Anda di halaman 1dari 15

memanaskan cairan, serta krusibel dan tungku digunakan untuk

memanaskan bahan padat. Alat Analisis Seperti spektrofotometer untuk


menganalisis komposisi zat berdasarkan penyerapan cahaya mikroskop untuk
melihat objek dalam detail tinggi dan spektrometer massa untuk menganalisis
massa atom atau molekul. Selain alat, bahan juga penting dalam
Laboratorium. Beberapa bahan umum yang digunakan antara lain
Bahan Kimia Seperti larutan asam basa garam dan pelarut. Penting
untuk memahami sifat dan keamanan bahan kimia sebelum digunakan, bahan
biologi Seperti jaringan sel mikroorganisme dan reagen biologi. Bahan-bahan
ini digunakan dalam penelitian biologi dan ilmu kehidupan, bahan Fisika
Seperti logam kaca plastik dan kawat. Bahan-bahan ini digunakan dalam
eksperimen fisika dan ilmu material.
Dalam Laboratorium keselamatan adalah prioritas utama. Penting
untuk mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan seperti menggunakan
alat pelindung diri (APD) menghindari kontaminasi silang dan memahami
tanda bahaya pada bahan kimia.
B. Manfaat Dan Tujuan Percobaan
1. Maksud percobaan
Agar dapat mengetahui dan memahami alat – alat dan bahan
kimia yang ada di Laboratorium beserta fungsinya.
2. Tujuan percobaan
Untuk mengetahui dan memahami alat – alat dan bahan kimia
yang ada di Laboratorium beserta fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Kimia merupakan salah satu bidang studi sains yang dikembangkan
berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan
komposisi struktur transformasi dinamika dan energinetika zat yang
melibatkan penalaran dan ketrampilan. Empat llmu kimia merupakan rumpun
IPA yang pada hakikatnya dapat dipandang sebagai proses dan produk. Kimia
sebagai proses meliputi ketrampilan dan sikap yang dimiliki oleh ilmuwan
untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Kimia sebagai produk
meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri dari fakta konsep dan prinsip
kimia ( Amna, 2017).
Dalam pendidikan sains kegiatan Laboratorium merupakan bagian
integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan Laboratorium untuk
mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan di Laboratorium memberikan
kemudahan bagi peserta dalam memahami apa yang mereka pelajari materi
melalui pendekatan kerja ilmiah (Amna, 2017). Laboratorium dapat dikatakan
sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun
pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi dan kimia atau
bidang ilmu lainnya secara umum Laboratorium dalam pembelajaran fisika
memiliki perananan penting salah satunya sebagai wahana mengembangkan
kreativitas dan ketrampilan berfikir melalui proses pemecahan masalah dalam
rangka siswamenemukan konsep secara mandiri (Rina dan Murni 2015).
Segala kegiatan yang dilakukan di Laboratorium akan melibatkan tiga
hal utama yaitu peralatan, bahan dan pengguna Laboratorium. Laboratorium
adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia, bahkan bahan kimia
yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di Laboratorium.
Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di Laboratorium tergolong
relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia dibagian
produksi atau gudang, namun tingkat bahaya yang ada di Laboratorium tidak
bisa diabaikan begitu saja. Proses eksperimen yang dilakukan di
Laboratorium sering kali tidak bisa diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika
pengguna tidak mengenali dengan baik bahaya bahan kimia yang digunakan
(Sri et all, 2022).
Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang
berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak
mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.
(Andriani, 2016). Keselamatan dan kesehatan kerja yang baik adalah program
yang terpadu untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari pada lingkungan
pekerjaan. Pada pelaksanaan kerja Laboratorium ada beberapa faktor
penyebab kecelakaan di dalam pelaksanaan praktikum karena dalam hal ini
adanya minim keterbatasan fasilitas keselamatan kerja dan juga karena
adanya kelamahan dalam pemahaman faktor-faktor prinsip yang diperlukan
dan diterapkan dalam Laboratorium pendidikan. K 3 atau OHS adalah kondisi
yang harus diwujudkan di tempat Laboratorium dari segala daya upaya yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan dan pemikiran mendalam guna melindungi
para mahasiswa yang sedang praktek praktikum di Laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek pelindung kerja
(Luthfiyyatin et all, 2022).
Sebagian besar zat kimia yang saat ini dihasilkan dan digunakan saat
ini bermanfaat, tetapi sebagian juga berpotensi merusak kesehatan manusia,
lingkungan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan kimia. Laboratorium
menghadapi beragam risiko, baik dari dalam maupun luar Laboratorium.
Beberapa risiko mungkin terutama mempengaruhi Laboratorium itu sendiri,
tetapi risiko lainnya mungkin mempengaruhi lembaga yang lebih besar dan
bahkan masyarakat jika tidak ditangani dengan tepat (Ramadhani, 2020).
Berikut adalah sumber dari bahayanya Laboratorium yang
menimbulkan sebuah kecelakaan kerja, yaitu;
a. Bahan Kimia Bahan yang mudah terbakar dan bersifat bahan kimia serta
gas yang berbahaya. Sebelum menggunakan bahan tersebut terlebih
dahulu 48 sudah mengetahui bagaimana cara penanganan serta
penggunaan bahan tersebut.
b. Aliran Listrik Penggunaan dengan daya yang besar bisa kemungkinan
berakibatkan kebakaran. Penanganan yang harus dilakukan, seperti
berhati-hati dengan air dan pengamanan arus listrik.
c. Radiasi alam Radiasi ini harus lebih memerhatikan penggunaan magnet
berlebih. Sedangkan risiko adalah gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh kejadian yang telah terjadi (Ramadhani, 2020).
Dan Bahan di Laboratorium sini menurut penggunaannya
dikelompokan menjadi dua yaitu Bahan khusus, Bahan yang penanganannya
memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus karena mempunyai sifat
eksplosif korosif dan iritant. Bahan umum, Bahan yang penanganannya tidak
memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus karena mempunyai sifat tidak
eksplosif tidak korosif dan tidak iritant (Raharjo, 2017).
Peralatan di Laboratorium pada prinsipnya dikelompokkan menjadi
dua yaitu alat gelas dan alat instrumen. Alat instrumen dikelompokan lagi
menurut tingkat kesulitan cara pengoperasiannya menjadi tiga kategori antara
lain;
a. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan
perawatannya sulit, resiko penggunaan tinggi, akurasi pengukurannya
tinggi, serta sistem kerja rumit, yang mengoperasikan memerlukan
pelatihan khusus.
b. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang pengoperasiannya dan
perawatannya sedang. Resiko penggunaan sedang, akurasi pengukuran
sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit, pengoperasiannya
cukup perlu pelatihan saja
c. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan
perawatannya mudah, resiko penggunaan rendah serta sistem kerja
sederhana, yang pengoperasiannya cukup pakai buku panduan.
(Vendamawan, 2015).
Penggunaan dari alat-alat Laboratorium mempunyai peranan yang
sangat penting sehingga Laboratorium akan berfungsi dengan maksimal
(Zuhra et all, 2021). Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat Laboratorium
adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan
benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi
sedikit mungkin (Andriani, 2016).
B. URAIAN BAHAN
1. ALKOHOL (Ditjen POM, 1979)
Nama latin : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol, Etanol, Etil
Rumus molekul : C2H5OH
Berat molekul : 46,07 g/mol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform p
dalam eter p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya;
di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Zat tambahan
2. AQUADEST (Ditjen POM, 1979)
Nama latin : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling, aquadest
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02 g/mol
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : Larut dalam semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
B. Bahan
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Spiritus
C. Prosedur Kerja.
Mengidentifikasi alat Laboratorium

Disipkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam


prapraktikum dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
kimia
Memeriksa dan memastikan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam keadaan baik

Mengamati alat-alat kimia digunakan dalam praktikum

Asisten praktikum menjelasakan mengenai


nama,jenis,kegunaan dan cara pemakaian alat-alat kimia serta
penjelasan lainya. Selanjutnya praktikum mencatat penjelasan-
penjesalan yang disampaikan asisten.

Praktikan menggambar alat-alat praktikum dalam tabel lembar


kerja yang telah disediakan.

Hasil
Digunakan
untuk mengukur
intensitas
Spektrofomete cahaya yang
25
r diserap oleh
sebuah larutan
atau campuran
kimia.

Digunakan
untuk
mencampur,
26 Tabung reaksi mengaduk, atau
menyimpan
larutan dan zat
kimia lainnya.

Digunakan untuk
menimbang
Timbangan bahan kimia atau
27
analitik sampel dengan
akurasi yang
sangat tinggi.

B. Bahan

No Nama Gambar Fungsi


1 Alkohol Sebagai pelarut
organik dan
bahan baku
untuk senyawa
industri seperti
pewarna, obat
sintesis, bahan
kosmetik, bahan
peledak, bahan
bakar,dan
minuman
beralkohol.
Sebagai pelarut
saat melarutkan
senyawa.Sebaga
2 Aquadest
i penjelas warna
pada indikator
pp.
Sebagai pereda
rasa sakit seperti
3 Mentol keseleo dan juga
nyeri otot dan
persendian.
Digunakan
untuk mengobati
demam dan
Paracetamo nyeri ringan
4 l
seperti sakit
kepala dan nyeri
otot.
5 Salicylic Digunakan
Acid
untuk mengatasi
masalah kulit
yang disebabkan
oleh penebalan
dan pengerasan
kulit, seperti
mata ikan dan
kutil di kulit
tangan dan kaki.
Sebagai
pembunuh
bakteri, jamur,
6 Sulfur
dan parasit
seperti tungau
kudis.
Digunakan
sebagai pelarut
dan sebagai
bahan bakar
7 Spiritus
untuk pembakar
alkohol dan
kompor
portabel.
C. Pembahasan
Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat Laboratorium adalah agar
dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar,
sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin.
Alat Destilasi adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bahan
kimia berdasarkan perbedaan titik didihnya. Alat ini terdiri dari beberapa
komponen seperti labu destilasi kondensor termometer adapter dan receiver.
Proses penggunaannya adalah dengan memanaskan bahan kimia dalam labu
destilasi hingga titik didihnya, kemudian uapnya akan mengalir ke kondensor
dan mencair kembali menjadi cairan di receiver. Barometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Alat ini terdiri dari tabung
tertutup yang di dalamnya berisi merkuri dan skala pengukur. Buret adalah
alat pengukur volume larutan yang digunakan dalam analisis kimia. Alat ini
terdiri dari pipa silinder dengan bagian akhirnya berupa kerucut rantai yang
diatur oleh katup.
Cawan Porselen adalah wadah keramik yang digunakan dalam
berbagai percobaan kimia. Alat ini tahan terhadap asam, alkali dan panas.
Cawan porselen sering digunakan dalam proses filtrasi atau pemanasan bahan
kimia.
Corong adalah alat penyalur cairan atau zat padat ke wadah lain tanpa
tumpah. Corong terdiri dari sebuah ruas melengkung dengan bagian atas lebar
dan bagian bawah berujung tajam. Corong Pisah adalah alat untuk
memisahkan dua cairan yang tidak dapat dicampur atau untuk membersihkan
cairan dari bahan pengotor. Alat ini terdiri dari dua bagian conical basin yang
terpisah dengan suatu pipet pada bagian bawah.
Erlenmeyer adalah gelas kimia yang digunakan untuk mencampur,
mengaduk, atau memanaskan bahan kimia. Bentuknya menyerupai kerucut
yang di atasnya dilengkapi dengan leher yang sempit. Gelas Arloji adalah alat
untuk mengukur volume benda cair secara tepat. Bentuknya datar dan
mempunyai ketelitian satuan tinggi. Gelas Beker adalah alat untuk
menyimpan atau mengaduk bahan kimia. Bentuknya mirip dengan segitiga
dengan bagian bawah datar. Gelas Ukur adalah alat yang digunakan untuk
mengukur volume benda cair. Gelas ukur memiliki indikator skala volume
dalam milimeter kubik. Kasa Abses adalah alat untuk menampung bahan
kimia saat dijalankan percobaan yang disusun dalam bentuk tiga kaki.
Kaki Tiga adalah standar aturan penggunaan Laboratorium kimia di
mana suatu peralatan yang dapat berdiri di satu sisi harus memiliki tiga titik
pendukung. Kalorimeter Tekanan Uap adalah alat yang digunakan untuk
mengukur panas terkait dengan perubahan volume gas di dalamnya. Labu
Erlenmeyer adalah gelas kimia dengan leher sempit yang digunakan untuk
mengaduk atau menyimpan larutan. Labu Ukur adalah alat yang digunakan
untuk mengukur volume cairan. Terdapat ukuran yang berbeda pada setiap
labu ukur.
Mortar dan Alu adalah alat untuk menghancurkan bahan kimia atau
menghaluskan bahan kimia yang telah dihancurkan untuk penggunaan
berikutnya. Mortar terbuat dari bahan keramik atau tembikar, sementara alu
terbuat dari bahan logam atau plastik keras. Pengaduk Gelas adalah alat untuk
mengaduk bahan kimia secara merata. Pengaduk gelas terdiri dari gagang
panjang dan kisi yang digunakan untuk mengaduk bahan kimia dalam gelas
ukur atau gelas bekker. Penjepit Tabung Reaksi adalah alat yang digunakan
untuk memegang tabung reaksi selama proses pemanasan atau percobaan
kimia lainnya.
pH Meter adalah alat untuk mengukur keasaman atau kebasaan suatu
bahan kimia. Alat ini menggunakan sensor elektroda untuk mengukur
konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. Pipet Tetes adalah alat untuk
mengukur volume cairan dalam jumlah kecil. Alat ini mengandung ujung
runcing pada salah satu ujungnya dan bulat pada ujung yang lain. Pipet Ukur
adalah alat untuk mengukur volume cairan dengan ketelitian tinggi. Alat ini
terdiri dari beberapa ukuran dan menggunakan sistem pengukuran dalam
milimeter kubik. Pipet Volume adalah alat untuk mengukur volume cairan
dengan ketelitian tinggi. Alat ini terdiri dari beberapa ukuran dan
menggunakan sistem pengukuran dalam milimeter kubik.
Spatel adalah alat yang digunakan untuk memindahkan bahan kimia
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Spatel terbuat dari bahan yang sama
dengan sendok atau garpu. Spatula adalah alat yang digunakan untuk
mengambil bahan kimia dari tempat penyimpanan atau wadah lainnya dan
memindahkannya ke tempat lain. Spektrofotometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur warna, intensitas cahaya, dan panjang gelombang
suatu bahan kimia. Tabung Reaksi adalah wadah silinder yang digunakan
untuk melakukan reaksi kimia. Tabung reaksi memiliki berbagai ukuran dan
kapasitas tergantung pada kebutuhan percobaan. Timbangan Analitik adalah
alat yang digunakan untuk mengukur massa bahan kimia dengan tingkat
keakuratan yang sangat tinggi. Alat ini biasanya digunakan untuk pengukuran
massa kecil seperti gram atau miligram.
D. PROSEDUR KERJA
Sebelum memulain praktikum ada baiknya kita mengidentifikasi alat
– alat Laboratorium pertama siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
dalam praktikum dan bahan yang akan di gunakana dalam praktikum, kedua
diamati alat – alat kimia yang akan digunakan untuk praktikum, ketiga
Masing – masing praktikan memilih alat – alat yang terdapat di dalam
Laboratorium, ke empat masing – masing praktikan akan menjelaskan
mengenai nama jenis kegunaan dan cara pemakaian alat – alat serta pejelasan
lainnya. Selanjutnya praktian mencatat penjelasan – penjelasan yang
disampaikan, terakhir bersihkan alat yang telah di gunakan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengenalan alat dan bahan Laboratorium sangat penting untuk
keberhasilan penelitian dan eksperimen. Dengan memahami fungsinya, kita
dapat melakukan pengukuran yang akurat, menghindari kesalahan dan
menjaga keamanan di Laboratorium. Selain itu, penggunaan alat dan bahan
Laboratorium juga perlu memperhatikan etika penelitian dan keberlanjutan
lingkungan. Penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan pengelolaan
limbah yang baik juga harus diperhatikan.
B. Saran
Memahami fungsi dan cara penggunaan alat Laboratorium dengan baik.
Sebelum menggunakan alat-alat Laboratorium, penting untuk membaca
petunjuk penggunaan yang disediakan. Jika ada keraguan atau kesulitan lebih
baik, meminta bantuan dari pengawas atau ahli Laboratorium. Menjaga
kebersihan dan keamanan di Laboratorium. Pastikan untuk membersihkan
alat-alat sebelum dan setelah digunakan serta menjaga kebersihan area kerja.
Selalu menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, kacamata dan
jas lab yang sesuai untuk menghindari risiko cedera atau kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA

Yane L dan Taufik N, 2021, hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa


prodi diii analis kesehatan dalam penanganan bahan kimia, journal of bth
medical Laboratory technology, Vol.1 (1) hal 11
Amna E, 2017, Laboratorium sebagai sarana pembelajaran kimia dalam
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja ilmiah, lantanida
journal, Vol.5 (1) hal 84
Riri A, 2016, Pengenalan Alat – Alat Laboratorium Microbiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum, jurnal
Microbiologi, Vol.1 (1) hal 2
Liswardani S, Sulistyo S dan Choirul A, 2022, Efektivitas Pelatihan Workshop
Laboratorium Terhadap Asisten Laboratorium di Fakultas Pertanian UNS,
Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 42-47,e-ISSN: 2654-251X,
vol. 4 (2)
Rina M dan Murni, 2017, kajianpenggunaan Laboratorium virtual berbasis
simulasi sebagai upaya mengatasi ketidak sediaan Laboratorium, Jurnal
Visipena, Vol.8 2 hal 324
Ditjen Pom, 1979 Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta hal 65-706
Vendamawan R, 2015, Pengelolaan Laboratorium Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro, Vol.11 (02) hal 44
Ambarwati S dan prodjosantoso A. K, 2018, analisis kelengkapan alat, bahan
laboratorium, dan keterlaksanaan praktikum kimia di sma negeri 2
yogyakarta, Jurnal Pembelajaran Kimia, Vol.7 (1) hal 13
Restiana dan Djukri, 2021, Students’ Level of Knowledge of Laboratory
Equipment and Materials, Journal of Physics: Conference Series, vol
1842 (1)
Raharjo dan Harjanto S, 2017, Penanganan Alat Dan Bahan Yang Baik Dalam
Rangka Menunjang Kegiatan Di Laboratorium Kimia, Vol.13 (2), hal 59
Luthfiyyatin N.A, Novita D.A dan malichatin h, 2022, peningkatan mutu
laboratorium dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada
laboratorium, jurnal laboratorium khatulistiwa, jlk 6 (1) hal 2
Anita A, Saputri D. F, Nurhayati N, Wahyudi W, Nurussaniah N, Angraeni L dan
Darmawan H, 2018, Pengabdian Pada Masyarakat Pengenalan AlatAlat
Laboratorium Fisika Lanjut Bagi Guru Mgmp Ipa Smp/Mts Kabupaten
Bengkayang, GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.2
(2) Hal 219– 228.
Zuhra f, nurhayati dan septiani, 2021, pengenalan alat-alat laboratorium ipa untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa di era new normal, jurnal
masyarakat mandiri, vol.5 (2) hal 398.
Ramadhani S.P, 2020, pengelolaa n laboratorium, Depok Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai