Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna,
memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. Dalam keadaan
normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar
7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah
putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara
independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap
serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau
bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent
yang ada pada sumsum tulang.
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Jantung Koroner
Jantung koroner adalah kondisi medis yang terjadi karena adanya penumpukan plak di dalam pembuluh
darah arteri jantung (arteri koronaria). Gejala umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada seperti
tertimpa benda berat, sesak napas, jantung berdebar (palpitasi), keringat dingin, mual, dan
muntah.Sumbatan pada pembuluh darah koroner menyebabkan otot jantung kekurangan suplai oksigen dan
nutrisi dari darah. Bila sumbatannya sudah total sehingga menimbulkan kerusakan pada otot jantung,
terjadilah serangan jantung.
4. Hipertensi Pulmonal
Hipertensi pulmonal adalah hipertensi pada pembuluh darah arteri di dalam paru-paru atau sisi kanan
jantung. Penyebab utama hipertensi pulmonal adalah penyumbatan ataupun kerusakan pada pembuluh
darah kapiler atau arteri di dalam paru-paru. Akibatnya, darah yang berasal dari sisi kanan jantung tidak
dapat mengalir ke paru-paru dengan baik.
5. Iskemia
Penyebab utama iskemia adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak pada pembuluh darah yang
dapat menyebabkan aliran darah terhambat.Semakin lama, plak pada pembuluh darah tersebut bisa
pecah dan membentuk gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan atau menghentikan aliran
darah secara tiba-tiba. Akibatnya, aliran darah menjadi terhambat sehingga suplai darah berkurang.
6. Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa
pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada
sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak
yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu
ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.
Pembuluh darah 1. FUNGSI PEMBULUH DARAH
1 2 3 4 5
Tunika Anastomosis
Tunika Intima Tunika Media Vasa Vasorum
Adventitia Arteriovenosa
JENIS – JENIS PEMBULUH DARAH
1 Pembuluh nadi atau pembuluh arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari
Pembuluh
dalam jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini mengalirkan atau mengeluarkan darah dari jantung.
Nadi (Arteri)
Vena
2 Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang yang
membentuk venula yang berdiameter ± 0,2 mm. Venula ini membentuk cabang-cabang yang lebih
(pembuluh
kecil yang disebut kapiler.
balik)
3
Kapiler termasuk pembuluh darah yang memiliki ukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan
Kapiler vena. Kapiler akan saling berkaitan dan membentuk percabangan yang rumit.
Mekanisme predaran darah