Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
PERCOBAAN 1
I. Judul
Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
II. Hari dan Tanggal
Jum’at, 13 Oktober 2023
III. Tujuan
1. Mengetahui nama alat-alat yang umum dipakai di dalam laboratorium.
2. Mengetahui kegunaan alat-alat tersebut.
IV. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui nama alat-alat yang umum dipakai di dalam
laboratorium.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan alat-alat tersebut.
V. Dasar Teori
Kimia diambil dari bahasa Arab yaitu “kimiya”, yang berarti perubahan
benda. Kimia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang materi, sifat-sifatnya
dan perubahan yang dialami materi, baik disebabkan oleh proses-proses alami
maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Perkembangan ilmu yang sangat
cepat menyebabkan beberapa ilmuwan sekarang melakukan pembagian ilmu. Ilmu
sains dibagi menjadi beberapa bidang ilmu karena kajiannya semakin kompleks.
Jika telah mendalami dengan baik, maka pada akhirnya seseorang akan
memahami keterkaitan bidang ilmu (Sulakhudin, 2019).

Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan percobaan,


pengukuran, penelitian, atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains
(kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan
yang tertutup seperti kamar, bilik, atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-
lain. Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas
dan kualitas yang memadai sehingga mempermudah praktikan. Laboratorium
adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 1


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
penelitian (riset), pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan
antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik
laboratorium juga dapat menunjuk kepada suatu ruangan tertutup, kamat atau
ruangan terbuka. Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai macam sarana
dan prasarana untuk kebutuhan percobaan. Laboratorium dijadikan sebagai tempat
kegiatan melakukan kegiatan riset, penelitian, percobaan, pengamatan, dan
pengujian suatu kajian ilmiah yang akan dikaji (Emda, 2017).
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan
dilakukan. Dalam pengertian sempit, laboratorium sering diartikan sebagai ruang
atau tempat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang di dalamnya
terdapat sejumlah alat dan bahan laboratorium. Laboratorium merupakan tempat
bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu
tertentu seperti fisika, kimia, biologi, dan sebagainya. Ruang dimaksud dapat
berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya
kebun botani. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 tentang
Standarisasi Laboratorium IPA, meliputi tata ruang Laboratorium, administrasi
laboratorium, pengelolaan laboratorium dan penyimpanan alat dan bahan
praktikum biologi. Dalam timu eksak lain juga dikenal laboratorium yang disebut
bengkel (teknik, fisika), laboratorium ruang terbuka seperti kebun percobaan
(pertanian), taman botani, kebun anggrek, dan lain-lain. Dalam ilmu
sosial/hukum/seni juga dikenal laboratorium visual (ilmu sosial politik), studio
(seni), dan juga ada Laboratorium persidangan (hukum) (Susanti dkk, 2021).
Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk
dimiliki oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung
maupun tidak. Laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, karena
laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup
berbahaya dalam rangka pelaksanaan, pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat. Menyadari tugas, wewenang, dan fungsi pranata laboratorium
akan mendapatkan efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola laboratorium dengan
baik adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 2


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
dapat berjalan dengan lancar. Selain itu sesama pranata laboratorium harus ada
kerja sama yang baik, dan relalu berkomunikasi dengan pranata laboratorium
lainnya, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata
laboratorium yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik harus dapat
ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai
pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang dan
sebagainya. Sehingga diharap kan semua dapat berperan aktif (Raharjo, 2017).
Fasilitas alat dan bahan di lingkungan laboratorlum kimia bagi mahasiswa
yang sedang menyelesaikan tugaspenelitian merupakan suatu hal yang tidak bisa
terpisahkan, dan sangat diperlukan keberadaannya. Maka sistem kelola, cara
penanganan dengan baik dan benar terutama yang berhubungan dengan bahan
kimia ataupun alat gelas dan Instrumen mulai dari proses pengadaan, penerimaan,
pengemasan, penyimpanan sampai penyaluran, penggunaan yang sesuai dengan
tata kelola yang baik dan benar. Selain itu, juga ditunjang pelayanan yang
memadai akan sangat membantu dalam rangka penyelesaian suatu kegiatan
praktikum mahasiswa berjalan dengan lancar (Raharjo dan Haryanto, 2017).
Keselamatan Kerja di laboratorium adalah upaya pencegahan terjadinya
kecelakaan yang diakibatkan oleh beberapa desain, sistem, proses dan kegiatan di
laboratorium. Setiap ruangan laboratorium dengan semua desain dan kegiatannya
berpotensi untuk terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di
laboratorium. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan pendekatan kuantitatif.
Cross sectional adalah pengumpulan data dengan banyak subjek. Data primer
dikumpulkan melalui kuisioner kepada responden penelitian. Data diolah dan diuji
statisfik menggunakan chi square dengan tingkat kepercayaan 0.05. Hasil
penelitian menunjukkan kecelakaan kerja yang paling sering dialami oleh
responden di laboratorium adalah kena bersentuhan dengan panas, terkena
tumpahan bahan kimia serta mengeluh pusing akibat menghirup bahan kimia pada
saat proses pe ngujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
penerapan SOP dengan kecelakaan kerja (Cahyaningrum 2019).

