Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kardiovaskuler merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot dan
bekerja menyerupai otot polos, yaitu bekerja di luar kemauan kita (dipengaruhi
oleh susunan saraf otonom). Pembuluh darah koroner merupakan penyakit aliran
darah (darah membawa oksigen dan makanan yang dibutuhkan miokard agar
dapat berfungsi dengan baik). Penyakit jantung koroner adalah salah satu akibat
utama arteriosklerosis. Pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit
karena terjadi endapanendapan lemak (atheroma dan plaques) di dindingnya.
Juga dapat merupakan proses degeneratif, di samping banyak faktor lain.
Penyakit jantung koroner diantaranya angina stabil, angina tidak stabil, infark
miokard akut. Infark Miokard Akut (IMA) merupakan bentuk yang paling
berbahaya.
American Heart Association (AHA) melaporkan bahwa angka kejadian
infark miokard akut di dunia pada tahun 2007 sebanyak 5000 enduduk Amerika
menderita infark miokard akut. Diperkirakan lebih dari 12 juta kasus baru
penyakit jantung koroner setiap tahunnya di seluruh dunia. Walaupun angka yang
pasti belum ada untuk seluruh Indonesia, tetapi dengan bertambah majunya
fasilitas kesehatan dan pengobatan dapat diperkirakan jumlah penderita infark
miokard akan bertambah setiap tahunnya.
Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumya
pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala pendahuluan. Infark Miokard Akut (IMA)
dikenal juga sebagai serangan jantung, oklusi koroner, atau hanya “koroner”,
yang merupakan kondisi mengancam jiwa yang ditandai dengan pembentukan
area nekrotik lokal didalam miokardium. Infark Miokard Akut biasanya
mengikuti oklusi mendadak dari arteri koroner dan henti mendadak dari aliran
darah dan oksigen ke otot jantung. Oleh karena otot jantung harus berfungsi
terus-menerus, penyumbatan darah ke otot serta munculnya area nekrotik
merupakan sesuatu yang fatal.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini agar mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami mengenai sistem kardiovaskuler dan bagian-bagiannya serta
fungsinya.
2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini untukmahasiswa mampu mengetahui dan
memahami mengenai sistem kardiovaskuler dan bagian-bagiannya serta
fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ sirkulasi darah yang
terdiri atas jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi tubuh keseluruh jaringan tubuh yang
diperlukan untuk metabolisme tubuh. Secara dari struktur jantung terdiri dari
garis yang biasa di sebut lurik otot, pola ultra strukturnya juga mirip dengan otot
lurik, sehingga apabila di lihat secara mikroskopik terlihat jelas terdapat sel
bercabang berhubungan bebas dan membentuk jaringan kompleks 3 dimensi
(Santoso, 2017).
Komponen terpenting dalam susunan sistem kardiovaskuler meliputi
darah, pembuluh darah, jantung, dan sistem limfe. Sistem ini berfungsi untuk
mengangkut oksigen, nutrisi dan zat-zat lain untuk didistribusikan ke seluruh
tubuh serta membawa bahan-bahan hasil akhir metabolisme untuk dikeluarkan
dari tubuh. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran
darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima
nutrisi dengan adekuat. Sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai sistem
regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespon seluruh aktivitas
tubuh. Salah satunya mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi (Murray, 2009).
Jantung adalah pusat dari sistem kardiovaskuler yang berguna untuk
peredaran darah dari tubuh manusia. Sistem peredaran darah dapat dikatakan
suatu sistem yang paling penting didalam manusia yang berfungsi untuk
mengalirkan ke seluruh tubuh. Hardware atau anatomi dari sistem kardiovaskuler
yang terdiri dari jantung, aorta, arteri. pembuluh kapiler dari jaringan dan vena.
Fungsi jantung pada dasarnya yaitu memompa darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah, sehingga jaringan tubuh mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang imbang. Sebagaimana diketahui, bahwasanya oksigen dan nutrisi dapat
membuat sel-sel tubuh kita dapat bekerja dengan baik (Kamal, 2009).
Tekanan darah adalah tekanan dari darah pada sistem vaskular tubuh.
Sistem vaskular membawa darah yang kaya oksigen menjauhi jantung menuju
pembuluh darah, arteri dan kapiler untuk masuk ke jaringan. Setelah jaringan
mendapatkan oksigen, darah masuk ke vena dan dibawa kembali ke jantung dan
paru-paru. Tekanan darah sistolik merupakan tekanan yang dihasilkan otot
jantung yang mendorong darah dari bilik kiri jantung ke aorta (tekanan pada saat
jantung berkontraksi). Tekanan darah diastolik merupakan tekanan pada dinding
arteri dan pembuluh darah akibat mengendurnya otot jantung (tekanan pada saat
jantung berelaksasi) (Dahlan, 2006).
Tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
tekanan darah rendah (hipotensi), tekanan darah normal (normotensi), dan
tekanan darah tinggi (hipertensi). tekanan darah dapat lebih tinggi (hipertensi)
atau lebih rendah (hipotensi) dari normal. Hipotensi berat berkepanjangan yang
menyebabkan penyaluran drah keseluruh jaringan tidak adekuat dikenal sebagai
syok sirkulasi (Guyton, 2002).
Sphygmomanometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah pada manusia. Alat tekanan darah ini memiliki manset yang bisa
digembungkan yang dapat dihubungkan dengan suatu tabung berisi air raksa.
Jika bola pemompa dipakai memompa udara memasuki kantong udara, maka
kantong udara akan menekan pembuluh darah arteri sehingga menghentikan
aliran darah pada arteri (Rahajoe, 2008).
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibat rusaknya
pembuluh darah. Perdarahan dapat terjadi di dalam tubuh (perdarahan internal),
seperti ruptur organ ataupun pembuluh darah besar, atau pun diluar tubuh
(perdarahan external) seperti perdarahan melalui vagina, mulut, rectum atau
melalui luka operasi. Apabila perdarahan telah mencapai 15% dari total estimasi
jumlah darah tubuh, maka diperlukan penggantian cairan untuk mengembalikan
kehilangan darah yang keluar akibat perdarahan. Kehilangan darah melebihi 15%
dari total estimasi jumlah darah dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya
hipoperfusi jaringan dan mengarah kepada keadaan syok (Lammers, 2009).
Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan
yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung
koroner (CHD), penyakit serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan
penyakit vaskular perifer (PVD). Definisi CVD juga menyangkut penyakit lain
seperti rheumatic heart disease (kerusakan jantung akibat rematik) dan penyakit
jantung kongenital (kerusakan bentuk struktur jantung sejak lahir) (Sahab, 2006).
B. Uraian Anatomi
Adapun bagian-bagian dari sistem kardiovaskuler, yaitu (Djuwita, 2012) :
1. Jantung
Fungsi jantung adalah memompa darah ke paru dan seluruh tubuh
untuk memberikan sari-sari makanan dan 𝑂2 hingga sel terjadi metabolism.
Pembuluh arteri dan vena berfungsi sebagai pipa yaitu bertugas menyalurkan
darah dari jantung keseluruh jaringan tubuh, perbedaan mendasar pada arteri
dan vena terdapat pada susunan histoanatomi yang menunjang fungsinya
masing – masing. Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan
ventrikel yang masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua
yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan. Berikut fungsi dari
bagian- bagian jantung yaitu :
a. Atrium
Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah
yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui
vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal
dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan
selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh
melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior
vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan
impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi
dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang
memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk
membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua
paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri
menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai
kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
b. Ventrikel
Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan
ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah
de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru
tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah
ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan,
menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid
mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru
memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh
tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung
oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke
ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi.
Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta
terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium
kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta
dan mengalir ke seluruh tubuh.
2. Pembuluh darah
Pembuluh darah membentuk jaringan pipa yang memungkinkan darah
mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel hidup tubuh dan kemudian kembali ke
jantung. Arteri membawa darah dari jantung, sementara vena darah kembali
ke jantung. Arteri dan vena yang terus-menerus dengan satu sama lain melalui
pembuluh darah yang lebih kecil. Arteri cabang ekstensif untuk membentuk
jaringan progresif pembuluh kecil yang disebut dengan arteriol. Sebaliknya,
Vena yang berukuran kecil disebut venula. Pembuluh darah utama terdiri dari
trunkus pulmonalis, trunkus aorta dan cabang-cabangnya, vena kava superior,
inferior dan cabang-cabangnya.
3. Sistem limfatik
Sistem limfatik atau dikenal pula sebagai sistem getah bening adalah
sekumpulan jaringan dan organ yang bekerja untuk mengalirkan limfa atau
getah bening di dalam tubuh. Limfa melakukan sirkulasi ke seluruh tubuh
mirip dengan cara kerja darah. Sistem limfatik terdiri dari beberapa organ
yang memiliki fungsi masing-masing untuk mendukung kekebalan tubuh
terhadap penyakit. Sistem getah bening mengumpulkan cairan, zat sisa, dan
hal lainnya (seperti virus, bakteri, dan jamur) pada jaringan tubuh, di luar
aliran darah. Ketika cairan mengalir, kelenjar getah bening menyaring bakteri,
virus, dan zat asing lainnya. Lalu, cairan yang telah tersaring, garam, dan
protein dikembalikan ke dalam peredaran darah. Limfangitis akut
mempengaruhi anggota penting dari sistem kekebalan tubuh sistem limfatik.
Limbah bahan-bahan dari hampir setiap organ dalam tubuh mengalir ke
pembuluh limfatik dan akan disaring dalam organ kecil yang disebut kelenjar
getah bening. Benda asing, seperti bakteri atau virus, diproses dalam kelenjar
getah.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
a. Buku gambar A4
b. Penggaris
c. Penghapus
d. Pensil Warna
e. Pensil 2B
f. Peruncing
g. Pulpen
B. Bahan
Phantom
C. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Diamati anatomi dari struktur sistem kardiovaskuler.
3. Digambar struktur anatomi sistem kardiovaskuler pada buku gambar A4.
4. Diwarnai struktur sistem kardiovaskuler menggunakan pensil warna.
5. Diberi keterangan bagian-bagian struktur sistem kardiovaskuler yang telah
diwarnai.
6. Diparaf oleh asisten dosen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Gambar

Bagian Fungsi
Aorta Aorta berfungsi membawa darah yang mengandung zat
oksigen dari bagian ventrikel kiri sampai ke seluruh tubuh
manusia.
Pembuluh Fungsi dari vena kava superior ialah untuk membawa kembali
darah balik aliran darah yang mengandung karbon dioksida yang asalnya
kava atas dari seluruh tubuh dibagian atas menuju ke jantung.
Katup Bertugas mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri
pulmoner pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru untuk
mengambil oksigen.
Katup Berfungsi memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan
trikuspid guna membantu mengalirkan darah sedikit oksigen dari organ
atrium kanan menuju ke ventrikel kanan.
Serambi kanan Fungsi serambi kanan pada jantung yaitu untuk menerima
darah kotor dari vena dan memompa ke bilik kanan.
Bilik kanan Bilik kanan memiliki fungsi untuk memompa darah kotor dari
jantung ke paru-paru.
Serambi kiri Serambi kiri memiliki fungsi untuk menerima darah bersih
dari paru-paru.
Bilik kiri Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung
ke seluruh tubuh.
Otot papiler Berfungsi menyambung ke korda tendinea yang melekat pada
katup trikuspid dalam ventrikel kanan dana katup mitral di
ventrikel kiri.
B. Pembahasan
Sistem kardiovaskuler adalah sistem yang menjelaskan tentang sirkulasi
yang terjadi pada tubuh manusia, sirkulasi yang baik dapat di lihat dari
komponen didalamnya dalam konndisi yang baik besar jantung pada orang
dewasa 250-360 gr letak jantung berada di rongga mediastinum medialis sebelah
kiri, di belakang sternum, di depan dari tulanng belakang dan di atas diafragma
serta dikelilingi oleh paru kanan dan kiri.
Jantung adalah pusat dari sistem kardiovaskuler yang berguna untuk
peredaran darah dari tubuh manusia. Sistem peredaran darah dapat dikatakan
suatu sistem yang paling penting didalam manusia yang berfungsi untuk
mengalirkan ke seluruh tubuh. Hardware atau anatomi dari sistem kardiovaskuler
yang terdiri dari jantung, aorta, arteri, pembuluh kapiler dari jaringan dan vena.
Fungsi jantung pada dasarnya yaitu memompa darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah, sehingga jaringan tubuh mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang imbang.
Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama
peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontraksi (sistolik) dan
relaksasi (diastolik). Sistolik merupakan sepertiga dari siklus jantung. Kontraksi
dari ke-2 atrium terjadi secara serentak yang disebut sistolik atrial dan
relaksasinya disebut diastolik atrial. Lama kontraksi ventrikel ±0,3 detik dan
tahap relaksasinya selama 0,5 detik. Kontraksi kedua atrium pendek,sedangkan
kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Fungsi jantung adalah memompa darah ke paru dan seluruh tubuh untuk
memberikan sari-sari makanan dan 𝑂2 hingga sel terjadi metabolism. Pembuluh
arteri dan vena berfungsi sebagai pipa yaitu bertugas menyalurkan darah dari
jantung keseluruh jaringan tubuh, perbedaan mendasar pada arteri dan vena
terdapat pada susunan histoanatomi yang menunjang fungsinya masing – masing.
Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang
masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium
kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.
Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang
rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava
superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung
sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.
Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior
(kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih
rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot
jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti
gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan,
akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari
kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri
menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai
kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati
katup mitral ke ventrikel kiri.
Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen
sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup,
memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan
katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke
atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri
pulmonalis menuju paru-paru. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan
dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang
mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral
ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi.
Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka.
Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan
pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke
seluruh tubuh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler pada prinsipnya terdiri dari jantung, pembuluh
darah dan saluran limfe. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi
dan zat-zat lain untuk didistribusikan ke seluruh tubuh serta membawa bahan-
bahan hasil akhir metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Anatomi dari sistem
kardiovaskuler yang terdiri dari jantung, aorta, arteri, pembuluh kapiler dari
jaringan dan vena.
B. Saran
Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas
keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.
DAFTAR PUTAKA

Dahlan, W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisus : Yogyakarta.


Djuwita. 2012. Farmakologi Medis. Erlangga: Jakarta. .

Guyton, C. 2002. Fisiologi Kedokteran Edisi Tujuh. Penerbit buku kedokteran EGC:
Jakarta.

Kamal. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.

Murray. 2009. Anatomi Fisiologi. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.


Rahajoe. 2008. Buku Ajar Respirologi Edisi Satu. IDAI : Jakarta.

Sahab. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Bidan. EGC : Jakarta.

Santoso. 2017. Anatomi Fisiologi Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Buku


Kedokteran EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai