Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan


pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle melalui karyanya The
Sceptical Chymist (1661). Dengan demikian, Boyle dikenal sebagai Bapak
Kimia Modern. Baik alkimia maupun kimia mempelajari sifat materi dan
perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan
alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah. Sejarah kimia bertautan
dengan sejarah termodinamika, terutama melalui karya Willard Gibbs. Sejarah
kimia yang sangat berpengaruh adalah penemuan tabel periodik unsur oleh
Dmitri Mendeleev (Wikipedia, 2015).

Kimia (dari bahasa Arab transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat


atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi
mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik Menurut
kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan
kimia. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat suatu benda 
serta perubahan dan pembentukan suatu zat itu. Benda juga di sebut dengan
materi yaitu segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki ruang
(Muchtaridi, Justiana, 2006).
Laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali. untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang
berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain Pengertian lain dari laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya
kebun dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu
tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang
berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain,
yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti
kebun dan lain-lain (wanmustafa, 2011).

Fungsi Laboratorium secara garis besar laboratorium dalam proses


pendidikan adalah sebagai berikut; a). Sebagai tempat untuk berlatih
mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan,
pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam; b). Mengembangkan
keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran; dan c). Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari
hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial
(Anton,2013).

Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukannya berbagai


penelitian dan juga praktikum. Didalam laboratorim ini terdapat berbagai
macam alat dan bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan didalam
laboratorium. Pada saat praktikum, praktikan akan menggunakan alat-alat
yang berada di laboratorium. Alat dan bahan yang digunakan ketika
praktikum sangat penting untuk terlebih dahulu dipahami sehingga praktikan
dapat menggunakannya dengan baik dan mengetahui fungsinya dengan baik.
Dalam penggunaan alat dan bahan praktikum ini harus dilakukan dengan hati-
hati dan teliti agar alat tersebut tidak rusak. Dengan mengenali alat dan bahan
pula praktikan dapat mengetahui alat dan bahan mana saja yang berbahaya
maupun tidak berbahaya sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan
baik. (Pamungkas, E, 2014).

Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung daripada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan
dan melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai
penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting
dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan peneletian. Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya
tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnnya dilakukan pengenalan alat-alat
laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan
penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Bekerja di laboratorium tidak
akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis
bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di laboratorium juga dapat mengakibatkan
bahaya yang tidak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang
melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan
alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan
peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda.
(Suriantika, C, dkk, 2013)

B. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


1. Maksud Percobaan
Agar mahasiswa mengenal alat-alat dalam laboratorium dan agar
mahasiswa mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat laboratorium.
2. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu mengkaji dan menganalisis tentang nama, jenis,
kegunaan dan penggunaan alat-alat kimia yang ada di laboratorium.
C. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan peralatan dilaboratorium adalah berdasarkan
identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari
masing-masing alat tersebut dan penggunaan atau cara yang tepat umtuk
penggunaanya.
D. MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat percobaan peralatan dilaboratorium adalah agar praktikan
dapat mengetahui, mengkaji dan mampu menganalisis mengenai nama jenis,
sifat, kegunaan dan cara penyimpanan alat-alat kimia yang ada di laboratorim.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM

Kimia (Inggris: chemistry) berasal dari bahasa Mesir “Keme” yang


berarti “bumi” adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, stuktur, dan
sifat materi, beserta segala perubahan yang menyertai terjadinya reaksi kimia.
Jangkauan kimia tidak hanya mempelajari materi non hayati tapi juga materi
hayati serta proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup itu sendiri baik
yang ada di bumi dan luar angkasa. ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari
susunaan, struktur, sifat, perubahan materi, dan energi yang menyertai
perubahan nya. Ilmu kimia mempunyai kedudukan yang sangat penting diantara
ilmu-ilmu yang lain karena ilmu kimia memberikan konstribusi yang berarti
dan penting terhadap perkembangan ilmu-ilmu terapan seperti pertanian,
kesehatan, perikanan dan teknologi. Ilmu kimia disebut juga “Central Science”
karena kimia dipakai, diterapkan, dan dibutuhkan untuk mendukung ilmu
pengetahuan yang lain (Juwairiah, 2013).
Laboratorium ialah tempat untuk melatih siswa dalam hal keterampilan
melakukan praktek, demonstrasi, percobaan, penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Laboratorium yang dimaksud disini tidak hanya berarti ruangan
atau bangunan yang dipergunakan untuk percobaan ilmiah, misalnya dalam
bidang sains (science), biologi, kimia, fisika, teknik, dan sebagainya; melainkan
juga termasuk tempat aktivitas ilmiahnya sendiri baik berupa percobaan atau
eksperimen, penelitian atau riset, observasi, demonstrasi yang terkait dalam
kegiatan belajar – mengajar (Mustaji, 2009).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya
saat melakukan penelitian data yang diperoleh akurat dan benar (Ririn, 2016).

Pengenalan alat-alat kimia dan cara penggunaannya merupakan suatu


keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia.
Keberhasilan suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh
penguasaan praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang digunakannya. Di
dalam laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti
alat-alat gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit. Seperti yang telah
dijelaskan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk
membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium,
oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan
agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium
yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan
kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan (Sodik, 2014).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan


memahami cara kerjaserta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan danbahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi
dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna (Walton, 1998).

Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-


macamdiantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga,
segitiga perselin, kasa,gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin
dan pinggan porselin). Selain itujuga digunakan alat-alat gelas. Sebelum
digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dankemudian dibersihkan. Alat-alat
gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untukmereaksikan zat digunakan
gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok danpipet mohr), dan
buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer,corong,
semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga
memilikikegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan
praktikan dalammelaksanakan praktikum (Subroto, 2000 : 110).

Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-


alat yang akandigunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya
memerlukan ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat
tersebut apa ada yang cacat atau rusak. Untukmemindahkan zat-zat kimia yang
berwujud cair kita sering menghadapi suatu kesulitanyang mungkin disebabkan
oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukanvolume cairan itu
dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret yanggunanya
untuk memindahkan volume cairan (Arifin, 1996 : 9).
B. URAIAN BAHAN

1. Aquadest (Dirjen pom, 1979: 96)


 Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
 Nama Lain : Aquadest, air suling
 Rumus Molekul : H2O
 Berat Molekul : 18,02
 Rumus struktur : H-O-H
 Pemerian : Campuran jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa

2. Alkohol (Farmakope Indonesia edisi III, 1979)


 Nama resmi : Aethanolum
 Nama lain : Alkohol, Etanol
 Rumus molekul : C2H6O
 Berat molekul : 46,07 g/mol
 Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap
dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas.
Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru yang tidak berasap.

 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam


kloroform P dan dalam eter P.
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
 Penyimpanan :
cahaya; di tempat sejuk, jauh dari nyala api.

 Khasiat : Zat tambahan.

3. Metilen Biru (Dirjen POM, 1979)

 Nama resmi : Methylthionini Chloridum


 Nama lain : Biru metilen
 RM / BM : C₁₆H₁₈CIN₃S.3H₂O / 373,90
 Pemerian : Hablur atau serbuk hablur hijau tua,
berkilauan seperti perunggu, tidak
berbau atau praktis tidak berbau. Stabil
diudara; larutan dalam air dan dalam etanol
berwarna biru tua

 Kelarutan : Larut dalam air dan dalam kloroform; agak


sukar larut dalam etanol
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Kegunaan : Sebagai cat utama dalam pengecatan
sederhana.

4. Metil Jingga (FI Edisi III Hal 703)

 Nama Resmi : TROPOELIN/ HELIATIN


 Nama Lain : Metil Jingga
 Rumus Molekul : C14H14N3NaO3S
 Berat Molekul : 327,33
 Pemerian : Serbuk jingga kekuningan
 Kelarutan : Mudah larut dalam air panas, sukar larut
dalam air dingin, sangat sukar larut dalam
etanol
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Kegunaan : Larutan indicator asam basa

5. Fenol Merah (Depkes RI, 1979 Halaman 709)

 Nama resmi : FENOL SULFAKTALEIN


 Nama lain : 4,4 (3-2,1-Bensik Satiol 3-1 liter) Difenol
 Rumus kimia : C6H14O3
 Berat molekul : 318,32
Serbuk hablur bermacam-macam warna
merah tua sampai merah
 Pemerian :

 Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam


kloroform eter
 Kegunaan : Sebagai indikator
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

6. Spiritus (FI. Edisi III hal.66)

 Nama resmi : AETHANOLUM DILUTUM


 Nama sinonim : Etanol encer
 Pemerian : Cairan bening, mudah menguap dan mudah
bergerak, tidak berwarna, bau khas, rasa panas,
mudah terbakar dengan memberikan nyala biru
yang tidak berasap
 Kelarutan : Mudah larut dalam air
 Kegunaan : Sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar
untuk pembakar alkohol dan kompor portabel
 Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat

BAB III
METODE KERJA
A. ALAT
Alat Alat dan bahan yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Batang pengaduk
2. Botol semprot
3. Bola hisap
4. Bunsen
5. Buret
6. Cawan petri
7. Cawan porselin
8. Corong bucher
9. Corong kaca
10. Corong pisah
11. Erlenmeyer
12. Gegep / atau penjepit tabung
13. Gelas kimia
14. Gelas ukur
15. Indikator PH
16. Kaca arloji
17. Kaki tiga
18. Kawat kaca
19. Kertas lakmus
20. Labu ukur leher panjang
21. Pipet skala / volume
22. Pipet tetes
23. Pipet gondok
24. Rak tabung
25. Statif dan clem
26. Tabung reaksi
27. Timbangan analitik

B. BAHAN
Beberapa Bahan Kimia yang sering digunakan dalam Praktikum Kimia:
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Metil biru
4. Orange metil
5. Phenol red
6. Spirtus
C. PROSEDUR KERJA
Mengidentifikasi Alat dan Bahan Kimia

Mengamati alat-alat yang terdapat di laboratorium


kimia. Mencari keterangan berkaitan dengan bahan
dan fungsi alat-alat tersebut. 

Mengamati bahan-bahan kimia yang ada di


laboratorium kimia. Menulis nama dan jenis bahan
kimia tersebut berdasarkan simbol yang terdapat
pada       botol/wadah.

Asisten praktikum menjelaskan mengenai nama,


jenis, kegunaan dan cara pemakaiaan beberapa alat
kimia serta bahan kimia serta penjelasan lainnya.

Selanjutnya praktikan mencatat penjelasan –


penjelasan yang disampaikan asisten.

Praktikan menggambar alat-alat praktikum dan


bahan-bahan kimia dalam tabel lembar kerja yang
telah disediakan.

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Batang Pengaduk

Gambar 1.1 batang pengaduk


2. Botol Semprot

Gambar 2. Botol semprot


3. Bunsen
Gambar 3. Bunsen

4. Buret

Gambar 4. Buret
5. Bola Hisap

Gambar 5. Bola hisap


6. Cawan porselin

Gambar 6. Cawan porselin


7. Corong Bucher

Gambar 7. Corong bucher


8. Cawan Petri

Gambar 8. Cawan petri


9. Corong Kaca
Gambar 9. Corong kaca

10. Corong Pisah

Gambar 10. Corong pisah


11. Erlenmeyer

Gambar 11. Erlenmeyer


12. Gegep / Penjepit Tabung

Gambar 12. Geget /penjepit tabung

13. Gelas Kimia

Gambar 13. Gelas kimia


14. Gelas Ukur
Gambar 14. Gelas ukur
15. Indikator PH

Gambar 15. Indikator PH


16. Kaca Arloji

Gambar 16. Kaca arloji


17. Kaki Tiga

Gambar 17. Kaki tiga


18. Kawat Kasa

Gambar 18. Kawat kasa


19. Kertas Lakmus

Gambar 19. Kertas lakmus


20. Botol semprot

Gambar 20. Labu ukur leher panjang


21. Pipet Skala / Volume

Gambar 21. Pipet skala / volume


22. Pipet Tetes

Gambar 22. Pipet tetes


23. Pipet Gondok

Gambar 23. Pipet gondok


24. Rak Tabung
Gambar 24. Rak tabung

25. Statif dan Clem

Gambar 25. Statif dan clem


26. Tabung Reaksi

Gambar 26. Tabung reaksi


27. Timbangan Analitik
Gambar 27. Timbangan analitik

B. PEMBAHASAN
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut
secara terkendali .
Fungsi dari alat-alat laboratorium:
1. Batang pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk
keperluan laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan
dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit
lebih panjang dan ujungnya membulat. Batang Pengaduk berfungsi
untuk mengaduk larutan atau membantu aquadest. untuk alat yang
lehernya kecil.
2. Bola hisap adalah alat laboratorium yang berupa bola bertangkai .
Bahan bola ini terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk
menyedot cairan (suction=S), mengambil udara (aspirate=A),dan
mengosongkan (empty=E). Bola Hisap berfungsi membantu untuk
mengambil atau menyedot larutan.
3. Botol semprot terbuat dari plastik, terdiri dari sebuah botol dan
selang yang juga terbuat dari plastik. Botol Semprot berfungsi
untuk menyimpan aquadest.
4. Bunsen yang terdiri dari tabung logam vertikal terhubung ke
sumber bahan bakar gas (burner tube), dengan lubang pemasukan
udara (collar). Udara akan masuk ke dalam tabung dan bercampur
dengan gas untuk membuat api yang sangat panas. Bunsen
berfungsi untuk pemanasan, di masukkan larutan spirtus dan di
nyalakan.
5. Buret sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia
digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen
titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi
sampai dengan ± 0,05 cm3. Buret berfungsi untuk pada saat proses
titrasi.
6. Cawan petriatau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya
bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang ukurannya agak kecil
sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan
petri berfungsi untuk mengembangbiakan bakteri.
7. Corong buchet atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang
bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan
untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang
ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya. Corong buchet berfungsi untuk menyaring
dalam bentuk serbuk atau larutan supaya tidak ada gumpalan.
8. Corong kaca terbuat dari porselen, tetapi kadang kala ada juga yang
terbuat dari kaca dan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah
silinder dengan dasar yang berpori-pori.Corong kaca berfungsi
membantu memindahkan larutan.
9. Corong pisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia
mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong
pisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca
borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Corong
pisah berfungsi untuk memasukkan larutan yang berbeda seperti
minyak dan air atau untuk memisahkan larutan.
10. Erlenmeyer terbuat dari jenis gelas borosilikat sehingga mampu
bertahan dalam kondisi pemanasan suhu tinggi. Volume erlenmeyer
sendiri cukup beragam. Dimulai dari 25 ml hingga 2.000 ml.
Erlenmeyer berfungsi untuk membantu menyimpan larutan hasil
titrasi.
11. Gelas kimia terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas hingga
suhu 200oC. Gelas kimia berfungsi untuk menyimpan dan
memanaskan larutan.
12. Gelas ukur terbuat dari polipropilena karena resistansi kimia yang
sangat baik atau polimetilpentena karena transparansinya, membuat
gelas ukur tersebut lebih terang, kurang retak dibandingkan kaca.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur larutan.
13. Kaca arloji terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran
diameter. Kaca arloji berfungsi untuk menyimpan bahan serbuk
atau cairan pada saat menimbang, kalau untuk bahan menguap di
tutup menggunakan cawan porselen.
14. Kaki tiga terbuat dari besi, Kaki tiga berfungsi sebagai penahan
kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
15. Kawat kaca terbuat dari kawat, Kawat kaca berfungsi sebagai
penyangga saat pemanasan.
16. Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia
sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah
dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus
akan berubah sesuai dengan larutannya. Kertas lakmus berfungsi
untuk mengetahui larutan asam dan basa.
17. Kertas pH terbuat dari kertas yang diberi senyawa kimia. Kertas pH
berfungsi untuk mengetahui pH asam dan basa.
18. Labu ukur leher panjang terbuat dari kaca yang memiliki ukuran
atau volume. Labu ukur leher panjang berfungsi untuk proses
pengenceran larutan atau menyimpan larutan.
19. Penjepit kayu / gegep terbuat dari bahan dasar kayu yang dikunci
menggunkan kawat per untuk mencengkram tabung reaksi. Bentuk
hampir kotak persegi panjang serta ringan. Selain itu penggunaan
penjepit ini sangatlah mudah karena tabung akan di cengkram
secara otomatis, sehingga tangan kita tidak akan merasakan
kelelahan. Penjepit kayu /gegep berfungsi untuk menjempit alat
atau untuk mengangkat tabung reaksi yang panas untuk
dipindahkan.
20. Pipet skala adalah pipet yang terbuat dari bahan gelas yang dalam
penggunaannya membutuhkan alat bantu hisap untuk menghisap
dan mengeluarkan cairan. Pipet skala berfungsi mengambil larutan
tertentu dengan mengetahui volume larutan.
21. Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat
dari kaca atau plastik dan ujung bawahnya meruncing, sedangkan
pada ujung atasnya ditutupi oleh karet. Pipet tetes berfungsi untuk
mengambil larutan beberapa tetes.
22. Pipet volume / gondok terbuat dari bahan gelas atau beling dan
transparan. Umunya juga alat ini menggunakan satuan ukur mililiter
atau ml. Sehingga dengan bentuk dan ukuran tersebut pipet sangat
cocok dan sangat membantu proses pengujian tertentu yang
membutuhkan tingkat keakuratan tinggi. Pipet volume / gondok
berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai
dengan ukuran pipet gondok.
23. Rak tabung reaksi dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35
x 7 cm dan dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi. Rak
tabung reaksi berfungsi untuk wadah meletakan tabung reaksi .
24. Statif ( besi berdiri ) dan klem ( penjepitnya ) berfungsi untuk
membantu buret dengan cara di jepit di klem untuk mengeluarkan
larutan.
25. Tabung pengukur berfungsi untuk mengukur larutan.
26. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan atau memanaskan
larutan Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN 
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, experiment, pengukuran
ataupun pelatihan untuk melakukan kegiatan uji coba/experiment, pembuktian
atau konsep-konsep, teori, asas hukum atau suatu aturan kaidah/metode.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-
kegiatan tersebut secara terkendali.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat dijelaskan
peralatan di Laboratorium kimia beserta fungsinya yaitu bola hisab berfungsi
untuk membantu proses pengambilan cairan. Botol semprot berfungsi untuk
menyimpan aquadest. Bunsen berfungsi untuk pemanasan. Buret berfungsi
untuk mengukur volume larutan. Cawan petri berfungsi menyimpan bahan
kimia. Cawan porselin berfungsi untuk mereaksikan zat. Corong kaca
berfungsi untuk menyaring campuran kimia. Corong pisah berfungsi untuk
memisahkan cairan dengan cairan lain. Erlenmeyer digunakan dalam proses
titrasi. Gelas kimia berfungsi melarutkan zat. Gelas ukur berfungsi untuk
mengukur volume larutan. Gegep berfungsi untuk menjepit suatu benda. Kaca
arloji berfungsi untuk menyimpan zat padat. Kaki tiga digunakan untuk
menahan kawat kasa. Kawat kasa berfungsi sebagai alas dalam penyebaran
panas. Kertas lakmus berfungsi untuk mengukur pH suatu larutan. Labu ukur
berfungsi mengencerkan larutan. Pipet gondok berfungsi untuk mengambil
larutan dengan volume sesuai ukuran pipet gondok. Pipet tetes berfungsi
untuk memindahkan larutan kimia dengan tanpa ukuran volume. Rak tabung
reaksi berfungsi untuk meletakkan tabung reaksi. Sikat tabung reaksi
berfungsi sebagai pembersih tabung reaksi. Statif dan klem berfungsi untuk
membantu buret dalam proses titrasi. Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah
untuk menampung larutan. Timbangan analitik digital berfungsi untuk
menimbang padatan kimia.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi
percobaan dancermat serta teliti agar mendapat hasil yang
maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada dilaboratorium lebih diperhatikan dan
dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakandengan baik dan maksimal
tanpa ada kekurangan. semua praktikum menguasai materi percobaan dan
cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.

 
DAFTAR PUSTAKA

Budimarwanti. 2011. Pengelolaan Alat dan Bahan Kimia. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.

Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Andriani, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerjadan Keberhasilan
Praktikum.  Mikrobiologi. Vol.01.(01).

Juwairiah, 2013. Alat Peraga dan Media Pembelajaran Kimia. Jurnal


Alat Peraga Media. Vol.4.(1):1-13.
Mustaji. 2009. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum Biologi Di
Laboratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi. Jurnal Sainmatika. Vol.08.
(01).

Nurhasanah, Delaini. 2014. Pengenalan Alat dan Bahan Yang Baik


Dalam Rangka Menunjang Kegiatan Di Laboratorium Kimia. Jurnal
Metana. Vol.13. (02):58-60.

Rahmawati, Itsnaini, dkk.2010.Pemanfaatan Limbah Kaca Lampu


Sebagai Media Peralatan Praktikum Untuk Pembelajaran Kimia.
Jurnal FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Vol.03.(1):1-11.

Anda mungkin juga menyukai