Anda di halaman 1dari 32

Rangkuman Materi Biologi (PPT)

SISTEM SIRKULASI DAN RESPIRASI

Sistem Sirkulasi

A. Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Fungsi sistem peredaran darah manusia : 


 Mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme
 Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk
didetoksifikasi atau ke ginjal untuk dibuang
 Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke
sel-sel tubuh yang membutuhkannya
 Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah
 Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasi antibodi dan
leukosit

Komponen utama : 
 Darah = sebagai medium pengangkut untuk nutrisi, udara, dan zat buangan
 Jantung = memompa darah sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh
 Pembuluh darah = sebagai saluran tempat darah beredar ke seluruh tubuh
 Sistem lain = sistem yang dapat menambah atau mengurangi kandungan dalam
darah

Komposisi darah = 8% dari total berat badan manusia (5-6 L). Jika darah
disentrifugasi maka darah akan terbagi menjadi plasma darah dan sel-sel darah

1. Plasma darah
 Merupakan komponen darah terbanyak (55-60%)
 Terdiri dari 90% air dan 10% zat terlarut yang harus diangkut ke seluruh tubuh
 Protein menjadi zat terlarut paling banyak
2. Sel darah
 Merupakan 45% dari volume keseluruhan darah
 Terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah)

A. Eritrosit
 Tak berinti dan berbentuk bikonkaf (cekung di kedua sisi)
 Berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang berfungsi
untuk mengikat O2
 Pria memiliki eritrosit sebanyak ± 5 juta per mm^3, sedangkan wanita
±4,5 juta per mm^3
 Dibentuk di sumsum tulang
 Berumur 120 hari, setelah itu masuk ke hati atau limfa untuk dipecah
B. Leukosit
 Ukuran lebih besar dari eritrosit
 Perbandingan leukosit : eritrosit → 1:5000 sampai 1:10.000
 Memiliki inti
 Dibagi menjadi granulosit dan agranulosit
 Dibentuk di limfa dan sumsum tulang belakang
 Berperan dalam pertahanan tubuh
C. Trombosit
 Merupakan fragmen besar sel (megakariosit)
 Tidak berinti
 Berfungsi untuk pembekuan darah

Golongan darah

Golongan darah ditentukan oleh protein spesifik pada membran eritrosit. DIbagi
menjadi A, B, O, dan AB dimana keempatnya tergantung pada ada-tidaknya protein spesifik
pada membran plasma eritrosit, yaitu aglutinogen/antigen. Antigen adalah molekul yang
menyebabkan aglutinasi/pembentukan antibodi. Jika golongan darah yang berbeda dcampur,
maka terjadi aglutinasi/penggumpalan. Selain itu, faktor rhesus mempengaruhi
penggumpalan. Faktor rhesus perlu diperhatikan pada ibu hamil karena jika ibu rh-
sedangkan anaknya rh+, dikhawatirkan ada antigen rh+ anak yang masuk ke dalam darah ibu
yang dapat menyebabkan eritoblastosis fetalis.
Pengetahuan goldar ABO dan Rh membuat pemberian dan penerimaan darah
antarmanusia dapat dilaksanakan/transfusi darah. Yang perlu diperhatikan dalam transfusi
darah adalah menghindari terjadinya penggumpalan akibat reaksi antibodi penerima dengan
darah dari donor. Transfusi darah sebaiknya dilakukan dengan orang dengan goldar sama dan
transfusi dengan goldar berbeda lebih baik dihindari.
*AB = resipien universal, O = donor universal

B. Organ-Organ Peredaran Darah pada Manusia


1. Jantung
 Terdiri dari 4 ruang, dua serambi (atrium) dan bilik (ventrikel).
Serambi berfungsi untuk persinggahan sementara sebelum darah
masuk bilik dan dipompa ke seluruh tubuh atau paru-paru
 Antara serambi dan bilik terdapat katup atrioventrikuler untuk
mencegah aliran balik dari bilik ke serambi saat bilik berkontraksi
 Katup kanan disebut trikuspidal, katup kiri disebut katup bikuspidal.
Ada katup semilunaris yang membatasi aorta dengan bilik, berfungsi
mencegah aliran balik darah ke bilik ketika bilik relaksasi
 Perjalanan darah berakhir di serambi kanan lewat vena kava superior
dan inferior

 Otot jantung mirip otot lurik tetapi bercabang dan disarafi oleh saraf
tak sadar. Saraf tersebut menempel ke bagian tengah jantung di antara
dua bilik sebagai berkas yang menyebar (berkas Hiss)
 Siklus jantung dibagi menjadi sistole dan diastole
 Sistole terjadi ketika otot bilik berkontraksi dan darah keluar
 Diastole terjadi ketika serambi jantung menguncup dan bilik
mengembang

Peredaran darah kecil dan besar


Peredaran darah kecil dan besar berkaitan dengan pertukaran gas dalam tubuh.
Pertukaran gas terjadi di paru-paru. Darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 sebagai hasil
metabolisme. Darah kaya O2 dari paru-paru masuk bilik kiri lewat vena
paru-paru/pulmonalis. Peredaran darah kecil bergerak dari jantung → paru-paru → jantung.
Sedangkan peredaran darah besar bergerak dari jantung → seluruh tubuh → jatung. Karena
dua jenis peredaran darah ini, manusia disebut mempunyai peredaran darah ganda.

2. Pembuluh darah
A. Nadi/arteri
 Pembuluh darah yang meninggalkan jantung
 Terdiri dari beberapa lapisan (jaringan ikat kuat elastis,
jaringan otot polos, dan endotelium)
 Tidak tampak di atas kulit tapi denyutnya terasa
 Terbagi menjadi tiga : 
 Aorta = pembuluh nadi besar yang menyalurkan darah
dari bilik kiri ke arteri
 Arteriol = percabangan arteri
 Kapiler = cabang arteriol

B. Pembuluh balik/vena
 Pembuluh darah yang aliran darahna mengalir kembali ke
jantung
 Mudah dilihat mata karena terletak di dekat kulit dan berwarna
kebiruan
 Peredaran darah dimulai dari kapiler → venula → vena →
jantung

Tekanan darah
Merupakan hasil dari gerakan jantung yang memompa darah. Tekanan tinggi pada
arteri ketika ventrikel berkontraksi (sistole) dan turun di arteri ketika ventrikel relaksasi
(diastole). Dinding arteri mengembang saat tekanan darah yang tinggi masuk saat sistole.
Tekanan darah diukur pada pangkal lengan dimana tekanan darah dihitung dengan
sistole/diastole mmHg. Semakin jauh pengukuran dari jantung, maka tekanan darah makin
rendah.

3. Pembuluh limfa
 Disebut juga pembuluh getah bening
 Linfa adalah cairan yang menggenangi jaringan tubuh
 Limfa berfungsi untuk mengabsorpsi lemak di usus halus dan
mengangkutnya ke darah, mengambil kelebihan cairan jaringan dan
mengembalikannya ke sirkulasi darah serta membantu pertahanan
tubuh
 Limfa dialirkan dengan mengandalan kontraksi otot-otot rangka
 Dalam tubuh terdapat nodus limfa yang terdiri dari sinus-sinus, yaitu
ruangan tempat menyaring bahan yang sudah diabsorpsi atau
dihilangkan dari jaringan oleh sel darah putih (makrofag)

C. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia dan Pengembangan Teknologi


Jantung

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia


 Arteriosklerosis = terjadi karena penimbunan zat kapur pada dinding arteri
yang menyebabkan elastisitasnya berkurang
 Atheriosklerosis = terjadi karena penumpukan kolesterol pada permukaan atau
dinding arteri yang mempengaruhi volume darah yang mengalir dan jumlah
oksigen yang disebarkan. Athero/arteriosklerosis sama-sama dapat
menyebabkan kekurangan O2 pada organ tertentu, meningkatkan tekanan
darah secara keseluruhan yang dapat menyebabkan pembuluh kapiler pecah.
Jika terjadi di otak dapat menyebabkan stroke karena pasokan O2 dan glukosa
terhambat. Selain itu, penumpukan lemak di arteri koroner dapat menghambat
sel darah yang dapat memicu penyakit jantung koroner
 Anemia = penyakit kurang darah akibat kekurangan hemoglobin, eritrosit, atau
zat besi (Fe)
 Hipertensi = tekanan darah tinggi ketika sistolik lebih dari 140 mmHg dan
diastolik lebih dari 90 mmHg
 Hipotensi = tekanan darah rendah ketika sistol dibawah 100 mmHg
 Varises = pelebaran pembuluh vena yang umumnya terjadi di betis. Jika
terjadi pada anus, disebut dengan ambeien, wasit, atau hemoroid

Pengembangan Teknologi Jantung


 ELEKTROKARDIOGRAF
Elektrokardiograf (EKG) adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi kondisi
jantung dengan cara memantau irama dan frekuensi detak jantung. hasil
pengukurannya bernama elektrokardiogram. 

 ALAT PACU JANTUNG 


Alat yang digunakan untuk merangsang jantung berkontraksi kembali dengan
mengirimkan pulsa pulsa listrik melalui otot-otot jantung sehingga jantung dapat
berfungsi kembali.
 KATETER BALON
Kateter adalah sebuah pipa panjang ramping dan fleksibel yang terbuat dari bahan
lentur dan dapat dilihat dengan sinar X. Kateter dapat dilihat melalui layar monitor
dan dikemudikan di sepnjang pembuluh darah atau antara organ-organ tubuh.
Digunakan untuk memecah endapan lemak pada pembuluh sehingga darah dapat
mengalir kembali.

D. Sistem Peredaran Darah pada Hewan

INSECTA
 Peredaran darahnya terbuka (darah tidak selau melalui sistem pembuluh
 Darah berada dalam rongga tubuh
 Organ dalam rongga tubuh terendam dan langsung berhubungan dengan darah
 Di dalam plasmanya terkandung hemosianin
 Jantung pada insecta berbentuk tabung berdinding otot tebal (jantung
pembuluh) yang berhubungan langsung dengan aorta
 Jantung pembuluh memiliki pori halus agar darah dapat masuk ke jantung
untuk di pompa ke seluruh tubuh
          
           ANNELIDA 
      -  Peredaran darahnya tertutup dengan kapiler-kapiler di dalam tubuhnya
      - Darah sudah mengandung hemoglobin terlarut di protoplasma eritrosit 
      - Jantung merupakan bagian dari aorta yang berdinding otot tebal sehingga dapat
berkontraksi
      - Jantungnya disebut dengan jantung pembuluh atau lengkung jantung
      - Jantung mempompa darah dari bagian dorsal ke ventral
      - Pertukaran udara terjadi di kapiler yang tersebar di permukaan kulit seluruh tubuhnya 

      PISCES
 Peredaran darah tertutup dan jantung berruang dua (serambi dan bilik) serta sudah
memiliki katup
 Terdapat struktur lain menyerupai ruang di bagian belakang serambi untuk
menampung darah dari vena sebelum masuk serambi (sinus venosus)
 Darah meninggalkan jantung ketika serambi berkontraksi dan membawa darah kaya
CO2 ke insang, lewat konus arteriosus ke aorta ventralis, lalu ke arteri afferen
brankialis yang lewat sistem insang untuk pertukaran udara 
 Darah kembeli ke jantung lewat sistem pembuluh balik (vena cardinalis posterior dan
anterior) serta vena porta hepatikus (dari hati) dan vena porta (dalam ginjal)
AMPHIBIA
 Jantuing terdiri dari tiga ruang (1 bilik, 2 serambi), diantara bilik dan serambi terdapat
klep untuk mencegah darah kembali ke serambi saat bilik kontraksi
 Plasma darah jernih, eritrosit berbentuk pipih bulat-panjang dengan Hg di dalam
protoplasma serta berinti, leukosit tidak berinti
 Juga menggunakan kulit untuk pertukaran udara karena terdapat arteri tempat
pertukaran CO2 dan O2
 Darah kaya O2 akan kembali ke serambi kiri lewat vena pulmo (paru-paru) dan
kutaneus (kulit)
 Darah dari bilik masuk ke pembuluh nadi utama. sebagian masuk ke arteri ->seluruh
tubuh, sebagian ke arteri->paru-paru dan kulit

REPTILIA
 Ruang jantung mulai bersekat tak sempurna yang sudah dapat memisahkan darah
kaya CO2 dan O2
 Dari bilik kiri darah dialirkan ke dua sistem aorta yang membelok (arkus  aortikus) ke
kiri dan ke kanan. Kedua arkus aortikus ini akan bertemu membentuk aorta dorsalis
(aorta yang berada di bagian punggung), yang menyuplai darah ke tubuh bagian
belakang.
 Dari seluruh tubuh, darah akan kembali jantung melalui vena cava, masuk ke sinus
venosus. Dari sinus venosus, darah masuk ke serambi kanan, lalu ke bilik kanan. Dari
bilik kanan darah dipompa ke paru-paru. dari paru-paru, lalu kembali ke jantung dan
masuk serambi kiri, baru kemudian ke bilik kiri untuk kemudian dipompa lagi ke
seluruh

