Anda di halaman 1dari 42

• DILARANG KERAS MENGGUNAKAN BAHAN AJAR INI SEBAGAI CONTEKAN

• SAAT UJIAN BERLANGSUNG (BAIK ST MAUPUN PTS/PAS) TIDAK


DIPERKENANKAN UNTUK MENGAKSES MATERI UJIAN

APABILA DITEMUKAN KECURANGAN, SEPERTI DITEMUKAN KERTAS SLIDE


UNTUK CONTEKAN (DIPOTONG-POTONG), MEMBUKA SLIDE SAAT UJIAN CBT
BERLANGSUNG, MAKA GURU MAPEL BERHAK MEMBERIKAN SANKSI BERUPA
PENGURANGAN NILAI ATAU MENGGANGGAP UJIAN SISWA TERSEBUT GAGAL
BAB 5.
Sistem Peredaran Darah
A. FUNGSI DARAH

1. Alat pengangkutan di dalam tubuh (O2, CO2 dan sari makanan)


2. Mengangkut sisa metabolisme
3. Menjaga suhu tubuh
4. Mengedarkan air ke seluruh tubuh
5. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin
6. Sebagai alat pertahanan tubuh dari kuman
7. Mengatur keseimbangan asam dan basa
B. BAGIAN-BAGIAN DARAH

1. Plasma Darah

• Plasma darah berwarna kekuningan


• Tanpa sel-sel darah
• 90% air, sisanya protein, garam mineral,
bahan organik, hormon dan sisa meta-
bolisme
Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam plasma darah adalah sebagai
berikut :

a. Sari makanan dan mineral


b. Enzim. Hormon, antibodi, sebagai zat produksi sel
c. Protein yang terlarut dalam darah, meliputi :
 Albumin (pengatur air di dalam jaringan tubuh)
 Globulin (pembentuk antibodi)
 Fibrinogen dan Protrombin (sebagai faktor pembekuan darah
d. Zat-zat organik lain, cth urea dan asam urat
e. Gas O2, CO2, dan N2
Plasma Darah Tanpa Fibrinogen (Serum)
 Merupakan cairan warna kuning jernih dan mengandung Antibodi
 Ada 4 Macam Antibodi
 Presipitin : mengendapkan antigen
 Aglutinin : menggumpalkan antigen
 Lisin : menguraikan antigen
 Antitoksin : menawar racun
2. Sel-Sel Darah

• Berjumlah sekitar 45% dari seluruh jumlah darah.


• Sel darah dibedakan menjadi 3 kelompok,

a. Sel Darah Merah (Eritrosit)


• Eritrosit berbentuk pipih, cekung, tidak berinti, berwarna merah karena
mengandung hemoglobin (pengikat O2)
• Tiap 1 mm3 terdapat 5 juta eritrosit
• Saat manusia pada masa embrio eritrosit dibentuk di hati dan limpa
• Saat manusia dewasa, pembentukan eritrosit di sum-sum tulang merah
• Hidup sekitar 120 hari
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
• Leukosit bentuk tidak tetap, punya inti, tidak berwarna, dan dapat bergerak
secara ameboid
• Tiap 1 mm3 terdapat 8.000 leukosit
• Fungsi melindungi tubuh terhadap infeksi.
• Masa hidup 12-20 hari dan dibentuk di sum-sum tulang merah
• Sel darah putih dibedakan menjadi :
i. Granulosit : neutrofil, eosinofil,dan basofil
ii. Agranulosit : monosit dan limfosit
Neutrofil
 Memiliki jumlah terbanyak dari leukosit yang lain
 Saat ada infeksi kuman dpt mencapai 10.000 – 20.000 sel / mm3 dan menerobos
dinding pembuluh darah, untuk memakan bakteri (Leukositas)

Eusinofil
 Jumlah ± 2 – 3% dr jumlah leukosit.
 Membasmi bakteri, parasit (cacing) dan pengaruh alergi

Basofil
 Dapat mengikat zat warna, basa (metilen biru)
 Memiliki zat anti beku (heparin), sehingga darah tdk membeku dlm pembuluh dar
ah
Limfosit
 Jumlah terbanyak ke-2
Limfosit ada 2:
 Limfosit B
 berasal dari sum-sum tulang dan matang di bagian tersebut.
 Berperan dalam pembentukan antibodi

 Limfosit T
 terbentuk di sum-sum tulang tetapi pematangan di kelenjar timus
 Berperan melawan patogen/sel yang sudah terinfeksi
Limfosit
 Jumlah terbanyak ke-2
Limfosit ada 2:
 Limfosit B
 berasal dari sum-sum tulang dan matang di bagian tersebut.
 Berperan dalam pembentukan antibodi

 Limfosit T
 terbentuk di sum-sum tulang tetapi pematangan di kelenjar timus
 Berperan melawan patogen

Monosit
 Leukosit yg berukuran besar
 Dapat bergerak berputar di dalam aliran darah pada kecepatan tinggi & bergerak seperti
amoeba (dengan menjulurkan plasmanya & membungkus serpihan yg disebabkan
oleh infeksi, sel yg tua & patogen lainnya
Monosit saat aktif disebut Makrofag

 Point: Neutrofil & monosit => fagositas utama dalam tubuh


c. Keping-Keping Darah (Trombosit)

• Trombosit memiliki bentuk yang tidak beraturan


• Tidak mempunyai inti, dan ukurannya lebih kecil dari eritrosit dan leukosit
• Tiap 1 mm3 darah mengandung 250.000 trombosit
• Keping-keping darah berfungsi untuk proses pembekuan darah
C. GOLONGAN DARAH

1. Sistem Penggolongan Darah A, B, AB, dan O

• Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen, golongan darah dibedakan menjadi


empat, yaitu gol darah A, B, AB, dan O
• Aglutinogen (antigen) : substansi dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh
aglutinin
• Aglutinin (antibodi) : substansi dalam plasma darah yang menyebabkan penggumpalan
2. Sistem Penggolongan Darah Rhesus

a) Rhesus positif (Rh+), apabila darahnya menggumpal jika diberi serum anti-Rh
b) Rhesus negatif (Rh-), apabila darahnya tidak menggumpal jika diberi serum
anti-Rh
• Erithroblastosis fetalis :
Penyakit yang ditimbulkan karena ketidak cocokan sistem Rhesus.
Ibu yang memiliki rhesus negatif (Rh-) dan ayah rhesus positif (Rh+) dimasa kehamilannya
akan memproduksi aglutinin anti Rh+ yang menimbulkan aglutinasi pada bayi.
D. MEKANISME PEMBEKUAN DARAH

Jika mengalami luka berdarah :


E. ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH

1. Jantung
• Organ yang berfungsi untuk memompa darah
a. Lapisan Jantung
• Perikardium (lapisan luar) : selaput pembungkus jantung
• Miokardium (lapisan tengah): terdiri atas otot jantung
(tebal), merupakan lapisan yang paling tepat di jantung
dan bertanggung jawab terhadap detak jantung
• Endokardium (lapisan dalam) : selaput yang membatasi
atau melapisi ruang dan katup jantung
b. Ruang dan Katup Jantung
• Jantung terdiri dari 4 ruang, 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel)
• Antara serambi kiri dan bilik kiri dibatasi oleh katup berdaun dua (vulva bikuspidalis)
• Antara serambi kanan dan dibilik kanan dibatasi oleh katup berdaun tiga (vulva
trikuspidalis)
• Vulva semilunaris: klep atau katup ini terdiri atas 3 daun dan terdapat pada pangkal nadi besar. Fungsi
nya adalah
untuk mencegah agar darah dalam nadi tidak kembali ke bilik.

• Serambi kanan (atrium dekster) berfungsi menerima darah


dari seluruh tubuh, kaya CO2
• Serambi kiri (atrium sinister) berfungsi menampung darah
bersih (kaya o2) dari paru-paru
• Bilik kanan (ventrikel dekster) menampung darah kotor dari
serambi kanan untuk dilanjutkan dengan memompa darah ke
paru-paru.
• Bilik kiri (ventrikel sinister) menampung darah bersih dari se
rambi kiri dan dilanjutkan dengan memompa darah ke seluruh
tubuh.
2. Pembuluh Darah
Berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh
atau sebaliknya.

a. Pembuluh Nadi (Arteri)


• Pembuluh arteri adalah pembuluh yang pangkalnya ada di bilik jantung.
• Pembuluh ini berfungsi untuk membawa darah keluar jantung.

Ciri-ciri arteri
o Dindingnya tebal dan elastis.
o Jika diraba, denyutnya dapat dirasakan.
o Tekanan darah yang melewati arteri umumnya kuat.

Macam-macam arteri
Arteri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
 Aorta adalah arteri yang ukurannya paling besar dan berpangkal di bilik kiri.
 Arteri pulmonalis adalah arteri yang membawa darah kaya karbondioksida dari jantung ke paru-paru.
 Arteri koroner adalah arteri yang berfungsi untuk memberi makanan dan oksigen untuk sel-sel jantung.

Arteri akan bercabang menjadi pembuluh yang lebih kecil lagi atau biasa disebut arteriola.
b. Pembuluh vena
• pembuluh yang berfungsi untuk membawa darah kembali ke jantung
• Ujung pembuluh ini berada di serambi jantung.

Ciri-ciri vena
Adapun ciri-ciri pembuluh vena adalah sebagai berikut.
• Memiliki dinding yang tipis dan kurang elastis.
• Dapat menampung 75% darah.
• Terletak di dekat permukaan tubuh.
• Memiliki banyak katup di sepanjang pembuluh.

Macam-macam vena
Pembuluh vena dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
• Vena kava adalah vena terbesar yang ujungnya di serambi kanan. Pembuluh ini berfungsi untuk mem
bawa darah kaya karbondioksida kembali ke jantung. Vena kava dibagi menjadi dua, yaitu vena kava
superior dan inferior.
• Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung.
• Vena porta hepatika adalah vena yang berfungsi membawa darah dari berbagai organ pencernaan
dan masuk ke hati.
Perbedaan arteri dan vena :
C. Pembuluh kapiler

Fungsi kapiler
Adapun fungsi kapiler adalah sebagai berikut.
• Menjadi penghubung antara arteriola dan venula.
• Mengambil zat-zat yang dibutuhkan dari kelenjar.
• Menjadi tempat terjadinya pertukaran zat antara darah
dan cairan di dalam jaringan.
• Menyaring darah di dalam ginjal.
• Menyerap zat-zat makanan dari usus.

Ciri-ciri kapiler
• Berbentuk halus.
• Dinding selnya sangat tipis.
• Memiliki diameter 0,008 mm.
• Area kapiler sangat luas, sekitar 7.000 m2 pada orang
dewasa.
F. PROSES PEREDARAN DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH PULMONARI


(Peredaran Darah Kecil) = darah beredar dari jantung ke paru-paru kemudian
kembali kejantung

arteri Paru-paru vena


Bilik Kanan Serambi Kiri
pulmonalis (pulmo) pulmonalis

SISTEM PEREDARAN DARAH SISTEMIK


(Peredaran Darah Besar) = darah beredar dari jantung ke seluruh tubuh,
kemudian kembali ke jantung

aorta Arteri Vena cava


Bilik Kiri seluruh tubuh superior/inferior Serambi Kanan
G. SARAF JANTUNG • Pada dinding jantung sebelah kanan terdapat nodus sinoatrial
(Nodus SA) atau Pacemaker. Berfungsi untuk otot dinding atrium
jantung untuk berkontraksi.

• Impuls dari nodus SA akan menyebar keseluruh otot dinding


atrium dan sampai pada Nodus Atrioventrikular (Nodus AV) yang
berada pada bagian bawah sekat atrium.

• Impuls yang dihasilkan pada Nodus AV, menyebar ke otot


sekat antara ventrikel dengan perantara berkas His. Dengan
perantaraan serabut Purkinje, impuls dari berkas His diteruskan
ke otot dinding ventrikel jantung.
Jantung yang normal seharusnya berbunyi “lub” dan “dub”. Bunyi “lub” terdengar saat katup mitral dan
trikuspid menutup. Sementara, bunyi “dub” terdengar saat katup aorta dan pulmonal menutup. Apabila ada
bunyi lain selain itu, namanya bunyi jantung abnormal.
H. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

1. Hemofilia : kekurangan faktor pembekuan darah, darah sukar membeku


2. Thalassemia : Thalassemia adalah kondisi bawaan lahir di mana produksi hemoglobin terg
anggu akibat adanya mutasi pada DNA yang berfungsi memproduksi hemoglobin. Akibat hem
oglobin yang terbentuk tidak normal, maka sel darah merah memiliki usia yang lebih pendek d
ari normal dan mudah rusak. Thalassemia dapat dialami oleh seseorang apabila kedua atau s
alah satu orang tuanya memiliki kondisi atau riwayat kelainan yang sama.
3. Anemia : Kurang darah atau anemia adalah gangguan darah yang ditandai d
engan jumlah sel darah merah yang rendah atau ketika sel darah merah tidak be
rfungsi dengan baik.
4. Leukimia (Kanker Darah) : bertambahnya sel darah putih secara tidak terkendali
5. Jantung Koroner : Kondisi ini terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi
koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung
menjadi terganggu. Penderita penyakit jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak
sudden cardiac death.
6. Varises : melebarnya perbuluh darah akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung
Latihan!
Hal. 152
Bagian A: 1-15 (tulis opsi dan keterangan)
Uraian:
1. Tuliskan kembali jalur sistem peredaran darah besar!
2. Tuliskan kembali jalur sistem peredaran darah kecil!
3. Jelaskan mekanisme kerja jantung!
Tidak masuk ST
I. Peredaran limfa
Peredaran limfa merupakan peredaran terbuka (beda dengan darah). Yang diedarkan adalah
cairan limfa. Peredaran ini penting untuk mendukung sistem peredaran darah dari segi
pengangkutan dan pertahanan.

Fungsi peredaran limfa :


1. Transfer substansi zat antarsel, jaringan dan darah
2. Absorpsi lemak dari usus halus
3. Menghasilkan sel limfosit pada kelenjar limfa
4. Menghancurkan bakteri secara fagosit
5. Menghasilkan zat antibodi
Tidak masuk ST

Sistem limfa terdiri atas:


1. Cairan limfa
2. Kapiler limfa
3. Kelenjar limfa (nodus limfa)
4. Organ yang berkaitan
Tidak masuk ST
1. Cairan Limfa
Limfa atau getah bening adalah cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-sel darah putih,
keping darah, dan fibrinogen. Kandungan fibrinogen pada limfa menyebabkan limfa mampu
membeku. Cairan getah bening tidak selalu berada di dalam pembuluh limfa, oleh karena itu
disebut sebagai peredaran terbuka. Cairan limfa berasal dari plasma darah ketika di dalam
jaringan keluar dari kapiler darah.
Tidak masuk ST
2. Pembuluh limfa
Pembuluh limfe dimulai dari: kapiler limfe → pembuluh limfe kecil → pembuluh limfe besar → masuk ke aliran
darah

Limfe masuk aliran darah pada pangkal leher


melalui: Ductus Limphaticus dexter dan Ductus
thoracicus (Ductus Limphaticus sinister). Sistem
saluran limfe berhubungan erat dengan sistem
sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung
melalui arteri dan dikembalikan melalui vena.
Tidak masuk ST
3. Kelenjar limfa

 Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di


sepanjang pembuluh limfe.
 Kerjanya sebagai penyaring limfe dan dijumpai di tempat-tempat terbentuk
nya limfosit.
 Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen
, dan lipatan paha.
4. Organ yang berkaitan Tidak masuk ST
TONSIL
• Tonsil merupakan kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis,
tonsila palatina, tonsila lingualis)
• Tonsil merupakan garis depan pertahanan infeksi yang terjadi di mulut, hidung dan
tenggorokan
• Tonsil banyak persediaan limfosit
Tidak masuk ST
LIMPA / LIEN
 Lien adalah kelenjar yang terletak di regio hipogastrium sinistra, didalamnya berisi banyak
jaringan limfe dan sel darah
 Fungsi lien:
1.Membentuk eritrosit (terutama saat janin)
2.Memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah
3.Menghasilkan limfosit, antibodi
4.Menghancurkan leukosit dan trombosit

Anda mungkin juga menyukai