Anda di halaman 1dari 21

8

BAB II
KERANGKA TEORI
A. Profil Laboratorium Kimia
ProIil menurut kamus besar bahasa Indonesia dapat dideIinisikan sebagai:
pandangan dari samping, lukisan (gambar) sesuatu dari samping, sketsa, biograIis,
penampang (tanah, gunung, dsb), dan graIik atau ikhtisar yang memberikan Iakta
tentang hal-hal khusus. ProIil laboratorium kimia adalah ikhtisar atau gambaran
yang memberikan Iakta-Iakta tentang hal-hal yang terdapat dalam suatu
laboratorium kimia.
B. Laboratorium Kimia
a. Pengertian
Laboratorium adalah ruangan khusus yang dilengkapi dengan alat-alat dan
Iasilitas yang diperlukan sehingga memenuhi syarat untuk melaksanakan
serangkaian percobaan-percobaan dan penyelidikan dengan aman (Soemanto
Imam Khasani, 1990: 2). Laboratorium dalam pendidikan IPA berarti suatu
tempat dimana guru dan siswa melakukan percobaan dan penelitian. Dalam
pengertian ini laboratorium dapat berbentuk suatu ruangan ataupun terbuka.
Laboratorium sebagai ruang yang tertutup contohnya: kelas, laboratorium di
sekolah-sekolah dan rumah kaca. Laboratorium sebagai ruang terbuka contohnya:
kebun sekolah, atau lingkungan lain yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
(Djupri Padmawinata, dkk, 1983: 2).
9
b. Kriteria Laboratorium Kimia
1) Tata Ruang Laboratorium Kimia
Pembuatan laboratorium kimia SMA agar dapat digunakan dengan
optimal harus memperhatikan tata ruangnya, bagian-bagian atau
perlengkapan-perlengkapan apa yang harus dipenuhi agar semuanya
memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar dan melakukan kegiatan
praktikum ataupun penelitian. Menurut Nyoman Kertiasa dkk (1979: 52)
bangunan laboratorium yang memadahi akan terdiri dari bagian untuk praktik
dan bagian penunjang. Bagian untuk praktik terdiri dari suatu ruangan yang
dilengkapi dengan gas, air, listrik, yang tetap pada tempatnya sedang meja
praktik dan bangku murid dapat dipindah-pindah sehingga bersiIat Ileksibel.
Bagian penunjang adalah ruangan untuk menyimpan bahan-bahan untuk
melakukan persiapan oleh guru.
Menurut BSNP dalam Permendiknas No.24 (2007:52) ruang
laboratorium kimia berIungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. Ruang
laboratorium kimia dapat menempung minimum satu rombongan belajar.
Rasio minimum laboratorium kimia 2,4 m
2
/peserta didik, untuk rombongan
peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m
2
termasuk ruang persiapan dan penyimpanan 18 m
2
. Lebar ruang laboratorium
kimia minimum 5 m. Selain itu ruang laboratorium kimia memiliki Iasilitas
10
yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca dan mengamati
objek percobaan.
Menurut Depdikbud yang dikutip Sariyanto (2001: 15) persyaratan
umum laboratorium sebagai berikut ini.
a) Laboratorium tidak terletak arah angin, hal ini untuk menghindari
terjadinya pencemaran udara.
b) Letak laboratorium mempunyai jarak yang cukup jauh dengan
sumber air. Hal ini untuk menghindari terjadinya pencemaran air di
sekitar tempat itu.
c) Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan sendiri, untuk
menghindari terjadinya pencemaran sumber air penduduk sekitar.
d) Letak laboratorium mempunyai jarak yang cukup terhadap
bangunan yang lain, hal ini sangat diperlukan agar dapat
memberikan ventilasi dan penerangan yang optimal. Jarak minimal
disyaratkan sama dengan tinggi bangunan yang terdekat, yaitu kira-
kira 3 meter.
e) Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol dalam
kompleks sekolah, hal ini erat hubungannya dengan masalah
keamanan terhadap pencurian, kebakaran dan lain-lain.
Letak dan luas ruangan laboratorium sangat ditentukan oleh macam
ruangan yang diperlukan dan jenis kegiatan yang dilakukan. Adapun macam-
macam tata ruang yang ada antara lain (Djupri Padmawinata, 1991: 5-6):
11
a) Ruang kegiatan eksperimen / belajar mengajar
Ruangan ini biasanya merupakan ruangan yang paling luas dari
suatu laboratorium. Biasanya ruangan ini sangat tergantung dari
jumlah kegiatan yang akan dilakukan dan jumlah orang yang akan
melakukan kegiatan. Ruangan ini biasanya dilengkapi meja, kursi,
almari, rak alat, bahan, bak cuci dan lain-lain.
b) Ruang persiapan
Ruangan dimana guru/laboran/teknisi dapat melakukan persiapan
sebelumnya agar kegiatan belajar/eksperimen dapat berjalan baik.
Ruangan ini juga digunakan untuk persiapan alat-alat dan bahan-
bahan yang akan digunakan pada kegiatan yang akan datang tanpa
mengganggu kegiatan yang telah berlangsung.
c) Ruang gudang
Ruang ini untuk menyimpan alat-alat yang belum digunakan.
Gudang terdapat almari untuk menyimpan alat dan bahan kimia,
serta rak-rak untuk menyimpan benda-benda lain.
d) Ruang timbang
Ruangan ini diperlukan untuk menimbang zat-zat kimia, sekaligus
untuk menyimpan timbangan itu sendiri. Timbangan/neraca jangan
disimpan pada ruangan yang digunakan untuk menyimpan zat kimia
karena akan cepat kotor dan berkarat sehingga tidak sempurna lagi
kerjanya. Dengan demikian hendaknya ruang timbang tidak terbuka
12
langsung dengan ruangan laboratorium dan diusahakan tidak ada
angin yang masuk.
e) Ruang gelap
Ruangan gelap diperlukan untuk memperoleh ruangan tersekat
terhadap datangnya sinar cahaya dari luar baik sinar matahari
maupun sinar yang lain. Misal untuk proses pembuatan Ioto.
2) Perlengkapan Laboratorium Kimia
Menurut BSNP dalam Permendiknas No.24 (2007:53-56) ruang
laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel 1.
Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia
No 1enis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik
ditambah 1 buah/guru
Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan.
1.2 Meja Kerja 1 buah/7 peserta didik Kuat dan stabil. Ukuran
memadai untuk menampung
kegiatan peserta didik secara
berkelompok maksimum 7
orang.
1.3 Meja
Demonstrasi
1 buah/laboratorium Stabil dan kuat. Luas meja
memungkinkan untuk
melakukan demonstrasi dan
menampung peralatan dan
bahan yang diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan
peserta didik dapat
mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
1.4 Meja Persiapan 1 buah/ laboratorium Kuat dan stabil. Ukuran
memadai untuk menyiapkan
materi percobaan.
13
No 1enis Rasio Deskripsi
1.5 Lemari Alat 1 buah/ laboratorium Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
1.6 Lemari Bahan 2 buah/ laboratorium Kuat dan stabil. Cukup
untuk menyimpan seluruh
bahan, tidak mudah
berkarat, rak tersangga
kuat,pintu geser dan
berkunci.
1.7 Lemari Asam 1 buah/ laboratorium Ukuran ruang dalam lemari
minimum 0,9 m x 0,6 m x
0,9 m. tinggi bidang kerja
dari lantai 70 cm. Materi
tahan karat, tahan
asam,mempunyai pintu kaca
yang bisa dibuka tutup
sebagian, mempunyai
pencahayaan yang baik,
saluran buangan gas
langsung keluar dan
terpompa, mempunyai
saluran air bersih dan
buangan.
1.8 Bak Cuci 1 buah/2 kelompok,
ditambah 1 buah diruang
persiapan.
Tersedia air bersih yang
memadai.
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Botol zat Masing-masing 24 buah/
laboratorium
Bertutup. Volume 100, 250,
dan 500 ml
2.2 Pipet tetes 100buah/ laboratorium Ujung panjang dengan karet.
Ukuran 20 cm.
2.3 Batang
pengaduk
Masing-masing 25 buah/
laboratorium
Diameter: 5 dan 10 mm.
panjang 20 cm
2.4 Gelas beaker Masing-masing 12 buah/
laboratorium
Volume: 50, 150, dan 250
ml
2.5 Gelas beaker Masing-masing 3 buah/
laboratorium
Volume: 500, 1000, dan 200
ml.
2.6 Labu
Erlenmeyer
25 buah/ laboratorium Volume 250 ml.
2.7 Labu Takar Masing-masing 50, 50
dan 3 buah/ laboratorium
Volume: 50, 100, dan 1000
ml.
14
No 1enis Rasio Deskripsi
2.8 Pipet volum Masing-masing 30 buah/
laboratorium
Skala permanen. Volume: 5
dan 10 ml
2.9 Pipet seukuran Masing-masing 30 buah/
laboratorium
Skala permanen. Volume
10, 25, dan 50 ml.
2.10 Corong Masing-masing 30 dan 3
buah/ laboratorium
Diameter: 5 dan 10 cm
2.11 Mortar Masing-masing 6 dan 1
buah/ laboratorium
Bahan kramik dan bagian
dalam berglasur. Diameter:
7 dan 15 cm.
2.12 Botol semprot 15 buah/ laboratorium Bahan plastik lentur.
Volume 500 ml.
2.13 Gelas ukur Masing-masing 15, 15, 3,
dan 3 buah/ laboratorium
Volume: 50, 100, 500, dan
1000 ml.
2.14 Buret dan klem 10 buah/ laboratorium Skala permanen, tangan
klem buret mudah
digerakkan, kelas B.
Volume: 50 ml.
2.15 StatiI dan klem Masing-masing 10 buah/
laboratorium
Besi tahan karat, kuat, stabil,
permukaan halus. Klem boss
clamp
2.16 Kaca arloji 10 buah/ laboratorium Diameter 10 cm
2.17 Corong pisah 10 buah/ laboratorium Bahan gelas. Volume 100
ml
2.18 Alat destilasi 2 set/ laboratorium Bahan gelas. Volume labu
100 ml
2.19 Neraca 2 set/ laboratorium Ketelitian 10 mg
2,20 pH meter 2 set/ laboratorium Ketelitian 0,2 (analog) dan
0,1 (digital)
2.21 CentriIuge 1 buah/ laboratorium Menggunakan daya listrik.
Minimum 4 tabung.
2.22 Barometer 1 buah/ laboratorium Untuk di dinding
laboratorium, dilengkapi
dengan thermometer.
2.23 Termometer 6 buah/ laboratorium Dapat mengukur suhu 0-
100
0
C, ketelitian 1
0
C, tidak
mengandung merkuri.
2.24 Multimeter
AC/DC 10 kilo
ohm/volt
6 buah/ laboratorium Dapat mengukur tegangan,
arus, dan hambatan. Batas
ukur arus minium 100 mA-5
A. Batas minimum ukur
tegangan untuk DC 100
13
No 1enis Rasio Deskripsi
mV-50 V. Batas minimum
ukur untuk AC 0 mV-250 V.
2.25 Pembakar
spiritus
8 buah/ laboratorium Bahan gelas, tertutup.
2.26 Kaki tigaalas
kasa kawat
8 buah/ laboratorium Tinggi disesuaikan tinggi
pembakar spiritus.
2.27 Stopwatch 6 buah/ laboratorium Ketelitian 0,2 detik
2.28 Calorimeter
tekanan uap
6 buah/ laboratorium Dapat memberikan data
untuk pembelajaran entalpi
reaksi. Kapasitas panas
bahan rendah. Volume 250
ml.
2.29 Tabung reaksi 100 buah/ laboratorium Bahan gelas. Volume 20 ml.
2.30 Rak tabung
reaksi
7 buah/ laboratorium Bahan kayu. Kapasitas
minimum 10 tabung
2.31 Sikat tabung
reaksi
10 buah/ laboratorium Bahan bulu halus. Diameter
1 cm
2.32 Tabung
centrifuge
8 buah/ laboratorium Bahan kaca. Ukuran sesuai
dengan centrifuge
2.33 Tabel periodik
unsur
1 buah/ laboratorium Ukuran poster, kertas 220
gram, laminasi, dapat
digantung.
2.34 Model molekul 6 set/ laboratorium Minimum dapat
menunjukan atom hidrogen,
nitrogen, karbon dan sulIur,
serta dapat dirangkai
menjadi bentuk molekul.
2.35 Manual
percobaan
6 buah/Percobaan
3 Media Pendidikan
3.1 Papan Tulis 1 buah/ laboratorium Ukuran minimum 90 cm x
200 cm. Ditempatkan pada
posisi yang memungkinkan
peserta didik melihatnya
dengan jelas
4 Bahan Kimia Habis Pakai
Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia, dengan
banyak setiap saat 1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi
zat-zat yang diperlukan dalam percobaan-percobaan: pengenalan reaksi
kimia, Teknik pemisahan dan pemurnian, Titrasi asam-basa, elektrokimia,
Energetika, dan Pembuatan produk terapan pengetahuan kimia.
16
No 1enis Rasio Deskripsi
5 Perlengkapan Lain
5.1 Soket listrik 9 buah/ laboratorium 1 soket untuk tiap meja
peserta didik
2 soket untuk meja
demonstrasi
2 soket untuk di ruang
persiapan.
5.2 Alat pemadam
kebakaran
1 buah/ laboratorium Mudah dioperasikan
5.3 Peralatan P3K 1 buah/ laboratorium Terdiri dari kotak P3K dan
isinya, tidak kadaluarsa,
termasuk obat P3K untuk
luka bakar dan luka terbuka.
5.4 Jam dinding 1 buah/ laboratorium
5.5 Tempat
sampah
1 buah/ laboratorium
Sebagai tempat melaksanakan pendidikan kimia, laboratorium
memerlukan perlengkapan. Perlengkapan itu antara lain (Muhsin Lubis, 1994:
30-34):
a) Perabot
Perabot meliputi meja, kursi (baik kursi untuk siswa maupun
untuk guru), lemari (untuk alat-alat bahan dan alat praktikum), dan rak.
i. Meja Demonstrasi
Meja demonstrasi sangat diperlukan bagi suatu
laboratorium, lebih-lebih jika ruang praktek laboratorium
untuk keperluan mengajar dan tidak hanya untuk praktikum
siswa. Selain itu meja demonstrasi berguna untuk meletakkan
17
alat-alat dan bahan-bahan tertentu sewaktu siswa sedang
melakukan praktikum.
Ukuran meja demonstrasi panjang 300-400 cm, lebar
80-90 cm, dan tingginya 90 cm. Meja ini biasanya dipasang
secara permanen dan dilengkapi dengan laci (ukuran 45-50 cm,
kedalaman 10 cm), lemari dan rak-rak di bawahnya. Meja
demonstrasi bagian atas hendaknya terbuat dari kayu yang
cukup baik dengan tebal kira-kira 2,5-3 cm. Selain itu meja ini
juga hendaknya dilengkapi dengan bak cuci dengan ukuran 54
x 35 x 20 cm
3
(ukuran dalam).
ii. Meja Kerja (praktikum) Siswa
Meja kerja praktikum siswa hendaknya dipasang secara
permanen. Dengan meja yang permanen pemasangan aliran
gas, listrik, dan air menjadi lebih mudah. Tinggi meja
praktikum kimia tidak kurang dari 80 cm, seperti juga meja
demonstrasi meja kerja siswa bagian atasnya terbuat dari kayu
dengan tebal kira-kira 2,5-3 cm.
iii. Meja Dinding
Meja dinding berguna selain sebagai tambahan ruang
untuk praktikum siswa juga dipakai sebagai tempat untuk
menyimpan akuarium, terrarium dan alat-alat lainnya. Meja
dinding yang berdekatan dengan jendela digunakan meletakkan
18
mikroskop. Ukuran meja dinding ini kira-kira tinggi 20 cm,
panjang dan lebar 40-50 cm. Di bawah meja ini juga terdapat
lemari dan rak tempat penyimpanan alat-alat dan bahan-bahan.
iv. Lemari
Ada tiga jenis lemari yang digunakan dalam
laboratorium yaitu : lemari biasa, lemari gantung, dan lemari
meja. Ketiga lemari itu berIungsi sama yaitu digunakan untuk
tempat menyimpan alat dan bahan. Lemari gantung dipasang
pada dinding bagian belakang ruang praktikum. Tinggi lemari
gantung kira-kira 60-100 cm dengan kedalaman 30 cm,
panjang lemari menurut kebutuhan. Jarak lemari gantung
dengan lantai kira-kira 160 cm.
v. Rak
Rak digunakan untuk menyimpan botol-botol yang
berisi larutan. Ukuran rak berkisar lebar 20 cm, tinggi 180 cm,
sedangkan panjangnya menurut tempat yang ada atau menurut
kebutuhan. Jarak rak bawah dengan lantai kira-kira 40 cm.
Jarak rak satu dengan rak lainnya kira-kira 20-40 cm.
b) Panggung
Panggung ialah tempat yang ditinggikan untuk guru berdiri dan
meja demonstrasi diletakkan. Tinggi panggung ini kira-kira 20 cm.
panggung ini hendaknya melebar ke kiri dan ke kanan melebihi papan
19
tulis. Lebarnya harus tidak kurang dari 80 cm supaya cukup ruang bagi
guru untuk berdiri di atasnya, atau untuk melakukan tulis-menulis pada
papan tulis.
c) Papan Tulis
Ukuran papan tulis hendaknya tidak terlalu kecil dan tidak
terlalu besar. Ukuran panjang 300 cm dan lebar 100 cm sudah cukup.
Jarak papan tulis bagian bawah dengan lantai kira-kira 90 cm.
3) Alat-alat Laboratorium Kimia
Alat-alat kimia adalah benda yang digunakan untuk melaksanakan atau
melakukan kerja praktik kimia secara berulang dan tidak cepat habis. Pada
umumnya alat kimia terbuat dari kaca yang tahan panas dan zat kimia, tetapi ada
beberapa alat yang terbuat dari porselen, logam, kayu, plastik, dan karet.
Menurut Depdikbud (1999: 3-5) alat-alat kimia berdasarkan bahannya
dibedakan menjadi :
a) Alat-alat yang terbuat dari kaca, antara lain:
(1). Labu destilasi (9). Gelas ukur
(2). Pipet tetes (10). Labu ukur
(3). Erlenmeyer (11). Kaca arloji
(4). Tabung U (12). Corong
(5). Botol Pereaksi (13). Kondensor
(6). Pipet gondok (14). Tabung reaksi
(7). Gelas kimia (15). Tabung reaksi pipa samping
(8). Cawan petri (16). Pembakar spiritus
20
(17). Pipet ukur (19). Termometer
(18). Adaptor
b) Alat-alat yang terbuat dari porselen, antara lain:
(1). Corong Buchner (5). Segitiga porselen
(2). Cawan penghisap (6). Lumpang dan alu
(3). Pinggan penguap (7). Pelat tetes
(4). Spatula
c) Alat-alat yang terbuat dari logam, antara lain :
(1). StatiI (5). Kaki tiga
(2). Klem universal (6). Kawat nikrom
(3). Kalorimeter (7). Kasa kawat
(4). Klem HoIman (8). Penjepit cawan
d) Alat-alat terbuat dari kayu, antara lain :
(1). Rak tabung (3). Tempat penyimpanan buret dan pipet
(2). Penjepit tabung
e) Alat yang terbuat dari plastik, antara lain :
(1). Botol semprot (4). Botol pereaksi
(2). Corong (5). Selang
(3). Sendok (6). Suntikan plastic
21
I) Alat yang terbuat dari karet, antara lain :
(1). Selang karet (3). Pipet tetes
(2). Sumbat botol (4). Sarung tangan
g) Alat-alat listrik, antara lain :
(1). Multimeter (5). Neraca listrik
(2). Catudaya (6). Multiplier (Basic meter)
(3). Voltmeter (7). Pemanas listrik
(4). Meter dasar
4) Bahan-bahan Kimia
Menurut Depdikbud (1999: 25-26) bahan kimia berdasarkan
penggunaannya dikelompokkan menjadi 6, yaitu:
a) Reagens, zat kimia yang digunakan di laboratorium sekolah/universitas.
b) Farmakeutika (pharmaceuticals), zat kimia untuk obat-obatan.
c) Zat diagnotis (diagnostics), zat kimia untuk keperluan diagnosis yang
digunakan dalam bidang kedokteran.
d) Zat kimia pertanian (agrochemicals), zat kimia yang digunakan dalam
bidang pertanian.
e) Zat warna (dves), zat kimia yang digunakan untuk zat warna sebagai
bahan celup dalam bidang industri tekstil.
I) Pigmen, zat kimia berwarna yang digunakan untuk pembuatan cat.
22
Menurut Depdikbud yang dikutip Sariyanto (2001: 15) derajat kemurnian
bahan kimia ada 3 macam yaitu:
a) LG (laboratorv Reagent Grade) Derajat Kemurnian Laboratorium.
Zat-zat dengan kualitas LG itu cocok untuk kerja analitik umum dan
kerja kuantitatiI di SMA.
b) BG (Bench Reagent Grade)
Kemurnian yang pantas untuk penggunaan percobaan biasa di
laboratorium.
c) TG disingkat T (Technical Grade) Derajat Kemurnian Teknik
Standar kemurnian yang dapat diterima secara komersial dianggap tidak
mengandung kotoran-kotoran yang akan berpengaruh pada penggunaan
umum zat itu dalam eksperimen.
Bahan kimia berdasarkan kemurniannya dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu (Depdikbud, 1999: 26) :
a) Pro Analise (PA) atau Garanteed Reagent (GR) atau Analar (AR).
Zat kimia yang termasuk kelompok ini kemurniannya tinggi (99). Label
pada wadah zat kimia mencantumkan kadar kemurniannya zat itu dan
kotoran-kotoran yang dikandungnya. Zat kimia yang termasuk kelompok
ini digunakan untuk analisis dalam penelitian yang cermat dan banyak
digunakan dalam laboratorium analitik.
23
b) Chemical Pure (CP), General Purpose Reagents (GPRS)
Zat kimia yang termasuk kelompok ini kemurniannya lebih rendah (90 -
95). Pada label wadah zat kimia ini tidak selalu dicantumkan kemurnian
dan kadar maksimum kotoran yang terdapat di dalamnya.
c) Kemurnian Teknik (Technical Grade)
Zat kimia yang termasuk kelompok ini mempunyai kemurnian paling
rendah. Pada label wadah zat kimia ini tidak tercantum jenis kotoran yang
terdapat dalam zat ini.
Bahan kimia berdasarkan bahayanya dibedakan menjadi 6 kelompok,
yaitu (Depdikbud, 1999: 27-28):
a) Lambang F (Flammable), artinya zat kimia dengan lambang ini mudah
menyala (terbakar).
Contoh : IosIor, karbon disulIida, dan senyawa organik yang mudah
menguap.
b) Lambang X (harmful iritasi) artinya zat yang mengiritasi.
Contoh zat padat: NaOH, KOH, CaCl
2
, asam sitrat, Ienol.
Contoh zat cair: H
2
SO
4
, Br
2
.
Contoh zat gas: Cl
2
, NO
2.
c) Lambang T (toxic) artinya zat yang bersiIat racun.
Contoh: anilin, benzena, uap bromin, uap raksa, toluena, nitrobenzena,
uap klorin
24
d) Lambang E (Explosive) artinya zat yang dapat meledak.
Contoh: hidrogen peroksida (pekat), asam perklorat dan logam natrium
bila bereaksi dengan air.
e) Lambang O (Oxidi:ing substance) artinya zat yang dapat mengoksidasi.
Contoh: KMnO
4
, KClO
3
, K
2
CrO
4
, K
2
Cr
2
O
7
, HNO
3
, HNO
2
, H
2
O
2
encer.
I) Lambang C (Corrosive) artinya zat yang bersiIat korosiI (merusak
jaringan atau peralatan).
Contoh: NaOH, KOH, HCl, H
2
SO4, Ienol, cuka glacial dan asam sitrat.
Bahan-bahan kimia berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi
(Depdikbud, 1999: 29):
a. Wujud padat dapat berupa serbuk, kepingan, butiran, batangan, kristal
dan lembaran/pita.
Contoh: NaOH, Mg.
b. Zat kimia yang berwujud cair.
Contoh: HCl, H
2
SO
4
, HNO
3,
Iormaldehid, alkohol, spritus dan kloroIorm,
eter.
5) Administrasi Laboratorium Kimia
Untuk memudahkan cara penggunaannya perlu diatur tata cara pendataan
(data collecting) tentang semua peralatan laboratorium yang dimiliki. Alat
pencatat daItar peralatan dapat berupa buku, sistem kartu atau penyusunan daItar
peralatan dengan bantuan computer. Semua data peralatan yang disusun harus
23
jelas inIormasinya. DaItar administrasi dapat berupa sebagai berikut (Tim
Supervisi Ditjen Dikti 2002: 17):
a) DaItar Pemesanan Alat Laboratorium
b) DaItar Inventarisasi dan SpesiIikasi Peralatan Laboratorium
c) DaItar Alat-alat Gelas (Glass-ware)
d) DaItar Bahan Kimia
e) DaItar Meubiler
I) DaItar Peminjaman/Pengembalian Alat.
6) Sumber Daya Manusia (Laboran)
Laboratorium memerlukan seorang pengelola untuk mengatur dan
mengkoordinasikan semua perlengkapan yang ada. Pelaksanaan pengelolaan
bertujuan untuk dapat menunjang kegiatan percobaan, belajar mengajar,
penelitian di laboratorium. Personel tersebut terdiri dari: kepala laboratorium,
pembimbing praktikum, dan tenaga pembantu/Laboran.
Keberadaan laboran dalam suatu laboratorium sangat diperlukan untuk
membantu guru IPA. Tugas laboran antara lain (Hadiat, 1994: 46):
a) Mengatur alat-alat laboratorium
b) Memperbaiki alat-alat yang rusak
c) Mengecek alat-alat yang digunakan
d) Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat untuk kegiatan siswa
e) Melaporkan alat-alat yang rusak berat dan yang harus diganti kepada
pengelola laboratorium
26
I) Mengawasi kebersihan laboratorium dan menjaga keamanannya
g) Lain-lain yang bersiIat mendukung terlaksananya proses belajar
mengajar di laboratorium
Menurut Amin Genda Padusa (2001: 3) tanggung jawab laboran antara lain:
a) Dapat menggunakan alat pemadam kebakaran dengan terampil.
b) Mengetahui letak dan peranan tempat pembuangan limbah sesuai
dengan jenis zat.
c) Dapat bertindak cepat dan tepat bila terjadi kebakaran besar dan kecil
d) Mengetahui cara menggunakan berbagai jenis timbangan dan batas daya
bebannya.
e) Dapat memperbaiki kerusakan ringan alat-alat laboratorium.
I) Menjaga kebersihan dan sopan santun secara umum dan lain sebagainya.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Sariyanto (2001: 42) yang berjudul
Kelengkapan Laboratorium Kimia SMU Negeri se-Kabupaten Klaten tahun
1998/1999 menyebutkan bahwa Kelengkapan Laboratorium Kimia SMUN se-
Kabupaten Klaten 1998/1999 sebagai berikut: Kelengkapan tata ruang sangat
lengkap, kelengkapan administrasi lengkap, kelengkapan alat-alat kimia
sangat kurang lengkap, kelengkapan bahan-bahan kimia kurang lengkap.
Penelitian yang dilakukan oleh Rini Hartanti (2003: 44) yang berjudul
Kelengkapan laboratorium Kimia SMU Negeri Se-Kabupaten Sleman Tahun
Ajaran 2002/2003 menyebutkan bahwa Kelengkapan Laboratorium Kimia
27
SMUN Se-Kabupaten Sleman lengkap, Kelengkapan tata ruang sangat
lengkap, kelengkapan administrasi sangat lengkap, kelengkapan alat-alat
laboratorium kimia sedang, kelengkapan bahan-bahan kimia sedang dan
kelengkapan laboran sangat lengkap.
D. Kerangka Berfikir
Pada kurikulum yang berlaku pada saat ini (kurikulum KTSP) sekolah
dituntut menentukan materi ajarnya sendiri yang lebih baik buat siswanya.
Keberhasilan pembelajaran kimia sangat didukung dengan kegiatan di
laboratorium. Pembelajaran kimia di SMA/MA tidak hanya cukup dengan
metode ceramah tetapi harus dengan eksperimen. Peserta didik melakukan
percobaan dengan dibimbing guru bidang studi, akan lebih cepat memahami
materi yang ada. Siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen dengan baik
jika kelengkapan laboratoriumnya terpenuhi sesuai dengan materi yang
diajarkan di sekolah tersebut. Kelengkapan ini meliputi: tata ruang dan
perabotan, administrasi inIormasi, alat-alat, bahan-bahan kimia, dan
keberadaan sumber daya manusia (laboran). Kelengkapan laboratorium tiap
sekolah berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh kurikulum yang dipakai saat ini
adalah KTSP, sehingga kelengkapan tiap-tiap SMA akan lebih baik jika
disebut dengan proIil laboratorium SMA.
Penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian yang sebelumnya,
yang berjudul 'Tinjauan Kelengkapan Laboratorium SMA Negeri Se-
Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2002/2003. Perbedaan terdapat pada dasar
28
penelitiaannya, yaitu jika penelitian yang terdahulu menggunakan standar,
akan tetapi penelitian kali ini hanya berdasarkan kriteria. Selain itu penelitian
ini bersiIat penelitian natural, yaitu penelitian yang melihat langsung kondisi
secara mendetail atau keseluruhan dari objek yang diteliti, dengan dasar
kriteria-kriteria yang sudah ada.
ProIil laboratorium dapat diteliti dengan menggambarkan tiap-tiap
butir variabelnya. Hasil penggambaran kemudian diinterpretasikan dengan
kriteria kelengkapan laboratorium kimia yang ada, untuk mendapatkan tingkat
kelengkapan secara kualitatiI.

Anda mungkin juga menyukai