Anda di halaman 1dari 15

Fungsi Sistem Peredaran Darah

Manusia

pinterest.com
Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau
transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi
peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
1. Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke
seluruh bagian tubuh manusia.
2. Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari organ pernapasan
paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga
mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
3. Berfungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke
bagian tubuh yang membutuhkannya.
4. Berguna untuk mengangkut zat-zat sisa hasil proses metabolisme sel
menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.
5. Bermanfaat untuk menjaga kestabilan temperatur tubuh agar tetap berada
diantara 36 derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Hal ini dikarenakan
temperatur tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Namun
dapat dijaga melalui sistem peredaran darah. Caranya adalah dengan
menyebarkan energi panas dalam tubuh secara merata ke seluruh tubuh.
6. Darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh kita.

Organ-organ Sistem Peredaran Darah


Manusia

pinterest.com
Darah tidak mungkin dapat mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh.
Dibutuhkan mesin pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ
tersebut adalah jantung. Darah yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus
berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, yaitu pada pembuluh besar dan
pembuluh kecil.

A. Organ Jantung

pixabay.com
Jantung terdapat di rongga dada, dilapisi oleh membran pelindung yang disebut
perikardium. Dinding jantung terdiri berasal dari jaringan kuncir padat yang
membentuk otot jantung dan suatu kerangka fibrosa. Serabut otot jantung
beranastomosis secara erat dan bercabang-cabang.

1. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri dan
kanan dan atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan dengan dinding ventrikel,
dinding atrium bentuknya lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus
bekerja lebih kuat agar dapat memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding ventrikel kanan,
gara-gara ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah menuju semua tubuh.
Sedang ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kanan dan
kiri dipisahkan oleh sekat yang dinamai septum atriorum. Sedang, sekat yang
mengantarai ventrikel kanan dan kiri disebut septum interventrakularis.

2. Cara Kerja Jantung


Darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu melalui katup
yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. trikuspid berhubungan
bersama terdapatnya tiga daun jaringan yang terdapat di lubang pada ventrikel
kanan dan atrium kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi
mengakses katup pulmoner yang terdapat pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke paru-paru kiri
dan kanan, dimana masing-masing dialirkan melalui cabang-cabang arteri
sebelah kiri. Arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk arteriol
Arteriol-arteriol mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam paru-paru. Di
situlah darah melepaskan karbon dioksida dan mengikat oksigen. Kemudian,
darah diangkut oleh pembuluh darah venul yang mempunyai fungsi sebagai
saluran anak yang berasal dari vena pulmoner.
Empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru) mempunyai darah
kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal tersebut merupakan bagian sistem
sirkulasi yang dikenal sebagai sistem peredaran darah pendek/kecil (pulmoner).
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Disebabkan kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan
terbuka dan menyebabkan katup bikuspid menutup. Cabang-cabang yang
pertama berasal dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang
menuju ke arteri-arteri koroner kiri dan kanan.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berikan makan sel-sel jantung.
Caranya arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke
pembuluh kapiler sehingga bisa menembus dan menyebar ke semua bagian
jantung. lalu, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara
ke atrium kanan. Sistem sirkulasi ini kerap disebut sistem koroner.
Disamping itu, aorta berasal dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang
mengedarkan darah kaya oksigen ke semua tubuh (kecuali paru”), sesudah itu
darah miskin (kurang) oksigen diangkut berasal dari jaringan tubuh oleh
pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini kerap dinamai
peredaran darah panjang/besar.
3. Tekanan Darah dan Denyut Jantung
Otot jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.
Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung mengawali denyutan
dan merangsang ruang-ruang pada jantung secara sistematis.
Impuls menyebar ke semua bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel.
Kemudian, dorongan akan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje.
Hal ini berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan
menyebar bersama cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan
jantung.
Kecepatan denyut jantung di dalam keadaan sehat berbeda-beda, terpengaruh
oleh aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga umur. Kecepatan
normal denyut nadi pada pas bayi lebih kurang 140 kali permenit, denyut jantung
ini tambah mengalami penurunan bersama pertambahan umur, pada orang
dewasa kuantitas denyut jantung lebih kurang 70 sampai 80 per menit.
Biasanya pas seseorang beristirahat jantungnya berdetak lebih kurang 70 kali
per menit dan juga memompa darah 70 ml tiap tiap denyut (volume denyutan
adalah 70 ml). Jadi kuantitas darah yang dipompa tiap tiap menit ialah 70 × 70
ml atau 4,9 liter. Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung
bisa berubah menjadi 140 per menit dan volume denyut lebih berasal dari 140
ml.

Baca Juga : Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom Beserta Penjelasan Lengkap

Hal tersebut, membuat kekuatan pompa jantung lebih kurang 19,6 liter per menit.
Darah bisa mengalir dikarena kekuatan yang disebabkan berasal dari kontraksi
ventrikel kiri. Sentakan darah yang berjalan pada tiap tiap kontraksi dipindahkan
melalui dinding otot yang elastis berasal dari semua sistem arteri. Kejadian pas
jantung berkontraksi atau pada pas darah meninggalkan jantung disebut sistol.
tengah disaat jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung kerap
disebut diastol.
Tekanan darah pada orang sehat yang normal adalah lebih kurang 120 atau 80
mm Hg. 120 ialah tekanan sistol, tetapi 80 merupakan tekanan diastol.

B. Pembuluh Darah
jacksonville.com
Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung
menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah sanggup dibagi jadi
tiga macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.

1. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang lebih
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler
benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol
tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia
untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000
km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada
membran plasma sel. Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat
lain yang dibutuhkan secara gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke
dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah
nitrogen, karbon dioksida, serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup
bersama gampang berdifusi ke dalam darah.

2. Pembuluh Vena
Pembuluh vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang mempunyai
darah ke arah jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh
arteri. Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan
elastik, serta jaringan ikat fibrosa.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang menahan darah
ulang ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terdapat lebih ke permukaan terhadap
jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena berasal dari
jaringan tubuh yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang sebelum saat
ulang ke jantung datang dahulu ke suatu alat tubuh, jikalau darah berasal dari
usus sebelum saat ke jantung datang dulu di hati. Peredaran darah seperti ini
disebut sistem vena porta.

3. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang mempunyai
darah berasal dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan
miliki dinding yang relatif tidak tipis yang memiliki kandungan otot polos dan
jaringan ikat elastis. Arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki
kandungan jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke
dalam arteri dan melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut.
Pada pas diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya
menunjang mendorong darah ke bagian arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri
yang besar itu mengubah arus darah jadi tenang.
Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi bergantian bersama benar-benar
cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang sanggup dirasakan sebagai denyut
nadi. Setelah arteri capai jaringan, arteri dapat bercabang-cabang. Pada tiap
cabang rongga saluran jadi makin lama sempit, tetapi kuantitas luas penampang
makin lama besar supaya tekanannya menurun dan kecepatan arus darah
berkurang.
Perbedaan pembuluh vena bersama pembuluh arteri sanggup diamati terhadap
gambar dibawah ini.

Darah
theatlantic.com
Darah terhadap manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya
berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma
darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55
prosen dari anggota darah itu sendiri.

Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air (skitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein
darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim
dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (nitrogen, karbon dioksida dan oksigen).
Darah dalam tubuh manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya
berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma
darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55
prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma darah terdiri atas air (sekitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein
darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim
dan zat sisa metabolisme. Di dalamnya juga terkandung gas-gas nitrogen,
karbon dioksida dan oksigen.
Di didalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang sanggup beralih menjadi
benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang
udah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum.
Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus
sesudah itu ke hati, dari hati disebarkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah
mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut
oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain berbentuk zat urea diangkut dari jaringan ke organ
pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu
ke anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah termasuk berguna sebagai
penjaga tekanan osmosis cairan tubuh sebab plasma darah punya kandungan
garam-garam spesifik serta molekul-molekul protein.

Sel-sel Darah
Sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit),
dan keping darah (Trombosit).

 Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu
sekitar 99 %. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya
cekung, sering berada terhadap kondisi bertumpukan.
 Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok
membentuk kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
 Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit,
tidak berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel darah merah berperan sebagai penentu golongan darah seseorang termasuk
berguna sebagai pengangkut oksigen. Oksigen diangkut oleh darah dengan
langkah diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin yang udah mengikat O2 memicu
darah berwarna merah dan disebut sebagai oksihemoglobin.
Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di didalam paru-paru, tetapi
pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan di didalam sel di seluruh tubuh.
Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan tulang pipih.
Saat bayi didalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh limpa dan hati. Sel
darah merah yang udah tua (berumur skitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan
limpa. Di didalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Zat
besi yang dilepaskan oleh hemoglobin digunakan untuk memicu sel darah merah
baru.

2. Leukosit (Sel Darah Putih)


Sel darah putih dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa, pipih serta
kelenjar getah bening. Fungsi Leukosit ialah untuk membunuh kuman penyakit
didalam tubuh dan membentuk antibodi.
Pada jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah terdiri atas
kuman yang mati, sel darah putih yang rusak, dan sel jaringan yang rusak.

Baca Juga : Halimah Yacob, Muslimah Pertama yang Menjadi Presiden Singapura

Fagosit sanggup membunuh kuman penyakit dengan cara memakannya. Fagosit


sanggup bergerak layaknya Amoeba dan sanggup keluar menembus dinding
kapiler darah menuju jaringan sekitarnya.
Sedangkan Limfosit menyerang kuman dengan langkah membentuk antibodi.
Antibodi bakal bereaksi dengan kuman membentuk gumpalan. Gumpalan itu
sesudah itu bakal “dimakan” oleh fagosit. Limfosit termasuk sanggup
menghasilkan antibodi berbentuk antitoksin, yang sanggup menetralkan racun
yang dihasilkan oleh kuman.

3. Trombosit (Keping Darah)


Trombosit dibuat didalam sumsum merah. Dalam 1 mm3 darah terdapat 250.000
keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah. Keping darah berguna
didalam sistem pembekuan darah jikalau terjadi luka. Saat terjadi luka, trombosit
mengeluarkan enzim trombokinase yang bakal mengubah protrombin menjadi
trombin.
Trombin bakal mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-
benang fibrin. Benang-benang fibrin layaknya jaring-jaring yang memerangkap
sel darah merah agar darah berhenti mengalir.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah


Manusia
biologisma.com
Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang
berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat
otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya
besar, dan tekanannya kecil.
Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke
dalam serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk ke dalam bilik
kanan. Sementara itu di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis
(darah bersih dari paru-paru) masuk ke dalam bilik kiri.
Saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang
telah ada dalam bilik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu katup
AV menutup sedang katup ke arteri pulmonalis membuka.
Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke aorta.
Sementara itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada sistem
peredaran darah manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni
peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini
disebut peredaran darah ganda.

1. Peredaran Darah Besar/Panjang/Sistemik


Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbon dioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang
banyak mengandung karbon dioksida melalui vena dibawa menuju serambi
kanan jantung.

2. Peredaran Darah Kecil/Pendek/Pulmonal


Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida
dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-
paru darah selanjutnya bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang
lantas akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan
pembuluh darah.
Pada kapiler terkandung spingter prakapiler menyesuaikan aliran darah ke
kapiler:
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang
melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari
pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak
yang terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang
menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.

Gangguan dan Penyakit pada Sistem


Peredaran Darah Manusia
mirror.co.uk
Terdapat beberapa gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah.
Gangguan ini bisa terjadi pada darah, jantung, pembuluh darah, atau tekanan
darah.

1. Gangguan yang Berhubungan dengan Darah


a. Anemia
Anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Kadar Hb normal
adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal 5
juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari normal.

b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan
yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk sel-sel darah
putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal sedangkan jumlah sel
darah merah menurun.
Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini,
menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat
memakan sel-sel darah merah sehingga
penderita dapat mengalami anemia akut.
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan
sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.

d. AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome)


Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human Immunodefciency Virus)
yang menyerang sel darah putih
manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan
tidak berfungsi.
Hal tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena
infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya
tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat mengalami kematian.

2. Gangguan yang Berhubungan dengan


Jantung dan Pembuluh Darah
a. Penyakit Jantung
Penyakit jantung biasanya terjadi karena terganggunya kerja jantung ketika
memompa darah. Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol. Kolesterol
yang berlebihan akan menyumbat pembuluh nadi sehingga menghambat aliran
darah.
Penyebab lain adalah kegemukan (obesitas). Tubuh orang gemuk memiliki
banyak lemak dan darahnya banyak mengandung kolesterol sehingga rawan
penyumbatan pembuluh darah. Oleh sebab itu, kerja jantung menjadi lebih berat
dalam memompa darah. Pada kasus gagal jantung terjadi penurunan kerja atau
kontraksi jantung.
Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa
memompa darah dalam
jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah
nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.

b. Tekanan Darah Rendah


Penderita tekanan darah rendah memiliki tekanan darah yang berada di bawah
batas normal. Sehingga pengembalian darah ke jantung menjadi berkurang
akibat kerja jantung yang menurun.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti saat kita melakukan
perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat jongkok darah akan
tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga membuat pengembalian darah
ke jantung menjadi lambat.
Selain itu, gangguan ini juga bisa disebabkan oleh berkurangnya volume darah
karena terjadi pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa dirasakan oleh
penderita adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering
pingsan.

c. Tekanan Darah Tinggi


Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Jantung penderita
bekerja lebih keras bahkan dapat
memecahkan pembuluh darah. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa
yang menyebabkan hal itu, namun diduga berhubungan dengan kelebihan
kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi.
Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasaan merokok, dan
minuman yang mengandung alkohol.

d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok
terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban
misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah
anus dinamakan ambeien.

Anda mungkin juga menyukai