AVES
 Jantung sudah memiliki empat ruang yang terpisah sempurna 
 Darah berbentuk oval dengan inti sel dan Hg yang terkandung dalam protoplasma sel
darahnya
 Dari bilik kiri, darah akan mengalir lewat arteri bercabang 3 (2 ke kepala dan organ
tubuh bagian depan serta otot terbang, 1 ke anggota badan belakang)
 Vena dapat dibedakan atas vena cava superior  dan inferior yang akan masuk ke
serambi kanan dan bilik kanan, lalu dipompa ke paru-paru lewat arteri pulmonalis dan
kembali ke bilik kiri lewat vena pulmonalis.

  
 

Sistem Respirasi
A. Pengertian Sistem Respirasi
Merupakan proses pertukaran gas di dalam jaringan atau di dalam paru-paru.
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen (O2) dan mengeluarkan sisa metabolisme
dalam tubuh yang berbentuk karbon dioksida (CO2)

B. Fungsi Organ Pernapasan


 Hidung : Menyaring debu atau kotoran yang masuk bersama udara 
 Faring : Percabangan antara saluran pencernaan & saluran pernapasan
 Laring : Melindungi saluran pernapasan serta mencegah masuknya  
benda      asing ke dalam saluran pernapasan
 Trakea : Berfungsi sebagai jalur nafas yang mengalirkan udara menuju
  paru-paru
 Paru-paru : Sebagai pusat sistem pernapasan yang meliputi alveolus, 
  bronkus, bronkiolus. Dimana setiap bagian tersebut memiliki
  fungsinya. Alveolus sebagai tempat terjadinya pertukaran O2  
dan CO2, bronkus  mennghubungkan trakea dengan paru-paru  
dan bronkiolus membawa O2 ke alveolus

C. Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut


1. Pernapasan Dada
 Merupakan pernapasan yang dilakukan dengan bantuan otot antartulang
rusuk.
Prosesnya sebagai berikut 

2. Pernapasan Perut
 merupakan pernapasan yang dilakukan dengan bantuan otot diafragma dan
otot dinding ronnga perut.
Prosesnya sebagai berikut:

D. Volume Udara
Volume udara dalam paru-paru dibedakan menjadi  volume tidal, komplementer,
suplementer, kapasitas vital, dan volume residual
E. Gangguan Pada Sistem Pernapasan
  Bronkitis :Terjadi karena peradangan selaput lendir dari saluran bronkial.
 SARS : Penyakit yang disebabkan oleh virus Coronavirus yang      
menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya seperti pusing,
muntah-muntah disertai panas tinggi dan batuk.·        
 Faringitis     : Merupakan radang pada faring karena infeksi·        
 Asma           : Gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas
 yang disebabkan otot polos trakea berkontraksi sehingga        
saluran trakea menyempit.

F. Teknologi Yang Berhubungan Pada Sistem Pernapasan


 Regulator oksigen yang membantu penderita asma ketika penyakitnya kambuh
 PSA (pulmonary sound analizer) yang dapat membantu mendeteksi dan
mengetahui tingkat keparahan penyakit asma
G. Sistem Pernapasan Pada Hewan 
1. Cacing (Annelida)
 Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas
 Di bawah permukaan kulitnya terdapat kapiler-kapiler darah.
 Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk kedalam kulit.

2. Serangga (Insecta)
 Sistem pernapasan serangga menggunakan trakea
 sistem trakea memiliki saluraan tempat pertukaran udara yang
bermuara di stigma atau spirakel
 Dalam tubuh serangga juga terdapat terdapat trakea yang memanjang
di sepanjang tubuhnya dan bercabang yang disebut trakeolus.
3. Ikan (Pisces)
 Insang merupakan organ pernafasan utama pada ikan
 Dalam insang terdapat pembuluh darah, lembaran-lembaran insang dan
lamela insang, ketika air melewati lamela insang darah akan melepas
CO2 kedalam air dan mengikat O2.
 Pada jenis ikan tertentu pada insang memiliki perluasan lipatan-lipatan
(labirin) yang membentuk rongga.

4. Katak (Amphibia)
 Katak dapat  bernafas menggunakan paru-paru dan insang luar 
 Pernafasan katak menggunakan insang luar terjadi ketika katak berada
di darat maupun di air

5. Burung (Aves)
 Mirip dengan mamalia, namun burung memilik 6 pasang kantung
udara yang berfungsi menampung udara cadangan
  berdasarkan letaknya terhadap paru-paru, kantung udara disebut
kantung udara posterior dan anterior
 Jika pada manusia bagian ujung saluran pernapasan disebut alveoli,
pada burung digantikan saluran kecil disebut parabronkus
 Pada saat burung tidak terbang, proses inspirasi terjadi dengan
memperbesar rongga dada diikuti dengan aliran udara dari luar tubuh
 Saat rongga dada mengecil , terjadi ekspirasi. Udara dari posterior
mengalir ke kantung anterior dan terjadi pertukaran gas pada
parabronkus
 Pada saat terbang, aliran udara ke paru terjadi saat burung
mengepakkan sayap yang menyebabkan kantung udara di ketiak
mengembang sehingga terjadi proses inspirasi.  
 Dan saat sayap turun kantung udara akan terjepit sehingga udara
mengalir di antara tulang korakoid melewati paru-paru

SISTEM PENCERNAAN DAN REPRODUKSI MANUSIA

Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

1.Rongga Mulut

   Berfungsi Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah
dicerna

2.Kerongkongan (Esofagus)

   Kerongkongan berfungsi untuk jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju 
proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung

3.Lambung

   Lambung  berfungsi untuk tempat penampungan makanan untuk dicerna secara mekanik
dan kimawi.

4.Hati

   Hati  berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses
pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan
mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.

5. Usus Halus

Fungsi usus halus membantu proses pencernaan dan penyerapan zat-zat  makanan.

6.Usus Besar

   Fungsi utama usus besar adalah menyerap sisa cairan yang belum tercerna sempurna
7.Anus

   Anus berfungsi untuk tempat keluarnya feses.

