Anda di halaman 1dari 38

Bab 5

Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah pada manusia atau mamalia terdiri atas
darah dan alat peredaran darah.

Alat peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah.

Bagian-bagian
jantung manusia
Komponen Darah
Darah manusia terdiri atas dua komponen utama, yaitu sel-sel darah
(45%) dan plasma darah atau cairan darah (55%)

1. Sel-Sel Darah
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit terbentuk bikonkaf, tidak berinti, tidak dapat


bergerak bebas, dan tidak dapat menembus dinding kapiler.

Diameter eritrosit kurang lebih 7,5 μm, dengan diameter


tengah cakramnya sekitar 1 μm.

Darah berwarna merah karena mengandung pigmen


hemoglobin (Hb).
Hemoglobin mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai
berikut.

1) Mengangkut oksigen, Hb yang mengikat oksigen


(HbO2) disebut oksi-hemoglobin.
2) Mengangkut karbon dioksida (CO2), Hb yang
mengangkut CO2 disebut karbaminohemoglobin.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
b. Sel Darah Putih

Leukosit mempunyai ukuran lebih besar, yaitu 10 μm.


Bentuknya bervariasi, khususnya saat menembus kapiler
darah.

Setiap 1 mm3 darah mengandung 6.000–9.000 sel darah


putih.

Bila jumlah sel darah putih kurang dari 6.000/mm3 disebut


leukopenia. Bila jumlahnya lebih dari 9.000/mm3, disebut
leukositosis. Bila di dalam darah jumlah leukositosis menjadi
amat besar, misalnya 200.000/mm3 darah, disebut leukemia
atau kanker darah.
Leukosit berfungsi untuk melawan kuman yang masuk ke dalam
tubuh, yaitu dengan cara memakannya secara fagositosis.

Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit


bila dan agranulosit.

Leukosit granulosit dapat dibedakan sebagai berikut.


1) Neutrofil
2) Basofil
3) Eosinofil

Leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai


berikut.
1) Monosit
2) Limfosit
Macam-macam leukosit
c. Sel Darah Pembeku (Trombosit)

Trombosit tidak berinti,


berukuran lebih kecil dari
eritrosit dan leukosit.

Tiap 1 mm3 darah mengandung


200.000-300.000 trombosit.

Trombosit berperan besar dalam


proses pembekuan darah

Proses pembekuan darah


Di dalam sistem peredaran darah tertutup, pembekuan darah
memiliki kegunaan yang amat penting, yaitu sebagai berikut.

1) Mencegah terjadinya kehilangan darah yang berlebihan


bila terjadi luka.
2) Mencegah masuknya mikroorganisme seperti bakteri dan
bahan asing lain ke dalam darah, bila permukaan kulit
tercemar oleh lingkungan.
3) Mempercepat sembuhnya luka.
4) Menjaga tekanan tekanan darah, karena kehilangan darah
yang terlalu banyak dapat berpengaruh terhadap
penurunan tekanan darah yang dapat membahayakan.
5) Menjaga peredaran darah dalam sistem peredaran darah
tertutup.
2. Plasma Darah

Komponen terbesar plasma darah adalah air yang di dalamnya


terlarut berbagai macam zat, baik zat organik maupun zat
anorganik, zat yang berguna maupun zat-zat sisa yang tidak
berguna sehingga jumlahnya lebih kurang 7-10%.
.
Bila darah membeku, bekuan darah secara perlahan-lahan akan
mengerut. Dari darah tersebut akan keluar cairan bening yang
disebut serum.

Serum merupakan cairan darah yang tidak mengandung


fibrinogen.

Serum mengandung zat antibodi atau zat kebal, yang berfungsi


mengeluarkan atau membinasakan protein asing yang masuk ke
dalam tubuh.

Pembentukan zat antibodi bermula dari masuknya protein asing


ke dalam tubuh. Protein asing ini disebut antigen.

Berdasarkan cara kerjanya, zat antibodi dapat dibedakan menjadi


aglutinin, presipitin, lisin, dan antitoksin
Golongan Darah

Dr. Landsteiner dan Donath menemukan antigen


(aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan
juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam
plasma darah.

Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut, Dr.


Landsteiner dan Donath membedakan golongan darah
menjadi empat macam, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
1. Golongan darah A : sel darahnya mengandung aglutinogen
A, dan serumnya mengandung aglutinin β (anti-B). Rumus
golongan darahnya adalah (A, β).
2. Golongan darah B : sel darah merahnya terdapat
aglutinogen B, dan di dalam serumnya terdapat aglutinin α.
Rumus golongan darah-nya adalah (B, α).
3. Golongan darah AB : sel darah merahnya terdapat
aglutinogen, A dan B, tetapi di dalam serumnya tidak
mengandung aglutinin. Rumus golongan darahnya adalah
(AB, –).
4. Golongan darah O : sel darah merah-nya tidak terdapat
aglutinogen, tetapi di dalam serumnya terdapat aglutinin α
dan aglutinin β. Rumus golongan darahnya adalah (–, α β).
1. Transfusi Darah

Transfusi darah : pemberian darah dari seseorang yang disebut


donor kepada orang yang memerlukan yang disebut resipien.

Dalam transfusi ini donor memberikan sel darah, sehingga


yang perlu diperhatikan adalah macam aglutinogennya,
sedangkan bagi resipien yang diperhatikan adalah macam
aglutininnya.

Dalam proses transfusi ini harus diusahakan agar aglutinogen


pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya yang
terdapat di dalam plasma darah resipien.
Skema kemungkinan transfusi darah

AB = resipien universal
O = donor universal
Pada umumnya, transfusi darah dilakukan dalam kondisi di
bawah ini:

a. kecelakaan dan tubuh luka parah;


b. tubuh yang terbakar;
c. penyakit kronis;
d. waktu tubuh kehilangan banyak darah, misalnya waktu
operasi; dan
e. kekurangan darah yang akut.
2. Fungsi Darah

a. Sebagai alat untuk mengangkut dan mengedarkan :


• zat-zat makanan dari sel-sel jonjot usus ke seluruh ja-
ringan tubuh;
• oksigen dari alat pernapasan ke seluruh jaringan tubuh
yang membutuhkan oksigen.
• karbon dioksida (CO2) dari seluruh jaringan tubuh ke alat
pernapasan, yaitu paru-paru;
• zat-zat metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat-
alat ekskresi;
• hormon dari kelenjar buntu atau endokrin ke bagian
tubuh tertentu; dan
• air dari saluran pencernaan diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh.
Pengangkutan oksigen oleh sel darah

b. Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman penyakit.


c. Sebagai penjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang
dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak
aktif.
d. Sebagai pengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari
kerusakan jaringan tubuh.
Alat-Alat Peredaran Darah
1. Jantung
a. Dinding Jantung b. Ruangan Jantung
1) Perikardium Bilik : bilik kanan dan bilik kiri
2) Miokardium Serambi : serambi kanan dan
3) Endokardium serambi kiri

c. Klep Jantung

Antara serambi dan bilik, antara bilik dan batang nadi


terdapat klep/katup yang menjaga agar aliran darah tetap
searah. Klep-klep tersebut adalah sebagai berikut.
1) Klep berdaun tiga (valvula trikuspidalis)
2) Klep berdaun dua (valvula bikuspidalis)
3) Klep berbentuk bulan sabit (valvula semilunaris)
Jantung (a) penampakan dari luar, (b) bagian-bagian dalam
jantung
d. Saraf Jantung

Pada dinding jantung atas sebelah kanan terdapat nodus sinoatrial


(Nodus S-A), atau disebut juga pacemaker.

Nodus S-A berfungsi untuk memicu otot dinding atrium jantung


untuk berkontraksi.

Impuls dari nodus S-A akan menyebar ke seluruh otot dinding


atrium dan secara perlahan sampai pada nodus atrioventrikular
(Nodus A-V), yang berada pada bagian bawah sekat atrium.

Impuls yang dihasilkan pada nodus A-V, menyebar ke otot sekat


antar ventrikel dengan perantaraan berkas His.

Dengan perantaraan serabut Purkinje, impuls dari berkas His


diteruskan ke otot dinding ventrikel jantung.
Sistem saraf jantung
e. Kerja Jantung

Siklus kerja jantung


Pada orang yang sehat, tekanan sistolik dan diastoliknya adalah
120 mmHg dan 80 mmHg atau (120/80 mmHg

Jantung akan terus-menerus bekerja mengempis dan


mengembang memompa darah akibat kontraksi dan relaksasi otot
jantung.

Kontraksi otot jantung tersebut menimbulkan terjadinya denyutan


yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat.

Dalam keadaan normal, setiap menitnya jantung berdenyut


sebanyak lebih kurang 70 kali.
2. Pembuluh Darah

a. Pembuluh Nadi

Pembuluh nadi atau arteri, yaitu pembuluh yang mengalirkan


darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Pembuluh nadi dapat dibedakan menjadi :

Aorta : pembuluh nadi besar yang langsung berhubungan


dengan jantung atau nadi besar yang mengangkut darah
keluar langsung dari jantung.

Arteri : cabang dari aorta.

Arteriole : cabang arteri yang berhubungan dengan kapiler.


b. Pembuluh Balik

Pembuluh balik atau vena, yaitu pembuluh yang mengangkut


darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung.

Vena dapat dibedakan menjadi :

Venule : pembuluh balik yang berhubungan dengan kapiler.


Vena : pembuluh balik yang menerima darah dari venule.
Vena kava : pembuluh balik besar yang langsung
berhubungan dengan jantung.
Pembuluh balik yang langsung berhubungan dengan jantung ada
dua macam, yaitu :
1) Vena pulmonalis (pembuluh balik paru-paru), berfungsi
mengangkut darah yang kaya O2 dari paru-paru ke serambi kiri.
2) Vena kava (pembuluh balik besar), berfungsi mengangkut darah
yang miskin oksigen dan kaya karbon dioksida ke serambi
kanan. Vena kava dibedakan menjadi :
a) Vena kava superior (pembuluh balik besar atas), mengangkut
darah dari kepala.
b) Vena kava inferior (pembuluh balik besar bawah),
mengangkut darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, seperti
tangan, kaki, alat pencernaan, ginjal, hati, dan lain-lain.

Di samping dua vena tersebut, pada manusia dan vertebrata


lainnya terdapat vena porta hepatis. Vena ini mengangkut darah
dari saluran pencernaan menuju ke hati.
c. Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang


menghubungkan arteriole dengan venule.

Kapiler merupakan pembuluh halus yang dindingnya hanya


setebal selapis sel, bersifat semipermeabel, memiliki diameter
0,10 mm – 0,20 mm atau sering berubah-ubah.

Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen, zat


makanan dari darah dengan CO2 dan zat sampah jaringan.
Struktur pembuluh arteri, kapiler, dari vena
Proses Peredaran Darah

Peredaran darah manusia


disebut sistem peredaran darah
tertutup dan merupakan sistem
peredaran darah ganda.

Sistem peredaran darah


manusia dan posisi
pembuluh darah
Peredaran darah ganda tersebut terdiri dari sistem peredaran
darah besar (sistema sirkulatoria magna) dan sistem
peredaran darah kecil (sistema sirkulatoria parva).

1. Peredaran darah besar

Jantung (bilik kiri) → seluruh jaringan tubuh


→ jantung (atrium kanan)

2. Peredaran darah kecil

Jantung (bilik kanan) → paru-paru → jantung


(atrium kiri)
Peredaran Getah Bening

Di samping peredaran darah, pada manusia dan vertebrata lainnya


terdapat pula sistem peredaran getah bening atau peredaran limfa.

Cairan limfa berasal dari plasma darah yang ketika di dalam jaringan
keluar dari kapiler darah

Peredaran limfa dimulai dari pembuluh-pembuluh kapiler limfa di


jaringan tubuh dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka.

Selama dalam peredarannya getah limfa tidak selalu berada di dalam


pembuluh, maka peredaran limfa disebut peredaran terbuka.
Ada dua pembuluh limfa besar utama
yaitu :

a. Pembuluh limfa dada kiri (ductus


thoraxicus)
b. Pembuluh limfa kanan (ductus
limfaticus dexter)

Sistem limfatik
Di sepanjang saluran limfa, yaitu pada jarak tertentu, terdapat
kelenjar limfa atau nodus limfa.

Nodus limfa berfungsi untuk menghasilkan limfosit.

Limfosit berperan penting untuk menghasilkan antibodi yang


penting pada pertahanan tubuh. Nodus limfatikus banyak
terdapat di usus, leher, dada, lipat paha, dan ketiak.

Beberapa kelenjar limfa besar di dalam tubuh kita antara lain:


a. kelenjar limfa lipat siku, lipat paha, ketiak, lutut, dan leher;
b. kelenjar limfa selaput lendir usus (pembuluh limfa yang
berasal dari selaput lendir usus disebut pembuluh kil);
c. kelenjar folikel bawah lidah; dan
d. kelenjar pada tonsil amandel dan adenoid.
Peranan sistem limfa dalam pengangkutan zat yaitu sebagai
berikut.

a. Sistem limfa berfungsi sebagai satu sistem yang


mengembalikan semua cairan interstisial ke sistem
peredaran darah dalam bentuk cairan limfa.
b. Sistem limfa juga berperan dalam mengangkut asam lemak
dan gliserol. asam lemak dan gliserol meresap ke dalam
pembuluh kil pada vilus atau jonjot usus kecil. Selanjutnya
asam lemak dan gliserol diangkut ke dalam ductus toraxicus
dan selanjutnya diangkut ke sistem peredaran darah.
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem


peredaran darah yaitu :

1. Hemofilia
2. Anemia
3. Leukemia
4. Trombus dan embolus
5. Sklerosis
6. Erythroblastosis fetalis
7. Varises
8. dll

Keadaan sel darah penderita leukemia


Teknologi untuk Kesehatan Jantung

1. Ekokardiografi 2. Angioplasti

3. Transplantasi Jantung

4. Jantung buatan

Anda mungkin juga menyukai