Anda di halaman 1dari 94

PLAGIAT

PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Agustinus Daru Pramudya
Nomor mahasiswa : 038114084

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Uji Angka Kapang/Khamir dalam Jamu Gendong Beras Kencur yang Beredar
di Tiga Pasar di Kotamadya Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 11 Februari 2008


Yang menyatakan

Agustinus Daru Pramudya


PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

UJI ANGKA KAPANG/KHAMIR


DALAM JAMU GENDONG BERAS KENCUR
YANG BEREDAR DI TIGA PASAR DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Agustinus Daru Pramudya
038114084

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

i
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

UJI ANGKA KAPANG/KHAMIR


DALAM JAMU GENDONG BERAS KENCUR
YANG BEREDAR DI TIGA PASAR DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Agustinus Daru Pramudya
038114084

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

ii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

UJI AI{CKA KAPANG/I(HAMIR


DALAM JA}IU GtrNDONG BSRAS KENCUR
YAF{G BEREDAR DI TTGA PASAR DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

Oleh:
Agustinus Dam Pramudya
NIM:038114084

Dipertahankaa di hadapan Panitia Penguji Skripsi


Fakultas Farmasi
Universitas SanataDharrna
palatanggal : I I Februari 20S8

Mengetahui
ItasFarmasi
SanatsDharma

i" M. Si., Apt.

YustinaSri fI

PanitiaPenguji
1. YustinaSri Hartini M. Sl, AItt

2. YohanesDwiatmaka" S. Si., M. Si

^'rt8
3. Mada Dwi Budi Jumpowati, S. Si

lv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kumpulan kata ini kepada :

Iesu vere miranda........


Bapakku tercinta Theodoricus Sarman
Ibuku tercinta Anastasia Suwasni
Istriku tercinta Valentina Dewi Akhila Candrawilasita B.
Anakku Johanes Capistrano Dhira Maharddhika Pramudya
Mbakku tersayang Fransiska Murni Sayekti Handayani & Meisya
Putri
Floriana Enjang Dwi Sumiwi, S. Ak.
Mertuaku tercinta Thomas Tommy Benyamin & Agnes Widaryanti,
SH.
Adik-adikku tersayang Benedicta Virghia Diwyacitta B.
Gabriella Anindyacitta Sanjung B.

v
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tugas cinta yang pertama adalah mendengarkan................


-Paul Tillich

Ada tiga hal dalam kehidupan manusia yang penting.


Yang pertama adalah menjadi baik.
Yang kedua adalah menjadi baik.
Dan yang terakhir adalah menjadi baik...................................
-Harry James

Burung yang tidak menabur biji gandum akan menuai panen


Apalagi kita yang dianugrahi Tuhan akal budi...........
Jangan menyerah dengan keadaanmu,
Bangkit dan berusahalah mengejar mimpimu.......................
-N.N.

vi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

INTISARI

Pada umumnya masyarakat Indonesia masih lazim menggunakan obat


tradisional sebagai alternatif penyembuhan penyakit. Salah satu contohnya adalah
jamu gendong beras kencur. Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 661/Menkes/SK/VII/1994 mensyaratkan
bahwa jamu gendong beras kencur harus memenuhi persyaratan mutu
kefarmasian, salah satunya dengan uji angka kapang/khamir (AKK).
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan
penelitian deskriptif dan komparatif. Tujuan penelitian ini adalah penelitian ini
diharapkan mampu memberikan data tentang angka kapang/khamir dan informasi
tentang jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar di Kotamadya
Yogyakarta memenuhi persyaratan atau tidak.
Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang dianalisis dengan cara
perhitungan koloni kapang/khamir. Angka kapang/khamir yang diperbolehkan
berdasarkan Metode Analisis Pusat Pengujian Obat dan Makanan nomor
05/mik/00 adalah tidak lebih dari 103 koloni/mL
Dari data kuantitatif 5 sampel dan 3 kali replikasi yang dilakukan
diperoleh jumlah koloni sampel 1 = 36 x 103 koloni/mL; 19 x 103 koloni/mL;
9 x 103 koloni/mL, sampel 2 = 20 x 103 koloni/mL; 80 x 102 koloni/mL;
33 x 10 koloni/mL, sampel 3 = 82 x 104 koloni/mL; 98 x 104 koloni/mL;
18 x 105 koloni/mL, sampel 4 = 12 x 103 koloni/mL; 67 x 103 koloni/mL;
12 x 104 koloni/mL, sampel 5 = 89 x 102 koloni/mL; 88 x 103 koloni/mL;
44 x 103 koloni/mL. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa angka
kapang/khamir jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar di kotamadya
Yogyakarta tidak memenuhi syarat.

Kata kunci : Jamu gendong beras kencur, koloni kapang/khamir, Angka


kapang/khamir (AKK).

vii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Generally, Indonesian people still use traditional medicine as an


alternative in healing disease. Jamu gendong beras kencur is the one of them.
Health Departement of Indonesian Republic requires pharmaceutical quality for
traditional medicines through Peraturan Menteri Kesehatan number
661/Menkes/SK/VII/1994 has required that jamu gendong beras kencur have to
fulfill the pharmaceutical quality requirement, one way to know the
pharmaceutical quality is by having the number of mold/yeast contamination test.
This research is a non experimental research with the design of descriptive
and comparative research. This research is aim to served data about the number of
mold/yeast and give information that jamu gendong beras kencur that distributed
at Yogyakarta’s three traditional markets was fulfill the requirement or not.
The data is obtained in the form of quantitative data which was analyzed
by calculated the colony of mold/yeast. Based on Analysis Method of the Food
and Medicine Research Center number 05/mik/00, the number of mold/yeast not
more than 103 colony/mL was allowed.
From the quatitative data of five samples with three replications done in
the research,are the amount of sample 1 = 36 x 103 colony/mL; 19 x 103
colony/mL; 19 x 103 colony/mL, sample 2 = 20 x 103 colony/mL; 80 x 102
colony/mL; 33 x 10 colony/mL, sample 3 = 82 x 104 colony/mL; 98 x 104
colony/mL; 18 x 105 colony/mL, sample 4 = 12 x 103 colony/mL; 67 x 103
colony/mL; 12 x 104 colony/mL, sample 5 = 89 x 102 colony/mL; 88 x 103
colony/mL; 44 x 103 colony/mL. From the data, the research concluded that jamu
gendong beras kencur that distributed at Yogyakarta’s three traditional markets
was not fulfill the requirement.

Keywords : Jamu gendong beras kencur, colony of mold/yeast, The number of


mold/yeast

viii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa di Surga

yang senantiasa memelihara dan berkarya dalam penyusunan skripsi yang

berjudul : “Uji Angka Kapang/Khamir pada Jamu Gendong Beras Kencur yang

Beredar di Tiga Pasar di Kotamadya Yogyakarta”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Farmasi (S. Farm) di fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selain itu, penulis juga berharap dengan disusunnya skripsi ini dapat

memberi tambahan informasi kepada pembaca tentang resiko mengkonsumsi

jamu gendong bagi kesehatan.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak kendala yang dihadapi oleh

penulis. Dengan segala keterbatasan yang ada, skripsi ini dapat selesai dengan

bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan anugrah-Nya.

2. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma

3. Ibu Yustina Sri Hartini, M. Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Tim Penguji : Bapak Yohanes Dwiatmaka, S. Si., M. Si., Ibu Maria Dwi Budi

Jumpowati, S. Si

ix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

5. Ibu Christine Patramurti, M. Si., Apt selaku Kepala Program Studi Farmasi

sekaligus ketua panitia skripsi

6. Seluruh dosen dan staf karyawan fakultas Farmasi yang telah membagikan

ilmu kefarmasian dan juga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

7. Ibu Rini Astuti, M. Si., Apt selaku Kepala Bidang Pengelola Mikrobiologi

BPOM Yogyakarta.

8. Pegawai BPOM Yogyakarta, khususnya bagian mikrobiologi. Mbak Haz,

Mbak Wuri, Mbak Tammy, Pak Budi

9. Keluargaku yang telah mendukung dan menyemangati dalam proses

penyelesaian skripsi ini : Bapak & Ibuku Pak Sarman dan Bu Wasni, Istri dan

anakku tercinta Valentina Dewi Akhila Candrawilasita & Johanes Capistrano

Dhira Maharddhika Pramudya, Mbak Yekti, Mbak Enjang, Meme, Ayah,

Mama, Ghie & Nindya

10. Mbah Kinang, Mbah Kakung, Ma’e, dan mbah putri yang sangat menyayangi

cucu-cucunya, Keluarga Banjit : Om Sugeng, Bulik Dewi, Dik Eko, Dik

Gatot, Dik Sodho, Dik Wahyu, Dik Beta, Dik Ungsi, Dik Singgih, Keluarga

Jakarta : Om Teguh, Bulik Ning, Dik Surya, Dik Mayang, Keluarga Om

Tamin, Keluarga Paklik Harno, Keluarga Mbah Nir, Keluarga Pojok, Keluarga

Om Sarjono, Om Sartono, Keluarga Om Wito, Keluarga Om Agus & Bulik

Titek

11. Keluarga besar Eyang Sukarno

12. Mbah Yarkasi kakung & putri, Bulik Nora, Om Hohok, Bulik Heni

x
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

13. Almamaterku TK & SD Bhakti Baradatu, SLTP Xaverius Kotabumi, SMUN1

Bukit Kemuning. Terima kasih suster, pak guru dan bu guru, Bruder Sis,

Romo Yosef, Bu Pri, Widhi dan keluarga

14. Teman kecilku, Mamat, Joko, Ari, Roni, Rossy, Aan, Gatot, Supri, Didik dan

semua yang belum tersebut

15. Sahabat-sahabatku Andri, DAB band, Alfadi, Ferry, Andre, Anton ‘ciput’,

Dedi ‘Hubes’, Aris, dan masih banyak lagi yang terlupakan

16. Teman-teman seperjuanganku : Abang Aan, Pa’cik, Irwan ‘plus’, Alvian ‘boi’,

Budi 03 ‘bodong’, koko Madya, Topan ‘Toke’, Manto’, Rateeh, Supendi

‘Budha’, Bakri, Iyas, dan kontrakan community yang baru. Berada bersama

kalian selama 4 tahun sungguh memberikan banyak pelajaran berharga dan

arti sebuah pertemanan.

17. Teman-teman angkatan 2003 khususnya kelas B & kelompok D.

18. Sakura PS Community, Roni , Gepeng, Memet, Deni, dan semua yang belum

disebut.

19. Semua orang yang baik langsung maupun tidak langsung telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini yang belum disebutkan. Terima kasih

xi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 11 Februari 2008

Penulis

Agustinus Daru Pramudya

xii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya


tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Februari 2008


Penulis

Agustinus Daru Pramudya

xiii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i


Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................ iii
Halaman Pengesahan ................................................................................. iv
Halaman Persembahan ............................................................................... v
Intisari ........................................................................................................ vii
Abstract ...................................................................................................... viii
Kata Pengantar ........................................................................................... ix
Halaman Pernyataan Keaslian Karya ........................................................ xiii
Daftar Isi .................................................................................................... xiv
Daftar Tabel ............................................................................................... xvii
Daftar Gambar ........................................................................................... xviii
Daftar Lampiran ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
1. Permasalahan ........................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian .................................................................. 3
3. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
a. Manfaat Teoritis ................................................................. 4
b. Manfaat Praktis .................................................................. 4
c. Manfaat Metodologis ......................................................... 4
B. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1. Tujuan Umum .......................................................................... 4
2. Tujuan Khusus ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6
A. Obat Tradisional ............................................................................ 6
B. Jamu Gendong Beras Kencur ........................................................ 7
C. Media ............................................................................................. 7
D. Morfologi Fungi ............................................................................. 8
E. Uraian Kapang dan Khamir ........................................................... 10

xiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

1. Kapang .................................................................................... 10
a. Hifa dan Miselium ............................................................. 11
b. Sistem Reproduksi Kapang ................................................ 13
2. Khamir .................................................................................... 13
3. Patogenitas Fungi ................................................................... 14
F. Angka Kapang/Khamir .................................................................. 15
G. Landasan Teori .............................................................................. 15
H. Hipotesis ........................................................................................ 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 17
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................... 17
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 17
1. Variabel Utama ....................................................................... 17
a. Variabel Bebas ................................................................... 17
b. Variabel Tergantung .......................................................... 17
2. Variabel Pengacau Terkendali ................................................ 17
3. Definisi Operasional ............................................................... 18
C. Bahan Penelitian ............................................................................ 19
D. Alat Penelitian ................................................................................ 19
E. Tata Cara Penelitian ....................................................................... 19
1. Pemilihan Sampel ................................................................... 19
2. Pembuatan Media, Pengencer, dan Pereaksi .......................... 20
A. Potato Dextrose Agar (PDA) ............................................. 20
B. Air Suling Agar (ASA) ...................................................... 20
C. Leethen Broth (LB) ............................................................ 20
3. Sterilisasi Ruangan dan Alat ................................................... 20
4. Penyiapan Sampel ................................................................... 21
5. Uji Angka Kapang / Khamir ................................................... 21
F. Analisis Hasil ................................................................................. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 24
a. Pengambilan sampel ....................................................................... 24
b. Sterilisasi media, alat, dan ruangan ................................................ 24

xv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

c. Uji angka kapang/khamir ............................................................... 26


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …................................................ 39
A. Kesimpulan ................................................................................... 39
B. Saran .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 40
LAMPIRAN ............................................................................................... 42
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 74

xvi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Data perhitungan koloni kapang/khamir pada sampel jamu


gendong beras kencur dengan kode sampel 19 TS
………………………………………………………………….. 31
Tabel II Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 1 .................... 32
Tabel III Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 2 .................... 33
Tabel IV Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 3 .................... 33
Tabel V. Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 4 .................... 34
Tabel VI Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 5 .................... 34
Tabel VII Jumlah koloni / mL bahan pada masing-masing sampel ............ 35
Tabel VIII Data angka kapang/khamir dari 5 produsen jamu gendong di
Kotamadya Yogyakarta yang diteliti oleh Silvia Tunjung
Pratiwi ........................................................................................ 37

xvii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sampel jamu gendong beras kencur dalam kantong plastik


steril ............................................................................................ 28
Gambar 2 A. Media TSB setelah disterilisasi dengan autoklaf; B. Media
Potato Dextrose Agar setelah disterilisasi dengan autoklaf
……………………………………………………….................. 30
Gambar 3 Pertumubuhan koloni kapang/khamir pada sampel 32 TS pada
hari ke-5 ...................................................................................... 31

xviii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jumlah pasar di kotamadya Yogyakarta ………………………. 42


Lampiran 2 Angka kapang/khamir sampel 19 TS dan perhitungannya ......... 43
Lampiran 3 Angka kapang/khamir sampel 20 TS dan perhitungannya ......... 44
Lampiran 4 Angka kapang/khamir sampel 21 TS dan perhitungannya ......... 45
Lampiran 5 Angka kapang/khamir sampel 22 TS dan perhitungannya ......... 46
Lampiran 6 Angka kapang/khamir sampel 23 TS dan perhitungannya ......... 47
Lampiran 7 Angka kapang/khamir sampel 24 TS dan perhitungannya ......... 48
Lampiran 8 Angka kapang/khamir sampel 25 TS dan perhitungannya ......... 49
Lampiran 9 Angka kapang/khamir sampel 26 TS dan perhitungannya ......... 50
Lampiran 10 Angka kapang/khamir sampel 27 TS dan perhitungannya ......... 51
Lampiran 11 Angka kapang/khamir sampel 28 TS dan perhitungannya ......... 52
Lampiran 12 Angka kapang/khamir sampel 29 TS dan perhitungannya ......... 53
Lampiran 13 Angka kapang/khamir sampel 30 TS dan perhitungannya ......... 54
Lampiran 14 Angka kapang/khamir sampel 31 TS dan perhitungannya ......... 55
Lampiran 15 Angka kapang/khamir sampel 32 TS dan perhitungannya ......... 56
Lampiran 16 Angka kapang/khamir sampel 33 TS dan perhitungannya ......... 57

xix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya masyarakat Indonesia masih lazim menggunakan obat

tradisional sebagai alternatif penyembuhan penyakit. Obat tradisional tidak jarang

dipakai untuk pengobatan penyakit yang belum ada obatnya yang memuaskan,

seperti penyakit kanker, penyakit virus termasuk AIDS dan penyakit degeneratif,

serta pada keadaan terdesak, yaitu ketika obat jadi tidak tersedia atau karena tidak

terjangkau oleh daya beli masyarakat (Anonim, 2000). Menurut World Health

Organization (WHO), kira-kira 80% dari penduduk dunia yang berjumlah 4 miliar

penduduk, percaya manfaat tumbuh-tumbuhan untuk kesehatan dan kebugaran tubuh,

dan masyarakat modern pun akhirnya juga menggunakan bahan-bahan alam segar

untuk suplemen, makanan, minuman, dan sarana kecantikan dan penampilan bagi pria

dan wanita. Pada umumnya khasiat dari jamu tidak dapat langsung dirasakan. Cara

kerjanya bertahap dengan pemakaian yang terus-menerus (Soedibyo, 2004).

Obat tradisional Indonesia, yang merupakan warisan budaya dan telah

menjadi bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia, diinginkan untuk dapat

dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk itu harus sesuai dengan kaidah

pelayanan kesehatan yaitu secara medis harus dapat dipertanggungjawabkan.

Guna mencapai hal itu perlu dilakukan pengujian ilmiah tentang khasiat,

keamanan dan standar kualitasnya (Soegihardjo, 2002). Obat tradisional ini belum

dapat digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan sebelum dibuktikan secara

1
xx
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI 2

ilmiah keamanan serta manfaatnya serta terstandarisasi, sehingga terjamin

keseragamannya.

Dalam penelitian ini pemilihan jamu gendong didasarkan pada Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 246/Menkes/Per/V/1990 pasal 2

ayat (2) dan pasal 3 ayat (1) dan (2). Dalam pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa

untuk mendirikan usaha jamu racikan dan jamu gendong tidak diperlukan izin.

Dalam pasal 3 ayat (1) obat tradisional yang diproduksi, diedarkan di wilayah

Indonesia maupun diekspor terlebih dahulu harus didaftarkan sebagai persetujuan

menteri. Dalam pasal 3 ayat (2) disebutkan bahwa dikecualikan dari ketentuan

ayat (1) adalah obat tradisional hasil produksi industri kecil dalam bentuk

rajangan, pilis, tapel, parem, jamu racikan dan jamu gendong (Hartini, 2006).

Berdasarkan fakta di atas, perlu dilakukan uji untuk mengetahui mutu kefarmasian

dari jamu gendong beras kencur. Salah satu parameter standar mutu kefarmasian

jamu gendong beras kencur adalah uji angka kapang/khamir (Hartini, 2006).

Menurut Metode Analisis Pusat Pengujian Obat dan Makanan (MA PPOMN)

nomor 05/mik/00, angka kapang/khamir dalam sediaan cairan obat dalam tidak

boleh lebih dari 103 koloni/mL bahan (Anonim, 2006).

Kondisi tanah sebagai media tumbuh bahan baku obat tradisional yang

lembab atau basah dan kandungan air dalam bahan baku obat tradional dapat

mengakibatkan timbulnya kapang/khamir, karena fungi memerlukan air untuk

tetap melangsungkan kehidupannya. Menurut Tjitrosono et al. (1986), tumbuhan

tingkat rendah juga diketahui mempengaruhi pertumbuhan tanaman; kapang

misalnya, memainkan peranan yang penting. Banyak diantara fungi ini menembus

xxi
3
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

sel-sel akar tumbuhan dan hifa kapang dapat pula berkumpul ke dalam selubung

mengelilingi akar-akar. Kapang hampir secara universal dijumpai di tanah.

Sehingga fungi yang telah menembus sel-sel akar, pada saat pemanenan akan

tetap menempel pada bahan hingga sampai pada proses pengeringan.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan diketahui angka

kapang/khamir dalam sediaan jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar

di Kotamadya Yogyakarta, yaitu pasar Kranggan, pasar Karangwaru, dan pasar

Pingit. Dengan demikian penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang manfaat dan keamanan penggunaan jamu gendong beras

kencur.

1. Permasalahan

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai

berikut :

1. Berapa angka kapang/khamir yang terdapat pada sediaan jamu gendong

beras kencur yang beredar di 3 pasar di Kotamadya Yogyakarta?

2. Apakah angka kapang/khamir yang terdapat pada sediaan jamu gendong

beras kencur yang beredar di 3 pasar di Kotamadya Yogyakarta telah

memenuhi persyaratan?

2. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis, penelitian tentang Uji kapang/khamir pada jamu

gendong beras kencur sudah pernah diteliti oleh Silvia Tunjung Pratiwi pada

xxii
4
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

tahun 2005 dengan judul “Pengujian Cemaran Bakteri dan Cemaran

Kapang/Khamir pada Produk Jamu Gendong di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yang membedakan dengan penelitian ini adalah periode pengambilan sampel

yang diteliti.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai angka

kapang/khamir dalam jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar di

Kotamadya Yogyakarta.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan data

tentang angka kapang/khamir pada jamu gendong beras kencur yang beredar

di 3 pasar di Kotamadya Yogyakarta.

c. Manfaat metodologis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan dan terus
dikembangkan dalam pengujian cemaran mikroba pada sediaan-sediaan jamu
yang lain.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum :

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka kapang/khamir pada

jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar di Kotamadya Yogyakarta

xxiii
5
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penggunaan jamu

tersebut.

2. Tujuan khusus :

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan data dan informasi

tentang angka kapang/khamir dalam jamu gendong beras kencur yang beredar di 3

pasar di Kotamadya Yogyakarta. Kemudian data yang diperoleh dibandingkan

dengan persyaratan tentang batas angka kapang/khamir yang diperbolehkan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa jamu gendong beras kencur yang beredar di 3

pasar di Kotamadya Yogyakarta sesuai dengan persyaratan atau tidak.

xxiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Obat tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan

bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman (Anonim,1994).

Obat tradisional Indonesia yang telah menjadi bagian dari kehidupan

bangsa Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk itu harus sesuai

dengan kaidah pelayanan kesehatan, yaitu secara medis harus dapat

dipertanggungjawabkan. Guna mencapai hal itu, perlu dilakukan pengujian ilmiah

tentang khasiat, keamanan, dan standar kualitasnya (Soegihardjo, 2002).

Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai

preventif untuk menjaga kesehatan, meskipun adapula upaya sebagai pengobatan

suatu penyakit. Dengan semakin berkembangnya obat tradisional, ditambah

dengan imbauan di masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature), telah

meningkatkan popularitas obat tradisional (Santoso, 2000). Salah satu kelompok

obat tradisional adalah jamu. Jamu sudah dikenal di Indonesia, khususnya di

Pulau Jawa sebagai sarana perawatan kesehatan sehari-hari maupun sebagai

sarana pemulihan kesehatan bila telah sembuh dari sakit. Ramuan yang ada di

dalam jamu terdiri dari berbagai bagian tumbuh-tumbuhan yang saling

bekerjasama membantu perawatan dan untuk pencegahan penyakit. Dengan

6
xxv
7
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

demikian penggunaan sejak dahulu kala bermanfaat untuk preventif, promotif,

kuratif dan rehabilitatif (Soedibyo, 2004).

B. Jamu Gendong Beras Kencur

Jamu gendong beras kencur adalah bahan atau ramuan dengan komposisi

utama beras dan kencur. Sebagai bahan tambahan biasanya digunakan jahe,

kedawung, gula merah, gula putih, kapulaga, kunci, asam jawa, dan garam. Setiap

penjual jamu gendong mempunyai ramuan yang tidak selalu sama (Anonim,

2007).

Ada dua cara dalam proses pembuatan jamu gendong. Pertama dengan

merebus semua bahan. Kedua dengan mencampurnya dengan air matang

(Suharmiati dan Handayani, 1998).

C. Media

Untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme, diperlukan suatu substrat

makanan yang biasa disebut media. Media dapat digunakan untuk menumbuhkan

suatu mikroorganisme karena di dalam media mengandung unsur-unsur makanan

yang diperlukan oleh jasad tersebut untuk tetap hidup. Unsur-unsur makanan itu

dapat berupa garam-garam anorganik, dan senyawa-senyawa organik seperti

asam-asam amino dan vitamin-vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhan.

Bahan-bahan nutrien yang disediakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di

dalam laboratorium disebut kultur media. Media itu sendiri sebelum digunakan
8
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi mikroba lain yang tidak

diharapkan (Jawetz dkk, 1996).

Berdasarkan konsistensinya, media dapat dibagi menjadi 3 macam,

yaitu: media padat, media cair, dan media semi padat/cair. Berdasarkan komposisi

atau susunannya, media dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : media sintesis

(media yang dapat diketahui dengan pasti susunan kimianya), dan media non-

sintesis (media yang tidak dapat diketahui dengan pasti susunan kimianya,

merupakan bahan-bahan alami seperti kentang, nutrient kaldu, telur, dan

sebagainya) (Tarigan, 1988).

Dalam penelitian ini, media digunakan sebagai tempat tumbuh koloni

kapang/khamir dan juga sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan

kapang/khamir. Media yang digunakan adalah Potatoes Dextrose Agar atau biasa

disebut PDA. PDA merupakan media yang digunakan untuk memacu produksi

konidia oleh fungi. Infus dari kentang dan dekstrosa pada media ini menyediakan

faktor nutrien yang sangat baik untuk pertumbuhan fungi (Murray, 1999).

D. Morfologi Fungi

Fungi (jamak) atau fungus (tunggal) adalah suatu organisme eukariotik

yang mempunyai inti sel, memproduksi spora, tidak mempunyai klorofil, sehingga

tidak dapat melakukan fotosintesis, dapat berkembang biak secara seksual dan

aseksual (Fardiaz, 1992). Beberapa fungi disebut fungi dimorfik karena dapat

tumbuh dalam bentuk filamen seperti kapang atau sel tunggal seperti khamir.
9
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Fungi sebenarnya merupakan organisme yang menyerupai tanaman,

tetapi mempunyai beberapa perbedaan, yaitu tidak mempunyai klorofil,

mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda, berkembang biak dengan

spora, tidak mempunyai batang atau cabang, akar atau daun, tidak mempunyai

sistem vaskular seperti pada tanaman, bersifat multiseluler tetapi tidak

mempunyai fungsi masing-masing bagian seperti pada tanaman (Fardiaz, 1992).

Fungi lebih tahan terhadap kondisi-kondisi lingkungan yang ekstrem

kalau dibandingkan dengan kebanyakan mikroorganisme lain. Pertumbuhan fungi

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Air

Umumnya fungi membutuhkan kadar air yang lebih rendah

dibandingkan dengan bakteri, sehingga makanan yang dikeringkan akan lebih

mudah dirusak oleh fungi daripada bakteri.

2. Suhu

Kebanyakan fungi dapat tumbuh pada suhu antara 20 - 25 0C (mesofilik)

dan paling baik pertumbuhannya pada suhu optimum sekitar 25 - 30 0C atau sama

dengan suhu kamar. Pada kasus lain fungi Aspergillus sp. akan tumbuh dengan

baik pada suhu 35 – 37 0C.

3. Makanan/substrat

Umumnya fungi dapat menggunakan banyak sumber makanan dari

senyawa kimia yang sederhana sampai yang kompleks. Sebagian fungi

mempunyai enzim pektinase, amilase, protease, dan lipase untuk mengolah bahan

makanannya.
10
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4. Keasaman (pH)

Pada umumnya, fungi tumbuh pada pH antara 2,0 – 8,5. Akan tetapi

fungi lebih cenderung hidup dalam suasana asam.

5. Oksigen

Fungi yang tumbuh pada makanan umumnya adalah aerobik karena

membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya.

6. Inhibitor

Makanan yang terdapat di alam kadang-kadang mengandung senyawa

atau zat penghambat pertumbuhan yang dikenal dengan antibiotik, misalnya

penisilin, streptomisin, dan sebagainya (Tarigan, 1988).

E. Uraian Kapang dan Khamir

1. Kapang

Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen. Filamen merupakan

ciri khas morfologi kapang yang membedakan dengan khamir. Dengan adanya

filamen, penampakan koloni kapang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya

mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan membentuk

berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat morfologi kapang baik

penampakan makroskopik maupun mikroskopik digunakan dalam identifikasi dan

klasifikasi kapang. Sifat-sifat umum kapang antara lain : mempunyai inti sel,

memproduksi spora, tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan

fotosintesis, dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual,


11
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh berbentuk filamen dengan dinding sel

yang mengandung selulosa atau kitin atau keduanya (Fardiaz, 1992).

a. Hifa dan miselium

Kapang terdiri dari suatu thalus (jamak = thalli) yang tersusun dari

filamen yang bercabang yang disebut hifa (tunggal = hypa, jamak = hypae).

Kumpulan dari hifa disebut misellium (tunggal = mysellium, jamak = mysellia).

Hifa tumbuh dari spora yang melakukan germinai membentuk suatu tuba germ,

dimana ini akan tumbuh terus membentuk filamen yang panjangdan bercabang

yang disebut hifa kemudia seterusnya akan membentuk suatu massa hifa yang

disebut misellium. Pembentukan misellium merupakan sifat yang membedakan

grup-grup dalam fungi (Fardiaz, 1992).

Hifa mungkin tumbuh di bawah permukaan yaitu terendam dalam

substrat/makanan, atau pertumbuhnnya mungkin muncul di atas permukaan

substrat/makanan. Pertumbuhan atau perpanjangan hif dimulai dari bagian tengah

yang disebut pertumbuhan interkalar, atau bagian ujung hifa yang disebut

pertumbuhan apikal (Fardiaz, 1992).

Hifa dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : (1) hifa vegetatif atau hifa

tumbuh, dan (2) hifa fertil yang membentuk bagian reproduksi. Pada kebanyakan

kapang hifa fertil tumbuh di atas permukaan, tetapi pada beberapa kapang

mungkin terendam. Penyerapan nutrien terjadi pada permukaan misellium

(Fardiaz, 1992).

Hifa dikelilingi oleh dinding sel tegar yang terdiri dari polisakarida.

Kandungan tertinggi dalam dinding sel pada kebanyakan kapang adalah selulosa,

xxx
12
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

tetapi pada beberapa kapang dinding selnya terutama dari khitin. Hifa mungkin

membentuk kumpulan misellium yang padat dan keras dengan dinding sel tebal.

Struktur ini disebut sklerotium (jamak = sklerotia) yang bersifat tahan terhadap

pemanasan dan keadaan kering. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian khusus

dalam pengelolaan pangan (Fardiaz, 1992).

Kapang dapat dibedakan atas dua kelompok berdasarkan struktur

hifanya, yaitu : (1) hifa tidak bersekat atau nonseptat, dan (2) hifa berekat atau

septat yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan

mempunyai satu atau lebih inti sel (nukleus). Dinding penyekat yang disebut

septum (jamak = septat) tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih bebas

bergerak dari ruangan yang satu ke ruangan yang lainnya. Kapang yang tergolong

septat terutama termasuk dalam kelas Ascomycetes, Basidiomycetes, dan

Deuteromycetes, sedangkan kapang nonseptat terutama termasuk dalam kelas

Phycomycetes (Zygomycetes dan Oomycetes). Pada kapang nonseptat inti sel

tersebar di sepanjang hifa (Fardiaz, 1992).

Hifa pada kebanyakan kapang biasanya terang, tetapi pada beberapa

kapang agak keruh dan gelap. Secara mikroskopik, hifa terlihat tidak berwarna

dan transparan, tetapi kumpulan hifa secara makroskopik mungkin berwarna

(Fardiaz, 1992).

Struktur miselia mungkin spesifik untuk beberapa jenis kapang dan

sehingga dapat digunakan untuk identifikasi. Bentuk-bentuk spesifik tersebut

misalnya rhizoid (holdfast) pada Rhizopus dan Absidia, foot cell pada

Aspergillus, percabangan bentuk Y pada Geotrichum (Fardiaz, 1992).

xxxi
13
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b. Sistem reproduksi kapang

Dikenal dua macam reproduksi kapang, yaitu (1) reproduksi aseksual,

dan (2) reproduksi seksual. Secara aseksual, kapang dapat tumbuh dari sepotong

miselium, tetapi cara ini jarang terjadi, dan yang paling umum terjadi adalah

pertumbuhan dari spora aseksual.

2. Khamir

Khamir adalah fungi uniseluler yang mikroskopik dan tidak membentuk

percabangan permanen. Sebagian besar khamir termasuk dalam kelas

Ascomycetes, sebagian kecil termasuk dalam kelas Basidiomycetes dan fungi

imperfecti. Khamir yang termasuk kelas pertama dan kelas kedua berkembang

biak dengan tunas (budding), pembelahan sel, spora aseksual, dan spora seksual.

Kelas ketiga hanya dapat berkembang biak secara aseksual yaitu dengan tunas,

pembelahan sel, dan spora aseksual. Pada umumnya, kebanyakan khamir

berkembang biak dengan tunas.

Ukuran khamir 4 – 20 kali lebih besar daripada ukuran bakteri, yaitu

berkisar antara 1 – 9 µm x 2 – 20 µm, tergantung pada spesiesnya. Bentuk khamir

bermacam-macam yaitu, bulat (spheroid), bulat telur (elips), silindris (seperti

silinder), seperti sosis, seperti buah jeruk, dan sebagainya. Beberapa khamir

tertentu dapat mengalami dimorfisme, yaitu membentuk fase Y (yeast, khamir,

bentuk sel tunggal) dan fase F (filamen, bentuk benang). Khamir tidak

mempunyai flagela jadi tidak dapat bergerak aktif.

xxxii
14
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Dinding sel khamir terdiri dari khitin. Sel yang masih muda dinding

selnya tipis dan lentur, sedangkan sel yang sudah tua dinding selnya tebal dan

kaku. Di bawah dinding sel terdapat membran sitoplasma yang bersifat permeable

selektif. Di dalam sitoplasma terdapat banyak granul-granul, seperti mitokondria,

volutin, granula lemak, dan granula glikogen. Makin tua sel khamir makin jelas

granula-granulanya. Di dalam sel terdapat vakuola yang besar yang berisi inti sel

(vakuola initi). Tipe sel khamir adalah eukaryotik (Jutono dkk, 1980).

3. Patogenitas fungi

Fungi dapat menimbulkan penyakit yang dapat dibedakan atas dua

golongan yaitu :

a. Infeksi oleh kapang yang disebut mikosis

b. Mikotoksikosis, yaitu suatu gejala keracunan yang disebabkan oleh

tertelannya suatu hasil metabolisme yang beracun dari kapang atau fungi.

Dari kedua golongan tersebut, hanya mikotoksikosis yang umumnya disebarkan

melalui makanan, sedangkan mikosis disebabkan melalui sentuhan pakaian, angin,

dan sebagainya. Senyawa beracun yang diproduksi oleh fungi disebut mikotoksin.

Toksin ini dapat menimbulkan gejala sakit dan kadang-kadang fatal. Beberapa di

antaranya mempunyai sifat karsinogenik, yaitu dapat menimbulkan kanker.

Kapang yang memproduksi mikotoksin terutama dari jenis Aspergillus,

Penicillium, dan Vusarium, selain itu mikotoksin juga diproduksi oleh fungi

Amanita sp. Mikotoksin pada umumnya tahan terhadap panas, sehingga

xxxiii
15
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

pengolahan atau pemasakan tidak menjamin hilangnya atau berkurangnya

aktivitas toksin tersebut (Fardiaz, 1992).

F. Angka Kapang/Khamir

Angka kapang/khamir adalah jumlah koloni kapang dan khamir yang

ditumbuhkan dalam media yang sesuai setelah diinkubasi selama 5 hari pada suhu
O
20 – 25 C dan dinyatakan dalam satuan koloni / mL. Perhitungan angka

kapang/khamir berdasarkan prosedur dalam Metode Analisis Pusat Pengujian

Obat dan Makanan Nasional tahun 2006 no 05/mik/00.

G. Landasan Teori

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor

246/Menkes/Per/V/1990 pasal 2, produsen obat tradisional dikelompokkan

menjadi dua yaitu: (1) yang mempunyai ijin usaha industri sesuai dengan

peraturan perundang undangan yang berlaku; (2) yang tidak diharuskan memiliki

ijin usaha industri, yaitu mereka yang membuat obat tradisional untuk dipasarkan

secara terbatas, contohnya penjual jamu racikan dan jamu gendong (Hartini,

2006).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2000

mensyaratkan bahwa obat tradisional harus memenuhi persyaratan mutu

kefarmasian. Dengan persyaratan mutu tersebut dapat diharapkan adanya obat

tradisional dengan bentuk dan dosis yang diketahui dan terulangkan, termasuk

untuk keamanan dan kemanfaatannya. Parameter yang perlu terdiri atas parameter

xxxiv
16
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

standar mutu untuk bahan baku, dan parameter standar mutu untuk sediaan yang

mempunyai formula dalam bentuk sediaan tertentu (Anonim, 2000).

Salah satu parameter standar mutu bahan baku obat tradisional adalah

mensyaratkan adanya uji cemaran mikroba seperti uji mikroba patogen, uji angka

kapang/khamir, uji angka lempeng total, uji nilai duga terdekat coliform, dan uji

aflatoksin (Anonim, 2000a).

Berdasarkan pernyataan di atas, perlu dilakukan uji angka

kapang/khamir terhadap sediaan jamu gendong yang dimaksud dalam Peraturan

Menteri Kesehatan nomor 246/Menkes/Per/V/1990 pasal 2 ayat (2), karena

penjual jamu gendong tidak memiliki ijin usaha industri. Dengan tidak memilki

ijin usaha industri, tidak ada jaminan bahwa jamu gendong yang diproduksi sesuai

dengan persyaratan mutu kefarmasian.

H. Hipotesis

Berdasarkan data di atas, jamu gendong beras kencur yang beredar di

tiga pasar di Kotamadya Yogyakarta diduga memiliki angka kapang/khamir yang

melebihi batas maksimal yang dipersyaratkan.

xxxv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan

rancangan penelitian deskriptif dan komparatif, karena dalam penelitian ini tidak

dilakukan manipulasi pada subjek penelitian. Penelitian akan mendeskripsikan

keadaan yang ada dan membandingkan dengan teori-teori yang berkaitan.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas : jamu gendong beras kencur yang beredar di pasar Kranggan,

pasar Karangwaru, dan pasar Pingit di Kotamadya Yogyakarta.

b. Variabel tergantung : jumlah koloni kapang/khamir pada media Potato

Dextrose Agar (PDA).

2. Variabel pengacau terkendali

Suhu inkubasi (± 20 OC), lama inkubasi (5 hari), sterilisasi media (Autoklaf

pada suhu ± 121 OC selama 15 menit), sterilisasi alat (Oven pada suhu 180 OC

selama 1 jam), sterilisasi ruangan (LAF) (menggunakan alkohol 70 % dan

sinar UV pada panjang gelombang 260 – 270 nm selama 3 jam), media yang

digunakan (PDA), volume suspensi jamu gendong beras kencur (± 0,5 mL),

dan penyebaran suspensi bahan pada media.

17
xxxvi
18
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

3. Definisi Operasional

a. Jamu gendong beras kencur yang digunakan adalah jamu cair dengan bahan

utama beras dan kencur yang dibuat dengan cara direbus maupun diracik saat

akan dikonsumsi, yang dijual dengan wadah botol plastik maupun botol kaca

yang dijual di pasar Kranggan, pasar Karangwaru, dan pasar Pingit di

Kotamadya Yogyakarta, baik digendong maupun di emperan.

b. Koloni yang dihitung adalah koloni tunggal. Jika koloni bertumpuk dan sulit

dibedakan antara koloni yang satu dengan yang lain dihitung satu koloni.

c. Angka kapang/khamir adalah jumlah koloni kapang dan khamir yang dihitung

dengan rumus yang telah ditentukan tanpa membedakan morfologi koloni.

Rumus angka kapang/khamir adalah :

Angka kapang/khamir = jumlah koloni total x faktor pengenceran

d. Jumlah sampel 5 dengan masing-masing sampel dilakukan replikasi sebanyak

3 kali. Kode untuk masing-masing sampel dan replikasinya adalah sebagai

berikut :

Sampel Replikasi I Replikasi II Replikasi III

1 19 TS 24 TS 29 TS

2 20 TS 25 TS 30 TS

3 21 TS 26 TS 31 TS

4 22 TS 27 TS 32 TS

5 23 TS 28 TS 33 TS

xxxvii
19
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama yaitu jamu gendong beras kencur yang dijual di pasar Kranggan,

pasar Karangwaru, dan pasar Pingit di Kotamadya Yogyakarta.

2. Bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu :

a. Media penumbuhan koloni kapang/khamir : Potato Dextrose Agar (PDA).

b. Pengencer dan pereaksi : Air Suling Agar (ASA), Leethen Broth (LB),

Tween 80.

c. Penghambat pertumbuhan bakteri : Kloramfenikol

D. Alat Penelitian

Laminar Air Flow; Autoklaf, Inkubator, Vortex, Oven, Cawan petri

(Pyrex), Pipet volume, Pipet tetes, ball pipet, Tabung reaksi, Erlenmeyer, beker

glass, gelas ukur, stomacher, Neraca analitik, lampu spiritus, waterbath, stirer

magnetik, dan alat- alat gelas.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pemilihan sampel

Sampel jamu gendong beras kencur diambil dari lima pembuat jamu

gendong di pasar Kranggan, pasar Karangwaru, dan pasar Pingit di Kotamadya

Yogyakarta dan dilakukan replikasi sebanyak 3 (tiga) kali. Sampel jamu gendong

beras kencur selanjutnya diuji angka kapang/khamir total untuk mengetahui

xxxviii
20
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

jumlah kontaminasi kapang/khamir dan dibandingkan dengan persyaratan batas

angka kapang/khamir maksimal dalam jamu gendong yang diperbolehkan.

2. Pembuatan media, pengencer, dan pereaksi

a. Potato Dextrose Agar ( PDA)

Sebanyak 39 gram serbuk PDA disuspensikan dalam 1000 mL aquadest,

kemudian dilarutkan dengan pemanasan dan diaduk hingga merata, dimasukkan

dalam wadah yang sesuai. Kemudian ditambahkan kloramfenikol 100 gram/L

media dan dicampur hingga merata. Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit

dengan suhu 121○C. Setelah itu dituang ke dalam cawan petri atau tabung reaksi

steril dan dibiarkan memadat.

b. Air Suling Agar (ASA)

Sebanyak 0,5 gram serbuk agar ditimbang seksama dan dilarutkan dalam

1000 mL aquadest steril, dikocok hingga merata dan dimasukkan ke dalam tabung

erlenmeyer. Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 OC.

c. Letheen Broth (LB)

Sebanyak 37,8 g serbuk LB disuspensikan dalam 1000 mL aquadest.

Aduk sampai merata, dan bila perlu dengan pemanasan. Tambahkan tween 80

sampai pH media 7.0 ± 0.2. Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit dengan

suhu 121○C, kemudian dimasukkan dalam cawan petri yang telah disterilkan.

3. Sterilisasi rungan dan alat

Ruangan (LAF) dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian

disterilisasi dengan lampu UV selama 3 jam. Alat-alat direndam dengan air sabun

xxxix
21
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

kemudian dicuci dengan aquadest. Alat-alat yang telah dicuci, dikeringkan dan

dibungkus menggunakan alumunium foil untuk menghindarkan kontak langsung

dengan benda lain setelah disterilisasi. Sterilisasi alat mengggunakan oven pada

suhu 180 0C selama 1 jam. Media disterilisasi bersama wadah dengan autoklaf

pada suhu 121 0C elama 15-20 menit.

4. Penyiapan Sampel

Sebanyak 10 mL sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer,

kemudian ditambahkan 90 mL Letheen Broth. Digojog sampai homogen,

sehingga diperoleh pengenceran 10-1.

5. Uji angka kapang dan khamir

Disiapkan 3 buah tabung yang masing masing telah diisi 9 ml ASA.

Dari hasil homogenisasi pada penyiapan sampel dipipet 1 ml pengenceran 10-1 ke

dalam tabung ASA pertama hingga diperoleh pengenceran 10-2 dan dikocok

sampai homogen. Dibuat pengenceran selanjutnya hingga 10-4. Dari masing

masing pengenceran dipipet 0,5 ml, dituangkan pada permukaan PDA, segera

digoyang dan diputar agar suspensi tersebar merata dan dibuat duplo. Untuk

mengetahui sterilitas media dan pengencer, dilakukan uji blangko. Pada satu

lempeng PDA dituangkan 0,5 mL pengencer dan disebar-ratakan, dan untuk uji

media digunakan satu lempeng PDA. Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu

20 - 25○C dan diamati pada hari ke-3 sampai hari ke-5. Koloni khamir (ragi)

memiliki bentuk bulat kecil, putih, hampir menyerupai bakteri. Sedangkan koloni

xl
22
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

kapang mempunyai serabut seperti kapas pada permukaan koloni. Jumlah koloni

yang tumbuh diamati dan dihitung.

F. Analisis Hasil

Dipilih cawan petri dari suatu pengenceran yang menunjukkan jumlah

koloni antara 10 – 150 koloni. Jumlah koloni dari kedua cawan dihitung lalu

dikalikan dengan faktor pengencerannya. Bila pada cawan petri dari 2 tingkat

pengenceran yang berurutan menunjukkan jumlah antara 10 – 150, maka dihitung

jumlah koloni dan dikalikan faktor pengenceran, kemudian diambil angka rata-

rata. Hasil dinyatakan sebagai angka kapang/khamir dalam tiap gram contoh.

Untuk beberapa kemungkinan lain yang berbeda dari pernyataan di atas, maka

diikuti petunjuk sebagai berikut:

a. Bila hanya salah satu diantara kedua cawan petri dari pengenceran yang sama

menunjukkan jumlah antara 10-150 koloni, dihitung jumlah koloni dari kedua

cawan dan dikalikan dengan faktor pengenceran.

b. Bila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni lebih

besar dari dua kali jumlah koloni pada pengenceran dibawahnya, maka dipilih

tingkat pengenceran terendah (misal pada pengenceran 10-2 diperoleh 60

koloni dan pada pengenceran 10-3 .diperoleh 20 koloni, maka dipilih jumlah

koloni pada tingkat pengenceran 10-2 yaitu 20 koloni).

c. Bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan jumlah

antara 10-150 koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran

terendah dan dihitung sebagai angka kapang/khamir perkiraan.

xli
23
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

d. Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan karena

faktor inhibitor, maka angka kapang/khamir dilaporkan sebagai kurang dari

satu dikalikan faktor pengenceran terendah.

Setelah diperoleh jumlah koloni yang sesuai dengan persyaratan di atas, dilakukan

perhitungan angka kapang/khamir dengan rumus :

Angka kapang/khamir = jumlah koloni total x faktor pengenceran

Setelah diperoleh data angka kapang/khamir masing-masing sampel, data tersebut

dibandingkan dengan persyaratan dalam MA PPOMN nomor 05/mik/00. Angka

kapang/khamir yang diperbolehkan dalam persyaratan tersebut tidak boleh lebih

dari 103 koloni / mL (Anonim, 2006).

xlii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengambilan sampel jamu gendong beras kencur

Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Gay & Diehl (Sigit, 2003),

jumlah sampel untuk penelitian deskriptif minimum sebesar 10 % dari jumlah

populasi. Berdasarkan data yang diperoleh, populasi pasar yang ada di kotamadya

Yogyakarta sebanyak 31 pasar. Maka, peneliti mengambil sampel dari penjual

jamu gendong beras kencur yang berjualan di 3 pasar di kotamadya Yogyakarta.

Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Convinience sampling (sampling pekoleh). Metode ini dipilih karena populasinya

tidak homogen dan sulit untuk diidentifikasi (Sigit, 2003). Tiga pasar yang terpilih

adalah pasar Kranggan, pasar Karangwaru, dan pasar Pingit. Semua pedagang

jamu gendong yang berjualan di ketiga pasar tersebut diambil sebagai sampel,

kemudian diuji angka kapang/khamirnya. Diperoleh lima sampel, dan diuji

dengan replikasi sebanyak tiga kali.

b. Sterilisasi media, alat, dan ruangan

Setelah pembuatan media selesai dan alat disiapkan, media dan alat-alat

gelas disterilisasi. Media disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Sterilisasi

dilakukan pada suhu 121 0C selama 15 menit. Dengan metode ini diharapkan

media dan alat yang digunakan benar-benar steril. Prinsip kerja metode sterilisasi

dengan autoklaf adalah mendenaturasi protein yang merupakan komposisi utama

24
xliii
25
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dinding sel pada mikroorganisme. Uap panas dan bertekanan tinggi akan

memecah dinding sel bakteri. Dengan pecahnya dinding sel, maka bakteri akan

mati.

Sedangkan untuk sterilisasi alat, metode yang digunakan adalah

sterilisasi kering menggunakan oven. Sterilisasi dilakukan pada suhu 180 0C

selama 1 jam. Alat-alat yang disterilisasi dibungkus dengan kertas alumunium foil

agar tidak terkontaminasi lagi dan tidak kontak langsung dengan benda lain ketika

dikeluarkan dari oven. Prinsip kerja metode ini adalah dehidrasi.

Untuk sterilisasi ruangan, laminar air flow (LAF), disterilisasi dengan

menyemprotkan alkohol pada dinding bagian dalam laminar air flow kemudian

dilap dengan kapas kering. Setelah selesai, laminar air flow ditutup dan lampu

ultraviolet dinyalakan selama 3 jam. Sinar ultraviolet yang digunakan mempunyai

panjang gelombang 260 – 270 nm. Pada panjang gelombang ini, sinar ultraviolet

dapat membentuk radikal bebas pada mikroorganisme. Radikal bebas ini sifatnya

sangat reaktif dan merusak sistem reaksi kimia yang dapat menyebabkan kematian

mikroorganisme.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan metode

sterilisasi, salah satunya adalah sifat bahan yang akan disterilkan. Pada penelitian

ini, metode sterilisasi media dan sterilisasi alat tidak sama. Media berisi nutrisi

untuk pertumbuhan kapang/khamir. Pemanasan dengan suhu tinggi dan durasi

yang lama akan merusak nutrisi yang terkandung di dalam media, sehingga media

tidak dapat mensuplai makanan. Dengan tidak tersedianya suplai makanan untuk

kapang/khamir, maka pertumbuhan koloni kapang/khamir pada media tidak

xliv
26
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

optimal bahkan tidak akan tumbuh. Oleh karena itu, metode sterilisasi yang

digunakan adalah metode sterilisasi basah dengan menggunakan autoklaf. Untuk

alat-alat gelas, metode sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi kering dengan

menggunakan oven. Metode ini dipilih karena alat-alat gelas lebih tahan terhadap

panas tinggi.

c. Uji Angka Kapang/Khamir

Ada lima jenis uji yang disarankan oleh Departemen Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2000 untuk melakukan uji cemaran suatu bahan baku obat, yaitu

Uji Angka Lempeng Total (ALT), Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Uji

Mikroba Patogen, Uji Nilai Duga Terdekat (MPN) Coliform, dan Uji Aflatoksin.

Dalam penelitian ini dilakukan uji cemaran angka kapang/khamir saja. Menurut

World Health Organization (WHO), kira-kira 80% dari penduduk dunia yang

berjumlah 4 miliar penduduk, percaya manfaat tumbuh-tumbuhan untuk kesehatan

dan kebugaran tubuh, dan masyarakat modern pun akhirnya juga mencintai

pemakaian bahan-bahan alam segar untuk suplemen, makanan, minuman, dan sarana

kecantikan dan penampilan bagi pria dan wanita. Pada umumnya khasiat dari jamu

tidak dapat langsung dirasakan. Cara kerjanya bertahap dengan pemakaian yang

terus-menerus (Soedibyo, 2004). Berdasarkan fakta tersebut, uji ini perlu dilakukan

untuk memberi jaminan bahwa bahan obat tidak mengandung cemaran

kapang/khamir melebihi batas yang ditetapkan. Karena jika jumlah kapang/khamir

yang terkandung di dalam jamu melebihi batas yang diperbolehkan dan

dikonsumsi secara rutin, maka penggunaan jamu untuk tujuan meningkatkan

kesehatan tidak dapat tercapai. Dengan jumlah kapang/khamir yang melebihi

xlv
27
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

batas maka dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan

masyarakat yang mengkonsumsi jamu, karena kapang/khamir bersifat patogen

(Fardiaz, 1992).

Uji ini merupakan salah satu dari serangkaian uji yang harus dilakukan

untuk memperoleh bahan baku obat tradisional yang terstandar, sehingga

memungkinkan untuk dilakukan uji pra-klinik dan uji klinik, sehingga pada

akhirnya obat tradisional dapat digunakan dalam upaya pelayanan kesehatan.

Berdasarkan MA PPOMN 05/mik/00, batas cemaran kapang/khamir tidak lebih

dari 103 koloni / mL (Anonim, 2006).

Untuk mengetahui berapa besar jumlah kapang/khamir yang ada pada

obat tradisional, maka dapat digunakan metode hitungan cawan petri yang

didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang hidup akan berkembang menjadi

satu koloni. Jumlah koloni yang tampak pada cawan petri merupakan suatu indeks

bagi jumlah organisme yang dapat hidupyang terkandung dalam bahan. Cara yang

digunakan untuk perhitungan sel-sel hidup adalah dengan menentukan jumlah sel

yang mampu membentuk koloni pada media yang sesuai. Pada penelitian ini,

media yang digunakan adalah PDA yang telah ditambahkan kloramfenikol.

Kandungan dari media ini adalah glukosa, ekstrak kentang dan agar. Penggunaan

PDA sebagai media tumbuh kapang/khamir karena media ini menyediakan faktor

nutrien yang sangat baik untuk pertumbuhan kapang/khamir (Murray, 1996).

Dekstrosa dan ekstrak kentang dari media PDA dapat memacu produksi konidia

kapang/khamir (Beever & Bollard, 1970). Media ini menstimulasi produksi

konidia dari kapang/khamir. Kloramfenikol di sini berfungsi sebagai anti bakteri.

xlvi
28
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Dengan ditambahkan kloramfenikol ke dalam media PDA diharapkan koloni yang

tumbuh adalah murni koloni kapang/khamir.

Sampel yang berupa cairan dalam kantong plastik steril digojog sampai

homogen. Penggojogan ini bertujuan agar cairan dan endapan bercampur. Setelah

digojog, dibuat suspensi jamu gendong beras kencur dengan cara mengiambil 10

mL sampel dan ditambah dengan 90 mL Letheen Broth. Tujuan pembuatan

suspensi jamu gendong beras kencur bertujuan untuk melepaskan spora-spora,

sehingga spora-spora yang sudah terlepas dapat membentuk koloni. 100 mL

suspensi tersebut dimasukkan ke dalam plastik steril dan aduk homogen

menggunakan stomacher. Hal ini bertujuan agar sampel dan pengencer bercampur

merata. Penyiapan sampel dilakukan di dalam laminar air flow yang telah

disterilkan, dan setiap memipet sampel, pipet yang digunakan dipanasi dengan

api. Hal ini bertujuan agar sampel tidak terkontaminasi dan yang terukur adalah

hasil yang sebenarnya.

Gambar 1. Sampel jamu gendong beras kencur dalam kantong


plastik steril.

xlvii
29
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Pada umumnya konsentrasi sel fungi di dalam spesimen tidak diketahui

sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tingkat sehinga

sekurang-kurangnya satu di antara cawan-cawan tersebut mengandung koloni-

koloni terpisah di atas permukaan media. Dalam penelitian ini, pengenceran

dibuat sampai tingkat 10-8. Hal ini dilakukan sebagai orientasi untuk menentukan

tingkat pengenceran yang paling efektif di mana koloni mudah dihitung dan sesuai

dengan range. Prinsip dari pengenceran serial ini adalah diperolehnya individu

fungi yang tumbuh secara terpisah yang tampak pada cawan petri setelah inkubasi

berasal dari satu sel tunggal.

Selain pengujian sampel, disiapkan juga blangko. Tujuannya adalah

untuk memeriksa apakah media dan pengencer yang digunakan terdapat cemaran

atau tidak, sehingga yang terhitung benar-benar koloni kapang/khamir yang

berasal dari sanpel. Seluruh perlakuan dilakukan di dalam Laminar Air Flow yang

telah disterilisasi dengan alkohol dan sinar UV dan dengan cara aseptis. Untuk

memastikan bahwa koloni yang tumbuh hanya koloni fungi, maka ditambahkan

kloramfenikol dalam media PDA yang bertujuan menghambat pertumbuhan

mikroorganisme lain seperti bakteri. Antibiotik yang dipilih kloramfenikol karena

antibiotik ini mempunyai spektrum yang luas.

xlviii
30
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

A B

Gambar 2. A. Media TSB setelah disterilisasi dengan autoklaf;


B. Media Potato Dextrose Agar setelah disterilisasi dengan
autoklaf.

Sampel yang telah diencerkan sampai 10-8 dituangkan ke dalam cawan

petri yang berisi media padat PDA. Sampel dituangkan ke permukaan media padat

dan segera digoyangkan sampai merata pada permukaan media. Hal ini bertujuan

agar koloni yang tumbuh terpisah dan rata, sehingga mempermudah perhitungan

koloni. Setiap pengenceran dibuat duplo. Setelah semua sampel dituangkan ke

dalam cawan petri, cawan petri dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu
O
± 20 C. Pada suhu ini, kapang/khamir dapat tumbuh dengan baik

(Tarigan, 1988).

Sampel yang telah dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu ± 20 OC

diamati pertumbuhannya pada hari ke-3 dan hari ke-5. Koloni khamir yang

dihitung adalah koloni yang berbentuk bulat, warna putih, dan terpisah. Koloni

kapang yang dihitung adalah koloni tunggal yang memiliki serabut seperti kapas

tanpa membedakan warna koloni. Jika terdapat koloni yang bertumpuk, maka

xlix
31
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dianggap sebagai 1 koloni. Untuk menghindari kesalahan perhitungan jumlah

koloni yang bertumpuk, maka pengamatan tidak hanya dilakukan pada hari ke-5

dimana pertumbuhan fungi mencapai puncaknya, tetapi juga dilakukan pada hari

ke-3. Pada hari ke-3 pertumbuhan belum maksimal sehingga koloni mudah

dihitung.

Gambar 3. Pertumbuhan koloni kapang/khamir pada sampel


32 TS pada hari ke-5

Sebagai contoh, dari pengamatan sampel 19 TS diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel I. Data perhitungan koloni kapang/khamir pada sampel


jamu gendong beras kencur dengan kode sampel 19 TS

Sampel / Pengamatan hari ke


Pengenceran Jumlah
Total
Kode sampel 3 5 koloni

10-1 ~ ~ ~ ~ ~ ~

Sampel 1 / 19 10-2 13 9 117 86 203. 197

TS 10-3 2 3 19 23 42 36

10-4 0 0 0 0 0 0

l
32
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel I. Lanjutan

Sampel / Pengamatan hari ke


Pengenceran Jumlah
Total
Kode Sampel 3 5 koloni

10-5 0 0 0 0 0 0

Sampel 1 / 19 10-6 0 0 1 3 4 0

TS 10-7 0 0 0 0 0 0

10-8 0 0 0 0 0 0

Catatan : blangko PDA = 3

Dari Tabel I di atas, data yang sesuai dengan aturan perhitungan koloni

adalah data pada tingkat pengenceran 10-3. Setelah dikalikan dengan faktor

pengenceran, maka diperoleh jumlah koloni sebenarnya dalam tiap mL sampel

sebesar 36 x 103. Jumlah ini jauh melebihi batas yang diperbolehkan, yaitu

sebesar 103 koloni/mL. Berikut data jumlah koloni seluruh sampel :

Tabel II. Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 1

Sampel / Kode Jumlah koloni total


Pengenceran
Sampel 19 TS 24 TS 29 TS

10-1 ~ ~ ~
10-2 197 138 ~
10-3 36 24 88
Sampel 1 / 19 TS; 10-4 0 3 19
24 TS; 29 TS 10-5 0 0 0
10-6 0 - -
10-7 0 - -
10-8 0 - -

li
33
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel III. Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 2

Sampel / Kode Jumlah koloni total


Pengenceran
Sampel 20 TS 25 TS 30 TS
10-1 ~ ~ 33
10-2 20 80 4
10-3 0 0 0
-4
Sampel 2 / 20 TS; 10 0 0 0
25 TS; 30 TS 10-5 0 0 0
10-6 0 - -
10-7 0 - -
10-8 0 - -

Tabel IV. Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 3

Sampel / Kode Jumlah koloni total


Pengenceran
Sampel 21 TS 26 TS 31 TS
10-1 ~ ~ ~

10-2 ~ ~ ~

10-3 179 187 ~

Sampel 3 / 21 TS; 10-4 82 98 181

26 TS; 31 TS 10-5 5 0 18

10-6 0 - -

10-7 0 - -

10-8 0 - -

lii
34
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel V. Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 4

Sampel / Kode Jumlah koloni total


Pengenceran
Sampel 22 TS 27 TS 32 TS
10-1 ~ ~ ~
10-2 118 212 ~
10-3 6 67 156
-4
Sampel 4 / 22 TS; 27 10 0 3 12
TS; 32 TS 10-5 0 2 2
10-6 0 - -
10-7 0 - -
10-8 0 - -

Tabel VI. Jumlah koloni total dari kedua petri pada sampel 5

Sampel / Kode Jumlah koloni total


Pengenceran
Sampel 23 TS 28 TS 33 TS
10-1 ~ ~ ~
10-2 89 ~ ~
10-3 20 88 ~
Sampel 5 / 23 TS; 10-4 8 3 ~
28 TS; 33 TS 10-5 0 0 44
-6
10 0 - -
10-7 0 - -
10-8 0 - -

Setelah diperoleh jumlah koloni dan dipilih data yang sesuai dengan

prosedur analisis hasil, dilakukan perhitungan jumlah koloni fungi tiap mL bahan

dengan rumus sebagai berikut :


35
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Jumlah koloni / mL = Jumlah koloni x Faktor pengenceran

Setelah dihitung dengan rumus di atas, maka diperoleh data jumlah koloni tiap

mL bahan. Berikut ini adalah data jumlah koloni / mL masing-masing sampel :

Tabel VII. Jumlah koloni / mL bahan pada masing-masing


sampel

Sampel / Kode Sampel Jumlah koloni / mL


Sampel 1 / 19 TS 36 x 103
Sampel 1 / 24 TS 19 x 103
Sampel 1 / 29 TS 19 x 103
Sampel 2 / 20 TS 20 x 102
Sampel 2 / 25 TS 80 x 102
Sampel 2 / 30 TS 33 x 10
Sampel 3 / 21 TS 82 x 104
Sampel 3 / 26 TS 98 x 104
Sampel 3 / 31 TS 18 x 105
Sampel 4 / 22 TS 12 x 103
Sampel 4 / 27 TS 67 x 103
Sampel 4 / 32 TS 12 x 104
Sampel 5 / 23 TS 89 x 102
Sampel 5 / 28 TS 88 x 103
Sampel 5 / 33 TS 44 x 105

Dari tabel VII, dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya tidak

memenuhi persyaratan. Seluruh data menunjukkan bahwa jumlah koloni / mL

bahan melebihi persyaratan yang diperbolehkan, yaitu 103 koloni / mL. Hanya

satu kali percobaan pada sampel 2 yang menunjukkan data sesuai dengan

liv
36
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

persyaratan. Hal ini bisa terjadi karena jamu gendong beras kencur diteliti dengan

jarak waktu pengambilan sampel 1 minggu. Perbedaan waktu pembuatan jamu

gendong berpengaruh pada jumlah cemaran, karena kemungkinan besar bahan

baku yang digunakan beda tempat tumbuhnya.

Sebagai data pendukung, peneliti telah melakukan observasi dan

wawancara dengan penjual jamu gendong. Dari hasil observasi dan wawancara

dapat diketahui bahwa penjual ataupun pembuat jamu belum memahami tentang

cemaran mikroba dan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dalam pembuatan

jamu, bahan yang digunakan dibeli dari pedagang lain. Dengan demikian,

kemugkinan besar tempat tumbuh dan umur bahan saat dipanen juga tidak

seragam. Perbedaan tempat tumbuh berarti kondisi tanah juga berbeda. Hal ini

dapat mempengaruhi jumlah cemaran kapang/khamir. Pada kondisi tanah yang

lembab, angka kapang/khamir biasanya akan lebih tinggi daripada tumbuhan yang

tumbuh pada kondisi tanah yang kering. Kapang/khamir membutuhkan air untuk

melangsungkan proses kehidupannya. Begitu juga waktu pemanenan. Perbedaan

umur tanaman saat dipanen akan berakibat adanya perbedaan jumlah cemaran

kapang/khamir. Wadah, alat dan bahan jamu gendong beras kencur dibersihkan

hanya dengan cara dicuci, tidak melalui proses sterilisasi. Air yang digunakan

juga tidak berasal dari sumber air bersih. Ketika meracik jamu, jamu diperas

dengan tangan telanjang. Penyimpanan baik simplisia maupun sudah dalam

bentuk sediaan tidak memenuhi syarat. Hal tersebut di atas kemungkinan dapat

mempengaruhi angka kapang/khamir dalam jamu gendong beras kencur. Berikut

lv
37
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

ini beberapa hal yang mungkin dapat mempengaruhi jumlah cemaran pada jamu

gendong :

1. Keseragaman bahan.

2. Sterilisasi alat dan bahan

3. Wadah dan tempat penyimpanan

4. Kebersihan air yang dipakai

5. Higienitas tangan saat meracik jamu

Berdasarkan data-data yang diperoleh dan dibandingkan dengan

persyaratan mutu kefarmasian, dapat disimpulkan bahwa dugaan angka

kapang/khamir dalam jamu gendong beras kencur yang beredar di tiga pasar di

kotamadya Yogyakarta melebihi batas yang diperbolehkan terbukti.

Berikut ini adalah data angka kapang/khamir yang diperoleh dari 5

produsen jamu gendong di Kotamadya Yogyakarta pada tahun 2005 yang

dilakukan oleh Silvia Tunjung Pratiwi.

Tabel VIII. Data angka kapang/khamir dari 5 produsen jamu gendong di


Kotamadya Yogyakarta yang diteliti oleh Silvia Tunjung Pratiwi.

Rerata Sampel (koloni / mL)


Produsen
1 2 3
A 12.300 1.850 17.800
B 97.000 103.000 110.000
C 1.390 9.000 7.000
D 12.200 2.170 10.200
E 4.850 9.200 10.600

Dari Tabel VIII, dapat diketahui bahwa angka kapang/khamir jamu

gendong dari ke lima produsen berdasarkan MA PPOMN nomor 05/mik/00 telah

melebihi batas yang diperbolehkan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dan

lvi
38
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

penelitian Silvia Tunjung Pratiwi memiliki rentang waktu kurang lebih 2 tahun.

Tetapi data angka kapang/khamir yang diperoleh masih melebihi batas yang

diperbolehkan. Dengan kata lain, tidak ada peningkatan mutu kefarmasian

terutama tentang cemaran kapang/khamir dalam jamu gendong yang dipasarkan di

Kotamadya Yogyakarta.

lvii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, dapat diambil 2


kesimpulan utama, yaitu :
1. Angka kapang/khamir pada 5 jamu gendong beras kencur yang beredar di 5
pasar di 3 kecamatan kotamadya Yogyakarta dengan replikasi tiga kali
berturut-turut adalah :
a. Sampel 1 = 36 x 103 koloni / mL; 19 x 103 koloni / mL; 19 x 103 koloni /
mL.
b. Sampel 2 = 20 x 103 koloni / mL; 80 x 103 koloni / mL; 33 x 10 koloni /
mL
c. Sampel 3 = 82 x 104 koloni / mL; 98 x 104 koloni / mL; 18 x 105 koloni /
mL.
d. Sampel 4 = 12 x 103 koloni / mL; 67 x 103 koloni / mL; 12 x 104 koloni /
mL.
e. Sampel 5 = 89 x 102 koloni / mL; 88 x 103 koloni / mL; 44 x 105 koloni /
mL.
2. Angka kapang/khamir dalam 5 jamu gendong beras kencur yang beredar di 3
pasar di Kotamadya Yogyakarta tidak memenuhi syarat maksimal yang
diperbolehkan, yaitu tidak boleh lebih dari 103 koloni / mL.

B. Saran

Perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap proses produksi

jamu gendong oleh pihak yang berwenang seperti Balai Penelitian Obat dan

Makanan (BPOM), sehingga mutu jamu gendong dapat lebih baik dan manfaat

bagi kesehatan lebih dapat dipertanggungjawabkan.

39
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1994, Teknologi Pengeringan Simplisia Untuk Pedesaan, Prosiding


Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII, 79-84, Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat, Bogor

Anonim, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, 27-37,


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2006, Metode Analisis Prosedur Pengujian Obat dan Makanan Negara,
13, Balai POM, Jakarta.

Anonim, 2007, Racikan Jamu Tradisional, diakses dari


http://racik.wordpress.com/category/jamu-gendong/ pada tanggal 10 Mei
2007

Beever, R. E., and Bollard, E. G., 1970, The Nature of the stimulation of Fungal
Growth by Potato Extract, diakses dari
http://www.rona.biz/analytics/micro_manual/TEDISdata/prods/1_10130_0
500.html pada tanggal 31 Januari 2008

Fardiaz, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, 180-195, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta

Hartini, Yustina S., Sulasmono, 2006, Peraturan Perundang-undangan Terkait


Bidang Farmasi; Obat Tradisional, 1-5 dan 29-46, Penerbit Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Jawetz, Melnich, and Addberg, 1996, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, 187-
191, Penerbit EGC, Jakarta

Jutono, soedarsono, J., Hartadi, S., Suhadi, S. K. Dan soesanto, 1980, Pedoman
Praktikum Mikrobio;ogi Umum, 60-70, Departemen Mikrobiologi
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Murray, P. R., 1999, Manual of Clinical Microbiology, 7th edition, 1688-1700,


aditors Ellen Jo Baron, Michael A. Pfaller, Fred C. Tenover, Robert H.
Yolken, American Society for Microbiology, 1325 Massachusetts Avenue,
Washington D. C. 20005

Pratiwi, Silvia Tunjung, Pengujian Cemaran Bakteri dan Cemaran


Kapang/Khamir pada Jamu Gendong di Daerah Istimewa Yogyakarta,
diakses dari http://eprints.ums.ac.id/56/ pada tanggal 8 November 2006

Santoso, S. S., 2000, Penelitian Manfaat Pengobatan Tradisional untuk


Penyembuhan Penyakit Tidak Menular, JKPKBPPK/Badan Litbang

40
lix
41
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Kesehatan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, diakses dari


http://digilib.litbang.depkes.go.id pada tanggal 8 November 2006

Sigit, Soehardi, 2003, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial – Bisnis –


Manajemen, 108 – 112, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta

Soedibyo, M.. 2004, Jamu, Obat Sepanjang Zaman, diakses dari


http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mooryatisoedibyo/opini.sh
tml diakses tanggal 8 November 2006.

Soegihardjo, C. J., 2002, Perkembangan Obat Tradisional dan Pembuatan Obat


Tradisional, 6-7, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta

Suharmiati dan Handayani, L., 1998, Bahan Baku, Khasiat dan Cara Pengolahan
Jamu Gendong: Studi Kasus di Kotamadya Surabaya, Pusat Penelitian
Pelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diakses
dari http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052001/art-1.html pada tanggal
8 November 2006

Tarigan, J., 1988, Pengantar Mikrobiologi, 113-114, Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta

Tjitrosono, S. S., dkk, 1986, Botani Umum 4, 199, Penerbit Angkasa, Bandung.

lx
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN

lxi
42
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 1. Jumlah pasar di Kotamadya Yogyakarta

Nama Pasar Alamat Kecamatan


UPT Ngasem
1. Pasar Ngasem Jl. Polowijo no. 11 Kraton
2. Pasar Ngadikusuman Jl. Suryoputran Kraton
3. Pasar Gading Jl. Mayjen Panjaitan Mantrijeron
4. Pasar Pujokusuman Jl. Dalem Mergangsan
5. Pasar Prawirotaman Jl. Pujokusuman Mergangsan
6. Pasar Ciptomulyo Jl. Parangtritis no. 101 Mergangsan
7. Pasar Karangkajen Jl. Sisingamangaraja Mergangsan
UPT Serangan
1. Pasar Serangan Jl. RE Martadinata 2 Wirobrajan
2. Pasar Pathuk Jl. Bayangkara 74 Gondomanan
3. Pasar Legi Jl. Bugisan 12 B Wirobrajan
4. Pasar Senen Jl. Kampung Pathuk Ngampilan
5. Pasar Suryobratan Jl. KH Ahmad Dahlan Ngampilan
UPT Kotagede
2. Pasar Kotagede Jl. Mondorakan Kotagede
3. Pasar Gedongkuning Jl. Kusumanegara Kotagede
4. Pasar Tanjung Sari Jl. M. Supeno Umbulharjo
UPT Reksonegaran
1. Pasar Demangan Jl. Gejayan no. 28 Gondokusuman
2. Pasar Terban Jl. C. Simanjuntak 21 Gondokusuman
3. Pasar Gendeng Jl. Tridarma Gondokusuman
4. Pasar Sanggrahan Jl. Mawar Gondokusuman
UPT Beringharjo Barat
1. Beringharjo Barat Jl. Pabringan no. 1 Gondomanan
UPT Beringharjo Timur
1. Beringharjo Timur Jl. Pabringan no. 1 Gondomanan
UPT Kranggan
1. Pasar Kranggan Jl. Diponegoro no. 20 Jetis
2. Pasar Pingit Jl. Kyai Mojo no. 7 Jetis
3. Pasar Karangwaru Jl. Magelang no. 178 Tegal Rejo
4. Pasar Kembang Jl. Kembang Gedongtengen
UPT Giwangan
1. Pasar Giwangan Jl. Imogiri no. 212 Umbulharjo
UPT Sentul
1. Pasar Sentul Jl. Sultan Agung no. 32 Pakualaman
2. Pasar Lempuyangan Jl. Hayam Wuruk Danurejan
3. Pasar Sawo Jl. Prawirodirjan Gondomanan
4. Pasar Ledok Gondomanan Jl. Lobaningratan Gondomanan
Prawirotaman
5. Pasar Pace / Semaki Jl. Kusumanegara Umbulharjo

lxii
43
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 2. Angka kapang/khamir sampel 19 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 13 9 22 16
10-3 2 3 5 0
10-4 0 0 0 0
72 jam
10-5 0 0 0 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 117 86 193 187
10-3 19 23 42 36
10-4 0 0 0 0
120 jam
10-5 0 0 0 0
10-6 1 3 4 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 1 1 0

Catatan : Blangko PDA = 3

Perhitungan :

36 x 1000 = 36.000 koloni / mL 36 x 103 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxiii
44
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 3. Angka kapang/khamir sampel 20 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 27 ~ ~ ~
10-2 10 4 14 8
10-3 0 0 0 0
10-4 0 0 0 0
72 jam
10-5 0 0 0 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0
10-1 38 ~ ~ ~
10-2 12 14 26 20
10-3 0 0 0 0
10-4 0 0 0 0
120 jam
10-5 0 0 0 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 1 0 1 0

Catatan : Blangko PDA = 3

Perhitungan :

20 x 100 = 2.000 koloni / mL 2 x 103 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxiv
45
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 4. Angka kapang/khamir sampel 21 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 78 68 146 140
10-4 7 18 25 19
72 jam
10-5 2 2 4 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 97 88 185 179
10-4 32 56 88 82
120 jam
10-5 2 8 10 4
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 3

Perhitungan :

82 x 10.000 = 820.000 koloni / mL 82 x 104 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxv
46
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 5. Angka kapang/khamir sampel 22 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 53 58 111 105
10-3 8 4 12 6
10-4 3 2 5 0
72 jam
10-5 0 0 0 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 62 62 124 118
10-3 8 5 13 7
10-4 3 2 5 0
120 jam
10-5 0 0 0 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 3

Perhitungan :

118 x 100 = 11.800 koloni / mL 12 x 10 3 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxvi
47
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 6. Angka kapang/khamir sampel 23 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 21 45 66 60
10-3 7 8 15 9
10-4 1 0 1 0
72 jam
10-5 1 0 1 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 42 53 95 89
10-3 13 13 26 20
10-4 7 7 14 8
120 jam
10-5 1 0 1 0
10-6 0 0 0 0
10-7 0 0 0 0
10-8 0 0 0 0
Catatan : Blangko PDA = 3

Perhitungan :

89 x 100 = 8.900 koloni / mL

20 x 1000 = 20.000 koloni / mL

20.000 : 8.900 = 2,24 angka kapang/khamir adalah 89 x 102 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxvii
48
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 7. Angka kapang/khamir sampel 24 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ 116 ~ ~
10-2 13 20 33 9
10-3 72 jam 2 0 2 0
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 87 75 162 138
10-3 120 jam 24 24 48 24
10-4 1 0 1 0
10-5 12 6 18 0

Catatan : Blangko PDA = 12

Perhitungan :

138 x 100 = 13.800 koloni / mL

24 x 1000 = 24.000 koloni / mL

24.000 : 13.800 = 1,7 angka kapang/khamir adalah

( 13.800 + 24.000) : 2 = 18.900 koloni / mL 19 x 103 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxviii
49
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 8. Angka kapang/khamir sampel 25 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 13 21 24 24
10-2 0 2 2 2
10-3 72 jam 0 0 0 0
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 38 42 80 80
10-3 120 jam 0 1 1 1
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

80 x 100 = 8.000 koloni / mL 80 x 102 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxix
50
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 9. Angka kapang/khamir sampel 26 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 72 jam 74 78 152 152
10-4 4 9 13 13
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 120 jam 93 94 187 187
10-4 40 58 98 98
10-5 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

98 x 10.000 = 98.000 koloni / mL 98 x 104 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxx
51
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 10. Angka kapang/khamir sampel 27 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total – Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 101 94 195 195
10-3 72 jam 1 0 1 1
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 109 103 212 212
10-3 120 jam 34 33 67 67
10-4 2 1 3 3
10-5 1 1 2 2

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

67 x 1000 = 67.000 koloni / mL 67 x 103 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxxi
52
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 11. Angka kapang/khamir sampel 28 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 73 40 113 113
10-2 18 41 59 59
10-3 72 jam 0 1 1 1
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 120 jam 69 19 88 88
10-4 3 0 3 3
10-5 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

88 x 1.000 = 88.000 koloni / mL 88 x 103 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxxii
53
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 12. Angka kapang/khamir sampel 29 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 147 121 268 268
10-2 58 18 76 76
10-3 72 jam 8 5 13 13
10-4 1 0 1 1
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 120 jam 10 9 19 19
10-4 1 0 1 1
10-5 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

19 x 1.000 = 19.000 koloni / mL 19 x 102 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxxiii
54
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 13. Angka kapang/khamir sampel 30 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 11 0 11 11
10-2 0 0 0 0
10-3 72 jam 0 0 0 0
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0
10-1 18 15 33 33
10-2 2 2 4 4
10-3 120 jam 0 0 0 0
10-4 0 0 0 0
10-5 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

33 x 10 = 330 koloni / mL 33 x 10 koloni / mL

Kesimpulan : Memenuhi Standar (MS)

lxxiv
55
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 14. Angka kapang/khamir sampel 31 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 121 105 226 226
10-3 72 jam 20 21 41 41
10-4 3 4 7 7
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 120 jam ~ ~ ~ ~
10-4 89 92 181 181
10-5 11 7 18 18

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

18 x 100.000 = 1.800.000 koloni / mL 18 x 105 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxxv
56
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 15. Angka kapang/khamir sampel 32 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 82 91 173 173
10-3 72 jam 7 4 11 11
10-4 2 3 5 5
10-5 0 0 0 0
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 120 jam 82 75 157 157
10-4 5 7 12 12
10-5 0 0 0 0

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

12 x 10.000 = 120.000 koloni / mL 12 x 104 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxxvi
57
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Lampiran 16. Angka kapang/khamir sampel 33 TS dan perhitungannya

Waktu Pengamatan
Pengenceran
inkubasi 1 2 Total Total - Blangko
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 114 123 237 237
10-3 72 jam 35 29 64 64
10-4 2 5 7 7
10-5 1 2 3 3
10-1 ~ ~ ~ ~
10-2 ~ ~ ~ ~
10-3 120 jam 97 85 152 182
10-4 86 75 161 161
10-5 21 23 44 44

Catatan : Blangko PDA = 0

Perhitungan :

44 x 100.000 = 4.400.000 koloni / mL 44 x 105 koloni / mL

Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar (TMS)

lxxvii
58
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
,rl
BADAII POfl RI \.-
LAPORAN PENGUJIAN
No. 20 /pIikrTS/07

DATA CONTOH:
1. Nomor Kode wn${07
2. NamaContoh JamuGetrdongBerasKencu I
3. Jenis - lain (Cairanobatdalam)
4. Pab'rik Y*
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/I(odeProduksi
7. Kemasan plastik
8. Bobot bersih ::-
9. Komposisi
DATA. A.SALCONTOH:
l.Pengirim Contoh : AgustinusDanr PramudyaDenokan- Maguwoharjo
2. Junlah Contoh : 1 botol
3. Nomordantanggalsurat :PA.47.07. 524 I 2 - 4 -2OO7
4. Tanggalditsrima :2 -4 - 2007
5. Tanggal/ tempatsampling : --

TIASIL PENGUJIAN :

Psmerian : Bentuk cairanencerwarnakuning, baukhasj.urlu , fasamrilrispedas.

Hasil Syarat MetodaI Pustaka

Kapang& Khamir : 36 x 103koloni I ml*) S ld kobni I ml MA PPOM 0SIN{IK/00

KESIMPULAN : Contoh temebutdiatasTidak memenuhi syamt *) .

Laporanpengujian ini dikeluarkan Jogiakarta


D[ Jogiakarta
tanggal,
2 Z pn nW
. Mkrobiologi

l. Peagambilarconlohdilur tanggungjanablSoratoriun
2. Hasil peagrfiianini hu{fa berlahr mnrk contohyangdiuji
3. Dilrang mergutip,mernpertmyakdm alar merryublikasikan
ianlseluruh isi hnoa seiiin Keoala Balai Besa' POM

Lembar1darithalaman
\

59
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK

,l
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BADAI| potYt RI
LAPORAN PENGUJIAN
No. 21lMildTsl0T

DA.TA CONTOH I
1. NomorKode :20/T|S/A7
2. NamaContoh : JamuGendongBerasKencrn II
o:
3. Jenis Lain - Iain (Cairanobat dalam)
4. Pabrik : --
5. No. Pendaftaran : --
6. No. BatchAfudeProdr*si : --
7. Kemasan : Kantongplastik
8. Bobot bersih : --
9. Komposisi : -
pATA ASAL CONTOH:
l.Pengirim contoh : AgustinusDaru harnudya Denokan- ldaguwoha{o
2. IumlahContoh : l kantongplastik
3. Nomordantangal surat :PO. O7.A7.524 | Z - 4 -2007
4. Tanggalditerima :2 -4 - 2007
5. Tanggallterryatsamplirg : --

}IASIL PENGUJIAN :

Pemerian : Benh* cafuanencsr


warflakuning, baukhasjamu, rasamanis.

Ilasil Syarat Metoda/ pustaka

Kapang& Khamir : 20 x tf kobni I ml*) S ld kobni I ml MA ppoM oi/I\dIK/ 00

KESIMPULAN : Contoh tersebutdiatasTidali memenuhi syarat *) .

Laporan pengujianini dikeluarkan Jogiakarta


Di Jogiakarta
tanssal i BesarPOM Jogiakart4
2 V nn ZA'T UB
a. . Mkrobiologi
ffiL-
{"Etl*r

l. Pengmbilaa cmtoh dilur targgungjarrablaboratorium


s
*\"{

2. Hasil pengujiu ini hanyabedalarulh* contohyary drqii


Dra.

3. Dilrang mengutip,mernperbmyakdanrtau merryublikasikm

l,embmldariIhalaman
60
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
,/
BADAI| poilt Rl
LAPORAN PENGUJIAN
No. 22 /Mik/TS/ 07

DATA CONTOH:
1. Nomor Kode zrnrcl07
2. NamaContoh JamuGendongBerasKencur III
3. Jerds lain (Cairanobat dalam)
4. Palrrik T
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/KodeProduksi
7. Kemasmr Kantongpkstik
8. BobotbErsih
::

olTA ASAL 9ONTOH:


-
l.Pengirim Contoh fuustinus Danr PramudyaDEnokan Maguwoharjo
2. JumlahContoh I kantongplastik
3. Nomor dantangal srnat PA. 07.07.524 I 2 - 4 -2A41
4. Tanegalditerima 2 -4 - 2 W 7
5. Tang$l / tempatsamPling

@:
Pemerian : BEntukcairaneflcefwanu kuoing, baukhasjamu ' rasamardspedas'

Hasil SYarat Metoda/ Pustaka

Kapang& Khamir : 82 x 104koloni / nil*) 5 ld kobni / ml MA PPOM 051I'IIK/ 00

*) .
KESIMPULAFI : Contoh tersebutdiatasTidsk memenuhi syarat

Laporan penggjianini dikeluarkan


taneeal,2 7 APR2007
Di Jogiakarta

f. peogEbilm contoh dilur tanggungjanrab labordo'ium


z. Hasil pengrrjian ini hanya berlaku rm* eonoh yang dilji
f. nihang metrg$ip,meryerbanyakdn mr meryublikasiku
isi tanpa seijin KepalaBalai Bcsa' POM

Lembar1darithalaman
61
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BADAN POffI RT
LAPORAN PENGUJIAN
No. 23 illik/TS/ 07

DATA CONTOH:
1. Nomor Kode 22lT/S/07
2. NamaContoh JamuGendongBerasKenctr fV
3. Jenis y lain (Cairanobat dalam)
4. Pabrik
5. No. Pendaftaran
6. No. BatchiKodeProduksi
7. Kemasan Kantongplastik
8. Bobot bersih
9. Komposlqi ::
DATA ASA.L CONTOH :
l.Pengirim Contoh : fuustinus Daru PramudyaDenokan- Maguwoha{o
2. JumlahContoh : 1 kantongplastic( 3 kantongptastikkecil )
3. Nomor dantangal surat :PA. 07.07.524 I 2 - 4 - 2007
4. Tangalditerima :2 -4 - 20A7
5. Tanggalltempatsampling : --

TIASIL PENGUJIATI :

Pemerian : Benfirkcairanencerwarnakuning, baukhasjamu , rasamanis.

Ilasil Syarat Mstodai Pustaka

Kapang& Khamir : !2xl03 koloniIrnl*) S ld kobni / mt, MA ppoM Osll\dlK/00

KESIMPULAII: Contoh tercebutdiat*s Tidak memenuhi syarat r).

laporan pengujian
ini dikeluarkan __
Dilogiak;ta-tr"eeul,
21 APR20m POM Jogiakarf4

. Mkrobiologi

MSi. Apt.
1. Pengambilmeodoh dilur tmggxrgju,rrablaboratoriurn
2. Hasil pengojim ini hanyaberlakumn* coooh yarg diuji
3. Dilrang mengtip, meryerbmyak danafar mcryublikasit{an
isi tanpaseiiinKepalaBalaiBesarPOM

Lembarldarithalaman
62
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BADAI| po{ft Rt
LAPARAII PENGUJIAN

DATA CONTOH :
1. NomorKode 23mg 07
2. NamaContoh JamuGendongBerasKenctr V
3. Ienis Lain - lain (Cairanobat dalam)
4. Pab'rik
::
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/I(odeProfttkei
7. Keinasan Kantongplastik
8. Bobotbemih
::

DATA ASAL CONTOH:


-
l.P€ngirim Contoh fuustinus Daru PramudyaDsnokan lvlaguwoharjo
2. Jffiilah Contoh I kantongplastik
3. Nomor dantanggglsurat P O.A 7 .O7.524I 2- 4 - 20W
4.Tawgalditerima 2--4 - 2007
5. TanggalI tenpatsamPling

@:
Penrerian: Bentukcairanenc€rw&ffiacokeliat,bau khasjimlu ' rasamanis'

Hasil SYarat Metoda/ Pustaka

Kapang& Khamir : 89 x td kobni / ml*) S ld kobni / ml MA PPOM g5/IdIKl 00

*) .
KESIMPULAIY : Contoh tersebutdiatasTidak memenuhi syarat

Laporan pengujianini dikPlua*gt fogiaftarta


tanssal,2 ,l mn 2001
oiiosiakarta
,,Kf
'xLb Peog. Mikrobiologi

w
* l YYOI'YAX
(){

1 . f eaganlitan contotr6i1ua'tmg8ungjawab laboratriut


z. Ilasil pengujim ini hoya bedakuum* codoh yangdiuji
3. Dilarmg rreryulip, merperbaryakdm ataumeryublikasilm
Sebasialselrruh isi tanpaseiiin KepalaBalai BesarPOMJo

Lembar1darithalaman
63
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

,/
BADA]I POfiT RI
LAPORAN PENGUJIAN
No. 36I}'IildTS/ 07

DAIA.COXWH:
1. NomorKode 24ryy a7
2. NamaContoh JarnuC:endongBerasKencur VI
3. Jilis - lain (Cairanobaf dalam)
y
4. Pabrik
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/I(odeProduksi
7. Kemasan Kan**plastik
8. Bobotbersih
9. Komposisi
DAT.A.ASAL CONTOH :
l.Pengirim Contoh : AgustinusDanr PrarnudyaDsnokan- Maguwoharjo
2.JumlahContoh : l kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat : PO. 07.07. 524 t 2 - 4 - 2OO7
4. Tanggalditerima :2 '4 ' 2007
5. Tangal ltwnpatsampling : --

W:
Pemerian : Benfirkcairansnc€rwarnakuningkeooklatan, baukhasjltmu , rasamardspedas.

Hasil SYarat Metoda/ Pustaka

Kapang& Khamir : 19 x td kobni I ml*) S 10'koloni I ml MA PPOM 05fi\dlK/ 00

KESIMPULAN : Contoh tersebutdiatasTidnk memenuhi syarat *).

l,aporanpengujian
ini dikeluarkan
tanssal" 2
Di Jogiakarta POM Jogiakarta"
il AIR Z00l
. Mkrobiologi

l. Pengambilmcontohdilua'mggwgjaw$
2. I{asil pengujianini hanyaberlahr unarkcomohyug diqii
3. Dilarag meng*ip, menpertaryak dm dar meryublikasih
lgl in KepalaBalaiBesr POM

Lembarldarilhataman
64
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

I
BADAN TOffi RT
TAPORAN PENGUJIAN
No. 31 /Mik/'TS/07

DATA CONTOH:
1. NomorKode 25ril5101
2. NamaContoh JamuGendong BerasKencurVII
3. Jenis - lain(Cairanobatdalant)
4, Pabrik T
5. No. Pendafraran
6. No. Batch/I(odeProduksi : --
7. Kemasan y**plastik
8. Bobotbersih
9. Komposisi
DATA A.SA.LCOI{TOH
l.Pengirim Contoh : AgustinusDaru PrarnudyaDonokan- Maguwoharjo
2. JumtahContoh : 1 kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat :PA. ffi.07. 524 I 2 - 4 - 2W7
4. Tanggalditerima :2 -4 - 2W1
5. Tangal ltempatsampling : --

IIASIL PENGUJIAN : \

Pemerian : Benfukcairanenc€rwamakuting, baukhasj:tmu, rasamanispeda$.

Hasil Syarat Ivletoda/ Pustaka

Kapang& Khamir : 80 x td koloniI ml*) S 10'koloni / ml MA PPOM 0s/I\iIIKl00

KESIMPULAI''{ : Contoh tersebutdiatasTidak memenuhi syarat *) .

Laporanpu€ujianini dikeluarkan
Di Jogiakafia
tanssat, ;l
Z ApR 200?

i Astuti,=MSi
. Apt.
t. Peqanbilan contohdiluar tangguogjanabl$c*orium
2. Itusil pengujim ini haoyaberlakumn* coffoh yatg drqii
3. Dilarmg mengtip, memperbanyak dsr *"u mermublikssike
isi tarpaseiiinKepalaBalaiBesar

LrrnbarIdarithalaman
65
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

J
BADA]I POilT NT
LAPORAI.{ PENGUJIAN
No. 32/Mik/'Tsl07

DATA CONTOH:
1. Nomor Kode 26lT13107
2. NamaContoh KEncurVIII
JamuGe,lrdongBeras
3. J€Nlis obatdalam)
lain(Cairan
4. Pabrik
5. No. Pendaftaran T
6. No. Batch/I(odeProdr*si
7. Kemasan Kpntongplastik
8. Bobotbersih
::

DATA ASAL CONTOH:


-
l.Pengirim Contoh fuirstinus Daru PramudyaDenokan Maggwoharjo
2. JumlahContoh 2 kantongplasik
3. Nomor dan tangal surat PO.07.07.524 I 2-4 -2047
4. Tangal diterima 2 -4 - 2ffi7
5. Tanggal/ tempatsamPling

IIASIL PENGUJIAN
.
pemerian:Beirtukcairanencer
warnakuningkeh[iauan, ra*amanispedas'
baukhasjamu,

HasilsyaratMetodalPustaka

Kapang& Khamir : 98 x 104koloni / ml*) S 1d kohni I ml MA PPOM 054{IK/ 00

*) .
KESIMPULAN : Cohtoh tersebutdiatss Tidak memenuhi syarat

Laporan pengujianini dikoluarkan


tanssal"? Z tpn 2001
Di Jogiakarta

1. Pengql&itaocontohdilur mggurg jauab labor*mium


t ffasil pen$dim ioi haryaberlalorrtrr* coatohyttg diqii
3. nitrmg metrgtfip,me-ryerbmyakdanmr mempubliLasikan
$eberian/seluruhisi bnoa seiiin KepalaBalai Besa' POM Jq

kmbar1darithalaman
66
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
,/
BADA]I POIII RI
LAPORAN PENGUJIAN
No. 33ll{ildTsl07

DATA CONTOH:
l. NomorKode zzlTtst07
2. NamaContoh JamuGendongBerasKencu IX
3. Jenis - Iain (Cairanobat dalam)
4. Pabrik T
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/tr(odeProduksi
7. Ke'rnasan Kadungplastik
8. Bobot b€rsih
9. Komposisi ::
DATA. ASAL CONTOH :
l.Pengirim Oontoh : AgustinusDanr pramudyaDonokan- i\daguwoha{o
2. JumtahContoh : .1 kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat : PO. 07.07.524 / Z - 4 -2OOT
4. Tanggalditerima :Z - 4 - ZW7
5. Tangal /terrryatsampling : --

IIASIL PENGUJIATI :
..\. \-
Pemefirn : Bentukcairanencefwariul kuning, baukhasjamu, rasannnis .

Hasil Syarat Metoda/ Rrstaka

Kapang& Khamir : 67 x 103koloni / ml*) S lOt koloni / ml MA ppoM 0s{vIIK/ 00

KESIMPITLAN: contoh tersebutdiatasTidak memenuhi syarat *).

I"aporan pengujianini dikeluarkan


Di Jogiakartatanggal - KepiilaBalai BesarPOM Jogiakarta,
2t pn 20n
. Mkrobiologi

.Apt.
1. Perrymrbilmcortoh diluar frggungjnvab labralmiun
Z. Ilasil pcagujiar ini hanyaberlalorurn* cocoh yungdiuji
3. Dilrang meqgdip,memperbmSnk du atnr mempubtikasike
isi @a seiiinKepalaBalai Besr POM

kmbarldarithalaman
67
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

,l
BADAII POTI RI

LAPORAN PENGUJIAN
No. 51^'Iik/TS/ 07

DATA CONTOH:
1. NomorKode 28lTlS/07
2. NamaContoh JamuGendongBerasKencur X
3. Jenis I.:r lain (cairan obatdalam)
4. Pabrik
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/IfudeProdulai
7. Kemasan Kantongplastik
L Bobot bemih
9. Komposisi ::

W:
l.PengirimContoh n AgustinusDaru PramudyaDenokan- Maguwoha{o
2. JumlahContoh l kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat PO.47.07.524 | 2- 4 -2047
4.Tangal diterima 2--4 - 2407
5. Tanggal/tempat sampling

IIASIL PENGUJIAN : \

Pem€rian : Bentukcairanencerw&rnakuning, baukhasjamu, rasamanispedas.

I{asil Syarat Metoda/ Pustaka

Kapang& Khamir : 88 x td koloni/ ml*) 5 10'koloni i ml MA PPOM 05/I,{IKI 00

KESIMPULAN : Contoh tersebutdiatas Tidak memenuhi syarat *) .

Iaporan pengujianini dikeluads.an Jogiakarta


Dilogiakartatangs;at,
| | APR20ffi BalaiBesarPOM Jogiakart4

. Mikrobiologi

1. Pagarnbilm conloh dilua' tanggungjalvab lsboratorium


?". Hasil pengujian ini hanya berlaku una* contoh yang diuji
3. Dilaraagmengutip,merpertmyak danataumempublikasikan
ian/seluruhisi tanoa seiiin Kepala Balai Besn POM

Lembarldarithalaman
68
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

IADAH ti:l"':''i.i'l'f':"-fa
LAPORAN PENGUJIAN
No. 52 lMikrTs/ 07

DATA CONTOH:
1. NomorKode 29rc/S/07
2. NamaContoh JamuGendongBerasKencur XI
3. Jenis I.1ln lain (cairan obatdalam)
4. Pabdk
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/ItudeProduksi
7. Kernasan Kantongplastik
8. Bobotbersih
::
DATAASAL CONTOH:
l.Pengirim Contoh AgustinusDaru PramudyaDenokan- Maguwoharjo
2. JumlahContoh 1 kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat PO. 07.07.524 I 2- 4 - 2007
4.Tanggalditerima 2 -4 - 2407
5. Tanggal/tegpat sampling

W:
Pemerian : Bentukcairanencerwafnakuning, bau khasjitmu, rasamanispedas.

Hasil Syarat MetodaI Pustaka

Kapaog& Khanrir : 19 x td loto'ni / mt*) S lf kobni I ml MA PPOM 051}4IK/OO

KESIMPULAN : Contoh tersebut diatas Tidak memenuhi syarat i) .

l,aporan pengujianini dikeluarkan Jogiakarta


-_-^.-
Di Jogjakarta
t 200? iBesarPOM Jogiakart4
"gg"t,2 7 APR 'IrSI
. Mkrobiologi
s.i Y0GY

l. Pengrnbilancontohdilua' targgungjsmb laboratoriurn


2. l{asil pengujianini hanyabcrlakuuntukcontohyaq diuji
3. Dilrang mengutip,memperbmyakdanela' mernpublikssike

Lembarldarithalaman
trlllFi-+i'

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
J
BADAII r.,,,.i3
li!,t,|;t:.*
69

SERTIFIKAT PENGUJIAN
No. 53lMild'T$l07

DATA.E9IS9E:
1. NomorKode 30lTlsi 07
2. Nama Contoh JamuGendongBerasKencur XII
3. Jenis y tain (Cairanobatdalam)
4. Pabrik
5. No. Pendaftaran
6. No. Batch/KodeProduksi
7. Kemasan Kantongplastik
8. Bobotbersih
9. Komposisi ::
DATA.A,SALCONTOH :
l.PengirimQontoh AgustinusDaru PramudyaDenokan- Maguwoharjo
2. JunrlahContoh I kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat PO.A7.A7. 524 I 2- 4 -2007
4. Tanggalditerima 2_-4 - 2007
5. Tanggal/ tempatsampling

TIASIL PENGUJIAN :

Pernerian: Beirhrkoairan€nc€rwaf,nakuning, bau khasjiunu ' rasamanis.pedas


.

Hasil SYarat Metodai Pustaka

Kapang& Khamir : 33 x 10 koloni / ml S ld kobni i ml MA PPOM 05lIdIIU 00

KESIMPULAN : ContohtErsebutdiatasMemenuhi syxatlqhadap ujiyang dilalarkan .

Sertifikat pengujianini dikeluarkan Jogiakar&a


Di Jogiakarta tangeal
11 A?R
200? POM Jogiakarta,

. Mkrobiologi

A\ Dra.Rini .Apt.

1. Penganbilancontohdilur tmgguogjar.eblaborrtoriun
2. Hasit pcngujiar ini hanyaberla&urdrk cortoh yug diuji
3. Dilrrrg mengufip,mcrpertdryak danatal mflPublitnsiket

Lernbar1darithalaman
70
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

J
IADAN''l!s ".tk
{.,:f..
*

LAPORAN PENGUJIAN
No. 54 /Mik/TS/ 07

DATA CONTOH:
1. NomorKode 3tnfv a7
2. NamaContoh JamuGendong BerasKencu )ilII
3. Jenis y lain (Cairan
obatdalam)
4. Pabrik
5. No. Pendaffaran
6. No. Batch/KodeProdulai
7. Kemasan Kantong plastik
8. Bobotbersih
:.Sggpqqqi ::
DATA.A.SAL CONTOH :
l.Pengirim Contoh : AgustinusDanr PramudyaDenokan- Maguwoharjo
2. JurnlahContoh : 1 kantongplastik
3. Nomor dantanggalsurat :PA. O7.A7 . 524 I 2 - 4 - ZW7
4. Tanggatditerima :2 -4 - 2AA7
5. Tanggal/tempat sampling : --

}IASIL PENGUJI.AN:

Fcn:rerian: Bentukcairanencerwarnakuning, baukhasjafiru , rasamanispedas.

I{asil Syarat Metoda/ pustaka

Kapang& Khamir : 18 x 105koloni / mt*) S td kobni / ml MA ppoM OslI{IKl 00

KESIMPULAN: Contoh tersebutdiatasTidak memenuhi syarat *).

Laporan pengujianini dikeluarftan Jogiakarta


Di Jogiakarta
tar€gal,
?.1 A?R
2001 IBesarPOM Jogiakarta,

. Mlaobiologi
ep-

s
*\1
.Apt.
l. Pengembila contohdilua' tmggrngjarrab laboratoriun
2. Ilasil pengujiarini hanyabcrlaktrrufr* corilohyag diuji
3. Dilrog mengutip,naryerbalyak dm atn' merpublilcsih

kmbarldarilhalaman
71
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
,l
BADA]I POM Rl
LAPORAN PENGUJIAN
No. 55/&IiMTS/07

DATA COFITOH :
1. NomorKode 3Zn$ta7
2. NamaContoh JamuGendongBerasKenclr XIV
3. Jenis lain (cairan obatdalant)
4. Pabrili
5. No. Pendaftaran :f
6. No. Batch/I(odeProdulai
7. Kemasan Kantongplastik
8. Bobot bersih
9. Komposisi ::

DATA. A$AL CONTOH :


tfu"gitim Contoh : fuustinus Daru PramudyaDonokan- Irdaguwoharjo
2. JumlahContoh : 1 kantongPlastik
3. Nomordantanggalsurat : PO. 07'07.524 I 2' 4 '2007
4. TanggalditErima :2 -4 - 2007
5. TanggalI tempatsampling : --

ffi'
Pemerian : Benfirkcairaneflcerwafnakuning , baukhasjamu ' fasamanispedas.

Hasil SYarat Metodai Pustaka

Kapang& Khamif : IZx 104koloni/ ml*) 5 ld kobni / ml MA PPOM 051tr{IKl00

*)
KESIMPULAII : Contoh tersebutdiatasTidak memenuhi syarat .

Laporan pengujianini dikeluarkan


niiogia6h-tanss42 | APR200? POM Jogiakarta,
' I-\.

l. Peogflnbilancontohdiluar tmggungjawablabordoriurn
2. Hasil pengujianini hanyaberlakuurflrk codoh yaqgdiuji
3. Dilarmg meagutip,menperbayak de ael mequblikasilwt
ialse luuh isi enpa seiiinKepalaBalai BesarPOM

Irmbar1darithdaman
7

72
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

'.{;!,ii:i't{+
lADAll
LAPORAN PENGUJIAN
No. 56/[,{iklTS/ 07

DATA CONTOH:
1. NomorKode l3/Tlst 07
2. NamaContoh JamuGendong BerasKencurXV
3. Jenis lain (Cairanobatdalam)
4. Pabrik
5. No. Pendaftaran T
6. No. BatchA(odeProduksi
7. Ksmasan Kantongplastik
8. Bobotbersih
::
pATA AS*,L CONTOH:
l.Pengirim Contoh AgustinusDaru PramudyaDenokan- h{aguwoharjo
2. JumlahContoh 1 kantongplastik
3. Nomor dantangal surat PO. 07.07.524 I 2 - 4 - 2007
4. Tanggalditerima 2 -4 - 2007
5. Tanggal/ tempatsampling

Pemerian : Benfirkcairanenccrwamaknning, bau khasjamu, rasamanispedas.

Hasil Syarat Metodar,pustaka

Kapang& Khamir : 44x105kolonil mt*) 5 ld kolonilml MA ppoM 05lh{II3 00

KESIMPIILA}{: contoh tersebutdiatasTidek memenuhi syarat r).

Iaporan pengujianini dikeluarkan Jogiakarta


Di Jogiakarta
tansat+2 7 ApR Z00l BesarPOM Jogiakarf4

. Mkrobiologi

.Apt.
l. Per4anbilans6ntehdilua. rqeEmgjawab taboraforium
2. Ilasil pengujianini hanyaberlakuuaDrkeontohyangdiuji
?lN-h!D
3. Dilarangmengrfip,merqerbay* danatar mempublikasikan
islJaryaseijinKepalaBalaiBesr FOM

Lembarldartlhalaman
73
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dilahirkan di dunia ini pada tanggal 7 Agustus

1985 di Rumah Sakit Maria Regina Kotabumi.

Kemudian diberi nama Agustinus Daru Pramudya.

Penulis adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara. Pada tahun

1988 – 1991 penulis menempuh pendidikan di TK

Bhakti Baradatu, Way Kanan, Lampung. Setelah itu

penulis menempuh pendidikan dasar di SD Swasta Bhakti Baradatu, Way Kanan,

Lampung pada tahun 1991 – 1997. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ditempuh

di SLTP Xaverius Kotabumi, Lampung pada tahun 1997 – 2000. Setelah lulus

penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri I Bukit Kemuning, Lampung

pada tahun 2000 - 2003. Pada tahun 2003 – 2008 penulis melanjutkan pendidikan

ke Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama masa

kuliah, penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan baik skala fakultas maupun

skala universitas.

Anda mungkin juga menyukai