1. Rongga mulut, terdiri dari:

a.       Lidah, berperan dalam membantu proses pencernaan makanan secara mekanik dan
juga mendorong makanan untuk membantu proses menelan

b.      Gigi, organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dengan cara
memotong menggigit dan mengunyah makanan.

c.       Kelenjar ludah, menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin atau
amilase yaitu enzim yang mengubah amilum menjadi glukosa.

Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah yaitu:

1)      glandula parotid, berada di mulut bagian belakang dekat telinga

2)      glandula submaksilaris, berada di rahang bawah

3)      glandula sublingualis, berada di bawah pangkal lidah

2. Kerongkongan (esofagus)

berperan sebagai penghubung mulut dengan lambung dan melakukan gerak peristaltik yaitu
serangkaian kontraksi yang membuat makanan terdorong menuju lambung.

3. Lambung

lambung mengeluarkan asam dan enzim yang berfungsi mencerna makanan

lambung dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a.       kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas dekat hati

b.      fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah

c.       pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus

4. Usus halus (intestinum)

dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting yaitu pencernaan secara enzimatik dan
penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah.
Bagian-bagian usus halus yaitu:

a.       dudenum (usus 12 jari)

b.      Jejunum (usus kosong)

c.       Ileum (usus penyerapan)

        

5. Usus besar

Terdiri dari du bagian yaitu:

a.       Kolon, menghasilkan kotoran atau feses yang semi solid dan melakukan gerak
peristaltik sehingga feses terdorong ke rektum

b.      Rektum, menyerap air dan mineral yang masih dikandung feses semi solid

setelah rektum penuh maka timbul keinginan buang air besar dan nantinya feses dikeluarkan
lewat anus.

1.Organ Pencernaan pada Manusia

●       Rongga Mulut

Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanis dan
kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah
dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim
amilase.

●       Kerongkongan (Esofagus)

Esofagus (kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.


Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses
pencernaan selanjutnya di dalam lambung.Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan
dengan gerakan peristaltik.

●       Lambung

Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia, yaitu menyimpan
makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang
diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.

Enzim yang dihasilkan lambung:

1.      Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton,


2.      Lipase berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
3.      Asam klorida (HCI) berfungsi mengubah pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh
mikroorganisme patogen,
4.      Serta renin yang berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.

 
●       Hati, Pankreas, dan Empedu
a.       Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan
empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak.
b.      Kantung Empedu berfungsi untuk menyalurkan empedu ke usus halus. Hati merupakan
organ yang akan menghasilkan empedu.
c.       Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan guna mencerna karbohidrat,
protein, dan lemak di usus halus. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
meliputi lipase, amilase, protase, dan tripsin.
●        Usus Halus

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus
terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan
ileum (usus penyerapan).

1.      Duodenum (usus dua belas jari), berbentuk seperti huruf C yang menghubungkan
lambung dengan bagian lain dari usus halus. berfungsi untuk memulai proses memecah
makanan menjadi komponen-komponen tubuh yang dapat digunakan.
2.      Jejunum (usus kosong), merupakan bagian atas usus kecil yang terhubung dengan
duodenum di salah satu ujungnya sementara di ujung lainnya terhubung dengan ileum.
Berfungsi menyerap gula, asam amino, dan asam lemak.
3.      lleum (usus penyerapan) merupakan bagian akhir dari usus halus yang berperan sebagai
penghubung dan melanjutkan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
●       Usus Besar.

Fungsi utama usus besar adalah menyerap sisa cairan yang belum tercerna sempurna dari
usus halus. Usus besar terbagi menjadi tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum.

1.      Sekum berbentuk seperti kantong yang menghubungkan bagian akhir usus kecil dengan
usus besar. Berfungsi membantu pencernaan bahan makanan yang mengandung serat dengan
bantuan mikroorganisme.
2.      Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar. Berfungsi mencampur chyme dengan
enzim pada saluran cerna agar menjadi tinja untuk dikeluarkan dari tubuh.
3.      Rektum adalah bagian dari usus besar yang terhubung dengan kolon sigmoid. Rektum
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
●       Anus

Anus adalah bagian paling akhir dalam saluran pencernaan yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya feses.

2.) Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

●       Mulut

Rongga mulut adalah tempat pertama yang akan dilalui bahan makanan untuk diolah menjadi
sumber energi bagi tubuh hewan.

●       Kerongkongan (Esofagus)

Bertugas mengalirkan makanan dan cairan dari kerongkongan menuju ke lambung


●       Rumen

Berfungsi untuk membantu proses fermentasi makanan hewan ruminan yang berupa tanaman
hijauan sehingga dapat dikonversi dengan baik menjadi protein bagi hewan.

●       Retikulum

Berfungsi untuk membentuk Gerakan kontraksi memutar untuk mengaduk dan mencerna
makanan.

●       Omasum

Berfungsi menyerap air, asam lemak tertentu dan natrium.

●       Abomasum

Berfungsi sebagai Proses pencernaan secara kimiawi yang memungkinkan sari makanan
dicerna dan dapat diserap dengan lebih baik.

●       Usus Halus

sebagai absorsi produk pencernaan dan bertindak sebagai organ pertahanan dan penyerapan
primer yang bervariasi kemampuannya.

●       Usus Besar

Berfungsi sebagai proses pencernaan terakhir yakni penyerapan air dan sedikit nutrisi dari
makanan yang telah dimamah sebelumnya.

●       Rektum

Rektum adalah bagian lubang tempat pembuangan feses dari tubuh.

●       Anus

Berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran

PERBEDAAN SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN

Ruminansia Monogastrik Unggas Pseudoruminansia

(Sapi) (Babi) (Ayam) (Kelinci)

Rongga Mulut Rongga Mulut Paruh Mulut

Kerongkongan Kerongkongan Kerongkongan (esophagus) kerongkongan


(esophagus) (esophagus)

    Tembolok (menampung  
makanan sebelum diteruskan
ke proventrikulus)

Lambung terbagi Lambung Proventrikulus (lambung Lambung


menjadi 4 ruang: kelenjar yang berfungsi
mencerna makanan secara
a.       Rumen enzimatis)

b.      Retikulum

c.       Omasum

d.      Abomasum

    Gizzard (untuk memperkecil  


ukuran partikel makanan
secara mekanik)

Usus Halus Usus Halus Usus halus Usus halus

Usus Besar Usus Besar Usus besar Usus besar

Anus Anus Kloaka Anus

Sistem digesti (pencernaan) merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh.

1. Rongga Mulut. Rongga mulut berfungsi mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi.
Di dalam rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang menyekresikan air liur

2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan berbentuk seperti tabung dengan panjang kira-kira 25 cm yang berfungsi
menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan ikut berperan dalam mendorong
makanan menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltic.

3. Lambung. Lambung pada manusia berfungsi untuk mengolah, memproses, menyimpan,


dan menyalurkan makanan secara bertahab ke usus halus. Didalam lambung terdapat tiga
enzim, yaitu enzim renin, pepsin, dan asam klorida.

4. Hati, Pankreas, dan Empedu

a.Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan
empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak.

b.Kantung empedu berfungsi  untuk menyimpan dan menyalurkan empedu ke usus halus.

c.Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan guna mencerna karbohidrat,


protein, dan lemak di usus halus. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
meliputi lipase, amilase, protase, dan tripsin.

5. Usus Halus (Intestinum).

Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan
penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu : duodenum, jejunum, dan ileum.

1. Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi adalah kumpulan organ internal dan eksternal yang bekerja bersama untuk
tujuan prokreasi. Oleh karena peran vitalnya dalam kelangsungan hidup spesies, tak sedikit
ahli yang berpendapat bahwa sistem reproduksi adalah salah satu sistem yang paling penting
di seluruh tubuh. Sistem reproduksi pria meliputi : penis, skrotum, testis, epididimis, vas
deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan saluran uretra. Sedangkan organ reproduksi
perempuan meliputi : Tuba Fallopi, ovarium, uterus (rahim), Endometrium, miometrium,
serviks, dan bagian.

Organ reproduksi pada pria


 

1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.

2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu estis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada
skrotum terdapat dua buah testis.

3.Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya untuk memproduksi sperma dan
hormone testosterone.

4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya yaitu sebagai tempat 
penyimpanan sperma sementara.

5. Vas Deferens sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum di ejukasikan

6. Vesikula seminalis berfungsi  untuk memproduksi dan menyimpan cairan yang nantinya
akan menjadi air mani.

7. Kelenjar prostat berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai sumber
nutrisi dan pelindung sperma.

8. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat  dalam penis dan merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.

Organ reproduksi pada wanit


1.Tuba Fallopi

Tuba fallopi merupakan saluran sempit yang melekat di atas rahim.

2. Ovarium

Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang bersebelahan
dengan bagian rahim atas.

3. Uterus (Rahim) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan bentuknya seperti buah
pir. Ini merupakan rumah bagi janin yang sedang berkembang.

4. Endometrium

Endometrium adalah salah satu lapisan yang dimana implantasi dapat berlangsung.

5. Miometrium

Miometrium merupakan salah satu lapisan dari Rahim.

6. Serviks

Serviks atau leher rahim merupakan lorong sempit yang menghubungkan vagina ke uterus

7. VaginaVagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) dengan
bagian luar tubuh.

Penyakit pada sistem reproduksi wanita

• Endometriosis adalah kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk lapisan
endometrium tumbuh di luar rongga rahim.

·          Radang Panggul adalah infeksi yang terjadi pada saluran telur.

 • PCOS adalah Gangguan hormonal yang nyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil
di tepi luar.

 • Miom adalah Miom adalah benjolan yang tumbuh di dinding rahim bagian dalam atau
bagian luar. •Kanker adalah Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah
kanker ginekologi

Penyakit pada sistem reproduksi pada pria

·         Epididimitis adalah peradangan pada saluran di dalam skrotum yang menempel


pada testis

• Orchitis Adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

• Gangguan postat Adalah Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat
• Hipogonadisme Adalah tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup
menyebabkan penurunan libido, gangguan produksi sperma.

TEKNOLOGI SISTEM REPRODUKSI

Teknologi sistem reproduksi adalah cara perkembangbiakan yang dilakukan dengan


menggunakan peralatan tertentu untuk mendapatkan individu baru yang punya sifat dan
karakter lebih baik dari pada induk secara cepat.

Macam-macam teknologi sistem reproduksi :

1. Amniosentesis: sebuah prosedur yang dianjurkan dokter pada saat masa kehamilan.

 2. Fertilisasi In Vitro: membuahi sel telur dan prosesnya terjadi di luar rahim.

3. Implant: alat kontrasepsi yang dipasang dengan cara ditanam pada tubuh atau badan
wanita.

4. Kontrasepsi: cara untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah setelah berhubungan


seksual antara wanita dan pria 

5. Inseminasi Buatan : pemasukan secara sengaja sel sperma kedalam rahim atau serviks
seorang wanita

Reproduksi hewan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu secara seksual dan aseksual.

1.    Perkembangbiakan aseksual terjadi tanpa peleburan sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina. Perkembangbiakan aseksual terjadi pada hewan tidak bertulang
bekakang (avertebrata) dan Sebagian kecil vertebrata. Contoh perkembangbiakan
aseksual

A.    Pertunasan merupakan berkembang biak dengan cara individu baru merupakan
bagian tubuh dari induk yang terlepas kemudian tumbuh. contoh Hewan adalah Hydra
sp.

B.     Membelah diri merupakan Proses pembelahan diawali dengan pembelahan inti sel
menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang
masing-masing menyelubungi masing-masing nucleus. Contoh hewan adalah
protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Paramaecium, dan Euglena.
C.     Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian tubuh, kemudian
potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru. Contoh hewan cacing
Planaria.

D.    Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang


menghasilkan spora. Contoh hewan Plasmodium sp.

2.    Perkembangbiakan seksual terjadi karena melibatkan peleburan sel kelamin jantan
dan betina pada hewan. Perkembangbiakan seksual terjadi hampir pada seluruh
hewan. Perkembangan seksual dibagi menjadi dua yaitu fertilisasi internal dan
fertilisasi eksternal.

A.    Fertilisasi Internal Peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina terjadi didalam
tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan dilengkapi dengan alat kopulasi.
Alat kopulasi ini akan membantu menghantarkan pertemuan sel gamet. Berdasarkan
cara perkembangan fertilisasi internal dibedakan menjadi :

a)      Hewan vivipar adalah hewan yang melahirkan. Contoh hewan adalah Kucing,
gajah, badak, kerbau, anoa, babi, banteng, paus, dan kambing  Hewan ini memiliki
embrio yang berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada
saat umurnya sudah mencukupi.

b)      Hewan ovipar disebut juga dengan hewan bertelur. Contoh hewan adalah cicak,
katak, ikan mujair, ayam, burung elang, dan itik.  Hewan ini embrionya berkembang
di dalam telur.

c)      Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan melahirkan. Embrio hewan
ovovivipar sebenarnya berkembang di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan
dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar. Contoh hewan adalah kadal dan
sebagian jenis ular.

B.     Fertilisasi eksternal terjadi karena peleburan sel gamet jantan (sperma) dan sel
gamet betina (ovum) yang terjadi di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang
hewan betina untuk menyemprotkan ovum, sedangkan hewan jantan akan melepaskan
sel spermanya di wilayah yang berair. Diperlukan media air untuk memperantai
pertemuan kedua sel gamet ini. Peleburan macam ini biasanya terjadi pada hewan-
hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dan katak. wilayah berair akan melindungi
telur-telur embrio dalam masa perkembangannya dikarenakan telur embrio yang
terbentuk tidak memiliki cangkang dan memerlukan kadar kelembapan yang tinggi.
Pada beberapa hewan air, telur akan berkembang menjadi bentuk larva bersilia yang
akan mengembara menempel di dasar perairan membentuk koloni baru, atau fase sesil
(menempel didasar perairan) untuk perkembangan vegetatif. Contohnya ditemukan
pada spons, ubur-ubur.

JARINGAN OTOT

A. Pengertian otot
Otot merupakan jaringan pada tubuh manusia yang dapat berkontraksi (mengerut) dan
relaksasi (mengendur). Pada saat berkontraksi otot akan jadi lebih pendek, sebaliknya saat
relaksasi otot akan memanjang.

Fungsi otot:

1. Membantu mempertahankan postur tubuh

2. Mendukung tubuh agar bisa berdiri tegak

3. Membantu menstabilkan sendi-sendi didalam tubuh

4. Mempertahankan suhu tubuh

5. Menghasilkan sendi-sendi didalam tubuh

6. Mempertahankan suhu tubuh

7. Menghasilkan panas dari berbagai proses metabolisme didalam tubuh

B. Jaringan Otot

Sel-sel otot disebut juga serabut otot. Serabut otot memiliki miofibril. Miofibril tersusun oleh
protein kontraktil, aktin dan miosin. Berdasarkan bentuk dan  cara kerjanya jaringan otot
terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Ketiga jenis otot
tersebut memiliki letak dan struktur yang berbeda.

Karakteristik jaringan otot


 Rangsangan juga disebut responsivitas Adalah kemampuan sel untuk menerima dan
merespons stimulus dengan mengubah potensi membrannya. Dalam kasus otot,
stimulus biasanya merupakan bahan kimia—misalnya, neurotransmitter yang
dilepaskan oleh sel saraf.
 Kontraktilitas adalah kemampuan untuk memperpendek secara paksa ketika
dirangsang secara memadai Kemampuan ini membedakan otot dari semua jenis
jaringan lainnya
 Ekstensibilitas adalah kemampuan untuk memperpanjang atau meregangkan Sel-sel
otot memendek ketika berkontraksi, tetapi mereka dapat meregangkan, bahkan di luar
panjang istirahat mereka, ketika rileks
 Elastisitas adalah kemampuan sel otot untuk mundur dan melanjutkan panjang
istirahatnya setelah peregangan

C. Jenis-jenis otot

1.Otot lurik

Merupakan otot yang terletak pada rangka manusia dan menggerakan rangka. Oleh
karena itu sering disebut juga otot rangka. Otot lurik terdiri dari serabut otot, saraf, pembuluh
darah, dan jaringan ikat. Otot lurik memiliki bentuk seperti serabut-serabut halus memanjang
(miofibril) dan mengandung banyak inti sel. Miofibril yang tersusun sejajar dengan serabut
otot membentuk daerah terang dan gelap sehingga tampak berlukik-lukik. Otot rangka
memiliki suplai darah yang kaya. Hal ini karena serat otot yang berkontraksi menggunakan
energi dalam jumlah besar dan membutuhkan pengiriman oksigen dan nutrisi yang hampir
terus menerus melalui arteri Sel-sel otot juga mengeluarkan sejumlah besar limbah
metabolisme yang harus dikeluarkan melalui pembuluh darah jika kontraksi adalah untuk
tetap efisien Kapiler otot, yang terkecil dari pembuluh darah tubuh, panjang dan berliku dan
memiliki banyak ikatan silang,  fitur yang mengakomodasi perubahan panjang otot Mereka
meluruskan ketika otot meregang dan berkontorsi ketika otot berkontraksi. Otot lurik bekerja
dibawah kesadaran.

Ciri-cirinya :

1. Inti sel banyak dan berada di bagian tepi.

2. Bentuknya silindris, panjang, punya ribuan serabut yang membentuk jaringan otot

3. Terdapat pada otot lengan, perut, pipi, dan menempel pada rangka tubuh.

4. Termasuk otot volunter (harus bekerja dengan kesadaran)

5. Mampu bekerja dengan kuat dan cepat, tapi mudah lelah.

Bagian-bagian otot lurik


 Epimysium (di luar otot) adalah "mantel" dari jaringan ikat tidak beraturan padat
yang mengelilingi seluruh otot
 Perimysium dan fascicles Dalam setiap otot rangka, serat otot dikelompokkan
menjadi fasia (bundel) yang menyerupai bundel tongkat Mengelilingi setiap fasia
adalah lapisan jaringan ikat padat tidak teratur yang disebut perimysium (di sekitar
otot)
 Endomysium (di dalam otot) adalah selubung tipis jaringan ikat yang mengelilingi
setiap serat otot individu. Ini terdiri dari jaringan ikat areolar halus

2. Otot Polos Merupakan otot yang geraknya dikontrol oleh saraf tak sadar dan tidak terletak
pada rangka. Otot polos ini menyusun organ-organ dalam tubuh dengan struktur berbentuk
gelendong dan memiliki satu inti sel yang terletak di tengah. Otot polos tidak bekerja
dibawah kesadaran. Otot polos terdapat pada organ yang bekerja tanpa sadar seperti lambung,
usus, kandung kemih, dan saluran pernapasan.

Ciri-cirinya :

1.  Hanya memiliki 1 inti sel yang berada di bagian tengah.

2. Bentuknya gelendong dengan kedua ujung meruncing, bereaksi lambat tidak mudah lelah.

3. Terdapat pada otot pembuluh darah, otot pada sistem pencernaan, dan organ-organ dalam
tubuh.

4. Termasuk otot involunter/otonom.

5. Tidak mempunyai garis melintan


3. Otot Jantung

Otot Jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot jantung memiliki struktur
seperti otot rangka, namun membentuk anyaman karena adanya percabangan dengan satu
atau dua inti sel. Kerjanya tidak disadari, akan tetapi berbeda dengan otot polos. Struktur otot
jantung mirip dengan otot lurik.

Ciri-cirinya :

1. Inti sel banyak dan terletak di tengah.

2. Bentuknya memanjang, silindris, dan serabut selnya bercabang dan saling menyatu.

3. Hanya terdapat di jantung dan bekerja di luar kesadaran (involunter/otonom).

4. Kontraksinya kuat dan berirama.

5. Mempunyai garis melintang.

Untuk lebih mengenal tiga jenis otot berikut tabel untuk mengetahui perbedaan dan
persamaannya

D. Penyakit Otot

Nama Penjelasan
Penyakit

Distrofi Otot Distrofi menyebabkan otot melemah. Gangguan ini bersifat genetik alias
diturunkan dari orangtua ke anak. Penyebabnya adalah mutasi gen yang
berperan menjalani fungsi dan pembentukan struktur otot.

Penyakit Parkinson disebabkan karena sel saraf otot tidak menghasilkan cukup
Parkinson
dopamin. Parkinson juga merupakan penyakit genetik dan dipengaruhi
oleh usia yang sudah tua. Gangguan ini membuat pengidapnya sulit

mengendalikan pergerakan otot-otot tubuh, sehingga mengalami tremor

pada tangan, lengan, kaki, wajah, dan anggota gerak lain.

Fibromyalgia Fibromyalgia ditandai rasa nyeri di bagian tubuh tertentu. Gejalanya


berupa nyeri, otot kaku, mudah lelah, sakit kepala, sulit tidur, gangguan
memori, dan sakit perut. Fibromyalgia belum diketahui penyebab pastinya.

Keseleo Keseleo atau terkilir adalah cedera pada ligamen, jaringan penghubung
dua atau lebih tulang pada sendi. Gangguan ini termasuk keluhan umum 
yang terjadi pada pergelangan kaki akibat aktivitas fisik.

Kram Otot Sama seperti keseleo, kram otot termasuk keluhan umum yang terjadi
secara mendadak. Biasanya kram berlangsung selama beberapa detik
hingga menit. Penyebabnya bisa karena otot terlalu sering digunakan,
gangguan sirkulasi darah pada otot, dehidrasi, kurangnya asupan mineral
dalam tubuh, dan gangguan saraf.

Tendinitis Tendinitis adalah radang otot yang terjadi akibat jaringan fleksibel
penghubung otot ke tulang (tendon) bengkak parah. Gangguan ini
biasanya terjadi di pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku, bahu, dan
lutut.

Atrofi otot Atrofi terjadi ketika massa otot menurun atau hilang. Penyebabnya adalah
tidak bergerak dalam waktu lama, cedera otot, dan penyakit saraf yang
memicu kelumpuhan.
Myositis Myositis adalah peradangan jaringan otot yang disebabkan karena cedera,
infeksi, dan penyakit autoimun. Gejalanya berupa otot melemah, muncul
ruam kulit, mudah lelah saat berdiri atau berjalan, sering terjatuh, sulit
bernapas, dan sulit menelan(disfagia).

JARINGAN TULANG

Pengertian Tulang.

Tulang terdiri dari beberapa jaringan berbeda yang bekerja sama: jaringan tulang, tulang
rawan, jaringan ikat padat, epitel, jaringan pembentuk darah, jaringan adiposa, dan jaringan
saraf. Tulang bersifat dinamis dan selalu berubah sepanjang hidup. Tulang, bersama dengan
tulang rawannya, membentuk sistem rangka.

Osifikasi Tulang

Osifikasi tulang adalah proses pembentukan tulang rawan menjadi tulang keras di dalam
tubuh.

Pembentukannya melibatkan  tiga sel penting yakni osteoblas, osteosit, dan osteoklas.

Ada 2 jenis osifikasi yaitu:

1)  Osifikasi Intramembran

Pembentukan tulang yang terjadi pada bagian tengkorak serta tulang pipih lainnya.

Tahapannya sebagai berikut :

a)   Pembentukan pusat osifikasi

b)  Penyusunan matriks

c)   Periosteum dan weaving

d)  Penyusunan tulang keras

2)  Osifikasi Endokondral

Tahapannya sebagai berikut :

a)   Periosteum collar

b)  Pembentukan rongga

c)   Invasi vaskular
d)  Elongasi

e)  Osifikasi epifisis

Fungsi Tulang

Tulang memiliki beberapa fungsi, antara lain :

1. Sebagai penopang anggota tubuh.


2. Sebagai penggerak tubuh melalui kontraksi otot.
3. Sebagai pelindung organ dalam.
4. Sebagai tempat penyimpanan keseimbangan mineral.
5. Sebagai tempat terjadinya haemopoeisis.
6. Sebagai tempat penyimpanan lemak.

Struktur Tulang

1.   Tulang Panjang

Tulang yang berkembang dari pemanjangan pada bagian epifise (bonggol tulang) dan
panjangnya lebih dari lebarnya.

Contoh: Tulang anggota gerak atas dan tulang anggota gerak bawah

2.   Tulang Pendek

Tulang yang berbentuk seperti kubus atau bulat, memiliki panjang, lebar, dan ketebalan yang
hampir sama.

Contoh: Tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki.

3.   Tulang Pipih

Berbentuk pipih, tipis, datar, dan biasanya melengkung.

Berfungsi sebagai pelindung suatu rongga.

Contoh : Tulang rusuk, tulang belikat, tulang yang menyusun tengkorak.

4.   Tulang Tidak beraturan

Memiliki bentuk tidak pasti ( tidak beraturan ).

Contoh : Tulang belakang dan tulang penyusun wajah.

 
Histologi Tulang

Tulang tersusun atas sel dan matriks antar sel. Matriks tersusun dari berbagai macam
komponen, yaitu 25% air, 25% serat protein dan 50% mineral. Dengan komponen matriks
tersebut terbentuk kerangka matriks yang dibedakan menjadi dua, yakni matriks organik
berupa serat kolagen, proteoglikan dan garam mineral serta matriks anorganik berupa kalsium
karbonat, magnesium hidroksida, fluorida dan sulfat.

