Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENGETAHUAN LABOR BIOLOGI

INVENTARISIR ALAT-ALAT DI LABAROTARIUM BIOLGI

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Siti Nur Eniyati (207230004)


2. M. Haikal Fauzan (207230005)
3. Intan Lailatuzzahra (207230027)
4. Hera Amelin (207230040)

Disusun oleh:
Kelompok 2

Dosen Pengampu :
Suraida S. Si, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2024/2025


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan dan


dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium merupakan tempat
untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba peneltian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka. Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup
dimana percobaan dan penelitian dilakukan.

Fungsi Laboratorium sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA


secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang
kelas. Administrasi Laboratorium tidak hanya suatu proses pendataan atau pencatatan atau
inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium, namun lebih luas lagi yakni administrasi
laboratorium merupakan suatu proses Bersama untuk menyelenggarakan kegiatan
laboratorium baik berupa pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat secara
kelembagaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan,
pengawasan untuk mencapai tujuan pengelolaan laboratorium secara terencana dan
sistematis. Menurut Leonard D. White menyatakan bahwa administrasi sebagai suatu proses
yang umum dalam semua usaha- usaha kelompok baik usaha umum atau pribadi, usaha
pemerintah atau swasta, sipil atau militer dalam skala besar maupun kecil. Dari definisi diatas
dapat disarikan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia
secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau organisasi yang didasarkan suatu
tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Yaman (2016:64), laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,


pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium
dapat juga diartikan sebagai suatu tempat untukmengadakan percobaan, penyelidikan, dan
sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laboratorium merupakan tempat atau ruangan
yang dilengkapi peralatan untuk melakukan kegiatan percobaan atau eksperimen.

Menurut Depdiknas (2007) indikator penilaian pengelolaan laboratorium terdiri dari


perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi alat dan bahan,
pemusnahan peralatan dan material yang rusak. Perencanaan merupakan proses perancangan
pengadaan Sesuai dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah. Pengadaan
merupakan kegiatan dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana yang
telah ditetapkan pada proses perencanaan. Penggunaan merupakan kegiatan proses
pengoperasian sarana dan prasarana. Pemeliharaan yaitu kegiatan untuk menjaga
keberlangsungan fungsi sarana dan prasarana. Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan sarana
milik sekolah menurut kententuan yang berlaku, serta pemusnahan adalah proses pemusnahan
sarana dan prasarana yang tidak dapat digunakan lagi berdasarkan prosedur yang berlaku.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu inventarissasi alat alat di laboratorium biologi?
2. Mengapa perlu ada inventarisasi alat dan bahan laboratorium?
3. Apa saja alat-alat laboratorium biologi?

C. Tujuan Percobaan

1. Untuk mendeskripsikan alat-alat inventarisasi


2. Untuk mengetahui manfaat pengelolaan inventarisasi alat dan bahan laboratorium
3. Menjelaskan dan mendeskripsikan alat-alat yang ada di laboratorium biologi
BAB II

ALAT, BAHAN DAN SKEMA KERJA PERCOBAAN

A. Alat
( Semua yang ada di laboratorium biologi_)

B. Skema kerja percobaan


1. Bagilah tugas bersama dengan rekan kerja 1 kelompok (Small Group Discussion)
untuk berdiskusi tentang nama-nama alat yang ada di labor biologi.
2. Buatlah Lembar Kerja Praktikum seperti di bawah ini di kertas HVS dan isilah
tabel tersebut/boleh memfotocopi lembar kerja di buku penuntun.
3. Laporan sementara dikumpulkan paling lambat 1 jam setelah tugas ini diberikan
dan mendapat acc dari dosen/asisten.
4. Tulislah nama anggota/kelompok yang hadir pada waktu praktikum
5. Jawablah pertanyaan yang tersedia di penuntun praktikum secara lengkap dan jelas
di laporan praktikum.
6. Laporan dikerjakan secara kelompok dan dikumpulkan paling lambat 1 minggu
setelah praktikum dan boleh diketik sesuai dengan format laporan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHSAN

1. Pengertian Inventarisasi Alat-alat Laboratorium


Pengertian Inventaris menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daftar yang memuat semua barang milik kantor (sekolah, perusahaan, kapal, dan
sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Jadi, barang-barang yang
dibutuhkan dalam proses operasional akan tercatat dalam inventaris suatu
perusahaan. Selain pengertian dari KBBI, terdapat juga pengertian inventaris dari
beberapa ahli. Berikut adalah definisi inventaris menurut ahli.
Menurut Soemarsono S.R. tahun ( inventaris adalah daftar barang-barang yang
digunakan di perusahaan atau di kantor yang menyertakan barga, jumíah, jenis
dan keadaannya. Sedangkan Inventansasi menurut Muhammad Ali (2000:78),
inventaris adalah daftar yang memuat semua barang perusahan dan sebagainya
yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Daftar yang dimaksud ialah berupa
cacatan tentang semua alat dan bahan yang disediakan untuk dipergunakan dalam
pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional
perusahan.
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan
merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan
secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,
kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun tujuan
penataan alat dan bahan kimia adalah: 1).Memahami cara menata dan menyimpan
alat dan bahan di laboratorium. 2).Memahami cara mengadministrasikan alat dan
bahan di Laboratorium. 3).Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi.
4).Menerapkan cara menata, menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan
bahan di Laboratorium. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat
dan bahan di laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta
memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara menyimpan
alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat,
keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut
aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh
pengguna /praktikan. Cara menyimpan bahan laboratorium dengan
memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat
laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan
penyimpanan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya
kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat
dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan.
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan
merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan
secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,
kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.

2. Pentingnya Inventarisasi Alat-alat Laboratorium


Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya
kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat
dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan.
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan
merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan
secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,
kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.
Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah :
1. memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium
2. memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium
3. mengenal dan mengisi perangkat Administrasi
4. menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan
5. bahan di Laboratorium
Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengelolaan, penggunaan , dan
pendataan asset Laboratorium.
Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
3. Menjaga kebersihan alat
4. Menyimpan alat
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium:
a. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang
mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari
terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
sehingga fungsinya berkurang.
b. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi
tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat
(lemari, rak atau laci).
c. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti
lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang
tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan,
golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya
dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu,
dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti:
Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam
kelompok bahan yang banyak digunakan. Penyimpanan alat dan bahan selain
berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang
lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah
tumbuhnya jamur.
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan
beaker glass
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya
tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut
abjad.
6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia
yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang
baik.
Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat
itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.
Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing,
hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja
keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yangdapat diletakkan di meja
demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.
Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber
kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan
meliputi hal – hal berikut:
1. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan
ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam
lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang
tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis
serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat
menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara
bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya
bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan
keracunan.
2. Air dan asam – basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh
dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan
kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang
bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi
lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya
ledakan.
3. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau
mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi
alat elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang
besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan
matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika
terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup.
Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
6. Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai
segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang
cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan
laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan
kebakaran tersebut.
CARA MENYIMPAN ALAT LABORATORIUM
Cara menyimpan alat Laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat
alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.
Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola
laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di
laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap
dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya
ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku
inventaris Laboratorium.
CARA MENYIMPAN BAHAN LABORATORIUM
Cara menyimpan bahan Laboratorium dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-
masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti:
1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol
plastik.
Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan
dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan
yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan
dalam botol berwarna bening.
4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan
lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan
dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol
sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa
bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol
induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena
bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.
6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing
bahan.
3. Alat- alat laboratorium
1. Berikut alat alat yang ada di laboratorium UIN sulthan thaha saifuddin jambi:
No Nama Alat Gambar Kode kegunaan Bahan
1. Digital Stopwatch PC396 Penunjukan Hasil
Pengukuran.

2. Thermometer AV-09 Untuk mengukur suhu.

3. Glass Magnifying - Membantu inspeksi


visual objek agar dapat
terlihat jelas.

4. TDS/ temp meter. - Mengukur jumlah


partikel terlarut pada
air minum.

5. Safety Glasses VT 7050-2 Mencegah benda asing


melukai mata saat
beraktivitas.

6. Mikroskop BMK 15 EPS- Mengamati benda


400/12 ukuran kecil.

7. Mikroskop BMK 24 MKS-007 Mengamati objek


ukuran kecil.

8. Mikroskop Stereo. HG148878 Mengamati benda


ukuran relative besar
untuk gambar dan
objek.
9. Rak tabung reaksi 3 Menyimpan atau
kayu. menata beberapa
tabung reaksi.

10. Micritome Mic.07 Menyayat jaringan


sebelum di rempelkan
ke slide.

11. Molymod molecular MMS-001 Menggambar struktur


models. tiga dimensi molekul
organic dan anorganik.

12. Sphygmomanometer. YEGGOB Mengukur tekanan


darah.

13. Digital 381008 Memiliki pompa udara


sphygmomanometer. yang digerakan oleh
microprocessor.

14. Pyrex gelas F2 Membuat peralatan


kimia, peralatan
industry.

15. Alat bedah 6 Digunakan dalam


pembedahan dalam
menjepit.
16. Double rings - Mengencang/
mengendurkan alat
laboratorium.

17. Penjepit tabung 1 Menjepit tabung reaksi


reaksi. Ketika suatu bahan
dipanaskan.

18. Kaca penutup 55 Menutup objek yang


diletakkan diatas kaca
preparate.

19. Stopwatch digital PC396 Penunjukan hasil


pengukuran

20. Jarum ose labor 8 Mengikonulasi bakteri


pada media.

21. pH meter - Mengukur Tingkat


asam basa suatu
larutan

22. Measuring D05 Alat ukur volume.

23. Gelas beker A2 Penampung sample.


24. Petridish a Mengembangbiakan
atau mikroorganisme.

25. Kaca objek - Alas untuk meletakkan


preparat yang diamati
mikroskop.

26. Batang pengaduk. - Mencampu larutan

27. Tabung reaksi 77 Membersihkan luka


dan alat medis.

28. Alcohol swabs 2204 Membersihkan luka.

29. Kartu gol.darah - Menghasilkan hasil tes


golongan darah.

30. pH meter digital. - Mengukur kelembapan


tanah.
31. Preparate zoology. - Meletakkan benda
yang akan diamati.

32. Blood lancets - Jarum mengambil


sampel darah.

33. Kotak genetika. Kg.04 Menyelidiki


kemungkinan
kombinasi gen.

34. Corong C02 Untuk menyalurkan


aliran cairan.

35. Erlenmeyer B1 Untuk menampung


bahan kimia.

36. Spatula 6 Mencampurkan zat


larutan.
37. Corong sistel 04 Memisahkan
komponen campuran.

38. Cawan porselin A8 Mereaksikan zat kimia


pol suhu tinggi.
39. Krus 6 Untuk melelehkan
unsur.

40. Kaki tiga Menopang/memahan


alat gelas kimia.

41. Mangetic stirrer 01 Memanaskan/menghat.

42. Stetoskop St.04 Mendengar suara


dalam tubuh.

43. Mikroskop elrktron Mks.E.04 Mengukur suatu


benda.

44. Mortar alu 3 Menghaluskan zat


yang bersifat paolat.

45. Pipet filter Memindahkan


sejumlah volume
larutan.
46. Pipet tetes gelas 8 Memindahkan cairan
dalam jumlah kecil.

47. Pipet ukur 2 Mengambil larutan


dan mengukur volume
larutan.

48. Kode refleksi Memeriksa refleksi


spontan.

49. Plat tetes 5 Tempat mereaksikan


zat-zat dalam jumlah
kecil.

50. Timbangan meja Untuk mengukur


massa suatu benda.

51. Magnetik stiror HP.01 Menghangatkan dan


mencampurkan bahan
kimia.

52. Morymod Mol.01 Membentuk suatu zat.


53. Pengukur tensi Sp.D.01 Mengukur tekanan
darah.

54. Pompa submersible Sp.m.02 Mengukur tekanan.

55. Spirtus Sebagai bahan bakar


pembakar alkohol.

56. Kartu gol.darah Memberikan hasil dari


tes gol.darah.

57. Neraca analitik Mengukur massa suatu


benda/zat.

58. Labu ukur F2 Mengukur volume zat.

59. Jarum inokulum Untuk mengambil


bakteri.
60. Mortis stamper 3 Alat penumbuk obat.

61. Diat tetes 5 Tempat mereaksi zat.

PERTANYAAN:
1. Apa pengertian pengadministrasian/inventarisasi laboratorium?
2. Apa tujuan pengadministrasian/ inventarisasi laboratorium?
3. Apa manfaat pengadministrasian/ inventarisasi laboratorium?
4. Komponen apa saja yang perlu diadministrasikan di laboratorium?

JAWABAN:
1. administrasi/inventarisasi laboratorium adalah Pengadministrasian laboratorium
dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas
laboratorium dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan kativitas
laboratorium dapat dterorganisir dengan sistematis.
2. Tujuan invetarisasi dalam pengelolaan laboratorium adalah mencegah kehilangan atau
penyalahgunaan sehingga mengurangi biaya oprasional, meningkatkan proses
pekerjaan dan hasilnya, menjamin kualitas kerja permintaan atau penambahan alat
dan mecegah duplikasi banyaknya alat yang dipesan, atau mencegah permintaan
barang yang berlebihan atau melebihi jumlah barang yangharus dipesan.
3. Tujuan inventarisasi yaitu mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan,
mengurangi biaya operasional, meningkatkan proses pekerjaan dan hasil,
meningkatkan kwalitas kerja, mengurangi resiko kehilangan, rusak, pecah, mencegah
pemakaian berlebihan, meningkatkan kerjasama laboratorium
Beberapa manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan administrasi
laboratorium antara lain:
a. Memudahkan program pemeliharaan
b. Mencegah/mengatasi penyalahgunaan
c. Menekan biaya operasi laboratorium sekecil mungkin
d. Peningkatan kualitas kerja SDM e.Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain
f. Menghindari duplikasi dan overlapping pengadaan alat dan bahan
g. Jumlah dan keterampilan teknisi yang memadai
h. Meningkatkan kepuasan pelanggan/pengguna (peserta didik)
i. Sebagai upaya monitoring
j. Penerapan konsep perbaikan dan pencegahan
4. Aspek-aspek yang perlu diadministrasikan meliputi ruang laboratorium, fasilitas
laboratorium, alat dan bahan praktikum, serta kegiatan laboratorium.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
inventaris adalah daftar barang-barang yang digunakan di perusahaan atau di
kantor yang menyertakan barga, jumíah, jenis dan keadaannya. Sedangkan
Inventansasi menurut Muhammad Ali (2000:78), inventaris adalah daftar yang
memuat semua barang perusahan dan sebagainya yang dipakai dalam
melaksanakan tugas. Daftar yang dimaksud ialah berupa cacatan tentang semua
alat dan bahan yang disediakan untuk dipergunakan dalam pengolahan usaha yang
dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya
kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat
dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan
kelancaran kegiatan.
alat-alat laboratorium yaitu Digital Stopwatch, Thermometer, Glass
Magnifying, TDS/ temp meter, Safety Glasses, Mikroskop BMK 15, Mikroskop
BMK 24, Mikroskop Stereo, Rak tabung reaksi kayu, Micritome, Molymod
molecular models, Sphygmomanometer, Digital sphygmomanometer, Pyrex gelas,
Alat bedah, Double rings, Penjepit tabung reaksi, Kaca penutup, Stopwatch
digital, Jarum ose labor.
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, syahfrizal. 2016. Inventaris alat dan bahan di laboratorium ipa. SCRIBD
Ramadhani, puteri sulistyani. 2020. pengelolan laboratorium. yayasan yiesa rich,
depok, jawa barat.
pahlepi, Desthia Rully. 2022. pengertian inventaris, tujuan, dan cara
mengolahnya. detikfinance.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai