkin juga menyukai