Jaringan Tulang

Sel osteoprogenitor (osteogenik)

Merupakan sel yang tidak terdiferensiasi. Dapat  membelah diri mereka sendiri dan dapat
menjadi osteoblas. Ditemukan di lapisan dalam periosteum dan endosteum

Osteoblas

Merupakan Sel pembentuk tulang. Berfungsi mensintesis serat kolagen dan komponen
organik matrik. Ditemukan periosteum dan endosteum

Osteosit

Merupakan sel utama jaringan tulang dan Berfungsi menjaga matriks tulang

Osteoklas

Merupakan sel penghancur tulang. Terdapat di endosteum.Berfungsi membentuk kerangka


tubuh

Tulang Rawan

Tipe tulang rawan

1.     Tulang rawan hialin

•    Membuat model kerangka sebagian  besar tulang dalam embrio

•    Ditutupi perikondrium

•    Matriks homogen=kondroitin sulfat & serat kolagen

•    Berwarna bening/putih kebiruan

•    Berbahan matriks ( kolagen halus)

•    Berfungsi memudahkan gerakan & menahan tekanan

2.     Tulang rawan elastis


•    Terdapat di telinga luar, epiglotis, tuba auditorius, sedikit tulang rawan laring

•    Ditutupi perikondrium

•    Sel lebih banyak

•    Matriks terdiri dari bundel serat elastis bercabang dan beranastomosis

•    Berwarna kuning

•    Bahan mstriks (serat elastin)

•    Sangat lentur

•    Terdapat pada daun telinga, saluran pendengaran, epiglotis

3.     Tulang rawan fibrosa

•       Ditemukan pada diskus intervertebralis, simfisis pubis, diskus intrartikular, meniskus


sendi lutut, kartilago artikular

•    Terdiri dari bundel serat kolagen

•    Tidak tertutup perikondrium

•    Berwarna putih kebiruan

•    Bahan matriks (kolagen kasar)

•    Berfungsi menahan beban

•    Terdapat pada ruas tulang belakang

Tulang Keras

Compact bone atau tulang keras merupakan kulit luar tulang pipa yang sifatnya padat dan
keras.

Ciri Ciri Tulang Keras:

1. Mudah patah atau retak bila terkena benturan yang kuat.

2. Mengandung banyak zat fosfor, kalsium karbonat dan kalsium fosfat.

3. Susunan sel tulang membentuk lingkaran konsentris yang berlapis.

4. Mengandung sedikit zat kolagen atau zat perekat.


Contoh Tulang Keras:

·         Tulang Pipa ( Tulang Paha, Tulang Betis, dan Tulang Kering)

·         Tulang Pipih ( Tulang Rusuk, Tulang Belikat, dan Tulang Penyusun Tengkorak)

·         Tulang Pendek ( Tulang Pergelangan Tangan, Tulang Pangkal Kaki dan Tulang Ruas
Belakang)

·         Tulang Pneumatika ( Tulang Penyusun Tengkorak seperti OS Ethmoidale, OS Sphenoidale


dan Maxilla)

JARINGAN SYARAF

A. Fungsi dari Jaringan Syaraf

-          Fungsi umum jaringan syaraf adalah untuk mengirimkan sinyal/implus dari


reseptor menuju otak

-          Mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh

-          Nengatur segala aktivitas kognitif meliputi pikiran, ingatan, pembeleajaran dan


perasaan

-          Fungsi motorik seperti gerakan dan koordinasi

-          Fungsi terkait sistem indera meliputi penglihatan, pendengaran menyentuh,


mencicipi dan merasakan.

Komponen Utama Sitem Jaringan Syaraf

1.  Neuron

-          Dendrit : membawa rangsangan menuju badan sel

-          Nukleus : pengeatur kegiatan syaraf

-          Sel Schwan : membentuk mielin

-          Selubung mielin : melindungi akson

-          Nodus Ranvier : mempercepat impuls syaraf

-          Akson : membawa rangsangan memninggalkan badan sel


-          Sinapsis : meneruskan rangsangan menuju sel syaraf yang lain.

2.  Otak

-          Berperan sebagai pusat kendali tubuh dan menyusun sistem syaraf pusat

-          Bekerjasama dengan saraf tepi untuk memberi kemampuan manusia dalam


melakuksn berbagai aktivitas seperti berjalan, berbicara, bernapas, hingga makan
dan minum.

3.  Sumsum tulang belakang

-          Transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak

-          Mengontrol gerakan refleks termasuk gerakan refleks pada mata, hidung, dan
lain”.

Komposisi jaringan saraf

-          Jaringan saraf secara struktural terbagi menjadi dua jenis sel: yakni sel saraf
neuron dan sel glia

B. Organ-Organ saraf pada manusia

-          Sistem syaraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan seluruh saraf
yang saling terhubung dengan organ diseluruh tubuh.

C. Gangguan pada pada sistem saraf dan pengembangan teknologi saraf

Gangguan sistem saraf

-          Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami
gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah (stroke hemoragik)

-          Meningitis adalah peradangan pada meningen, yaitu lapisan pelindung otak


dan saraf tulang belakang

-          Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik
yang berlebihan di otak. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang
secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh
-          Multiple sclerosis adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.
Multiple sclerosis dapat menimbulkan gangguan pada penglihatan dan gerakan
tubuh. Hal ini menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.

-          Bell's palsy adalah kondisi lumpuhnya saraf wajah (saraf ketujuh atau saraf
fasialis) akibat peradangan dan pembengkakan saraf yang mengontrol otot pada
salah satu sisi wajah.

Pengembangan teknologi dalam sistem syaraf

-          Sistem Brain Computer Interface (BCI) tujuan diciptakannya alat ini untuk
membantu manusia yang memiliki kelainan fisiologi atau cacat fisik yang
berhubungan dengan saraf motorik.

-          Teknologi Imunoterapi diklaim sebagai teknologi pengobatan untuk


menyembuhkan penyakit meningitis.

D. Sistem saraf pada hewan

-          Hewan multiselular tidak memiliki sistem saraf sama sekali. Contohnya adalah
porifera, placozoa, dan mesozoa.

-          Hewan yang memiliki sistem saraf adalah ctenophora dan cnidaria. Contohnya
adalah anemon, hidra, dan ubur-ubur.

-          Sistem saraf yang ada pada hewan berupa jaringan saraf difus.

Anda mungkin juga menyukai