Anda di halaman 1dari 24

PENDEKATAN

PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH:
1. Dessy Natalia S. 15.601040.021
2. Burhanuddin
15.601040.047
3. Hardianti
15.601040.049
4. Sayupi Asri
15.601040.071

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan
Pembelajaran

Macam-macam
Pendekatan
Pembelajaran

Fungsi Pendekatan
Pembelajaran

Kelebihan dan
Kekurangan
Pendekatan
Pembelajaran

Pendekatan
Pembelajaran

1. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),


pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara
mendekati;
2. Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris
approach yang salah satu artinya adalah
Pendekatan. . Dalam pengajaran, approach
diartikan sebagai a way of beginning something
cara memulai sesuatu. Pendekatan ini bersifat
aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran
teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
3. Pembelajaran menurut KBBI adalah proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.

4. Menurut Corey (1986) pembelajaran adalah suatu proses dimana


lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan
ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, pembelajaran
merupakan subyek khusus dari pendidikan.
5.pembelajaran menurut teori Behavioristik adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan (stimulus).
Jadi, dengan demikian pendekatan pembelajaran adalah titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.

Fungsi Pendekatan
Pembelajaran
Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkahlangkah metode pembelajaran yang akan
digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk
perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang
timbul, dan
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang
telah dilaksanakan.

Macam-macam Pendekatan
Pembelajaran
Pendekatan
Proses

Pendekatan
Konsep

Pendekatan
Kontekstual

Pendekatan
Saintifik

Pendekatan Konsep
Pendekatan Konsep merupakan suatu
pendekatan pengajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan
kepada siswa untuk menghayati bagaimana
konsep itu diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep yaitu:
1. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
2. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan
pengalaman langsung
3. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
4. Konsep yang diperoleh berguna untuk
menafsirkan pengalaman-pengalaman
5. Konsep yang benar membentuk pengertian
6. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri
tertentu

Langkah langkah mengajar dengan pendekatan konsep :


1. Tahap Enaktik
Tahap enaktik dimulai dari:
a. Pengenalan benda konkret.
b. Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa
pengalaman baru.
c. Pengamatan, penafsiran tentang benda baru.
2. Tahap Simbolik
Tahap simbolik diperkenalkan dengan: Simbol, lambang, kode,
seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/). Membandingkan antara
contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah siswa cukup
mengerti akan ciri-cirinya. Memberi nama, dan istilah serta
defenisi.
3. Tahap Ikonik
Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak,
seperti: Menyebut nama, istilah, definisi, apakah siswa sudah
mampu mengatakannya.

Contoh Pendekatan Konsep :


Dalam suatu pembelajaran guru akan
mengajarkan materi tentang persamaan
lingkaran yang berpusat di O(0,0). Pada awal
pembelajaran guru meemberikan konsep dasar
tentang rumus persamaan lingkaran yang
berpusat di O(0,0) yaitu x + y = r. Siswa
tidak diberikan penjelasan atau proses
perolehan rumus tersebut. Guru langsung
memberikan konsep dasarnya saja.

Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah pendekatan
yang berorientasi pada proses bukan hasil.
Pada pendekatan ini peserta didik
diharapkan benar-benar menguasai
proses. Pendekatan ini penting untuk
melatih daya pikir atau mengembangkan
kemampuan berpikir dan melatih
psikomotor peserta didik. Evaluasi
pembelajaran yang dinilai adalah proses
yang mencakup kebenaran cara kerja,
ketelitian, keakuratan, keuletan dalam
bekerja dan sebagainya.

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan proses yaitu:


Suryosubroto (2002) bahwa menyatakan bahwa ada langkahlangkah yang harus dilalui oleh seorang guru dalam menggunakan
pendekatan proses diantaranya:
1. Pemanasan, bertujuan untuk mengarahkan siswa pada pokok
permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental,
emosional, maupun fisik. Kegiatan ini antara lain:
a. Pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa
maupun guru
b. Pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu
sebelumnya
c. Kegiatan-kegiatan yang menggugah dan mengarahkan perhatian
siswa antara lain meminta pendapat/saran siswa, menunjukkan
gambar, slide, film atau benda lain.
2. Proses belajar mengajar, hendaknya selalu mengikutsertakan
siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan
siswa antara lain:
a. Kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan,
mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan
penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.

Contoh Pendekatan Proses:


Guru memberikan tugas dalam
bentuk observasi. Siswa dituntut untuk
mencari tahu proses terjadinya
sesuatu, sebab akibat, serta
memberikan suatu analisis dari yang
mereka amati.

Pendekatan Kontekstual
Pendekatan konstektual merupakan
pendekatan yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkanya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat.pendekatan kontekstual sendiri
dilakukan dengan melibatkan komponen
komponen pembelajaran yang efektif yaitu
konstruktivisme, bertanya, menemukan,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,
penilaian sebenarnya.

Karakteristik pembelajaran CTL, diantaranya:


1. Kerjasama.
2. Saling menunjang.
3. Menyenangkan, tidak membosankan.
4. Belajar dengan bergairah.
5. Pembelajaran terintegrasi.
6. Menggunakan berbagai sumber.
7. Siswa aktif.
8. Sharing dengan teman.
9. Siswa kritis guru kreatif.
10. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil
kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan
lain-lain.
11. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor
tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum,
ataupun karangan siswa.

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk


belajar yang penting, yaitu :
1. Mengaitkan. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan
konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan
demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi
baru.
2. Mengalami. Guru menghubungkan informasi baru dengan pengelaman
maupun pengetahuan sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika
siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentukbentuk penelitian yang aktif.
3. Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan
kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan
memberikam latihan yang realistic dan relevan.
4. Kerjasama. Siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman
kerjasama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar, tetapi
konsisten dengan dunia nyata.
5. Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman
belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.

Tahapan pelaksanaan pembelajaran kontekstual


antara lain :
1. Mengkaji materi pelajaran yang akan diajarkan.
2. Mengkaji konteks kehidupan siswa sehari-hari.
3. Memilih materi pelajaran yang dapat dikaitkan
dengan kehidupan siswa.
4. Menyusun persiapan proses KBM yang telah
memasukkan konteks dengan materi pelajaran.
5. Melaksanakan proses belajar mengajar
kontekstual.
6. Melakukan penilaian otentik terhadap apa yang
telah dipelajari siswa.

Contoh Pendekatan Kontekstual

Penerapan CTL dalam pembelajaran berbicara. Suasana kelas memiliki


peran dalam pembelajaran berbicara. Pembelajaran di kelas dapat
menggunakan teknik belajar dalam konteks interaksi kelompok
(cooperating). Guru membuat suatu kelompok belajar (learning
community). Dalam komunitas tersebut siswa berusaha untuk
mengutarakan pikirannya, berdiskusi dengan teman. Konsep dasar dalam
teknik ini adalah menyatukan pengalaman-pengalamn dari masing-masing
individu. Teknik ini memacu siswa untuk berkomentar, mengungkapkan
gagasannya dalam komunitas belajar. Tahap pertama, siswa diberikan
peluang untuk berbicara. Apabila terdapat kesalahan penggunaan bahasa,
guru dapat memberikan pembenaran selanjutnya.
Menumbuhkan keterampilan berbicara, dimulai dengan menumbuhkan
kepercayaan diri pada diri siswa. Prinsip CTL memuat konsep saling
ketergantungan para pendidik, siswa, masyarakat, dan lingkungan. Prinsip
tersebut memacu siswa untuk turut mengutarakan pendapat dalam
memecahkan masalah. Prinsip diferensiasi dalam CTL membebaskan siswa
untuk menjelajahi bakat pribadi, membebaskan siswa untuk belajar dengan
cara mereka sendiri. CTL merupakan salah satu alternatif pembelajaran
inovatif, kreatif, dan efektif.

Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan
mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang
ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan
merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulkan
data (informasi) dengan berbagai teknik,
mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data
(informasi) dan menarik kesimpulan serta
mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari
kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.

Langkah-langkah Pendekatan Saintific


Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu :
1. Observing (mengamati), Membaca, mendengar, menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat)
2. Questioning (menanya), Mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
3. Associating (menalar), mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
4. Experimenting (mencoba), Untuk memperoleh hasil belajar yang
nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan
percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
5. Networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan),
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Contoh Pendekatan Saintifik


Penerapan dari pendekatan saintifik
sudah dapat terlihat sejak diterapkannya
Kurikulum 2013 oleh pemerintah. Di
sekolah-sekolah, peserta didik diarahkan
untuk lebih aktif dalam mencari berbagai
sumber belajar. Guru di sekolah menjadi
mediator ataupun fasilitator yang tetap
mengarahkan kegiatan siswa,

Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan


Pembelajaran
1. Pendekatan Konsep
Kelebihan Pendekatan Konsep
a. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep.
b. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode.
Kekurangan Pendekatan Konsep
a. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
b. Guru terlalu dominan.

2. Pendekatan Proses
Kelebihan pendekatan proses
1. Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat penting untuk
pengembangan pengetahuan dan masa depan.
2. Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat meningkatkan keterampilan
berfikir dan cara memperoleh pengetahuan.
Kekurangan Pendekatan Proses
1. Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan pengajaran yang
ditetapkan dalam kurikulum.
2. Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah
dapat menyediakannya.
3. Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancangkan suatu percobaan untuk
memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak semua siswa mampu

melaksanakannya.

3. Pendekatan Kontekstual
Kelebihan pendekatan Kontekstual
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata
2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri.
3. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Dengan demikian, peran guru
bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksa kehendak
melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ideide dan mengajak siswa agar dengan menyadari
dan dengan sadar menggunakan strategistrategi mereka sendiri untuk
belajar.
Kelemahan Pendekatan Kontekstual
1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran kontekstual
berlangsung.
2. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan situai
kelas yang kurang kondusif.
materi pelajaran karena guru banyak beranggapan bahwa dengan kurikulum

4. Pendekatan Saintifik
Kelebihan Pendekatan Saintifik:
1. Proses pembelajaran lebih terpusat pada siswa sehingga memungkinkan siswa
aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
2. Langkah-langkah pembelajarannya sistematis sehingga memudahkan guru
untuk memanajemen pelaksanaan pembelajaran.
3. Memberi peluang guru untuk lebih kreatif dan mengajak siswa untuk aktif
dengan berbagai sumber belajar.
4. Langkah-langkah pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains dalam
mengkontruksi konsep hukum atau prinsip.
5. Proses pembelajarannya melibatkan proses-proses kognitif yang potensial
dalam merangsang perkembangan intelek khususnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa
6. Dapat mengembangkan karakter siswa.
7. Penilaiannya mencakup semua aspek
Kelemahan Pendekatan Saintifik:
1. Dibutuhkan kreatifitas tinggi dari guru untuk menciptakan lingkungan belajar
dengan menggunakan pendekatan saintifik sehingga apabila guru tidak mau
kreatif maka pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2. Guru jarang menjelaskan materi pelajaran karena guru banyak beranggapan
bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru hanya menjadi motivator dan
fasilitator dan tidak perlu menjelaskan materinya.

Anda mungkin juga menyukai