KIMIA DASAR
PENGENALAN BAHAN KIMIA
NIM : 1518623024
No. Hp : 083873916130
Kelompok : 2
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Ridawati, M.Si Dr. Ir. Alsuhendra, M.Si
2
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN IDENTITAS 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
PRAKTIKUM 4. Pengenalan Bahan Kimia 8
A. DASAR TEORI 8
B. TUJUAN PRAKTIKUM 11
C. PROSEDUR PRAKTIKUM 11
D. LEMBAR DATA 12
E. PEMBAHASAN 21
F. KESIMPULAN DAN SARAN 22
G. DAFTAR PUSTAKA 24
3
PENDAHULUAN
Aturan Keselamatan
Aturan Umum
Sebelum bekerja di laboratorium, persiapkan dengan betul-betul mengenai
peraturan di laboratorium dan menguasai materi praktikum dengan
sebaik-baiknya, mulai dari tujuan, konsep dasar, prosedur dan teknik-teknik
pengerjaan yang akan dilakukan.
Jangan bekerja sendirian di laboratorium, minimal berdua, dan untuk
praktikum kimia dasar harus disertai asisten atau instruktur laboratorium,
sesuai dengan jadwal yang diberikan.
Di dalam ruangan laboratorium, tidak diperbolehkan: merokok, makan
dan minum. Diharuskan memakai baju yang rapi (bukan kaos oblong),
memakai jas laboratorium lengan Panjang yang memenuhi syarat,
4
memakai sepatu tertutup (bukan sandal). Hal ini demi keselamatan dan
kesehatan kerja anda sendiri.
Selalu dipelihara kebersihan meja kerja, bak cuci, dan sekitarnya. Buanglah
sampah pada tempatnya.
Jika membuang zat cair pekat, dituangkan ke bak cuci sambil diguyur air
yang banyak. Hati-hati dengan H2SO4 pekat, ada caranya sendiri.
Zat padat dan logam-logam buang ke wadah yang tersedia (jangan
dibuang ke wastafel)!
Larutan yang mengandung logam berat (seperti: Pb, Cd, Cu, Cr, Hg, Ag,
As, Zn, Ni) harus dibuang ke wadah/botol tersendiri yang sudah
disediakan. Jangan dibuang ke wastafel!
Apabila bekerja dengan gas-gas atau zat berasap/pekat, bekerjalah di
dalam lemari asam (fumehood), jangan sampai terhirup gas-gas beracun.
Jangan sekali-kali meninggalkan percobaan yang sedang berjalan, tunggu
sampai prosesnya berhenti.
Laboratorium Kimia adalah tempat yang khusus serius untuk belajar dan
bekerja. Dilarang ngobrol, bercanda atau main-main dengan teman.
Janganlah membuang-buang waktu percuma.
Bekerjalah yang tekun, percaya diri dan jangan ragu-ragu. Catatlah setiap
kejadian dan pengamatan percobaan dengan teliti dan cermat, sebab salah
satu kegiatan terpenting dalam praktikum adalah pengamatan dan
pengumpulan data. Jangan ragu untuk bertanya kepada asisten, dan
jawablah setiap pertanyaan yang diajukan asisten dengan singkat dan
jelas.
Menanggulangi kecelakaan/kebakaran
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diharapkan. Akan tetapi
laboratorium adalah tempat yang banyak bahayanya, baik bahaya
keracunan maupun kebakaran. Kalau terjadi kecelakaan atau kebakaran,
yang pertama dan utama harus dilakukan adalah: JANGAN PANIK!
Apabila kulit anda terkena zat kimia, agar secepatnya dicuci denganair
kran dan menggunakan sabun cuci. Jika yang kena adalah mata atau
muka, semprot langsung dengan air kran di atas bak cuci. Jangan sekali-
5
kali digosok dengan tangan, apa lagi sebelum cuci tangan. Secepatnya
hubungi petugas/asisten untuk minta pengobatan darurat.
Apabila anggota badan yang terkena, apa lagi jumlahnya banyak, gunakan
shower atau air kran yang besar, segera lepas baju laboratorium atau
penutup lain di bagian yang kena zat. Segera lapor ke petugas untuk
mendapat pengobatan selanjutnya.
Bila terjadi kebakaran di atas meja kerja, misalnya larutan dalam gelas
kimia, pertama-tama jangan panik, jangan coba memadamkan sendiri apa
lagi membanting gelas yang terbakar.
Menjauhlah dari meja, segera laporkan ke petugas/asisten. Bila tidak ada
yang menolong, tutup gelas yang terbakar dengan lap basah atau keset
basah, biarkan mati sendiri atau disemprot dengan alat pemadam
kebakaran yang ada.
Bila tangan atau kulit terbakar (jumlah kecil), taruh air es di sekitar yang
terbakar, lalu obati dengan obat analgesik misalnya salep atau larutan
rivanol. Mintalah pada petugas/asisten.
6
dengan catatan harus bekerja dengan tertib, cari tempat yang kosong, dan
jangan mencampuradukan pipet tetes.
Setiap botol zat dan pereaksi, ada labelnya yang jelas berisi nama, rumus
kimia dan konsentrasi atau identitas lain. Bacalah dengan teliti sebelum
Anda menggunakannya. Tidak diperbolehkan menukar tutup botol.
Zat kimia yang pekat misalnya HCl, H2SO4, NaOH, harus disimpan di
lemari asam. Juga apabila bekerja dengan zat-zat tersebut.
7
PRAKTIKUM 4
PENGENALAN BAHAN KIMIA
A. DASAR TEORI
Bahan Kimia
Bahan Peningkatan kegiatan penelitian di bidang teknik beberapa akan
terkait dengan kegiatan di dalam laboratorium. Kegiatan tersebut akan banyak
berhubungan dengan bahan - bahan kimia dengan jenis, kegunaan dan sifat –
sifat yang berbeda. Jenis bahan - bahan kimia juga ada yang berbahaya dan
harus sesuai prosedur ketika menggunakannya. Ada dua jenis kecelakaan yang
mungkin terjadi di dalam laboratorium yaitu kecelakaan akut dan kronis. Sekitar
90% di negara maju kasus keracunan disebabkan oleh penyerapan bahan atau
zat kimia melalui pernapasan sedangkan 10% sisanya berasal dari penyerapan
melalui kulit, mulut dan mata (Suprapto, 1983). Tentu saja hal hal – hal tersebut
harus dihindarkan, oleh karena itu pengenalan dan identifikasi zat – zat kimia
dibutuhkan sebelum melakukan kegiatan di dalam laboratorium. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan mengenai sifat berbahaya dari
bahan-bahan kimia yang dipergunakan serta cara pencegahan maupun
pengendaliannya. Sehingga dengan pengetahuan tersebut maka senantiasa
bertindak hati – hati dalam menggunakan bahan atau zat kimia yang berbahaya
dan menghindari terjadinya kecelakaan dalam laboratorium.
Bahan laboratorium yang disebut bahan merupakan segala sesuatu yang
diolah atau digunakan dalam proses pengujian, kalibrasi, dan atau produksi dalam
skala terbatas, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu: 1. Bahan khusus yaitu
bahan yang penanganannya memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus. 2.
Bahan umum yaitu bahan yang penanganannya tidak memerlukan perlakuan dan
persyaratan khusus, (Permenpan RB No. 03, 2010).
Tabel 1.1. Tingkat Kesulitan Pengelolaan Bahan
Umum (1) Khusus (2)
Penyimpanan Tidak memerlukan persyaratan Memerlukan persyaratan
khusus khusus
Sifat Fisik Tidak eksplosif, tidak korosif, Eksplosif, korosif, irritant,
8
tidak iritant, stabil tidak stabil
Sifat kimia Non toksik Toksik
Tidak berbahaya berbahaya
Persyaratan metode Tidak memerlukan kemurnian Memerlukan kemurnian
tinggi tinggi
Penyimpanan zat dan bahan kimia di ruang laboratorium merupakan
rencana yang benar untuk mengurangi resiko kecelakaan (Griffin 2005). Setiap
bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Maka, dalam
penyimpanan dan penataan bahan kimia harus diperhatikan aspek pemisahan,
tingkat resiko bahaya, pelabelan, fasilitas penyimpanan, wadah sekunder, bahan
kadaluarsa, inventarisasi dan informasi resiko bahaya.
Prinsip–prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan di
laboratorium yaitu
a). Aman: bahan disimpan supaya aman dari pencuri,
b). Mudah dicari: memudahkan mencari letak bahan, perlu diberi tanda
yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan
bahan (lemari, rak atau laci) dan
c). Mudah diambil: penyimpanan bahan diperlukan ruang penyimpanan dan
perlengkapan, (Lindawati, 2010).
Pada bahan, pengurutan secara alfabetis akan tepat jika dikelompokkan
menurut sifat fisis dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya
untukpengadministrasian. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan
kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi.
Hal ini untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas
beracun, ledakan atau degradasi kimia.
Bahan kimia digolongkan menjadi 6 golongan yaitu:
1. Harmful atau berbahaya yaitu bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada
kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia
mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup
atau ditelan.
2. Toxic atau beracun produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang
serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan,
menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit.
9
3. Corrosive atau korosif, produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.
4. Flammlable atau mudah terbakar, senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan
bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk
menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti hidrogen) dari hidrida metal.
5. Explosive atau mudah meledak, produk ini dapat meledak dengan adanya
panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa
membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan
logam/metal).
6. Oxidator (Pengoksidasi) senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa
ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi
(reduktor)(Wawan dan Dewi, 2010).
10
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan nama, jenis, sifat, kegunaan dan cara
penyimpanan bahan serta symbol dari zat kimia yang ada.
2. Mahasiswa mampu menganalisis cara penggunaan dari zat kimia yang ada.
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Mempelajari bahan kimia yang dapat Anda temukan secara online, mencari
nama, jenis, kegunaan dan cara pemakaiaan bahan kimia serta penjelasan
lainnya. Selanjutnya praktikan mencatat di kolom yang disediakan penjelasan
yang diperoleh. Cari kelompok bahan kimia berdasarkan urutan MSDS.
11
D. LEMBAR DATA
2. Bahan Kimia
Tabel 1.3. Daftar Bahan Kimia
N Nama/ MSDS
o Rumus
Molekul
1
Hidrogen
(sianida)
12
2
Merkuri
(raksa)
13
3 Asam klorida
(Hcl)
14
4 Kalsium
Hipoklorit
(kaporit)
15
5 Asam borat
(boraks)
16
N Nama/ Simbol
o Rumus
Molekul
6 Timbal
Korosif (corrosive)
17
8 Halogen
Iritasi (irritant)
9 Dioksin
Beracun (toxic)
18
10 Aseton
19
elektron, dimana bakar baru.
6 di antaranya
adalah elektron
valensi. Uranium
meluruh secara
radioaktif dengan
memancarkan
sebuah partikel
alfa.
12 Sodium Hidrokarbon Sebagai Mudah meledak
hydrogen beraroma bahan (explosive)
sulfite menyengat peledak atau
berwarna kuning sebagai
pucat yang bahan dasar
melebur pada pembuat
suhu 354 K (178 peledak yang
°F, 81 °C). lain seperti
Trinitrotoluena dinamit.
adalah bahan
peledak yang
digunakan sendiri
atau dicampur,
misalnya dalam
Torpex, Tritonal,
Composition B
atau Amatol.
Rumus kimianya
C6H2(NO2)3CH3
, and IUPAC
name 2,4,6-
trinitrotoluene.
13 Ethanol Sering dijuga Sebagai Mudah terbakar
dikenal dengan pelarut, (flammable)
nama etil alkohol diantaranya
20
yang mana pada parfum,
memiliki rumus perasa,
kimia C2H5OH pewarna
atau CH3CH2OH makanan dan
dimana memiliki obat-obatan.
titik didih 78,4° C
14 Asam klorida Larutan akuatik Digunakan Korosif (corrosive)
dari gas hidrogen dalam proses
klorida (HCl). Ia produksi vinyl
adalah asam chloride, yaitu
kuat, dan bahan baku
merupakan pembuat
komponen utama plastik PVC
dalam asam atau polyvinyl
lambung chloride.
15 Benzena C6H6 Sebagai Beracun (toxic)
Tersusun atas bahan dasar
enam atom pembuatan
karbon yang senyawa
berikatan dalam turunan
suatu cincin, benzena,
dengan satu atom bahan
hidrogen yang pembuatan
terikat pada plastik,
masing-masing bahan
atom karbon. peledak,
Oleh karena tinta, zat
benzena hanya pewarna,
mengandung karet sintetik,
atom karbon dan nilon, dan
hidrogen, detergen.
benzena
dikelompokkan
sebagai
21
hidrokarbon
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan beberapa sumber yang disediakan, pembahasan ini mencakup
pengetahuan tentang jenis, sifat, simbol bahaya, dan penanganan bahan kimia
yang berbeda. Bahan kimia memiliki sifat berbahaya seperti mudah terbakar,
mengiritasi, toksik, dan mudah meledak, dan lain-lain. Selain itu, bahan kimia
dibagi berdasarkan tingkat kemurnian dan sifat kimianya. Tak hanya itu, bahan
kimia juga mempunyai MSDS (Material Safety Data Sheet) yang dimana kita
perlu mengetahui hal-hal safety dari bahan kimia tersebut agar tidak
sembarangan untuk dipakai. Bahan kimia juga mempunyai identitas bahan
molekul itu tersendiri dan juga kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
22
F. KESIMPULAN DAN SARAN
Selain itu, kami belajar tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)
yang memberikan informasi penting tentang sifat, bahaya, dan
langkah-langkah keselamatan yang terkait dengan bahan kimia
tertentu. Merujuk pada MSDS sebelum menggunakan bahan kimia
sangat penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan
efektif.
23
kimia memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri dalam
berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
G. DAFTAR PUSTAKA
24
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika.Yogyakarta.
25