Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengenalan alat dan bahan kimia dasar melibatkan pemahaman
tentang berbagai peralatan Laboratorium seperti tabung reaksi buret pipet dan
alat ukur lainnya. Selain itu, pengetahuan mengenai bahan kimia dasar seperti
asam basa garam dan pelarut sangat penting. Ini membantu praktikan dalam
melakukan percobaan dengan aman dan efektif, serta memahami sifat-sifat
dasar zat.
sangat penting dalam penelitian kimia karena memungkinkan peneliti
untuk melakukan percobaan dan pengukuran yang akurat dan terkontrol.
Selain itu, alat dan bahan kimia memungkinkan peneliti untuk mempelajari
sifat-sifat zat dan reaksi kimia dengan lebih baik, mengembangkan produk
dan teknologi baru, memahami dan mengatasi masalah lingkungan dan
kesehatan yang berkaitan dengan bahan kimia.
Dalam penelitian kimia, pemilihan jenis alat yang akan digunakan
disesuaikan dengan tujuan penelitian agar hasil pengamatan lebih bagus dan
valid. Dalam melakukan percobaan, praktikan harus memiliki pengetahuan
yang memadai mengenai alat dan bahan kimia agar dapat menggunakan alat
percobaan dengan benar dan menghindari risiko kecelakaan.
Alat dan bahan kimia sangat membantu dalam penelitian kimia karena
memungkinkan peneliti untuk melakukan percobaan dan pengukuran yang
akurat dan terkontrol. Selain itu, alat dan bahan kimia memungkinkan peneliti
untuk mempelajari sifat-sifat zat dan reaksi kimia dengan lebih baik,
mengembangkan produk dan teknologi baru, memahami dan mengatasi
masalah lingkungan dan kesehatan yang berkaitan dengan bahan kimia.
Dalam penelitian kimia, pemilihan jenis alat yang akan digunakan
disesuaikan dengan tujuan penelitian agar hasil pengamatan lebih bagus dan
valid. Dalam melakukan percobaan, praktikan harus memiliki pengetahuan
yang memadai mengenai alat dan bahan kimia agar dapat menggunakan alat
percobaan dengan benar dan menghindari risiko kecelakaan. Oleh karena itu,
alat dan bahan kimia sangat penting dalam penelitian kimia karena
memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kehidupan manusia.
Pengenalan alat dan bahan kimia merupakan langkah penting dalam
mempelajari kimia. Hal ini bertujuan untuk memahami peran serta fungsi dari
berbagai alat dan bahan kimia yang digunakan dalam percobaan
laboratorium. Dengan memahami alat dan bahan kimia, siswa dapat belajar
tentang keselamatan Laboratorium, prosedur kerja yang benar, dan juga
memahami konsep-konsep teoritis dalam kimia secara lebih mendalam.
Selain itu, pengenalan alat dan bahan kimia juga membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan praktis, seperti pengukuran, pencatatan data,
dan pemahaman tentang sifat-sifat zat.
Pengenalan ini juga penting dalam konteks aplikasi ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pemilihan bahan kimia yang aman
digunakan, pemahaman tentang label bahan kimia, dan juga pemahaman
tentang penggunaan alat-alat Laboratorium sederhana. Dengan demikian,
pengenalan alat dan bahan kimia memainkan peran kunci dalam
mempersiapkan siswa untuk belajar kimia secara menyeluruh.
B. Maksud Dan Tujuan Percobaan
1. Maksud percobaan
Agar dapat mengetahui dan memahami alat-alat dan bahan
kimia yang ada di Laboratorium beserta fungsinya.
2. Tujuan percobaan
Untuk mengetahui dan memahami alat-alat dan bahan kimia
yang ada di Laboratorium beserta fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Pada hakikatnya ilmu kimia memiliki dua dimensi, yaitu kimia sebagai
produk dan kimia sebagai proses. Kimia sebagai produk berkaitan dengan
pengetahuan kimia yang berupa fakta konsep prinsip hukum dan teori,
sedangkan kimia sebagai proses berkaitan dengan kerja ilmiah di
laboratorium. Melalui kegiatan praktikum di Laboratorium siswa akan lebih
termotivasi dalam belajar dikarenakan oleh terlibatnya seluruh indra dalam
pengamatan dan percobaan yang dilakukan ketika praktikum berlangsung.
Dengan adanya motivasi yang tinggi, siswa akan bersungguh-sungguh dalam
mempelajari teori, konsep, hukum dan sikap ilmiah sesuai dengan pendekatan
saintifik (Dewi et all, 2019).
Pemanfaatan Laboratorium secara efektif merupakan salah satu
syarat dalam pembelajaran kimia, khususnya pada materi praktikum. Namun,
pada kenyataannya tidak semua sekolah dapat melaksanakan praktikum
sesuai dengan tuntutan kurikulum. permasalahan yang sering ditemui dalam
pembelajaran di Laboratorium yaitu pengelolaan Laboratorium yang meliputi
proses pengadaan, proses penggunaan, dan proses pemeliharaan.
Permasalahan dalam proses pengadaan yaitu ketidaktepatan alat dan bahan
yang datang dengan apa yang dibutuhkan. Permasalahan dalam proses
penggunaan yaitu kesalahan pengoperasian alat dan bahan. Permasalahan
dalam proses pemeliharaan yaitu kesalahan pada penataan alat dan bahan di
laboratorium (Dewi et all, 2019).
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan pembelajaran, penelitian
dan pengamatan. Praktikum adalah satu dari banyaknya jenis metode
pembelajaran yang ada di lingkup pendidikan dan selalu diterapkan di setiap
pembelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam semacam Biologi Fisika
Kimia serta lain sejenisnya. dengan cara literal, praktikum diambil dari tutur
praktik atau penerapan yang intinya pelaksanaan secara jelas apa yang diucap
pada teori. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan
jika praktikum adalah bagian dari metode pembelajaran yang bermaksud
menjadikan anak didik untuk memperoleh kesempatan guna menyeleksi dan
menunaikan pada kehidupan yang sebenarnya, apa yang di dapatkan dari teori
dan pelajaran praktik tersebut. Ketika semua komponen di sekolah memenuhi
standar minimum untuk kelas praktik, maka praktik akan berhasil. Komponen
yang paling signifikan tersebut adalah Laboratorium. Laboratorium adalah
ruangan unik yang mana didalamnya digunakan untuk melakukan banyak
pemeriksaan dan eksperimen. Dalam arti sempit, Laboratorium biasanya
didefinisikan sebagai gedung dengan dinding dan atap yang menampung
berbagai alat dan bahan praktikum yang lengkap. Dalam bidang biologi,
Laboratorium dapat terdiri dari bangunan kerja atau ruang operasi, maupun
ruang khusus (Ramdhani et all, 2023).
Pengenalan alat-alat Laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat Laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat Laboratorium adalah
agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang
diperoleh akan benar pula (Ririn, 2016).
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan pembelajaran,
penelitian dan pengamatan. Praktikum adalah salah satu dari banyaknya jenis
metode pembelajaran yang ada di sekolah. Laboratorium memiliki pengertian
yakni suatu ruangan yang didalamnya dilakukan untuk kegiatan praktek atau
penelitian yang dilengkapi oleh berbagai macam sarana perlengkapan seperti
alat-alat dan infrastruktur Laboratorium yang lengkap. Mikrobiologi adalah
salah satu materi dari pelajaran Biologi, yang ruang lingkupnya dapat berupa
mikroba fungi atau kapang alga fermentasi virus penyakit protozoa bakteri
mikrobiologi menuju bioteknologi dan penemuan teknik Laboratorium
mikrobiologi. Universitas ini juga memiliki Laboratorium Terpadu sebagai
salah satu fasilitas pembelajaran dan praktik yang didalamnya terdapat
banyak ruangan-ruangan Laboratorium sesuai dengan jurusannya masing-
masing seperti Laboratorium biologi fisika kimia elektro informatika dan
matematika. Kemudian alat-alat khusus yang selalu digunakan pada
penelitian adalah Laminar Air Flow, autoclave, incubator, oven, kulkas dan
colony counter untuk menghitung koloni bakteri (Ramdhani et all, 2023).
Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti dianggap sebagai alat.
Artinya, peneliti merupakan alat yang penting untuk menampung data yakni
dengan metode pengumpulan data yang didasarkan pada kegiatan wawancara
atau pengamatan secara langsung. Peneliti juga harus memprioritaskan
rincian konstektual dengan cara peneliti harus menampung serta menulis data
yang sangat rinci terhadap hal-hal yang diangap berkaitan untuk memecahkan
suatu permasalahan. Data harus dikumpulkan secara deskriptif yang
selanjutnya dicatat dalam laporan. Data yang didapatkan dari penelitian ini
berisi ucapan dan gambar, sedangkan data angka tidak termasuk pada
penelitian kualitatif (Ramdhani et all, 2023).
Pelaksanaan praktikum di laboratorium memegang peranan penting
dalam pembelajaran sains. Secara umum tujuan kegiatan praktikum ingin
meningkatkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam hal
menggunakan peralatan, mengaitkan hubungan konsep teori dan praktik,
mengolah dan menginterpretasi data, merumuskan dan menguji hipotesis,
mengembangkan teknik pemecahan masalah dan meningkatkan motivasi
belajar dan dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari (Wusqo et all,
2016).
B. Uraian Bahan
1. Alkohol ( Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Sinonim : Alkhol, etanol, ethyl Alkhol
Rumus molekul : C2H6O
Berat molekul : 46,07 9/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna kemah jernih, mudah
Menguap dan mudah bergerak; bau khas
Terasa panas, muda terbakar dan
Memberikan nyala biru yang tidak bersayap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
Klorofon P dan dalam eleter p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat tumbuh
Terhindar dari Cahaya, di tempat sejauh
Jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan, juga dapat Membunuh
kuman.
2. Aquadest ( Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILATA
Nama lain : air suling
Rumus molekul : H20
Berat molekul : 18,02 9/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
Terasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Spiritus ( Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : ETANOL
Nama lain : Alkohol etil
Rumus molekul : C2H5OH,
Berat molekul : 46,07g/mol.
Pemerian : berupa cairan tak berwarna, memiliki sifat
Antiseptic, dan mudah terbakar
Penyimpanan : di tempat tertutup rapat dan hindari sinar
Matahari
Kegunaan : digunakan dalam berbagai industri, termasuk
Farmasi, industri minuman, dan sebagai bahan
Bakar
4. Asam salisilat (Ditjen POM, 1979)
Nama : ACIDIUM SALICYLICUM
Nama lain : Asam salisilat
RM : C6H8O2
BM : 138,12 gram/mol
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarnah atau serbuk
Berwanah putih, hampir tidak berbau, rasa agak
Manis dan tajam.
Kegunaan : menghilangkan kelebihan sel sel yang di hasilkan
Oleh lapisan epirdemis, anti fungsi
Kelarutan : mudah larut dalam klorofon P dan eter P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
5. Lactosa (Ditjen POM, 1979)
Nama : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa, saccharum lactis
RM : C12H22O11.H2O
BM : 342,30 gram/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kegunaan : zat tambahan
Kelarutan : sukar larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. Natrium sulfat anhidrat (Ditjen POM, 1979)
Nama : NATRIUM SULFAT ANHIDRAT
Nama lain : Natrium sulfat anhidrat
RM : Na2SO4
BM : 322,24 gram/mol
Pemerian : Serbuk hablur atau butiran putih, higroskopik.
Kegunaan : Sebagai bahan penyerap air dalam kloroform.
Penyimpanan : di simpan d tempat yang tertutup rapat
7. Paracetamol (Ditjen POM, 1979)
Nama : ACETAMINOPHENUM
Nama lain : asetaminofen, parasetamol
RM : C8H9NO2
BM : 151,16 gram/mol
Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit
Kegunaan : sebagai penurun suhu
Kelarutan : larut dalam 70 bagian air dalam 7 bagian etanol
( 95%)
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindungi darri Cahaya
8. Sulfur (Ditjen POM, 1979)
Nama : SULFUR PREACIPITATUM
Nama lain : Belerang endap
RM : S
BM : 32,06 gram/mol
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : antiskabies atau tidak menibulkan gatal-atal
Kelarutan : tidak larut dalam air, sukar larut dalam minyak
Zaitun
9. Talcum (Ditjen POM, 1979)
Nama : TALCUM
Nama lain : Talk
Pemerian : serbuk hablur, sangat halus licin. Mudah melekat
Pada kulit, bebas dari butiran warna putih atau putih
kelabu
Kelarutan : tidak larut dalam semua pelarut
Kegunaan : zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
10. Menthol (Ditjen POM, 1979)
Nama : MENTHOLUM
Nama lain : Mentol
RM : C1OH20O
BM : 156,30 gram/mol
Pemerian` : berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna,
Bau tajam seperti minyak permen, rasa panas dan
Aromatic diikuti rasa dingin
Kegunaan : antiritan
Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam
Etanol (95%)
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan tempat yang sejuk
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
1. Alat destilasi
2. Buret
3. Barometer
4. Corong
5. Corong pisah
6. Cawan porselin
7. Erlenmeyer
8. Gelas ukur
9. Gelas beker
10. Gelas arloji
11. Kalometer tekanan uap
12. Kaki tiga
13. Kaca abe
14. Labu ukur (labu takar)
15. Labu Erlenmeyer
16. Mortar
17. Mortar dan alu
18. Pipet volume
19. Pipet ukur
20. Pipet tetes
21. Penjepit tabung reaksi
22. Ph meter
23. Pengaduk gelas
24. Spatula
25. Spektrofometer
26. Timbangan analitik
27. Tabung reaksi
B. Bahan.
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Spiritus
C. Prosedur Kerja
Mengidentifikasi alat Laboratorium

Disipkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam


prapraktikum dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
kimia
Memeriksa dan memastikan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam keadaan baik

Mengamati alat-alat kimia digunakan dalam praktikum

Asisten praktikum menjelasakan mengenai


nama,jenis,kegunaan dan cara pemakaian alat-alat kimia serta
penjelasan lainya. Selanjutnya praktikum mencatat penjelasan-
penjesalan yang disampaikan asisten.

Praktikan menggambar alat-alat praktikum dalam tabel lembar


kerja yang telah disediakan.

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Dewi D.A.K.D.S, Dewa K.S dan Ni M.W, 2019, Analisis pengelolaan alaat dan
bahan praktikum pada laboratium kimia di SMA negeri 1 tampaksiring,
jurnal Pendidikan kimia undiksha p-ISSN : 2614-1086 and e-ISSN : 2599-
3380 vol.3 (1) hal 38.
Ramdhani N. M dan Ateng S, 2023, Identifikasi tata ruang dan pengenalan alat-
alat di laboratium mikrobiologi, jurnal penelitian teknologi informasi dan
sains e-ISSN : 2985-7653, p-ISSN : 6280,vol.1 (2) hal 42.
Ramdhani N. M dan Ateng S, 2023, Identifikasi tata ruang dan pengenalan alat-
alat di laboratium mikrobiologi, jurnal penelitian teknologi informasi dan
sains e-ISSN : 2985-7653, p-ISSN : 6280,vol.1 (2) hal 42-43.
Adriani R, 2016 Pengenalan alat-alat laboratium mikrobiologi untuk mengatasi
keselamatan kerja dan keberhasilan pratikum, jurnal mikrobiologi ISSN :
01A114084 vol.1 (1) hal 1.
Wusqo I. U, Muhamad T dan Rohima H. (2016) pengembangan asesmen alternatif
praktikum kimia dasar ii melalui chemistry fair project (cfp) berbasis
konservasi dengan memanfaatkan daily chemical, Jurnal Penelitian
Pendidikan, Vol. 33 (2) hal 145-146.

Anda mungkin juga menyukai