Anda di halaman 1dari 5

Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah Manusia Beserta Fungsinya

A. JANTUNG

Pembentukan jantung terjadi saat janin berusia sekitar 16 atau 17 hari. Jantung berfungsi
sebagai alat pemompa darah. Kontraksi yang diciptakan dari gerakan otot jantung ini
mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Berdasarkan perkembangannya, jantung manusia
merupakan jantung yang memiliki empat ruang yang tersekat sempurna. Struktur ini serupa
dengan kelompok mamalia lainnya dan juga aves. Sebagai alat pemompa, jantug tersusun
atas bermacam jaringan dengan karakteristi yang disesuaikan fungsinya. Adapun jaringan
penyusun jantung ialah:

1. Jaringan epitel

Jaringan epitel yang menyusun jantung terdapat di bagian luar (epikardium), tengah
(mesokardium), dan dalam (endokardium). Epitel membatasi dan membungkus jantung, serta
membatasi antar jaringan di jantung.

2. Jaringan ikat

Jaringan ikat berfungsi untuk merekatkan antara jaringan satu dengan lainnya. Selain itu
jaringan ikat juga membungkus jantung (perikardium) yang membatasinya dengan rongga
tubuh.

3. Jaringan otot

Jenis otot yang menyusun jantung ialah otot jantung. Otot ini memiliki karakteristik yang
berbeda dengan jenis otot lainnya, antara lain memiliki percabangan yang membuat banyak
hubungan antar jaringan otot lainnya. Hal ini sangat cocok bagi jantung untuk memompa
darah ke seluruh tubuh.

4. Jaringan saraf

Saraf yang menyusun jantung merupakan saraf autonom yaitu saraf yang tidak dipengaruhi
oleh pengaruh otak. Dengan demikian kerja jantung spontan atau involunter.

Jantung manusia memiliki empat ruang yaitu:

1. Serambi kanan (atrium dexter) yang berfungsi menerima darah yang kaya akan
karbondioksida dan sari makanan dari pembuluh vena cava.
2. Serambi kiri (atrium sinister) berfungsi menerima darah yang kaya akan oksigen dan sari –
sari makanan dari vena pulmonaris (vena paru – paru).
3. Bilik kanan (ventrikel dexter) berfungsi memompa darah yang kaya akan karbondioksida
dan sari – sari makanan ke paru – paru melalui pembuluh arteri.
4. Bilik kiri (ventrikel sinister) berfungsi memompa darah yang kaya akan oksigen dan sari –
sari makanan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta.

Dengan demikian, terdapat dua aliran dalam siklus peredaran darah yaitu:

1. Sistem peredaran darah kecil merupakan aliran yang menuju paru – paru.
2. Sistem peredaran darah besar merupakan aliran yang menuju ke seluruh sel di dalam
tubuh.

Kontraksi – relaksasi yang ditimbulkan oleh kerja otot jantung menyebabkan detak atau
bunyi jantung “loop –doop”. Otot jantung akan berelaksasi ketika jantung menerima darah
pembuluh darah yaitu ketika serambi menerima darah. Fase ini disebut dengan diastole.
Sementara ketika bilik jantung berkontraksi (menuncup) disebut fase sistol. Tekanan darah
diukur dari kontraksi dan relaksasi otot jantung (sistole/diastole). Antara ruang jantung
terdapat sekat atau katup yang membatasi agar tidak terjadi aliran balik di jantung yaitu:

1. Katup trikuspidalis yang membatasi serambi kanan dan bilik kanan


2. Katup bikuspidalis membatasi serambi kiri dengan bilik kiri
3. Katup semilunar membatasi bilik dengan pembuluh arteri.

B. PEMBULUH DARAH

Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup yaitu
sistem peredaran darah dimana darah senantiasa beredar di dalam pembuluh darah. Dengan
demikian darah tidak akan bercampur dengan cairan tubuh. Adapun pembuluh darah yang
menyusun sistem peredaran darah manusia dibedakan berdasarkan struktur dan fungsinya
yaitu:

1. Pembuluh arteri (Nadi)

Pembuluh arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah ke luar jantung.
Pembuluh arteri menerima darah dari jantung, dengan demikian pembuluh arteri akan
terpengaruh dengan perubahan tekanan yang diberikan jantung. Meski demikian, pembuluh
arteri mampu menahan dan meredam kenaikan tekanan darah yang diterima saat jantung
berkontraksi. Hal ini dikarenakan pembuluh nadi memiliki struktur dinding yang tebal, kuat,
dan elastik. Letak pembuluh nadi lebih ke dalam dibanding pembuluh vena. Karena nadi
menerima darah langsung dari jantung maka nadi memiliki denyut yang merupakan refleksi
denyut jantung pada titik pembuluh nadi tertentu. Namun, jika pembuluh nadi terpotong atau
terluka, maka darah akan memancar keluar. Pembuluh nadi memiliki ukuran yang berbeda –
beda di dalam tubuh. Aorta merupakan pembuluh nadi yang diameternya paling besar, arteri
berdiameter sedang, dan arteriola berdiamater terkecil. Arteriol berperan menghantarkan
darah sampai ke jaringan penyusun tubuh.
2. Pembuluh vena

Pembuluh vena dikenal juga sebagai pembuluh balik. Hal ini dikarenakan pembuluh vena
membawa aliran darah kembali ke jantung. Seperti halnya nadi, pembuluh vena memiliki
ukuran yang bervariasi yaitu vena cava merupakan vena yang paling besar (diameternya,
vena berdiameter sedang, dan venula merupakan vena paling kecil. Pembuluh vena memiliki
ciri – ciri sebagai berikut:

a. Dinding tipis dan kaku


b. Letak dekat dengan permukaan
c. Memiiki banyak katup di sepanjang pembuluh
d. Tidak memiliki denyut
e. Sebagian besar membawa darah yang kaya akan karbondioksida

3. Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah yang diameternya paling kecil. Pembuluh darah ini
sangat tipis, hanya tersusun atas selapis sel epitel dan berperan dalam pertukaran zat melalui
difusi. Kapiler merupakan pertemuan antara pembuluh arteriola dengan venule. Kapiler
mendistribusikan darah di antara sel – sel di dalam tubuh.

C. DARAH

Darah merupakan jaringan ikat khusus yang berperan mengangkut senyawa lain. Darah
tersusun atas komponen:

1. Plasma darah

Merupakan komponen darah berupa cairan. Plasma darah tersusun atas 99% air, sementara
sisanya merupakan senyawa organik terlarut diantaranya protein, hormon, asam amino,
glukosa, mineral, vitamin, asam bikarbonat, dan lain – lain. Fungsi plasma darah yaitu:

– Mengangkut dan mengedarkan sari – sari makanan ke seluruh sel di dalam tubuh seperti:
glukosa, asam amino, asam lemak, vitamin, dan mineral.
– Mengangkut hormon dan mengantarkannya sampai ke sel target
– Mengangkut limbah metabolisme yang akan dibuang melalui organ – organ ekskresi seperti
urea, dan lainnya.
– Menjaga pH darah melalui senyawa asambikarbonat (H2CO3)yang terbentuk dari senyawa
karbondioksida dan air (sebagian besar limbah karbondioksida diangkut dalam bentuk
senyawa ini yang menjaga pH darah).
– Mengangkut sel – sel darah beredar dalam sistem peredaran darah

2. Sel
Pembentukan sel darah berawal dari sel – sel mesoderm. Sel pluriputen yaitu selinduk sel
darah membelah dan membentuk tiga jenis sel darah yang berbeda. Pada saat janin
pembentukan sel darah berlangsung di hati, kemudian setelah pembentukan tulang,
pembentukan sel – sel ini berlangsung di dalam sumsum tulang. Adapun macam sel darah
pada sistem peredaran darah antara lain:

a. Sel darah merah

Sel darah merah atau dikenal sebagai eritrosit. Pembentukan sel darah merah terjadi di
sumsum tulanng, sementara itu setelah 120 hari akan dirombak di dalam hati, dan digantikan
dengan sel – se baru. Sel ini berfungsi sebagai pengangkut gas pernapasan oksigen untuk
diedarkan ke seluruh tubuh, dan kembali dengan mengangkut karbondioksida dari dalam sel
untuk dibuang melalui sistem pernapasan. Sel darah merah memiliki senyawa haemoglobin
yaitu senyawa protein yang mampu mengikat gas tersebut. Adapun ciri – ciri dari sel darah
merah yaitu:

• Bentuk pipih (bikonkaf)


• Tidak memiliki inti sel
• Berwarna merah akibat adanya pigmen berwarna merah (akibat megangdung fe/zat besi)
• Jumlah normal sekitar 4 – 5 juta per/ml darah.

b. Sel darah putih

Pembentukan sel darah putih atau leukosit terjadi di dalam sumsum tulang. Jumlah normal sel
sekitar 6 – 10 juta per/ml darah. Leukosit merupakan sel darah yang berperan dalam imunitas
atau kekebalam tubuh. Ciri – ciri sel darah putih yaitu:

• Berinti
• Corak polos
• Ada yang bergranul yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil
• Ada yang tidak bergranul yaitu limfosit dan monosit
• Mampu menembus antar jaringan (diapedesis)
• Melindungi tubuh dari serangan patogen dengan cara memakan (fagosit), atau
mengeluarkan senyawa alergen atau antibodi.

c. Keping darah

Trombosit atau keping darah merupakan fragmen atau kepingan dari pembentukan sel – sel
darah. Keping darah bukanlah sel, keping darah tidak memiliki intisel, sehingga tidak mampu
bereproduksi. Pembentukan keping darah terjadi di sumsum tulang. Bentuk dan ukurannya
sembarang dan kecil. Fungsinya ialah berperan dalam mekanisme pembekuan darah.
Trombosit memiliki enzim trombokinase yang penting dalam pembekuan darah. Jumlah
normal sekitar 400 – 500 ribu sel/ml darah.
Cara Kerja Jantung

Tugas jantung dalam proses memompa dan memasok darah ke seluruh tubuh tidaklah
sederhana. Atrium kanan menerima darah dari seluruh tubuh melalui vena cava, yang
kemudian dialirkan ke ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan dipompakan keluar
jantung menuju ke paru-paru, untuk pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Darah yang
sudah dipenuhi oksigen lalu dipompakan masuk ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri,
yang selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta. Agar darah mengalir dengan tepat,
jantung memiliki katup. Katup yang membantu aliran darah dari atrium ke ventrikel adalah
katup mitral dan trikuspid. Sedangkan, katup yang berfungsi mengendalikan aliran darah
yang meninggalkan jantung adalah katup aorta dan katup pulmonalis. Keempat katup tersebut
menjaga darah terus bergerak maju ke satu arah. Katup akan menutup dengan cepat agar
darah tidak berbalik ke arah yang berlawanan.

1. Serambi kiri relaksasi sehingga darah dari paru-paru yang kaya akan oksigen masuk
ke serambi kiri jantung melalui pembuluh balik paru-paru (pulmonal).
2. Serambi kiri berkontraksi sehingga katup mitral terbuka dan darah masuk ke bilik kiri.
3. Bilik kiri berkontraksi sehingga darah kaya oksigen terpompa ke seluruh tubuh
melalui aorta.
4. Setelah oksigen digunakan oleh sel untuk metabolisme, darah mengambil karbon
dioksida dari sel yang merupakan limbah metabolisme dan membawanya ke jantung.
5. Serambi kanan berelaksasi sehingga darah dari seluruh tubuh yang kaya karbon
dioksida masuk ke serambi kanan jantung melalui vena cava.
6. Serambi kanan berkontaksi sehingga katup pulmoner terbuka dan darah masuk ke
bilik kanan.
7. Bilik kanan berkontraksi sehingga darah kaya karbon dioksida terpompa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis untuk melepas karbon dioksida dan mengambil oksigen.
8. Kembali ke nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai