Oleh :
III. Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Akuades (H2O)
Akuades memiliki rumus kimia yaitu H2O. Akuades biasa disebut
sebagai air murni. Akuades memiliki sifat fisik berupa cairan dengan
memiliki pH 7 dan berat molekul 18 g/mol (Labchem, 2020).
Identifikasi bahaya pada bahan kimia aquades ini menurut klarfikasi
bahan atau campuran bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya
menurut undang-undang Uni Eropa, H2O hampir tidak mengandung
mineral dan steril dari bakteri karena telah melalui proses pemasakan
dalam destilasi dan disterilkan ulang dengan sinar Ultra Violet(Smartlab,
2017)
Air memiliki sifat fisik tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
dalam bentuk cairan. Memiliki titik beku 0º C dan memiliki titik didih
100ºC. Pada sifat kimia air memiliki pH 7 (netral). Air atau akuades tidak
menimbulkan bahaya yang signifikan dalam kondisi penggunaan normal
yang diantisipasi. Mengenai penanganannya penggunaan air dapat dibuat
semprotan air atau kabut untuk mendinginkan wadah yang terbuka
untuk memadamkan api. Berhati-hatilah saat memadamkan kebakaran
bahan kimia apa pun. Perlindungan selama pemadaman kebakaran:
Jangan memasuki area api tanpa peralatan pelindung yang tepat,
termasuk pelindung pernapasan (Smartlab, 2019).
3.1.2 Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat yang memiliki rumus kimia H2SO4 memiliki bentuk
berupa cairan, Asam sulfat adalah cairan berminyak tidak berwarna. Ini
larut dalam air dengan pelepasan panas. Ini korosif terhadap logam dan
jaringan. Ini akan menghanguskan kayu dan sebagian besar bahan
organik lainnya jika bersentuhan, tetapi tidak mungkin menyebabkan
kebakaran. Kepadatan 15 lb / gal. Paparan jangka panjang pada
konsentrasi rendah atau paparan jangka pendek pada konsentrasi tinggi
dapat mengakibatkan efek kesehatan yang merugikan dari penghirupan.
Ini digunakan untuk membuat pupuk dan bahan kimia lainnya, dalam
penyulingan minyak bumi, dalam produksi besi dan baja, dan untuk
banyak kegunaan lainnya.( pubchem 2021). Selain itu juga berbahaya
jika teroles. Hindari uap ataupun asapnya dan gunakan dalam ventilasi
yang cukup. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan baju. Penanganan
apabila terkena pada kulit bila terjadi kontak segera base kulit dengan air
paling sedikit 15 menit saat membersihkan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi. Bersihkan secara menyeluruh pakaian dan sepatu
sebelum digunakan lagi. Pada mata basuh mata dengan air selama paling
sedikit 15 menit, buka tutup pelupuk mata beberapa kali dan cari
pertolongan medis. Pada pernapasan segera cari udara segar, jika tidak
bisa bernafas berikan pernapasan buatan dan jika masih sulit bernapas
berikan oksigen. Jika tertelan berikan beberapa gelas susu atau air, akan
terjadi beberapa kali muntah jangan memasukkan apapun ke dalam mulut
orang yang tidak sadar. (ScienceLabs, 2021).
- Tabung Reaksi
- Buret
- Labu Ukur
- Termometer
- Botol Semprot
- Corong
- Pipet Ukur
- Pipet Tetes
- Gelas Ukur
- Gelas Kimia (Beaker)
- Penjepit
- Kaca Arloji
- Pembakar Bunsen
- Spatula
- Kertas Saring
- Neraca
- Penjepit
4.1.2 Bahan
- Asam pekat
- Air
- Aquades
- Larutan
- Vaselin
Asam Pekat
Hasil
Hasil
D. Pemasangan termometer
Termometer
Hasil
E. Penanganan Kebocoran Buret
G. Penimbangan
Zat yang Ditimbang
Hasil
4.2.2 Pengukuran di Laboratorium
A. Penentuan Massa Jenis Cairan dan Padatan Menggunakan Gelas Ukur
Akuades
Hasil
B. Pengukuran Volume
Akuades
Hasil
C. Pengukuran Massa
Lempeng Cu
Hasil
4.3 Prosedur Kerja
4.3.1 Teknik Laboratorium
A. Mengencerkan Asam Pekat
Dimasukkan akuades ke dalam gelas ukur sejumlah volume yang dibutuhkan
hingga tanda meniscus. Dipindahkan akuades ke gelas beaker. Diambil dan
dimasukkan asam pekat ke dalam gelas beaker melalui dinding gelas. Diaduk
campuran akuades dan asam pekat.
B. Memanaskan Tabung Reaksi
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Dipanaskan tabung reaksi. Diarahkan
mulut tabung reaksi ke tempat yang aman.
C. Menangani Reaksi dan Bahan yang Menimbulkan Gas
Dilakukan dalam lemari asam atau diluar laboratorium
D. Memasang Termometer
Dibasahi dengan air. Dipegang dekat bagian yang akan dimasukkan dengan
kain basah. Dimasukkan dengan gerak ulir.
E. Menangani Kebocoran Buret
Dituangkan cairan dalam buret ke wadah lain. Dibuka kran buret. Dilap seluruh
bagian kran dengan kertas saring. Dipastikan saluran cairan tidak tersumbat.
Dilumuri bagian yang diarsir dengan vaselin. Diputar-putar agar vaselin benar-
benar merata.
F. Mengambil Cairan dengan Pipet Menggunakan Pipet Seukuran
Dicelupkan ujung pipet ke dalam cairan. Dihisap cairan hingga sedikit melewati
batas. Dikeringkan bagian luar ujung pipet yang terkena cairan dengan kertas
tissue. Diatur agar pipet tegak atau vertikal dan cairan tepat pada batas.
Dipindahkan cairan ke wadah lain.
G. Menimbang
Diletakkan pada gelas kimia, botol timbang, kaca arloji, kertas saring, atau
wadah lain yang sesuai.
5.2. Perhitungan
5.2.1. Penentuan Massa jenis Cairan Menggunakan Gelas Ukur
- Pengulangan 1
Massa air = m2 – m1
= 41,19 g – 31,30 g
= 9,89 g
Volume air = 10 mL
Massa Jenis air (ρ_air) = massa air
volume air
9,89 g
=
10 mL
= 0,989 g/mL
- Pengulangan 2
Massa air = m2 – m1
= 41,20 g – 31,32 g
= 9,88 g
Volume air = 10 mL
Massa Jenis air (ρ_air) = massa air
volume air
9,88 g
=
10 mL
= 0,988 g/mL
= 1,028 g/mL
= 1,02 g/mL