Manusia
pinterest.com
Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau
transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi
peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
1. Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke
seluruh bagian tubuh manusia.
2. Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari organ pernapasan
paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga
mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
3. Berfungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke
bagian tubuh yang membutuhkannya.
4. Berguna untuk mengangkut zat-zat sisa hasil proses metabolisme sel
menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.
5. Bermanfaat untuk menjaga kestabilan temperatur tubuh agar tetap berada
diantara 36 derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Hal ini dikarenakan
temperatur tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Namun
dapat dijaga melalui sistem peredaran darah. Caranya adalah dengan
menyebarkan energi panas dalam tubuh secara merata ke seluruh tubuh.
6. Darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh kita.
pinterest.com
Darah tidak mungkin dapat mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh.
Dibutuhkan mesin pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ
tersebut adalah jantung. Darah yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus
berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, yaitu pada pembuluh besar dan
pembuluh kecil.
A. Organ Jantung
pixabay.com
Jantung terdapat di rongga dada, dilapisi oleh membran pelindung yang disebut
perikardium. Dinding jantung terdiri berasal dari jaringan kuncir padat yang
membentuk otot jantung dan suatu kerangka fibrosa. Serabut otot jantung
beranastomosis secara erat dan bercabang-cabang.
1. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri dan
kanan dan atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan dengan dinding ventrikel,
dinding atrium bentuknya lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus
bekerja lebih kuat agar dapat memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding ventrikel kanan,
gara-gara ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah menuju semua tubuh.
Sedang ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kanan dan
kiri dipisahkan oleh sekat yang dinamai septum atriorum. Sedang, sekat yang
mengantarai ventrikel kanan dan kiri disebut septum interventrakularis.
Hal tersebut, membuat kekuatan pompa jantung lebih kurang 19,6 liter per menit.
Darah bisa mengalir dikarena kekuatan yang disebabkan berasal dari kontraksi
ventrikel kiri. Sentakan darah yang berjalan pada tiap tiap kontraksi dipindahkan
melalui dinding otot yang elastis berasal dari semua sistem arteri. Kejadian pas
jantung berkontraksi atau pada pas darah meninggalkan jantung disebut sistol.
tengah disaat jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung kerap
disebut diastol.
Tekanan darah pada orang sehat yang normal adalah lebih kurang 120 atau 80
mm Hg. 120 ialah tekanan sistol, tetapi 80 merupakan tekanan diastol.
B. Pembuluh Darah
jacksonville.com
Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung
menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah sanggup dibagi jadi
tiga macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.
1. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang lebih
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler
benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol
tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia
untuk aliran darah meningkat. Pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000
km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada
membran plasma sel. Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat
lain yang dibutuhkan secara gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke
dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah
nitrogen, karbon dioksida, serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup
bersama gampang berdifusi ke dalam darah.
2. Pembuluh Vena
Pembuluh vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang mempunyai
darah ke arah jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh
arteri. Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan
elastik, serta jaringan ikat fibrosa.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang menahan darah
ulang ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terdapat lebih ke permukaan terhadap
jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena berasal dari
jaringan tubuh yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang sebelum saat
ulang ke jantung datang dahulu ke suatu alat tubuh, jikalau darah berasal dari
usus sebelum saat ke jantung datang dulu di hati. Peredaran darah seperti ini
disebut sistem vena porta.
3. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang mempunyai
darah berasal dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan
miliki dinding yang relatif tidak tipis yang memiliki kandungan otot polos dan
jaringan ikat elastis. Arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki
kandungan jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke
dalam arteri dan melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut.
Pada pas diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya
menunjang mendorong darah ke bagian arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri
yang besar itu mengubah arus darah jadi tenang.
Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi bergantian bersama benar-benar
cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang sanggup dirasakan sebagai denyut
nadi. Setelah arteri capai jaringan, arteri dapat bercabang-cabang. Pada tiap
cabang rongga saluran jadi makin lama sempit, tetapi kuantitas luas penampang
makin lama besar supaya tekanannya menurun dan kecepatan arus darah
berkurang.
Perbedaan pembuluh vena bersama pembuluh arteri sanggup diamati terhadap
gambar dibawah ini.
Darah
theatlantic.com
Darah terhadap manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya
berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma
darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55
prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air (skitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein
darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim
dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (nitrogen, karbon dioksida dan oksigen).
Darah dalam tubuh manusia terdiri dari plasma darah dan anggota sisanya
berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel darah. Plasma
darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah yang merupakan 55
prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma darah terdiri atas air (sekitar 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein
darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon, antibodi, enzim
dan zat sisa metabolisme. Di dalamnya juga terkandung gas-gas nitrogen,
karbon dioksida dan oksigen.
Di didalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang sanggup beralih menjadi
benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang
udah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum.
Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus
sesudah itu ke hati, dari hati disebarkan ke seluruh anggota tubuh. Plasma darah
mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida (sebagian diangkut
oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung selanjutnya ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain berbentuk zat urea diangkut dari jaringan ke organ
pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu
ke anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah termasuk berguna sebagai
penjaga tekanan osmosis cairan tubuh sebab plasma darah punya kandungan
garam-garam spesifik serta molekul-molekul protein.
Sel-sel Darah
Sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah merah (Eritrosit),
dan keping darah (Trombosit).
Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu
sekitar 99 %. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya
cekung, sering berada terhadap kondisi bertumpukan.
Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok
membentuk kepingan-kepingan di didalam darah dan tidak berinti.
Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding Eritrosit,
tidak berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel darah merah berperan sebagai penentu golongan darah seseorang termasuk
berguna sebagai pengangkut oksigen. Oksigen diangkut oleh darah dengan
langkah diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin yang udah mengikat O2 memicu
darah berwarna merah dan disebut sebagai oksihemoglobin.
Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di didalam paru-paru, tetapi
pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan di didalam sel di seluruh tubuh.
Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan tulang pipih.
Saat bayi didalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh limpa dan hati. Sel
darah merah yang udah tua (berumur skitar 120 hari) bakal dirombak di hati dan
limpa. Di didalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Zat
besi yang dilepaskan oleh hemoglobin digunakan untuk memicu sel darah merah
baru.
Baca Juga : Halimah Yacob, Muslimah Pertama yang Menjadi Presiden Singapura
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan
yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk sel-sel darah
putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal sedangkan jumlah sel
darah merah menurun.
Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih ini,
menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini dapat
memakan sel-sel darah merah sehingga
penderita dapat mengalami anemia akut.
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan
sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok
terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban
misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah
anus dinamakan ambeien.