KELOMPOK 7:
LULUK DITA MURIA SARI (12.601040.073)
IRMAWATI
(15.601040.019)
(15.601040.021)
RESKY ARYANI
(15.601040.075)
Next
Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi profesi
merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
memiliki profesi yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Merton
mendefinisikan bahwa organisasi profesi adalah organisasi dari praktisi yang
menilai/mempertimbangkan seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi
professional dan mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi
sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu.
Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu, kebutuhan hukum untuk
melindungi masyarakat dari anggota profesi yang tidak dipersiapkan dengan baik
dan kurangnya standar dalam bidang profesi yang dijalani.
Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya dalam menghadapi
tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah positif terhadap
perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial.
Home
Home
2. Dewan Pendidikan
3. Asosiasi
Kependidikan
4. Ikatan Guru
Indonesia
Asosiasi Kependidikan
Organisasi asosiasi keprofesian guru merupakan sebuah wadah perkumpulan
yang bersifat persatuan seprofesi yaitu guru/pendidik. Kelahiran suatu
organisasi asosiasi keprofesian tidak terlepas dari perkembangan jenis bidang
pekerjaan yang bersangkutan, karena organisasi tersebut pada dasarnya dan
lazimnya dapat terbentuk atas prakarsa dari para pengemban bidang pekerjaan
tadi (saud: 2007). Asosiasi pada hakikatnya merupakan wadah rasa kejawatan
para guru untuk melakukan kegiatan bersama dalam mencapai kepentingan dan
tujuan bersama mencakup kepentingan nasional, kesejahteraan, dan profesional
guru. Secara umum, fungsi dan peranan Organisasi asosiasi keprofesian itu
selain melindungi kepentingan para anggota dan kemandirian dan kewibawaan
kelembagaannya secara keseluruhan (dengan membina dan menegakkan kode
etik), juga berupaya meningkatkan dan/atau mengembangkan karier,
kemampuan, kewenangan profesional, martabat dan kesejahteraan para
anggotanya.
Motif dasar kelahirannya bervariasi, ada yang bersifat sosial, politik, ekonomi,
kultural dan pandangan atau falsafah tentang sistem nilai. Akan tetapi, pada umumnya
berlatar belakang solidaritas di antara pengemban bidang pekerjaan yang
bersangkutan atas dasar dorongan dari dalam diri mereka sendiri ( secara intrinsik )
dan atau karena tuntutan dari lingkungan ( secara ekstrinsik ).
Motif intrinsik pada umumnya bertalian erat dengan permasalahan nasib, dalam arti
kesadaran atas kebutuhan untuk berkehidupan secara layak sesuai dengan bidang
pekerjaan yang diembannya baik secara sosial-psikologis maupun secara ekonomisakulturasi; selain itu terdapat juga kemungkinan oleh dorongan atas semangat
pengabdian untuk menunaikan tugasnya sebaik dan seikhlas mungkin ( perpeksionis,
filantropis).
Sedangakan motif Ekstrinsik pada umumnya terdorong oleh tuntutan dari luar
(masyarakat pengguna jasanya); adanya persaingan; serta perkembangan atau
perubahan dalam dunia kerjanya seirama dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.