OLEH:
IRDANINGSIH, M.PKim
LAMPIRAN
Minggu I: Pengenalan ilmu kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan
materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara
singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah
materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa.
Berfikir radikal merupakan awal lahirnya kimia. Dahulu, ilmuwan menganggap secara
radikal atau bebas tentang definisi atom dan model atom. Pikiran radikal diperoleh dari dari
kemauan dan kemampuan otak untuk memikirkan sesuatu yang abstrak ataupun empriris.
Cara berpikir radikal ini, mempunyai manfaat yang besar dalam perkembangan dunia kimia,
salah satunya adalah mendorong ilmuwan untuk melakukan perenungan berpikir untuk
menemukan kelanjutan dari pikiran radikalnya. Banyak sekali muncul teori-teori tentang
atom yang yang diawali oleh berfikir yang pokok atau fundamental dari fenomena dasar
mengenai penyusun suatu materi.
Dalam perkembangannya ilmu kimia dibagi dalam beberapa bidang yang lebih spesifik,
yaitu:
a. Kimia organik
b. Kimia anorganik
c. Kimia fisik
d. Kimia analitik
e. Biokimia
Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai
berikut :
a. Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan.
b. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
d. Mengetahui cara pemakaian alat emergency : pemadam kebakaran, eye shower,
respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
e. Setiap laboran /Pekerja laboratorium menguasai prosedur pertolongan darurat (P3K).
f. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja
g. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium, hal ini berlaku juga untuk laboran
dan kepala Laboratorium.
h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium
i. Jauhkan alat-alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas meja kerja.
Pakaian di Laboratorium
Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang
dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari.
Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka,
sepatu licin, atau berhak tinggi.
b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak
terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik meskipun,
penggunaan alat-alat keselamatan mengurangi kenyamanan.
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal)
Pembuangan Limbah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dengan
pengenceran menggunakan air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label
yang jelas.
Terkena Bahan Kimia
Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila hal itu
terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Jangan panik .
b. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja
sendirian di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih
d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak menyebar.
e. Bawalah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup oksigen.
f. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.
Terjadi Kebakaran
Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan
yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan Panik
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C), padamkan dg kelas pemadam yang
sesuai (Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dlltidak boleh disiram dengan air)
d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu
tangan.
e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
f. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya Nomor Telepon Pemadam
Kebakaran harus ada di Laboratorium.
Gas Berbahaya
Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut
adalah:
a. Bersifat Iritasi
Gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida (cermati baunya yang
menyengat/menusuk).
b. Karbon monoksida
Sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari.Gas CO tidak
berwarna, dan tidak berbau
c. Hidrogen sianida berbau seperti almond
d. Hidrogen sulfida dikenali dari baunya, zat ini beracun.
Simbol Bahaya
Laboratorium Kimia merupakan tempat khusus yang digunakan untuk melakukan berbagai
kegiatan percobaan / praktikum / penelitian yang berhubungan dengan proses uji (kualitatif dan
kuantitatif), proses analisis, maupun proses sintesis. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan
dengan menggunakan alat dan bahan tertentu. Agar kegiatan di laboratorium kimia dapat
terlaksana dengan baik, penting untuk mengetahui berbagai sifat bahan, alat, serta prosedur
pelaksanaannya.
Setiap zat memiliki sifat fisik yang khas, misalnya beberapa zat bersifat mudah
menguap, menyublim, korosif, dsb. Demi keselamatan, sebaiknya kita mengenal sifat zat
sebelum digunakan. Secara spesifik sifat tiap zat/senyawa dapat dilihat melalui data MSDS –
nya.
MSDS (Material Safety Data Sheet) merupakan informasi lengkap tentang suatu
senyawa. MSDS dapat ditemukan dalam buku panduan (handbook) atau browsing di
internet. Sifat umum suatu bahan/zat /senyawa di laboratorium kimia juga tertera pada label
di kemasannya. Berikut penjelasan tentang simbol-simbol sifat zat yang wajib dipahami:
Simbol Sifat Contoh Cara Penanganannya
Mudah Alkohol, Perhatikan prosedur penyimpanan bahan-bahan
terbakar natrium, ini. Sediakan lap basah jika terjadi kebakaran
fosforus, oleh minyak tanah atau alkohol. Gunakan
minyak tanah tabung pemadam kebakaran untuk
memadamkan api
Korosif / Asam dan basa Jika terkena kulit segera basuh dengan air yang
mengikis kuat seperti: mengalir beberapa saat. Hal ini bertujuan untuk
asam klorida,
mengurangi konsentrasi larutan. Segera hubungi
asam sulfat,
sodium guru pembimbing untuk penanganan lebih lanjut.
hidroksida
TUGAS
Jelaskan hal yang bisa dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja di laboratorium kimia:
1. Jika terhirup gas
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
2. Nama :
Kegunaan :
3. Nama :
Kegunaan :
4. Nama :
Kegunaan :
5. Nama :
Kegunaan :
6. Nama :
Kegunaan :
7. Nama :
Kegunaan :
8. Nama :
Kegunaan :
9. Nama :
Kegunaan :
10. Nama :
Kegunaan :
11. Nama :
Kegunaan :
12. Nama :
Kegunaan :
13. Nama :
Kegunaan :
14.
Nama :
Kegunaan :
15. Nama :
Kegunaan :
16. Nama :
Kegunaan :
17. Nama :
Kegunaan :
18. Nama :
Kegunaan :
19. Nama :
Kegunaan :
20. Nama :
Kegunaan :
21. Nama :
Kegunaan :
22. Nama :
Kegunaan :
23. Nama :
Kegunaan :
24. Nama :
Kegunaan :
25. Nama :
Kegunaan :
PEMBENTUKAN SENYAWA
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Unsur yaitu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat baru yang lebih sederhana baik
dengan cara fisik maupun kimia, dan unsur memiliki ciri khas terhadap sifat kimianya .
Senyawa yaitu penggabungan dua atau lebih unsur yang sejenis maupun berlainan jenis yang
membentuk satu kesatuan sehingga memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur
penyusunnya.
Reaksi kimia yaitu suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa
zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya, suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-
kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, kenaikan suhu, timbul
bau, atau timbulnya gas.
A. UNSUR
Dilingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang
berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda bateri merupakan unsur yang
diberi nama karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas,
besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 buah unsur.
Nama unsur diambil dari nama suatu daerah, seperti germanium (Jerman), polonium
(Polandia), Fransium (Perancis), europium (Eropa), amerisium (Amerika), kalifornium
(Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia).Beberapa nama diambil dari nama ilmuan, seperti:
einstenium (Eistein), curium (Marie dan Pierre Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium
(Alfred Nobel). Beberapa nama diambil dari astronomi, seperti: uranium (Uranus), plutonium
(Pluto), neptunium (Neptunus), helium (helios= matahari).
Nama unsur mulai nomor 104 menggunakan akar kata yang menyatakan nomor atom, yaitu
nil = 0, un = 1, bi = 2
tri = 3, quad =4, pent = 5,
hex = 6, sept = 7, okt = 8,
enn = 9.
Untuk memudahkan mengingat dan menuliskan senyawa kimia, pada tahun 1813 Jons
Jacob Berzelius mengusulkan pemberian lambang berupa huruf untuk masing-masing unsur.
Apakah huruf C, Au, Al, dan O memiliki arti bagi anda? Setiap huruf atau pasangan huruf
tersebut merupakan lambang kimia, yang digunakan untuk menuliskan sebuah unsur secara
singkat. Bahan hitam setelah kayu dibakar adalah karbon, lambangnya C. Emas yang bayak
digunakan sebagai perhiasan mempunyai lambang kimia Au. Beberapa Alat dapur terbuat dari
aluminium yang mempunyai lambang kimia Al.
Lambang unsur terdiri dari satu huruf besar atau satu huruf besar diikuti huruf kecil.
Beberapa lambang unsur diambil dari huruf pertama unsur tersebut, misalnya nitrogen (N),
oksigen (O), hidrogen (H). Mengapa emas diberi lambang Au? Au berasal dari nama latin dari
emas “Aurum”. Fe merupakan lambang unsur besi yang diambil dari “Ferum”, Agmerupakan
lambang perak yang diambil dari kata “Argentum”.
C. MOLEKUL
Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu senyawa. Molekul tersusun dari dua atom
atau lebih. Molekul umumnya tersusun dari atom-atom yang berbeda, tetapi beberapa molekul
tersusun dari atom-atom yang sama. Molekul yang tersusun dari atom-atom yang berbeda
dinamakan molekul senyawa, misalnya molekul air. Tiap satu molekul air tersusun dari satu
atom oksigen dan dua atom hidrogen. Sedangkan molekul yang tersusun dari atom yang sama
dinamakan molekul unsur, misalnya oksigen. Tiap satu molekul oksigen tersusun dari dua atom
oksigen. Gambar 2 menunjukkan molekul oksigen dan molekul air.
D. RUMUS KIMIA
Suatu atom tunggal dapat dilambangkan dengan lambang unsur. Kecenderungan atom-atom
untuk membentuk molekul atau ion menyebabkan perlunya suatu notasi yang disebut rumus
kimia. Rumus kimia suatu zat memuat informasi tentang jenis unsur dan jumlah atau
perbandingan atom-atom unsur penyusun zat. Secara umum, rumus kimia dinyatakan dengan
lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur menunjukkan jenis unsur sedangkan angka
indeks menunjukkan jumlah atau perbandingan atom-atom unsur. Angka indeks ditulis sebagai
subskrip setelah lambang unsur. Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus
empiris.
Lambang unsur Lambang unsur Lambang unsur
Hidrogen (H) Sulfur (S) Oksigen (O)
H2SO4
Angka indeks Angka indeks Angka indeks O=4
H=2 S=1
(tidak perlu ditulis)
E. PERSAMAAN REAKSI
Reaksi kimia merupakan contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi kimia,
satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan).
Zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). Hubungan ini dapat ditulis sebagai
berikut.
Pereaksi Hasil reaksi
atau
Reaktan Produk
Contoh:
Logam magnesium direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan laruan magnesium
klorida dan gas hidrogen
Persamaan reaksi diatas dikatakan belum setara, karena jumlah atom dikanan dan dikiri tidak
sama.
Kiri: Mg = 1 Kanan: Mg = 1
Cl = 1 Cl = 2
H = 1 H = 2
Persamaan reaksi setaranya:
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
Koefisien reaksi
Kiri: Mg = 1 Kanan: Mg = 1
Cl = 2 Cl = 2
H = 2 H = 2
Minggu III :(PRAKTIKUM)
Teori Dasar:
Reaksi antara logam natrium dengan air adalah salah satu contoh reaksi kimia. Pada proses
tersebut terjadi terjadi pelepasan panas sehingga reaksi ini digolongkan ke dalam reaksi
eksoterm. Hasil reaksi adalah larutan basa yang dapat diuji menggunakan indikator lakmus
merah dan lakmus biru.
Reaksi yang terjadi: 2Na (s) + H2O (l) 2NaOH (aq) + H2 (g)
Alat: Bahan
Catatan :
Semua zat/bahan tidak boleh disentuh langsung dengan tangan, gunakanlah alat
yang telah disediakan
HATI-HATI!! proses pelarutan akan menghasilkan gas
Pengamatan:
Setelah reaksi
……………………………………………………………………………………………………
Tujuan Kegiatan:
#Siswa dapat menentukan larutan bersifat asam atau basa
# Siswa dapat menentukan PH larutan
Teori Dasar:
Larutan kimia dapat bersifat asam atau basa. Sifat larutan ini dapat ditentukan dengan
menggunakan indicator. Indikator sederhana yang sering digunakan untuk menentukan sifat
larutan adalah kertas lakmus atau indicator universal. Pada penggunaan kertas lakmus , bila
digunakan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah bila larutan bersifat asam, namun
bila digunakan lakmus merah akan berubah warna menjadi biru bila larutan bersifat basa. Bila
kertas lakmus tidak mengalami perubahan pada larutan uji menunjukan larutan bersifat netral.
Untuk larutan yang diuji menggunakan kertas Indikator universal, selain dapat menentukan sifat
larutan asam, basa atau netral juga dapat menentukan derajat keasaman suatu larutan (PH
larutan). Bila pH larutan < 7 menunjukan larutan bersifat asam, bila pH larutan = 7 larutan
bersifat netral, dan bila pH larutan > 7 menunjukan larutan bersifat basa.
Alat:
Bahan:
Gelas kimia Aquades
Labu aquades Larutan cuka dapur
Kertas lakmus merah dan biru Soda kue
Kertas indikator universal Sprit
Mortal dan alu Jeruk nipis
Salak
Prosedur:
Pengamatan:
Larutan Jeruk
Larutan salak
Larutan sprit
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
ATRAKSI KIMIA
EGG TRICKS WITH HYDROGEN GAS
1. Alat dan Bahan
1. Sedotan
2. 1 buah labu erlenmeyer
3. Sumber api
4. Telur
5. Penyangga cangkang telur
6. Jarum
7. Lidi
8. Larutan NaOH 100 mL
9. Aluminium foil
2. Prosedur Kerja
1. Siapkan larutan NaOH 100 mL
2. Lalu, masukkan larutan NaOH ke dalam labu erlenmeyer
3. Keluarkan isi telur dengan membuat lubang pada bagian atas dan bawah
4. Tiuplah lubang bagian atas telur menggunakan sedotan agar isi telur keluar
5. Masukkan air ke dalam cangkang telur dan tiup kembali dengan menggunakan
sedotan. Pastikan bagian dalam telur bersih
6. Setelah itu, masukkan aluminium foil ke dalam larutan NaOH. Hal ini menyebabkan
larutan NaOH menghasilkan gas H 2
7. Letakkan cangkang telur di atas labu erlenmeyer dan pastikan seluruh gas H 2
terperangkap di dalam cangkang telur dengan cara menutup lubang bagian atas telur
dengan jari
8. Apabila larutan NaOH tidak menghasilkan gas H lagi, pindahkan cangkang telur ke
2
7. KI
2. Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 buah tabung erlenmeyer (tabung A dan B)
2. Masukkan asam cuka pada tabung A lalu tambahkan baking soda
3. Masukkan H O 8% pada tabung B lalu tambahkan KI sebagai katalis
2 2
4. Siapkan lidi yang sudah dibakar di sumber api dan masukkan ke dalam tabung A dan B
secara bergantian dengan cepat
2. Prosedur Kerja
1. Siapkan 500 mL air dalam gelas kimia. Masukkan 2 sendok asam oksalat atau asam
sitrat ke dalam gelas kimia aduk kemdian pindahkan dalam beaker gelas.
2. Bungkus satu sendok soda kue dengan kertas tissue dan masukan dalam beaker gelas
yang berisi larutan soda kue.
3. Tutup beaker glass tadi dengan balon dan amati apa yang terjadi.
(LAMPIRAN)
Daftar Pustaka