OLEH :
KELOMPOK 3
Ni Made Candra Setiari P07134017023
Komang Ayu Kumalasari P07134017024
Ni Wayan Tisna Paramitha P07134017025
Ni Luh Putu Ayu Widiasih P07134017026
Ni Putu Anggi Fitriani P07134017027
Ni Made Narayani Dwi Lestari P07134017028
Ni Wayan Surya Arista Pratiwi P07134017029
Ni Made Dwi Priska Dana P07134017030
Nur Astri Adi Ningsi P07134017031
Dewa Ayu Widiadnyasari P07134017032
Ni Rai Ayu Melinda Intania P07134017033
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan
dilakukan. Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat
yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat
sejumlah alat dan bahan praktikum.
Dalam dunia sains, kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari
kegiatan belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran sains. Woolnough
& Allsop (dalam Nuryani Rustaman, 1995), mengemukakan empat alasan mengenai
pentingnya praktikum sains.
Laboratorium merupakan salah satu sarana vang penting dalarn proses belajar
mengajar. Sebagai tempat belajar atau sumber belajar, laboratorium harus mempunyai
sifat nyaman dan aman. Laboratoriurn bersifat nyaman dalam arti segala kebutuhan
atau keperluan untuk rnelakukan kegiatan telah tersedia di ternpat yang semestinva
atau mudah diakses brla akan digunakan. Sedangkan laboratonurn bersifat aman dan
nyaman segala penyimpanan material berbahaya dan kegiatan berbahaya telah
dipersiapkan kemanannya. Bahan kimia merupakan materi belajar yang harus ada
dalam laboratoriurn kimia. Pada dasarnya semua bahan kirnia itu racun. Namun
dengan pengelolaan bahna kimia yang benar dan tepat, tingkat bahaya sebagai bahan
beracun dapat ditanggulangi atau dikurangi. Untuk itu dibutuhkan suatu pengelolaan
bahan kimia yang benar dan tepat. Kegiatan pengelolaan bahan di laboratorium
rneliputi beberapa tahapan atau langkah, yaitu : penqemasan dan penempatan,
pengelompokan menurut jenis bahanadministrasi dan pencatatan penggunaan bahan.
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil
belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen
laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. Pengelolaan
laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi
laboratorium didukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai pengarah
dan penasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang
mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia di laboratorium?
b. Apa yang dimaksud dengan manajemen bahan laboratorium?
c. Bagaimana manajemen pengelolaan bahan kimia di laboratorium?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari bahan kimia di laboratorium.
b. Untuk mengetahui pengertian manajemen bahan laboratorium.
c. Untuk mengetahui manajemen pengelolaan bahan kimia di laboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan korosif
1) Ruang dingin dan berventilasi
2) Wadah tertutup dan berlabel
3) Terpisah dari zat beracun
4) Tersedia alat pelindung diri seperti
sarung tangan, masker, kaca mata dan
lain-lain.
Bahan oksidator
1) Ruang dingin dan berventilasi
2) Jauh dari sumber api/ panas dan
dilarang merokok
3) Jauh dari bahan reduktor dan mudah
terbakar
Gas bertekanan
1) Disimpan dalam keadaan tegak/
berdiri dan terikat
2) Ruang dingin dan tidak terkena
langsung sinar matahari
3) Jauh dari api dan panas
4) Jauh dari bahan korosif yang dapat
merusak kran dan katup.