: 1. Devi Komalasari
(06101181320027)
(06101181320019)
3. Septi Andriani
(06101181320005)
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah
yang berjudul Pengelolaan Peralatan Kimia : Inventarisasi Peralatan Kimia dan Cara
Penyimpanan.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
1.1
Latar Belakang.........................................................................................3
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3
Tujuan.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................6
2.1 Inventarisasi peralatan kimia pada laboratorium........................................6
2.2 Penyimpanan peralatan kimia pada laboratorium.......................................6
2.4 Sumber yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan kimia............7
2.5 cara perawatan peralatan kimia dalam laboratorium...................................8
2.6 Evaluasi terhadap inventarisasi peralatan kimia pada laboratorium FKIP
Unsri................................................................................................................12
2.7 Evaluasi terhadap cara penyimpanan dan perawatan peralatan kimia pada
laboratorium FKIP Unsri................................................................................15
BAB III PENUTUP............................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki
peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar
sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang
tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium.Diharapkan laboratorium yang tersedia
merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang
akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak.
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, yang menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. Dengan demikian peranan laboratorium sangat besar
sebagai sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan oleh
peserta didik.
Berdasarkan salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madrasah
Pendidikan Umum pada bab Pendahuluan dinyatakan bahwa ruang laboratorium adalah ruang
untuk pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. Selain itu, menurut
Iqmal Tahir dan Eko Sugiarto dalam Manajemen Pelatihan Laboratorium Tipe B menyatakan
bahwa laboratorium kimia adalah tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas yang melibatkan
pemakaian bahan kimia tertentu.
Pengelolaan laboratorium kimia berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya
pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun
pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk
selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
laboratorium kimia
untuk mengetahui bagaimana penyimpanan alat pada laboratorium kimia
untuk mengetahui apa saja sumber yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat yang
1.3.4
1.3.5
disimpan
untuk mengetahui bagaimana cara perawatan peralatan kimia dalam laboratorium
untuk mengathui hasil evaluasi terhadap inventarisasi peralatan kimia pada
1.3.6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Inventarisasi peralatan kimia pada laboratorium
Inventarisasi berasal dari kata inventaris yang berarti daftar barang-barang. Jadi
inventarisasi adalah kegiatan untuk mencatat dan menyusun barang-barang/bahan yang ada
secara benar menurut ketentuan yang berlaku. Inventarisasi ini dilakukan dalam rangka
penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik
negara (atau swasta). Inventarisasi juga memberikan masukan yang sangat berharga bagi
efektifitas pengelolaan saran adan prasarana.
Kegiatan administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang
ada di laboratorium, yaitu:
Inventarisasi peralatan laboratorium;
Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat rusak, alat yang dipinjamkan;
Keluar masuk surat-menyurat;
Daftar pemakaian laboratorium, jadwal kegiatan laboratorium;
Daftar inventarisasi alat-alat meubeair (kursi, bangku, lemari, dll); dan
Sistem evaluasi dan pelaporan.
Inventarisasi peralatan laboratorium kimia sangat penting dan merupakan asset
pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat
mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan,
pencurian dan kebakaran. Adapun tujuan penataan alat kimia adalah :
1. Memahami cara menata dan menyimpan alat di laboratorium
2. Memahami cara mengadministrasikan alat di Laboratorium
3. Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi
4. Menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat di Laboratorium
Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengelolaan, penggunaan , dan pendataan
asset laboratorium. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
Alat-alat di laboratorium kimia banyak yang terbuat dari bahan dasar kaca. Oleh
karena itu hindarkan dari benturan-benturan atau gerakan mekanis lainnya, seperti
tekanan atau tempaan atau pada saat pencucian.
f. Cara penyimpanan alat-alat kimia
Cara penyimpanan alat yang salah dan kurang tepat akan menyebabkan peralatan
kimia mudah rusak.
g. Faktor Usia alat
Usia peralatan kimia dapat menjadi sumber kerusakan karena setiap alat kimia
mempunyai keterbatasan waktu optimal waktu pemakainannya.
h. Desain alat dan bahan dasar alat itu sendiri
Pada umumnya alat-alat kimia terbuat dari bahan dasar kaca/glass. Alat-alat tersebut
akan mudah pecah atu patah karena benturan atau pemanasan. Oleh karena itu perlu
diperhatikan jenis kacanya jika alat tersebut digunakan untuk pemanasan pada
temperatur tinggi.
2.4 cara perawatan peralatan kimia dalam laboratorium
Pemeliharaan di sini bukan berarti alat disimpan dengan baik sehingga alatnya selalu
utuh, akan tetapi alat tetap dipergunakan dan agar tahan lama, tentunya perlu dilakukan
perawatan sehingga alat-alat tersebut tahan lama atau awet.
Jadi yang dimaksud dengan pemeliharaan atau perawatan alat-alat atau menjaga
keselamatan alat adalah:
menyimpan pada tempat yang aman
perawatan termasuk menjaga kebersihan
penyusunan, penyimpanan alat-alat yang berbentuk set
menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap alat.
Dalam pemeliharaan alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat, antara lain:
1. Zat atau bahan dasar pembuatan
Bahan dasar alat harus diketahui agar penyimpanan dan penggunaannya dapat dikontrol.
Misalnya alat gelas yang akan dipakai untuk pemanasan harus dipilih dari bahan yang tahan
panas. Bila suatu alat terbuat dari besi, atau sebagian pelengkap alat terbuat dari besi, maka
tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan
besi dengan asam akan cepat berkarat.
2. Berat alat. Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat
berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan atau
hendaknya segera diputuskan arusnya atau disimpan dalam keadaan sleep. Alat-alat yang
menggunakan baterai kering bila selesai digunakan baterai harus dikeluarkan, dan waktu
menyimpan baterai harus dikeluarkan dari alat dan alat harus disimpan dalam keadaan sleep.
Misalnya: pH-meter, comparator lingkungan, osiloscope.
Di laboratorium bentuk alat juga beraneka ragam. Banyak alat yang bentuknya bundar,
alat ini harus disimpan sebaik mungkin, jangan sampai terguling. Ada alat yang harus
disimpan dalam keadaan berdiri, misalnya hygrometer. Cara menyimpan alat ini sebaiknya
dalam keadaan tergantung. Beberapa jenis thermometer mempunyai tempat khusus (tabung).
Setelah selesai dipergunakan dibiasakan menyimpan atau segera dimasukkan dalam
tabungnya.
Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan. Sebelum alat digunakan hendaknya
diperiksa dulu kelengkapannya dan harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah selesai
dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan dalam keadaan
kotor. Demikian juga kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulusebelum
disimpan. Lemari untuk menyimpan alat seringkali terkena rayap, untuk mencegah rayap
yang dapat merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik perlu disemprot dengan
antihama atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari penyimpanan.
Keberhasilan suatu percobaan kimia tergantung pada ketelitian bekerja dan
penggunaan alat-alat yang bersih. Alat-alat yang bersih sangat diperlukan untuk mencapai
keberhasilan percobaan. Gelas ukur , pipet, buret yang kotor dapat menyebabkan hasil
pengukuran salah. Biasakan alat-alat yang berada didalam laboratorium disimpan secara rapi
dan dalam keadaan bersih. Biasakan mebersihkan alat-alat segera setelah dipakai.Alat-alat
kaca yang mengandung sisa-sisa zat kimia bila tidak segera dibersihkandapat meyebabkaan
noda-noda pada kaca tersebut sukar atau tidak dapat dibersihkan dengan larutan detergen
atau air sabun.
Cara perawatan alat praktikum kimia, didaasrkan pada sifat bahan dasar alat tersebut
dan kemudahan rusaknya konstruksi atau rangkaian alat.
Perawatan alat-alat praktikum kimia dari bahan kaca/gelas
Untuk mendapatkan alat kaca/gelas bersih maka diperukan perawatan yang
teratur, yang meliputi pengecekan, penyimpanan yang teratur dan benar, juga
pencucian dan pengeringan alat tersebut. Oleh karena itu cucilah segera setelah
digunakan. Pada waktu pencucian alat-alat gelas digunakan sarung tangan dan sikat
tabung. Selesai dicuci maka alat kaca tersebut dibilas dengan air bersih dan terakhir
dibilas dengan air suling. Kemudian dikeringkan dan disimpan di rak yang telah
disiapkan.
Untuk larutan yang biasa digunakan untuk membersihkan noda adalah :
Larutan Kalium bikromat dan larutan kalium permanganat. Larutan pencucian ini
efektif untuk mencuci noda lemak yang melekat pada alat kaca. Berikut noda-noda
yang umum yang sering melekat pada alat kimia dari bahan kaca :
Jenis
Pengotor
Besi
Belerang
Iodium
Karbon
Mangan
Minyak/lemak
Kerak
Noda
Cara Menghilangkannya
Kuning
Kuning
Kuning kecoklatan
Hitam
Hitam/abu-abu
Kilap minyak
Putih
bikromat
Larutan asam oksalat atau asam sitrat
Detergen atau pelarut hidrokarbon
Larutan 5% natrium metasilikat
dalam air
2.5 Evaluasi terhadap inventarisasi peralatan kimia pada laboratorium FKIP Unsri
Setelah melaksanakan survey lapangan pada tanggal 19 Februari 2016, informasi
yang kami dapatkan bahwa inventarisasi untuk peralatan kimia pada laboratorium FKIP
Kimia Unsri telah sesuai karena laboratorium ini menggunakan sistem atau program
inventarisasi dengan:
A. Simak BMN (Sistem managemen Akutansi Milik Negara).
Dari informasi yang kami dapatkan Untuk Simak BMN ini komputer teknisi atau
laboran yang bertugas telah terhubung dengan simak BMN ini sehingga komputernya
telah memiliki password tersendiri untuk mengakses simak bmn ini. Simak BMN ini
mencatat alat inventarisasi yang ada dilaboratorium FKIP Kimia Unsri hanya saja alat
yang dicatat hanya alat elektronik saja seperti oven, waterbath. Pelaporan alat ini
dilakukan satu tahun sekali.
B. Aplikasi Persediaan
Untuk aplikasi persediaan, program ini mencatat alat-alat gelas yang keluar dan
masuk dalam laboratorium FKIP Kimia Unsri. Untuk program ini pelaporan alat
dilakukan tiga bulan sekali.
2.6 Evaluasi terhadap cara penyimpanan dan perawatan peralatan kimia pada
laboratorium FKIP Unsri
Cara penyimpanan peralatan kimia pada laboratorium FKIP Kimia Unsri ini masih
belum sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, karena penyimpanan peralatan
kimia tidak terorganisir atau terstruktur. Kurangnya lemari penyimpanan pun
menyebabkan peralatan kimia harus diletakkan diruang teknisi/laboran. Cara
penyimpanannya peralatan-peralatan kimia yang terbuat dari besi hanya diletakkan dan
berdekatan dengan peralatan-peralatan yang terbuat dari gelas maupun logam.
Adapun Kekurangan dari Cara Penyimpanan dan Perawatan peralatan Kimia pada
laboratorium FKIP Kimia Unsri ini adalah :
1. Laboratotium FKIP Kimia Unsri ini belum mempunyai ruang penyimpanan tersendiri
untuk menyimpan peralatan kimia yang ada
2. Untuk peralatan yang belum digunakan
(masih
baru)
disimpan
diruang
3. Untuk alat gelas disimpan dilemari kaca padahal seharusnya disimpan dilemari kayu,
sehingga jika alat gelas tiba-tiba terlentang maka tidak akan menimbulkan kerusakan
atau keretakan terhadap alat gelas itu sendiri.
4. Peralatan yang seharusnya disimpan ditempat khusus seperti neraca ohaus hanya
diletakkan di atas lemari kayu yang berdekatan dengan peralatan yang bisa
menimbulkan kerusakan terhadap neraca.
5. Peralatan kimia yang telah rusak tidak disimpan diruangan penyimpanan melainkan
hanya diletakkan dibawah meja dinding. Sehingga dibawah meja dinding penuh
dengan peralatan yang telah rusak atau tidak terpakai lagi.
6. Perawatan peralatan kimia hanya dilakukan dengan checking dan di lap saja.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami telah berusaha semaksimal yang kami bisa.
Namun, kami mengakui pasti masih banyak terdapat kekurangan didalamnya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran yang konstruktif dari Ibu selaku dosen
pengajar mata kuliah Pengelolaan Laboratorium tentang Inventarisasi peralatan Kimia
dan cara penyimpanannya yang kami buat ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
2011.
Laboratorium
//kimaiitumudah
Cara
Kimia
Pengelolaan
yang
Baik
dan
dan
Penyimpanan
Benar.
Peralatan
(Onlie)
http:
.blogspot.co.id/2011/05/cara-pengelolaan-dan-
Tim
Penyususn
Perawatan
Peralatan