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 3


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada
hal-hal yang berhubungan dengan bahan kimia, peralatan yang dapat
membahayakan dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar
bila tidak digunakan dengan baik. Seperti pekerjaan lainnya, bekerja dalam
laboratorium kimia memiliki resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan
karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran, dan sebab-sebab lain yang diluar
kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan
bahan, sehingga sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya
yang terjadi. Pengenalan alat dan bahan yang dipakai saat praktikum meliputi
macam-macam alat dan bahan, mengetahui nama-nama alat, mengetahui sifat dari
bahan kimia, memahami fungsi serta cara kerja alat dan bahan. Setiap alat dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang
spesifik. Alat-alat tersebut dibuat dari bahan yang berbeda-beda, ada yang terbuat
dari geas, porselin, kayu, alumunium, plastik, dan lain lain (Rohman, 2020).
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
saat diperlukan. Pengenalan alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian (Andriani, 2016).
Dalam kaitan dengan pendukung kegiatan teoritis di dalam ruang kelas,
maka diperlukan kerja laboratorium yang berupa praktikum atau percobaan. Suatu
tempat untuk pelaksanaan kegiatan praktikum atau percoban dapat berupa
laboratorium alam (kebun, biologi, green, chemistry laboratory, dsb). Sedangkan
dalam suatu bangunan tertentu dapat berupa ruang dengan persyaratan standar
laboratorium. Laboratorium dalam pendidikan IPA berarti suatu tempat dimana
asisten laboratorium dan praktikan melakukan kegiatan percobaan. Sehingga
laboratorium tidak selalu berarti gedung laboratorium tetapi dapat berupa kebun,
lapangan, dan lain-lain yang dipakai untuk kegiatan tersebut. Ruangan
laboratorium sangat diperlukan untuk kegiatan eksperimen (Ramadhani, 2020).

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 4


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
VI. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Gelas beaker
2. Gelas ukur
3. Corong
4. Batang Pengaduk
5. Botol semprot
6. Gelas arloji
7. Kawat kasa
8. Kaki tiga
9. Lampu spiritus
10. Spatula
11. Penjepit
12. Tabung reaksi
13. Rak tabung reaksi
14. Labu erlenmeyer
15. Labu ukur
16. Pipet ukur
17. Bulb
18. Buret
19. Klem statif
20. Kertas saring
21. Pipet tetes
22. Sieve shaker
23. Labu destilasi
24. Hot plate
25. Krus porselin
26. Pinset
27. Ph meter/kertas lakmus
28. Timbangan analitik

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 5


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
29. Thermometer
B. Bahan
1. Aquades

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 6


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
VII. Skema Kerja
1. Gelas Beaker
Berfungsi untuk menampung zat cair larutan dalam suatu
percobaan.

2. Gelas Ukur
Berfungsi sebagai alat ukur mengukur volume larutan atau zat
cair dengan tepat.

3. Corong
Berfungsi sebagai alat bantu untuk memindahkan
atau memasukkan larutan atau zat cair kedalam
sebuah wadah.

4. Batang Pengaduk

Berfungsi untuk mengaduk suatu larutan.


5. Botol Semprot

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 7


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

Berfungsi untuk menyimpan aquades.


6. Gelas Arloji
Berfungsi untuk penguapan atau pengeringan padatan dalam bentuk tepung.

7. Kawat Kasa

Berfungsi sebagai penahan kawat beban


diatas kaki tiga pada proses pembakaran
dengan membakar menggunakan spiritus
dan bunsen.

8. Kaki Tiga

Berfungsi sebagai penahan kawat kasa dan


penyangga ketika proses pemanasan.

9. Lampu Spiritus

Berfungsi untuk memanaskan larutan atau


membantu mengkondisikan steril pada
proses inokulasi.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 8


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

10. Spatula
Berfungsi untuk mengambil objek pada saat
melakukan percobaan.

11. Penjepit

Berfungsi untuk memindahkan alat dan bahan dari


satu tempat ke tempat lain.

12. Tabung Reaksi


Berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan dua
larutan atau bahan kimia atau sebagai tempat
mengembangbiakkan mikroba dalam media air.

13. Rak Tabung Reaksi

Berfungsi untuk meletakkan tabung reaksi pada saat


praktikum kimia.

14. Labu Erlenmeyer

Berfungsi sebagai wadah bahan kimia cair.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 9


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

15. Labu Ukur

Berfungsi untuk mengencerkan zat tertentu hingga


batas leher bahu.

16. Pipet Ukur


Berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu tempat
ke tempat lainnya dengan berbagai ukuran volume.

17. Bulb
Berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat lainnya.

18. Buret

Berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan atau


gas.

19. Klem Statif

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 10


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

Berfungsi untuk menjepit buret saat melakukan


titrasi.

20. Kertas Saring


Berfungsi untuk
memisahkan antara zat
yang terlarut dari zat
padat.

21. Pipet Tetes


Berfungsi untuk memindahkan cairan dengan volume
kecil dan memindahkan cairan dari wadah ke wadah
lain.

22. Sieve Shaker

Berfungsi untuk memisahkan padatan dengan


menggunakan peralatan penyaringan berlapis serta
adanya nilai mesh saringan yang berbeda-beda.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 11


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

\
23. Labu Destilasi

Berfungsi untuk memisahkan antara 2 zat atau lebih


dengan memfokuskan pada perbedaan titik didih.

Berfungsi untuk memanaskan atau menghangatkan


sekaligus mencampur atau menghomogenkan larutan
kimia.

Berfungsi untuk menggabungkan sampel


(dimasukkan dalam mufel furnace).

26. Kertas Lakmus

Berfungsi untuk menguji kadar keasaman bahan.

27. Pinset

Berfungsi mengambil benda-benda yang kecil dan bila


untuk mengambil sampel.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 12


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

28. Timbangan Analitik

Berfungsi untuk menimbang bahan yang akan


digunakan sebelum melakukan suatu percobaan.

29. Thermometer
.
Berfungsi untuk mengukur suhu atau temperatur
serta perubahan suhu.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 13


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

VIII. Data Hasil Pengamatan


Lembar Hasil Pengamatan
Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
No Nama Alat Fungsi Alat
1. Corong pisah Menuangkan cairan.
2. Labu ukur Mereaksikan zat, mengukur, dan
mencairkan.
3. Gelas ukur Mengukur cairan dengan volume
rendah.
4. Batang pengaduk Mengaduk cairan untuk direaksikan.
5. Spatula Mengambil zat padat yang akan
dilarutkan.
6. Gelas arloji Sebagai wadah.
7. Bulb Mengambil dan memindahkan cairan.
8. Gelas beaker Sebagai wadah mereaksikan zat/cairan.
9. Penjepit Untuk memindahkan/menjepit benda.
10. Pipet ukur Mengambil larutan volume
tertentu/titrasi
11. Kawat kasa Sebagai wadah untuk memanaskan zat
12. Kaki tiga Wadah untuk memanaskan zat
13. Kertas saring Menyaring larutan yang tercampur

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 14


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
padatan
14. Rak tabung reaksi Tempat menaruh tabung reaksi
15. Tabung reaksi Mereaksikan suatu zat
16. Lampu spiritus Memanaskan zat atau cairan
17. Termometer air raksa Mengukur suhu
18. Desikator Wadah yang dapat menyerap air
19. Hot plate Memanaskan suatu zat
20. Klep Menempelkan suatu zat pada statis
No Nama Alat Fungsi Alat
21. Oven Memanaskan zat atau cairan
22. Timbangan analitik Untuk menimbang zat
No Nama Alat Fungsi Alat
23. Botol semprot Wadah untuk bahan menyemprot
aquades
24. Statis Penyanggah/menggantungkan suatu zat
25. Buret Wadah cairan
26. Pipet tetes Memindahkan cairan dengan volume
kecil
27. Labu erlenmeyer Untuk mereaksikan zat
28. Krus porselin Sebagai wadah
29. Kertas lakmus Untuk mengukur pH

Hari/Tanggal Kelompok Dosen

Jumat, 13 Oktober Kelompok 2


2023

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 15


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

IX. Pembahasan
Pada tanggal 13 Oktober 2023 telah dilaksanakan sebuah praktikum kimia
yang dilaksanakan di kampus Pondok Meja yang berjudul Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium. Praktikum dilaksanakan dan dibimbing oleh asisten dosen dan para
asisten laboratorium dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan
mengenalkan alat alat yang umum digunakan pada saat melakukan praktikum di
laboratorium. Praktikan diberi waktu selama 2 jam untuk melaksanakan
Praktikum yang diawali dengan melakukan pretest kepada praktikan. Pretest
diberi sebanyak 3 sampai 4 soal dan masing-masing soal dikerjakan selama 1
menit. Untuk melaksanakan praktikum yang sukses, praktikum diharapkan untuk
serius dalam memperhatikan di laboratorium dan berhati-hati terhadap bahan-
bahan maupun alat-alat yang sudah disediakan. Jika praktikan serius dan berhati-
hati, makan kesusksesan dalam pengamatan dapat diraih.
Pada penelitian ini praktikan mendapatkan masing-masing kelompok
dimana di atas meja kelompok tersebut sudah tersedia alat-alat di dalam
laboratorium. Kemudian asisten laboratorium dan asisten dosen mulai
mengenalkan sekaligus menjelaskan satu per satu alat serta fungsi atau kegunaan
dari alat tersebut dengan seksama. Semua praktikan memperhatikan penjelasan
satu persatu dari alat tersebut dan mencatat hasilnya pada bagian tabel hasil
pengamatan. Penugasan dibagi menjadi 3 tugas, ada yang mencatat hasil ke dalam
tabel, ada yang mendokumentasikan selama praktikum berlangsung dan ada yang

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 16


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
melakukan percobaan. Kemudian dengan seksama praktikan memperhatikan satu
per satu penjelasan alat.
Alat yang pertama yaitu gelas beaker. Asisten laboratorium menunjukkan
sekaligus menjelaskan fungsi alat tersebut yaitu digunakan sebagai tempat
mereaksikan bahan, tempat melarutkan, tempat menampung bahan-bahan kimia
yang berupa larutan, padat maupun tepung. Selanjutnya ada gelas ukur, dimana
gelas ukur digunakan sebagai mengatur volume larutan atau zat cair dengan tepat.
Gelas ukur juga mempunyai skala dengan bermacam-macam ukuran. Selanjutnya
ada alat corong, berfungsi sebagai penyaring atau dapat juga sebagai alat bantu
memindahkan atau memasukkan larutan ke tempat yang kecil. Selanjutnya yaitu
labu erlenmeyer merupakan alat yang dipakai sebagai tempat atau wadah zat-zat
yang dititrasi dan dapat dipergunakan juga sebagai wadah untuk memanaskan
larutan. Setelah larutan diisi ke dalam labu erlenmeyer, kemudian labu erlenmeyer
digoyang-goyangkan agar larutan yang terdapat didalamnya dapat tercampur
sampai titik akhir tercapai. Selanjutnya yaitu batang pengaduk, digunakan sebagai
alat untuk mencampur dan mengaduk larutan. Kemudian ada botol semprot
dimana alat ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan aquades dan
mencuci/membilas bahan-bahan kimia yang tidak larut bersama air. Selanjutnya
ada gelas arloji, gelas arloji merupakan alat yang terbuat dari kaca bening dan
terdiri dari berbagai ukuran dan diameter, berfungsi sebagai wadah ketika
menimbang bahan kimia dan mengeringkan padatan dalam desikator. Desikator
merupakan wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara berfungsi
untuk menghilangkan air dan kristal hasil pemurnian dan juga sebagai tempat
menimbang bahan kimia dan penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.
Kemudian ada yang namanya kawat kasa, berfungsi sebagai penahan
beban di atas kaki tiga pada proses pembakaran dengan membakar spriritus atau
bunsen. Cara menggunakan kawat kasa adalah dengan meletakkannya di atas
lampu spiritus yang telah disanggah oleh kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang
di dalamnya telah terdapat larutan yang akan dipanaskan. Selanjutnya yaitu alat
kaki tiga, dimana alat ini berfungsi sebagai penyangga ketika proses pemanasan

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 17


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
berlangsung. Cara menggunakan kaki tiga adalah dengan meletakkan kaki tiga
diantara bunsen atau dikenal juga lampu spiritus. Alat yang selanjutnya yaitu
lampu spiritus, berfungsi sebagai membakar zat atau memanaskan larutan.
Selanjutnya spatula, digunakan sebagai alat pengambil objek atau dijadikan
sebagai alat pengaduk. Kemudian alat selanjutnya yaitu penjepit, Berfungsi
memindahkan tabung reaksi dari suatu tempat ke tempat lain. Kemudian tabung
reaksi berfungsi sebagai tempat mereaksikan dua larutan atau lebih serta dapat
mengembangkan mikroba dalam media cair. Di dalam laboratorium juga terdapat
alat-alat non gelas yang sering dijumpai seperti rak tabung reaksi yang terbuat dari
kayu dengan lubang-lubang seukuran tabung reaksi yang berfungsi sebagai tempat
meletakkan tabung reaksi itu sendiri. Cara menggunakan tabung reaksi cukup
mudah yaitu dengan meletakkan tabung reaksi ke dalam lubang-lubang yang ada
dalam rak tabung reaksi. Berikutnya ada labu erlenmeyer, sebagai wadah dari
bahan kimia cair. Selanjutnya labu ukur digunakan sebagai tempat mengencerkan
zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Kemudian ada pipet ukut berfungsi
untuk memindahkan zat ke dalam wadah dengan berbagai macam volume.
Kemudian alat bulb digunakan sebagai penyedot/pengambilan suatu cairan
dari pipet ukur, dan buret digunakan sebagai mengukur volume suatu cairan. Ada
beberapa alat yang terdapat di dalam laboratorium yang terbuat dari logam, yaitu
alat klep statif merupakan tiang besi yang berfungsi sebagai penjepit alat buret
atau alat dengan bahan gelas lainnya. Kemudian ada kertas saring digunakan
sebagai pemisah partikel suatu suspensi dari cairan untuk memisahkan zat
tertentu. Pipet tetes digunakan sebagai alat pemindahan cairan dengan volume
kecil. Kemudian alat untuk memanaskan larutan kimia disebut dengan hot plate.
Selanjutnya timbangan analitik sebagai penimbangan bahan, zat-zat atau
larutan yang mudah terbakar dalam skala yang kecil. Untuk menggunakan
timbangan analitik tentu saja harus melakukan kalibrasi. Adapun kertas lakmus
digunakan sebagai mengukur Ph larutan yang diuji. Spatula merupakan sendok
panjang dengan ujung atasnya datar yang terbuat dari bahan stainless steel atau
alumunium yang berfungsi untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 18


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
dan digunakan juga untuk mengaduk larutan dan termometer digunakan untu
mengukur suhu atau temperatur serta perubahan pada suhu. Di dalam
laboratorium juga terdapat oven yang digunakan untuk mengeringkan alat-alat
sebelum digunakan dan digunakan juga untuk mengeringkan bahan yang berada
dalam keadaan basah. Terdapat pula alat-alat dari porselin yang ada di dalam
laboratorium. Diantaranya yaitu evaporating dish yang merupakan cawan yang
bercucuk dan di buat dari porselin, memiliki fungsi untuk mereaksikan zat kimia
pada suhu tinggi, sebagai wadah pengeringan bahan padatan dalam bentuk kering
dan menguapkan bahan dengan dipanaskan baik melalui pemanasan langsung
maupun pemanasan tidak langsung. Sendok porselin yang merupakan alat dengan
fungsi untuk mengambil, mengaduk bahan-bahan kimia yang berbentuk padatan.
Mortar yang merupakan alat yang ada di laboratorium yang terbuat dari
porselin yang memiliki fungsi untuk menghaluskan bahan-bahan padatan kimia.
Selain itu terdapat pula alat di dalam laboratorium yang berbahan karet, antara
lain yaitu Bulb, bulb merupakan alat penyedot pipet yang berfungsi untuk
membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya dengan cara disambungkan
dengan pipet volume. Pada bulb terdapat tiga bagian yaitu kutub A (Air) yang
berfungsi untuk mengeluarkan udara di dalam bulb, kutub S (Suction) yang
berfungsi untuk mengambil larutan, dan kutub E (Empty) untuk mengeluarkan
larutan. Prop atau tutup karet yang berfungsi sebagai tutup labu yang terkadang
dilubangi untuk pipa destilasi dan lainnya. Pada analisa kuantitatif terdapat dua
kelompok alat-alat ukur, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif) ini meliputi gelas ukur, labu erlenmeyer, gelas beaker,
corong, corong pisah, dan lainnya. Sedangkan untuk alat-alat yang yang teliti atau
kuantitatif sendiri terdiri atas buret, labu ukur, dan juga pipet.
Setelah banyak dijelaskan satu per satu oleh para asisten laboratorium dan
asisten dosen, selanjutnya praktikan diperintahkan untuk menghafalkan nama
beserta fungsi alat-alat laboratorium. Adapun penghafalan tersebut bertujuan
untuk mempermudah proses atau kegiatan praktikum yang dilaksanakan.
Kemudian asisten laboratorium dan asisten dosen mulai memperagakan tata cara

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 19


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
menggunakan alat-alat tersebut dan diikuti oleh praktikan dengan cermat dan
seksama. Setelah praktikum berakhir, para praktikan meletakkan kembali alat-alat
laboratorium dengan hati-htai. Sebelum dikembalikan, diharapkan para praktikan
membersihkan atau mencuci alat-alat setiap praktikum selesai dilaksanakan agar
alat-alat laboratorium tetap terjaga bersih dan steril. Jika alat laboratorium bersih
dan siap untuk digunakan saat bekerja, kecil kemungkinan alat tersebut
terkontaminasi dengan zat lain. Peralatan laboratorium merupakan salah satu
pengeluaran terbesar di laboratorium, sehingga praktikan harus lebih berhati-hati
dalam menggunakan alat-alat laboratorium serta mengikuti prosedurnya.
X. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pengamatan pengenalan alat-alat laboratorium ini yaitu:
1. Praktikan dapat mengetahui nama alat-alat yang umum dipakai di dalam
laboratorium. Contohnya gelas beaker, tabung reaksi, botol semprot, gelas
arloji, kawat kasa, kertas lakmus, kertas saring, dan alat-alat laboratorium
lainnya.
2. Praktikan dapat mengetahui kegunaan alat-alat tersebut, misalnya gelas
beaker berfungsi untuk mereaksikan bahan, spatula berfungsi sebagai alat
untuk mengambil objek, tabung reaksi digunakan sebagai tempat
mereaksikan dua larutan atau bahan kimia.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 20


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

XI. Daftar Pustaka


Andriani, R. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi. 1 (1): 1-10.
Cahyaningrum, D., Hanif, T.M.S., Dini, I. 2019. Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Kecelakaan Kerja di Laboratorium Pendidikan. Jurnal
Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. 1 (2): 41.
Emda, A. 2017. LABORATORIUM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN
KIMIA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN KERJA ILMIAH. Lantanida Journal. 5 (1): 84-85.
Raharjo dan Sri, H. 2017. Penanganan Alat dan Bahan yang Bail dalam Rangka
Menunjang Kegiatan di Laboratorium Kimia. Metana. 13 (2): 58.
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia
Sains dan Aplikasi. 20 (2): 99.
Ramadhani, S. P. 2020. Pengelolaan Laboratorium. Depok: Yiesa Rich
Foundation.
Rohman, T. 2020. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta
Penanganan Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Jurnal Seminar
pada Pelatihan Dosen Biokimia. 1 (3): 1-2.
Sulakhudin. 2019. Kimia Dasar. Sleman: Deepublish.

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 21


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A
Susanti, R., Lina, H., Fitri, A.S. 2021. Teknik Pengelolaan Laboratorium.
Yogyakarta: ANDI.

XII.
Lampiran

1. Gelas beaker 2. Corong pisah

3. Labu ukur 4. Gelas ukur

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 22


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

5. Batang pengaduk 6. Spatula

7. Gelas arloji 8. Bulb

9. Penjepit 10. Pipet ukur

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 23


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

11. Kawat kasa 12. Kaki tiga

13. Kertas saring 14. Rak tabung reaksi

15. Lampu spiritus 16. Termometer

17. Klep 18. Statis

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 24


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

19. Timbangan analitik 20. Botol semprot

21. Buret 22. Pipet tetes

23. Labu erlenmeyer 24. Krus porselin

25. Tabung reaksi 26. Kertas lakmus

27. Pinset 28. Hot plate

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 25


LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
Kelompok 2
Kelas A

29. Desikator

ENVIRONMENTAL ENGINEERING_JAMBI UNIVERSITY 26

Anda mungkin juga menyukai