Anda di halaman 1dari 12

Sistem Peredaran Darah Manusia

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA atau sistem kardiovaskular adalah sebuah


sistem organ tubuh manusia yang berguna sebagai sistem transportasi zat dari dan menuju sel.
Selain itu, sistem peredaran darah manusia juga berguna untuk keseimbangan suhu dan nilai
pH pada tubuh.
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting di dalam menjaga
keberlangsungan proses metabolisme tubuh. Melalui sistem ini, zat makanan hasil yang
dihasilkan oleh sistem pencernaan mampu disalurkan ke seluruh bagian tubuh.

Tidak hanya zat makanan, zat-zat lain seperti oksigen dan karbon dioksida juga
didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pada sistem pernapasan gas
oksigen yang diperoleh melalui paru-paru akan disebarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan gas
karbon dioksida yang merupakan gas sisa dari proses metabolisme akan dibawa ke paru-paru
melalui sistem peredaran darah manusia.

Masih banyak lagi fungsi yang dimiliki oleh sistem peredaran darah manusia. Agar lebih jelas
simak penjelasan dibawah ini mengenai fungsi, organ-organ, mekanisme kerja, dan penyakit
pada sistem peredaran darah manusia. Berikut penjelasannya, selamat membaca

Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia


Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau transportasi
utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi peredaran darah yang
menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.

1. Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke seluruh
bagian tubuh manusia.
2. Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari organ pernapasan paru-paru
dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga mengangkut karbon dioksida
dari seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
3. Berfungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke bagian
tubuh yang membutuhkannya.
4. Berguna untuk mengangkut zat-zat sisa hasil proses metabolisme sel menuju ke organ
ekskresi yaitu ginjal.
5. Bermanfaat untuk menjaga kestabilan temperatur tubuh agar tetap berada diantara 36
derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Hal ini dikarenakan temperatur tubuh
manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Namun dapat dijaga melalui sistem
peredaran darah. Caranya adalah dengan menyebarkan energi panas dalam tubuh
secara merata ke seluruh tubuh.
6. Darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.

Organ-organ Sistem Peredaran Darah Manusia


Darah tidak mungkin dapat mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh. Dibutuhkan mesin
pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ tersebut adalah jantung. Darah
yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus berada di dalam pembuluh-pembuluh darah,
yaitu pada pembuluh besar dan pembuluh kecil.
A. Organ Jantung

Jantung terdapat di rongga dada, dilapisi oleh membran pelindung yang disebut perikardium.
Dinding jantung terdiri berasal dari jaringan kuncir padat yang membentuk otot jantung dan
suatu kerangka fibrosa. Serabut otot jantung beranastomosis secara erat dan bercabang-
cabang.

1. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri dan kanan dan
atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan dengan dinding ventrikel, dinding atrium bentuknya
lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus bekerja lebih kuat agar dapat memompa
darah ke seluruh organ tubuh kita.

Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding ventrikel kanan, gara-gara
ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah menuju semua tubuh.

Sedang ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kanan dan kiri
dipisahkan oleh sekat yang dinamai septum atriorum. Sedang, sekat yang mengantarai
ventrikel kanan dan kiri disebut septum interventrakularis.

2. Cara Kerja Jantung


Darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu melalui katup yang
disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. trikuspid berhubungan bersama
terdapatnya tiga daun jaringan yang terdapat di lubang pada ventrikel kanan dan atrium
kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi mengakses katup pulmoner
yang terdapat pada lubang masuk arteri pulmoner.

Darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke paru-paru kiri dan kanan,
dimana masing-masing dialirkan melalui cabang-cabang arteri sebelah kiri. Arteri-arteri ini
bercabang sampai membentuk arteriol
Arteriol-arteriol mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam paru-paru. Di situlah darah
melepaskan karbon dioksida dan mengikat oksigen. Kemudian, darah diangkut oleh
pembuluh darah venul yang mempunyai fungsi sebagai saluran anak yang berasal dari vena
pulmoner.

Empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru) mempunyai darah kaya oksigen
ke atrium kiri jantung. Hal tersebut merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai
sistem peredaran darah pendek/kecil (pulmoner).

Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Disebabkan
kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan terbuka dan menyebabkan
katup bikuspid menutup. Cabang-cabang yang pertama berasal dari aorta terdapat tepat di
dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kiri dan kanan.

Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berikan makan sel-sel jantung. Caranya arteri
koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke pembuluh kapiler sehingga bisa
menembus dan menyebar ke semua bagian jantung. lalu, darah diangkut oleh venul menuju
ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi ini kerap disebut sistem
koroner.

Disamping itu, aorta berasal dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang
mengedarkan darah kaya oksigen ke semua tubuh (kecuali paru”), sesudah itu darah miskin
(kurang) oksigen diangkut berasal dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium
kanan). Peredaran darah ini kerap dinamai peredaran darah panjang/besar.

3. Tekanan Darah dan Denyut Jantung


Otot jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus. Sebuah sistem
terintegrasi yang berada di dalam jantung mengawali denyutan dan merangsang ruang-ruang
pada jantung secara sistematis.

Impuls menyebar ke semua bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel. Kemudian, dorongan
akan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Hal ini berjalan cepat supaya
kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan menyebar bersama cepat ke arah pangkal
arteri besar yang meninggalkan jantung.

Kecepatan denyut jantung di dalam keadaan sehat berbeda-beda, terpengaruh oleh aktivitas,
makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur. Kecepatan normal denyut nadi pada pas
bayi lebih kurang 140 kali permenit, denyut jantung ini tambah mengalami penurunan
bersama pertambahan umur, pada orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70
sampai 80 per menit.

Biasanya pas seseorang beristirahat jantungnya berdetak lebih kurang 70 kali per menit dan
juga memompa darah 70 ml tiap tiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jadi kuantitas
darah yang dipompa tiap tiap menit ialah 70 × 70 ml atau 4,9 liter. Sewaktu banyak bergerak,
seperti olahraga, kecepatan jantung bisa berubah menjadi 140 per menit dan volume denyut
lebih berasal dari 140 ml.

Hal tersebut, membuat kekuatan pompa jantung lebih kurang 19,6 liter per menit.

Darah bisa mengalir dikarena kekuatan yang disebabkan berasal dari kontraksi ventrikel kiri.
Sentakan darah yang berjalan pada tiap tiap kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang
elastis berasal dari semua sistem arteri. Kejadian pas jantung berkontraksi atau pada pas
darah meninggalkan jantung disebut sistol. tengah disaat jantung mengendur atau sewaktu
darah memasuki jantung kerap disebut diastol.

Tekanan darah pada orang sehat yang normal adalah lebih kurang 120 atau 80 mm Hg. 120
ialah tekanan sistol, tetapi 80 merupakan tekanan diastol.

B. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung menuju ke
jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah sanggup dibagi jadi tiga macam, yaitu
pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.

1. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang lebih sebesar sel
darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler benar-benar kecil, kuantitas
kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya keseluruhan daerah
sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang
lebih terdapat 90.000 km kapiler.

Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel.
Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat lain yang dibutuhkan secara
gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti
gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah nitrogen, karbon dioksida, serta hasil sampingan
metabolisme lain sanggup bersama gampang berdifusi ke dalam darah.

2. Pembuluh Vena
Pembuluh vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang mempunyai darah ke arah
jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari susunan dalam
ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta jaringan ikat fibrosa.

Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang menahan darah ulang ke jaringan
tubuh. Pembuluh vena terdapat lebih ke permukaan terhadap jaringan tubuh daripada
pembuluh arteri.

Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena berasal dari jaringan tubuh
yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang sebelum saat ulang ke jantung datang dahulu
ke suatu alat tubuh, jikalau darah berasal dari usus sebelum saat ke jantung datang dulu di
hati. Peredaran darah seperti ini disebut sistem vena porta.
3. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang mempunyai darah berasal
dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan miliki dinding yang relatif
tidak tipis yang memiliki kandungan otot polos dan jaringan ikat elastis. Arteri condong
terdapat agak lebih dalam di jaringan badan.

Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki kandungan
jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan
melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut. Pada pas diastol, kelenturan
dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke bagian arteri yang
jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah jadi tenang.

Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi bergantian bersama benar-benar cepat menuju
perifer (7,5 m per detik) yang sanggup dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri capai
jaringan, arteri dapat bercabang-cabang. Pada tiap cabang rongga saluran jadi makin lama
sempit, tetapi kuantitas luas penampang makin lama besar supaya tekanannya menurun dan
kecepatan arus darah berkurang.

Perbedaan pembuluh vena bersama pembuluh arteri sanggup diamati terhadap gambar
dibawah ini.

Darah

Darah terhadap manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya berbentuk anggota
yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma darah atau cairan darah
merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55 prosen dari anggota darah itu sendiri.

Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air (skitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari
makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme, serta
gas-gas (nitrogen, karbon dioksida dan oksigen).

Darah dalam tubuh manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya berbentuk anggota
yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma darah atau cairan darah
merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55 prosen dari anggota darah itu sendiri.

Plasma darah terdiri atas air (sekitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari
makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme. Di
dalamnya juga terkandung gas-gas nitrogen, karbon dioksida dan oksigen.
Di didalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang sanggup beralih menjadi benang-
benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang udah dipisahkan
fibrinogennya dinamakan serum.

Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus sesudah itu ke hati,
dari hati disebarkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah mengangkut sisa metabolisme
berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung
selanjutnya ke paru-paru.

Sisa metabolisme lain berbentuk zat urea diangkut dari jaringan ke organ pengeluaran, yaitu
ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu ke anggota tubuh yang
membutuhkan. Plasma darah termasuk berguna sebagai penjaga tekanan osmosis cairan
tubuh sebab plasma darah punya kandungan garam-garam spesifik serta molekul-molekul
protein.

Sel-sel Darah
Sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit), dan keping
darah (Trombosit).

 Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %.
Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada
terhadap kondisi bertumpukan.
 Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok membentuk
kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
 Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit, tidak
berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel darah merah berperan sebagai penentu golongan darah seseorang termasuk berguna
sebagai pengangkut oksigen. Oksigen diangkut oleh darah dengan langkah diikat oleh
hemoglobin. Hemoglobin yang udah mengikat O2 memicu darah berwarna merah dan disebut
sebagai oksihemoglobin.

Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di didalam paru-paru, tetapi pelepasan O2


oleh hemoglobin dijalankan di didalam sel di seluruh tubuh.

Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan tulang pipih. Saat bayi
didalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh limpa dan hati. Sel darah merah yang
udah tua (berumur skitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan limpa. Di didalam hati,
hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Zat besi yang dilepaskan oleh
hemoglobin digunakan untuk memicu sel darah merah baru.

2. Leukosit (Sel Darah Putih)


Sel darah putih dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih serta kelenjar getah
bening. Fungsi Leukosit ialah untuk membunuh kuman penyakit didalam tubuh dan
membentuk antibodi.

Pada jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah terdiri atas kuman yang mati,
sel darah putih yang rusak, dan sel jaringan yang rusak.

Fagosit sanggup membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit sanggup
bergerak layaknya Amoeba dan sanggup keluar menembus dinding kapiler darah menuju
jaringan sekitarnya.
Sedangkan Limfosit menyerang kuman dengan langkah membentuk antibodi. Antibodi bakal
bereaksi dengan kuman membentuk gumpalan. Gumpalan itu sesudah itu bakal “dimakan”
oleh fagosit. Limfosit termasuk sanggup menghasilkan antibodi berbentuk antitoksin, yang
sanggup menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman.

3. Trombosit (Keping Darah)


Trombosit dibuat didalam sumsum merah. Dalam 1 mm3 darah terdapat 250.000 keping
darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah. Keping darah berguna didalam sistem
pembekuan darah jikalau terjadi luka. Saat terjadi luka, trombosit mengeluarkan enzim
trombokinase yang bakal mengubah protrombin menjadi trombin.

Trombin bakal mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin.
Benang-benang fibrin layaknya jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah agar darah
berhenti mengalir.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk
memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot jantung berelaksasi,
jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil.

Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam
serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk ke dalam bilik kanan. Sementara itu
di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah bersih dari paru-paru)
masuk ke dalam bilik kiri.

Saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang telah ada dalam
bilik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu katup AV menutup sedang katup
ke arteri pulmonalis membuka.

Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke aorta. Sementara
itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada sistem peredaran darah
manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni peredaran darah besar dan peredaran
darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda.

1. Peredaran Darah Besar/Panjang/Sistemik


Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Oksigen bertukar
dengan karbon dioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang banyak mengandung karbon
dioksida melalui vena dibawa menuju serambi kanan jantung.

2. Peredaran Darah Kecil/Pendek/Pulmonal


Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari bilik kanan
dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah selanjutnya
bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang lantas akan dialirkan ke serambi kiri
jantung melalui vena pulmonalis.

Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas penampang
pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan pembuluh darah.

Pada kapiler terkandung spingter prakapiler menyesuaikan aliran darah ke kapiler:


Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui
kapiler selanjutnya akan berkurang.

Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh
darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.

Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terkandung
terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir
hanya menuju ke jantung.
Sistem Limfatika Manusia

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar
dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan
oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.

Sistem limfatik, atau sistem getah bening, memiliki kemiripan dalam banyak hal pada sistem
peredaran darah, dalam hal ini melibatkan jaringan luas pembuluh darah yang melintasi
hampir semua jaringan kita untuk memungkinkan pergerakan cairan yang disebut getah
bening. Apakah andah tau mengenai sistem limfatik? Jika anda belum mengetahui mengenai
salah sistem yang terdapat dalam tubuh ini. Dalam beberapa pengertian, berikut adalah
definisi sistem limfatik dalam pandangan yang berbeda:

 Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening adalah suatu sistem yang
membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah.Cairan memasuki sistem ini
dengan cara.
 Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh.
 Sistem limfa merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan penting
dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Dari semua pemahaman di atas, bisa kita simpulkan bahwa :

Sistem limfatik adalah sebuah sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening dalam tubuh yang berasal dari cairan atau protein yang hilang, sistem ini
dianggap juga sebagai sistem pelengkap dari sisitem imunitas tubuh.
1. Organ limfa
Terdiri dari :

 Nodus Limfa, merupakan struktur berbentuk oval (menyerupai bentuk buncis),


berukuran 1 mm – 20 mm, tersusun dari sejumlah pembuluh limfa, serta berfungsi
menyaring dan menghancurkan partikel asing agar tidak menyebar ke jaringan tubuh.
Jika terlalu banyak bakteri yang tersaring, maka nodus limfa akan membengkak
beberapa kali dari ukuran normalnya karena terjadi proliferasi limfosit dan sel-sel
lainnya. Nodus limfa antara lain : nodus submaksila (dibagian dasar mulut), nodus
servik ( di leher), nodus supratroklear (tepat diatas lekukan siku), nodus ketiak (di
lengan atau di atas lekukan ketiak), dan nodus inguen (di lipat paha).
 Kelenjar timus, merupakan kelenjar yang terletak di dada, berwarna kemerahan,terdiri
atas dua lobus, dan berperan dalam sistem kekebalan karena memproduksi limfosit T.
Pada bayi yang baru lahir timus berukuran sangat kecil dengan berat sekitar 10 gram.
Ukurannya akan bertambah hingga 30-40 gram pada masa remaja, kemudian akan
mengacil lagi.
 Kelenjar amandel (tonsil), terletak dibagian kanan dan kiri faring dibelakang rongga
mulut. Tonsil berfungsi menahan kuman yang masuk melalui mulut, hidung dan
kerongkongan.
 Limpa (lien), adalah kelenjar berwarna ungu tua, terletak disebelah kiri abdomen (di
bawah iga ke – 9, 10 dan 11) Dan permukaan luar nya menyentuh diafragma. Limpa
berfungsi menghasilkan limfosit dan zat antibodi, menghancurkan sel darah putih dan
trombosit, serta menghasilkan sel darah merah pada masa janin. Limpa menerima
darah dari arteri limpa dan keluar melalui vena limpa pada vena porta. Darah dari
limpa tidak langsung menuju jantung, tetapi terlebih dulu ke hati.

Fungsi Sistem Limfatik

1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.


2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran
limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal.
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungi
tubuh terhadap kelanjutan infeksi.

Cara Kerja Sistem limfatik

Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan dan protein
yang hilang kembali ke darah .Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam
kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistemkardiovaskuler.

Apabila suda berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut limfa (lymph) atau getah
bening, komposisinya kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial. Sistem limfatik
mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan
atrium kanan.
Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju
kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan
cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat bergantung pada
pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul) limfa (lymph node)
atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa terdapat jaringan ikat
yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih.
Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri.

Organ-organ limfa diantanya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa
( spleen atau lien) , limfonodulus. System limfeterdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik,
organ limfatik, nodul limfatik, sellimfatik.

Beragam Gangguan Sistem Limfatik


Ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem limfatik,
diantaranya:

 Infeksi
Baik infeksi virus maupun bakteri, akan memicu perlawanan dari sistem kekebalan
tubuh, termasuk yang ada pada kelenjar getah bening. Pada kondisi tertentu, reaksi ini
menyebabkan peradangan kelenjar getah bening atau limfadenitis, yang dapat ditandai
dengan pembengkakan kelenjar getah bening.

 Kanker
Adanya tumor dapat menghalangi saluran limfatik ke kelenjar getah bening yang
mengganggu aliran cairan getah bening. Kanker yang muncul pada sistem limfatik
dikenal sebagai limfoma. Ketika sel-sel limfosit dalam sistem limfatik diserang oleh
sel kanker, maka sistem kekebalan tubuh akan menurun.

 Penyumbatan (obstruksi)

Obstruksi dalam sistem limfatik menyebabkan terjadinya penumpukan cairan


(limfedema). Obstruksi dapat disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut akibat
kerusakan pada pembuluh getah bening, misalnya karena radioterapi, cedera, infeksi,
atau operasi pengangkatan kelenjar getah bening. Jaringan parut tersebut akan
menghalangi atau menyumbat aliran cairan getah bening dan menyebabkan
pembengkakan organ.
TUGAS BIOLOGI
SISTEM PEREDARAN DARAH DAN
SISTEM LIMFATIKA MANUSIA

Disusun oleh:
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Guru Pembimbing :

MTs. PATRA MANDIRI PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai