Anda di halaman 1dari 25

MODUL MATRIKULASI KIMIA

KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM KIMIA

OLEH:
IRDANINGSIH, M.PKim

PROGRAM MATRIKULASI PESERTA DIDIK BARU


MAN 2 KOTA PEKANBARU
TP. 2023/2024
DAFTAR ISI

Minggu I : 1. Hakikat Ilmu Kimia


2. Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia
Minggu II : Observasi
1. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia
2. Latihan
3. Pembentukan Senyawa

Minggu III : 1. Praktikum Pelarutan Asam Basa


2. Praktikum Uji Larutan Asam Basa
3. atraksi kimia

LAMPIRAN
Minggu I: Pengenalan ilmu kimia

HAKIKAT ILMU KIMIA

1. Definisi Ilmu Kimia

Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan
materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara
singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah
materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa.
Berfikir radikal merupakan awal lahirnya kimia. Dahulu, ilmuwan menganggap secara
radikal atau bebas tentang definisi atom dan model atom. Pikiran radikal diperoleh dari dari
kemauan dan kemampuan otak untuk memikirkan sesuatu yang abstrak ataupun empriris.
Cara berpikir radikal ini, mempunyai manfaat yang besar dalam perkembangan dunia kimia,
salah satunya adalah mendorong ilmuwan untuk melakukan perenungan berpikir untuk
menemukan kelanjutan dari pikiran radikalnya. Banyak sekali muncul teori-teori tentang
atom yang yang diawali oleh berfikir yang pokok atau fundamental dari fenomena dasar
mengenai penyusun suatu materi.
Dalam perkembangannya ilmu kimia dibagi dalam beberapa bidang yang lebih spesifik,
yaitu:
a. Kimia organik
b. Kimia anorganik
c. Kimia fisik
d. Kimia analitik
e. Biokimia

2. Keselamatan Kerja di Laboratorium


Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan perhatian
khusus , karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas
yang mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari . Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada
pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium.

Peraturan Keselamatan Kerja


Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :
a. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di laboratorium.
b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di
laboratorium.
c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun
d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.

Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai
berikut :
a. Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan.
b. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
d. Mengetahui cara pemakaian alat emergency : pemadam kebakaran, eye shower,
respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
e. Setiap laboran /Pekerja laboratorium menguasai prosedur pertolongan darurat (P3K).
f. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja
g. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium, hal ini berlaku juga untuk laboran
dan kepala Laboratorium.
h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium
i. Jauhkan alat-alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas meja kerja.

Pakaian di Laboratorium
Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang
dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari.
Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka,
sepatu licin, atau berhak tinggi.
b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak
terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dengan baik meskipun,
penggunaan alat-alat keselamatan mengurangi kenyamanan.

Bekerja dengan Bahan Kimia


Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam
penanganannya. Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus (cukup
dengan mengkibaskan ke arah hidung)

d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal)

Memindahkan Bahan Kimia


Seorang laboran ataupun praktikan pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia
pada setiap kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan
hal hal sebagai berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam
pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan (ambil secukupnya)
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari
kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros

Memindahkan Bahan Kimia Cair


Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang
wujudnya cair. Hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan dan sekaligus telapak tangan
memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran yang
ada diatas meja.
c. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
d. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume sehingga lebih mudah.
Memindahkan Bahan Kimia Padat
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
a. Gunakan sendok sudu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c. Alat yang digunakan untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok
untuk bermacam macam keperluan.

Cara Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi


Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada
banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara
melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :

a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.


b. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
c. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai
orang lain.

Cara Memanaskan dengan Gelas Kimia


Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia (bukan tabung reaksi) maka harus
memperhatikan aturan sebagai berikut :
a. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.
b. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan
mendadak.
c. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sebagai penangas air, isikan air seperempatnya saja
supaya tidak terjadi tumpahan.

Peralatan dan Cara Kerja


Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena
itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Botol reagen harus dipegang dengan cara pada bagian label ada pada telapak tangan .
b. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila memasukkan gelas
pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di meja karena
mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah masih baik atau
tidak.
d. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfat-lah yang dituang sedikit demi
sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.

Pembuangan Limbah
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dengan
pengenceran menggunakan air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label
yang jelas.
Terkena Bahan Kimia
Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila hal itu
terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Jangan panik .
b. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja
sendirian di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan tersebut, bila
memungkinkan bilas sampai bersih
d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak menyebar.
e. Bawalah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup oksigen.
f. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.

Terjadi Kebakaran
Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan
yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan Panik
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C), padamkan dg kelas pemadam yang
sesuai (Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dlltidak boleh disiram dengan air)
d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu
tangan.
e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
f. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya Nomor Telepon Pemadam
Kebakaran harus ada di Laboratorium.

Kombinasi Bahan yang Harus Dihindari


Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus
dihindari.
a. Natrium atau Kalium dengan air
b. Amonium nitrat, serbuk seng dan air
c. Kalium nitrat dengan natrium asetat
d. Nitrat dengan ester
e. Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium
f. Benzena atau alkohol dengan api

Gas Berbahaya
Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut
adalah:
a. Bersifat Iritasi
Gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida (cermati baunya yang
menyengat/menusuk).
b. Karbon monoksida
Sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari.Gas CO tidak
berwarna, dan tidak berbau
c. Hidrogen sianida berbau seperti almond
d. Hidrogen sulfida dikenali dari baunya, zat ini beracun.
Simbol Bahaya

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA

Laboratorium Kimia merupakan tempat khusus yang digunakan untuk melakukan berbagai
kegiatan percobaan / praktikum / penelitian yang berhubungan dengan proses uji (kualitatif dan
kuantitatif), proses analisis, maupun proses sintesis. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan
dengan menggunakan alat dan bahan tertentu. Agar kegiatan di laboratorium kimia dapat
terlaksana dengan baik, penting untuk mengetahui berbagai sifat bahan, alat, serta prosedur
pelaksanaannya.

A. Bahan-bahan / zat di Laboratorium Kimia


Terdapat dua jenis bahan/zat kimia di laboratorium, yaitu:
1. Zat Padat, contoh: natrium hidroksida (NaOH), kalsium karbonat (CaCO3), dll.
2. Zat cair, contoh: amonia (NH3), hydrogen peroksida (H2O2), asam sulfat (H2SO4), dll

Setiap zat memiliki sifat fisik yang khas, misalnya beberapa zat bersifat mudah
menguap, menyublim, korosif, dsb. Demi keselamatan, sebaiknya kita mengenal sifat zat
sebelum digunakan. Secara spesifik sifat tiap zat/senyawa dapat dilihat melalui data MSDS –
nya.
MSDS (Material Safety Data Sheet) merupakan informasi lengkap tentang suatu
senyawa. MSDS dapat ditemukan dalam buku panduan (handbook) atau browsing di
internet. Sifat umum suatu bahan/zat /senyawa di laboratorium kimia juga tertera pada label
di kemasannya. Berikut penjelasan tentang simbol-simbol sifat zat yang wajib dipahami:
Simbol Sifat Contoh Cara Penanganannya
Mudah Alkohol, Perhatikan prosedur penyimpanan bahan-bahan
terbakar natrium, ini. Sediakan lap basah jika terjadi kebakaran
fosforus, oleh minyak tanah atau alkohol. Gunakan
minyak tanah tabung pemadam kebakaran untuk
memadamkan api

Berbahaya, Uap Pada saat menggunakan bahan ini tutuplah


berbau bromin, hidung dan mulut dengan kain kasa dan
tajam dan amonia, lakukan di dalam lemari asam. Muntahkan jika
menyengat asam sulfat tercium bau bahan ini dan segera hubungi guru
pembimbing

Simbol Sifat Contoh Cara Penanganannya

Mudah Campuran Disimpan dalam minyak paraffin dan jangan disimpan


meledak hidroggen dan di dalam laboratorium yang lembab
oksigen,
kalium

Korosif / Asam dan basa Jika terkena kulit segera basuh dengan air yang
mengikis kuat seperti: mengalir beberapa saat. Hal ini bertujuan untuk
asam klorida,
mengurangi konsentrasi larutan. Segera hubungi
asam sulfat,
sodium guru pembimbing untuk penanganan lebih lanjut.
hidroksida

Simbol Sifat Contoh Cara Penanganannya


Karbon-14, Kalau tidak perlu jangan menggunakan bahan ini
Radioaktif uranium, karena bahan ini memancarkan sinar-sinar
plutonium radioaktif yang dapat merusak / mematikan sel-sel
tubuh

Beracun Merkuri Jika bersentuhan dengan bahan yang bertanda ini


sianida, gas basuh tangan dengan sabun dan alirkan air di atas
klorin, karbon tangan beberapa saat. Jika terhirup atau tertelan
tetraklorida segera muntahkan dan hubungi dokter Konsumsi
susu setelah eksperimen dengan bahan-bahan
bertanda ini
B. Alat-alat di Laboratorium Kimia
Berdasarkan bahan pembentuknya, alat-alat di Laboratorium Kimia dibagi atas beberapa
jenis:
1. Alat yang terbuat dari gelas, contoh: beaker glass (gelas kimia), gelas ukur, labu
Erlenmeyer, dll
2. Alat yang terbuat dari kayu, contoh: penjepit tabung reaksi, rak rabung reaksi, dll
3. Alat yang terbuat dari keramik, contoh: lumpang dan alu, plat tetes, dll
4. Alat yang terbuat dari besi, contoh: statif, klem, kaki tiga, dll
5. Alat yang terbuat dari karet, contoh: filler / ball pipet,
6. Alat yang terbuat dari plastik, contoh: gelas kimia plastik, calorimeter bom, dll
Semua sifat dan kegunaan alat yang akan digunakan wajib dipahami agar pekerjaan dapat
berjalan baik dan tidak membahayakan pengguna maupun lingkungan.

C. Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia


Mengingat bahwa pekerjaan di laboratorium kimia berpeluang menimbulkan bahaya, hal
penting lain yang wajib dipahami selain sifat zat dan alat adalah prosedur kerja. Pemahaman
akan prosedur kerja juga harus dibarengi dengan pelaksanaan kerja yang fokus dan teliti.
Kesalahan kerja di laboratorium kimia dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang-
orang yang ada di sekitar.

Perlengkapan keselamatan kerja di laboratorium kimia, antara lain:


1. Jas lab
2. Google / kaca mata
3. Gloves / Sarung tangan
4. Masker
5. Racun api

TUGAS
Jelaskan hal yang bisa dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja di laboratorium kimia:
1. Jika terhirup gas
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

2. Jika tertelan zat


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

3. Jika tersiram zat


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

4. Jika timbul nyala api


……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
Minggu II : (OBSERVASI)
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA

Tujuan kegiatan : memperkenalkan alat-alat yang umum dipakai dalam kegiatan


praktikum kimia dan kegunaannya

Lengkapi tabel berikut (perhatikan contoh no. 1)!


NO. GAMBAR ALAT NAMA DAN KEGUNAAN
1. Nama : lumping/mortar dan alu
Kegunaan : untuk menghaluskan zat padat

2. Nama :
Kegunaan :

3. Nama :
Kegunaan :

4. Nama :
Kegunaan :

5. Nama :
Kegunaan :
6. Nama :
Kegunaan :

7. Nama :
Kegunaan :

8. Nama :
Kegunaan :

9. Nama :
Kegunaan :

10. Nama :
Kegunaan :
11. Nama :
Kegunaan :

12. Nama :
Kegunaan :

13. Nama :
Kegunaan :

14.
Nama :
Kegunaan :

15. Nama :
Kegunaan :
16. Nama :
Kegunaan :

17. Nama :
Kegunaan :

18. Nama :
Kegunaan :

19. Nama :
Kegunaan :

20. Nama :
Kegunaan :

21. Nama :
Kegunaan :
22. Nama :
Kegunaan :

23. Nama :
Kegunaan :

24. Nama :
Kegunaan :

25. Nama :
Kegunaan :
PEMBENTUKAN SENYAWA

PERISTILAHAN / GLOSSARY

Unsur yaitu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat baru yang lebih sederhana baik
dengan cara fisik maupun kimia, dan unsur memiliki ciri khas terhadap sifat kimianya .

Senyawa yaitu penggabungan dua atau lebih unsur yang sejenis maupun berlainan jenis yang
membentuk satu kesatuan sehingga memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur
penyusunnya.

Reaksi kimia yaitu suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa
zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya, suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-
kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, kenaikan suhu, timbul
bau, atau timbulnya gas.

A. UNSUR
Dilingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang
berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda bateri merupakan unsur yang
diberi nama karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas,
besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 buah unsur.
Nama unsur diambil dari nama suatu daerah, seperti germanium (Jerman), polonium
(Polandia), Fransium (Perancis), europium (Eropa), amerisium (Amerika), kalifornium
(Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia).Beberapa nama diambil dari nama ilmuan, seperti:
einstenium (Eistein), curium (Marie dan Pierre Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium
(Alfred Nobel). Beberapa nama diambil dari astronomi, seperti: uranium (Uranus), plutonium
(Pluto), neptunium (Neptunus), helium (helios= matahari).
Nama unsur mulai nomor 104 menggunakan akar kata yang menyatakan nomor atom, yaitu
nil = 0, un = 1, bi = 2
tri = 3, quad =4, pent = 5,
hex = 6, sept = 7, okt = 8,
enn = 9.

Misalnya unsur dengan nomor 107:


1 0 7
un nil sept + ium = unilseptium (Uns)

Untuk memudahkan mengingat dan menuliskan senyawa kimia, pada tahun 1813 Jons
Jacob Berzelius mengusulkan pemberian lambang berupa huruf untuk masing-masing unsur.
Apakah huruf C, Au, Al, dan O memiliki arti bagi anda? Setiap huruf atau pasangan huruf
tersebut merupakan lambang kimia, yang digunakan untuk menuliskan sebuah unsur secara
singkat. Bahan hitam setelah kayu dibakar adalah karbon, lambangnya C. Emas yang bayak
digunakan sebagai perhiasan mempunyai lambang kimia Au. Beberapa Alat dapur terbuat dari
aluminium yang mempunyai lambang kimia Al.
Lambang unsur terdiri dari satu huruf besar atau satu huruf besar diikuti huruf kecil.
Beberapa lambang unsur diambil dari huruf pertama unsur tersebut, misalnya nitrogen (N),
oksigen (O), hidrogen (H). Mengapa emas diberi lambang Au? Au berasal dari nama latin dari
emas “Aurum”. Fe merupakan lambang unsur besi yang diambil dari “Ferum”, Agmerupakan
lambang perak yang diambil dari kata “Argentum”.

Aturan dalam menuliskan lambang unsur:


1. Jika suatu unsur dilambangkan dengan satu huruf, maka harus digunakan huruf kapital,
misalnya oksigen (O), hidrogen (H), karbon (C).
2. Jika suatu unsur dilambangkan lebih satu huruf, maka huruf pertama menggunakan huruf
kapital dan huruf berikutnya menggunakan huruf kecil, misalnya seng (Zn), emas (Au),
tembaga (Cu). Kobalt dilambangkan Co, bukan CO. CO bukan lambang unsur, tetapi
lambang senyawa dari karbon monoksida yang tersusun dari unsur karbon (C) dan oksigen
(O).
B. ATOM
Jika suatu unsur, misalnya sepotong besi, dipotong menjadi dua dan potongan tersebut
dipotong lagi secara terus-menerus, maka akan diperoleh partikel besi terkecil yang masih
mempunyai sifat yang sama seperti sebelum dipotong. Partikel terkecil tersebut dinamakan atom
besi. Jadi unsur besi tersusun dari atom besi. Unsur lain, misalnya emas, juga tersusun dari
atom-atom emas. Atom penyusun emas mempunyai sifat yang berbeda dengan atom penyusun
besi.

C. MOLEKUL
Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu senyawa. Molekul tersusun dari dua atom
atau lebih. Molekul umumnya tersusun dari atom-atom yang berbeda, tetapi beberapa molekul
tersusun dari atom-atom yang sama. Molekul yang tersusun dari atom-atom yang berbeda
dinamakan molekul senyawa, misalnya molekul air. Tiap satu molekul air tersusun dari satu
atom oksigen dan dua atom hidrogen. Sedangkan molekul yang tersusun dari atom yang sama
dinamakan molekul unsur, misalnya oksigen. Tiap satu molekul oksigen tersusun dari dua atom
oksigen. Gambar 2 menunjukkan molekul oksigen dan molekul air.

D. RUMUS KIMIA
Suatu atom tunggal dapat dilambangkan dengan lambang unsur. Kecenderungan atom-atom
untuk membentuk molekul atau ion menyebabkan perlunya suatu notasi yang disebut rumus
kimia. Rumus kimia suatu zat memuat informasi tentang jenis unsur dan jumlah atau
perbandingan atom-atom unsur penyusun zat. Secara umum, rumus kimia dinyatakan dengan
lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur menunjukkan jenis unsur sedangkan angka
indeks menunjukkan jumlah atau perbandingan atom-atom unsur. Angka indeks ditulis sebagai
subskrip setelah lambang unsur. Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus
empiris.
Lambang unsur Lambang unsur Lambang unsur
Hidrogen (H) Sulfur (S) Oksigen (O)

H2SO4
Angka indeks Angka indeks Angka indeks O=4
H=2 S=1
(tidak perlu ditulis)

E. PERSAMAAN REAKSI
Reaksi kimia merupakan contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi kimia,
satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan).
Zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). Hubungan ini dapat ditulis sebagai
berikut.
Pereaksi Hasil reaksi
atau
Reaktan Produk

bagaimana menggunakan lambang-lambang kimia. Beberapa lambang lain


yang digunakan pada persamaan reaksi kimia:
menghasilkan (g) gas (g = gas)

+ ditambah (l) cairan atau leburan (l = liquid)


(s) padatan (s = solid) (aq) terlarut dalam air (aq = aquous)

Contoh:
Logam magnesium direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan laruan magnesium
klorida dan gas hidrogen

Persamaan reaksi kimianya:


Mg (s) + HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
Al (s) + H2 SO4 (aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g)

Persamaan reaksi diatas dikatakan belum setara, karena jumlah atom dikanan dan dikiri tidak
sama.
Kiri: Mg = 1 Kanan: Mg = 1
Cl = 1 Cl = 2
H = 1 H = 2
Persamaan reaksi setaranya:
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)

Koefisien reaksi

Kiri: Mg = 1 Kanan: Mg = 1
Cl = 2 Cl = 2
H = 2 H = 2
Minggu III :(PRAKTIKUM)

REAKSI KIMIA SEDERHANA


1. Sifat Logam Natrium
Tujuan Kegiatan:
1. Siswa dapat melihat reaksi kimia dengan menerapkan prosedur keselamatan
2. Siswa mengenal persamaan kimia sederhana dan komponen persamaan kimia

Teori Dasar:
Reaksi antara logam natrium dengan air adalah salah satu contoh reaksi kimia. Pada proses
tersebut terjadi terjadi pelepasan panas sehingga reaksi ini digolongkan ke dalam reaksi
eksoterm. Hasil reaksi adalah larutan basa yang dapat diuji menggunakan indikator lakmus
merah dan lakmus biru.
Reaksi yang terjadi: 2Na (s) + H2O (l) 2NaOH (aq) + H2 (g)
Alat: Bahan

 Gelas kimia - Logam Na


 Pinset - kertas lakmus merah dan biru
 Labu aquades
Prosedur:

 Masukkan sebanyak 10 mL aquades ke dalam tabung reaksi


 Celupkan lakmus merah dan lakmus biru ke dalam aquades tersebut (catat pengamatan)
 Ke dalam tabung reaksi yang telah berisi aquades, masukkan sekeping padatan Na (catat
pengamatan)
 Setelah reaksi selesai, celupkan lagi lakmus merah dan lakmus biru ke dalam larutan
(catat pengamatan)

Catatan :

 Semua zat/bahan tidak boleh disentuh langsung dengan tangan, gunakanlah alat
yang telah disediakan
 HATI-HATI!! proses pelarutan akan menghasilkan gas
Pengamatan:

Larutan Perubahan warna lakmus


Lakmus merah Lakmus biru
Sebelum reaksi

Setelah reaksi

Pengamatan selama reaksi berlangsung (gelembung gas, panas, bau, dll):


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

2. UJI LARUTAN ASAM BASA

Tujuan Kegiatan:
#Siswa dapat menentukan larutan bersifat asam atau basa
# Siswa dapat menentukan PH larutan

Teori Dasar:
Larutan kimia dapat bersifat asam atau basa. Sifat larutan ini dapat ditentukan dengan
menggunakan indicator. Indikator sederhana yang sering digunakan untuk menentukan sifat
larutan adalah kertas lakmus atau indicator universal. Pada penggunaan kertas lakmus , bila
digunakan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah bila larutan bersifat asam, namun
bila digunakan lakmus merah akan berubah warna menjadi biru bila larutan bersifat basa. Bila
kertas lakmus tidak mengalami perubahan pada larutan uji menunjukan larutan bersifat netral.

Gambar Pengujian larutan menggunakan kertas lakmus

Untuk larutan yang diuji menggunakan kertas Indikator universal, selain dapat menentukan sifat
larutan asam, basa atau netral juga dapat menentukan derajat keasaman suatu larutan (PH
larutan). Bila pH larutan < 7 menunjukan larutan bersifat asam, bila pH larutan = 7 larutan
bersifat netral, dan bila pH larutan > 7 menunjukan larutan bersifat basa.

Gambar Kertas Indikator Univrersal

Alat:
Bahan:
 Gelas kimia  Aquades
 Labu aquades  Larutan cuka dapur
 Kertas lakmus merah dan biru  Soda kue
 Kertas indikator universal  Sprit
 Mortal dan alu  Jeruk nipis
 Salak
Prosedur:

 Masukkan sebanyak 5 mL ( 100 tetes) larutan cuka dalam gelas kimia.


 Celupkan lakmus merah dan lakmus biru ke dalam larutan tersebut (catat pengamatan),
kemuian ganti kertas lakmus dengan kertas indicator universal ( catat pengamatan)
 Lakukan cara yang sama dengan mengganti larutan cuka dengan soda kue serta larutan
uji lainnya.
 Catat pengamatan untuk masing masing larutan uji.

Pengamatan:

Larutan Uji Perubahan warna lakmus PH dengan indicator


Lakmus merah Lakmus biru Universal
Larutan Cuka

Larutan soda Kue

Larutan Jeruk

Larutan salak

Larutan sprit

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

ATRAKSI KIMIA
EGG TRICKS WITH HYDROGEN GAS
1. Alat dan Bahan
1. Sedotan
2. 1 buah labu erlenmeyer
3. Sumber api
4. Telur
5. Penyangga cangkang telur
6. Jarum
7. Lidi
8. Larutan NaOH 100 mL
9. Aluminium foil
2. Prosedur Kerja
1. Siapkan larutan NaOH 100 mL
2. Lalu, masukkan larutan NaOH ke dalam labu erlenmeyer
3. Keluarkan isi telur dengan membuat lubang pada bagian atas dan bawah
4. Tiuplah lubang bagian atas telur menggunakan sedotan agar isi telur keluar
5. Masukkan air ke dalam cangkang telur dan tiup kembali dengan menggunakan
sedotan. Pastikan bagian dalam telur bersih
6. Setelah itu, masukkan aluminium foil ke dalam larutan NaOH. Hal ini menyebabkan
larutan NaOH menghasilkan gas H 2

7. Letakkan cangkang telur di atas labu erlenmeyer dan pastikan seluruh gas H 2

terperangkap di dalam cangkang telur dengan cara menutup lubang bagian atas telur
dengan jari
8. Apabila larutan NaOH tidak menghasilkan gas H lagi, pindahkan cangkang telur ke
2

atas penyangga dengan cepat


9. Lalu berikan panas ke atas cangkang telur dengan menggunakan lidi yang dibakar di
sumber api
10. Cangkang telur akan meledak

B. FIRE EXTINGUISH / REIGNITION


1. Alat dan Bahan
1. 2 buah tabung erlenmeyer
2. Lidi
3. Sumber api
4. Asam cuka
5. H O 8%
2 2

6. Baking soda (NaHCO )3

7. KI
2. Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 buah tabung erlenmeyer (tabung A dan B)
2. Masukkan asam cuka pada tabung A lalu tambahkan baking soda
3. Masukkan H O 8% pada tabung B lalu tambahkan KI sebagai katalis
2 2

4. Siapkan lidi yang sudah dibakar di sumber api dan masukkan ke dalam tabung A dan B
secara bergantian dengan cepat

C. PENIUP BALON AJAIB


1. Alat dan Bahan
1. Gelas beaker
2. Gelas kimia
3. Sendok kimia
4. Balon
5. 500 mL air
6. 1 sendok soda kue
7. Asam oksalat / asam sitrat

2. Prosedur Kerja
1. Siapkan 500 mL air dalam gelas kimia. Masukkan 2 sendok asam oksalat atau asam
sitrat ke dalam gelas kimia aduk kemdian pindahkan dalam beaker gelas.
2. Bungkus satu sendok soda kue dengan kertas tissue dan masukan dalam beaker gelas
yang berisi larutan soda kue.
3. Tutup beaker glass tadi dengan balon dan amati apa yang terjadi.

(LAMPIRAN)

SISTEM PERIODIK UNSUR


(LAMPIRAN)
TATA TERTIB LABORATORIUM MAN 2 KOTA PEKANBARU

1. Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seizin guru


2. Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah semua peralatan siap dan dalam
kondisi layak digunakan
3. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan / minuman ke ruang Laboratorium kecuali
untuk praktikum
4. Siswa tidak diperkenankan membawa lat-alat / bahan praktikum keluar ruangan
Laboratorium tanpa seizin guru
5. Dilarang mencoret-coret bangku, meja / ruangan Laboratorium
6. Alat-alat atau bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjukpenggunaan atau
sesuai anjuran guru
7. Dalam melakukan praktikum hendaknya digunakan bahan secukupnya
8. Jika dalam praktikum siswa merusakkan / memecahkan alat maka yang bersangkutan wajib
menggantinya
9. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan
bahan kimia) harap segera melapor kepada guru
10. Dilarang mencicipi / memakan sesuatu dalam praktikumkalau guru tidak menyuruh untuk
melakukannya
11. Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang praktikum yang akan dilaksanakan
12. Label / stiker yang rusak harap segera dilaporkan kepada guru
13. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya
14. Janganlah bermain-main selama praktikum berlangsung
15. Setelah selesai praktikum alat-alat dan bahan hendaknya dikembalikan ketempat semula
dalam keadaan lengkap, bersih dan siap pakai
16. Cuci tangan setelah praktikum berakhir
17. Sebelum meninggalkan ruangan Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih ,
kursi diletakkan di atas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.

Daftar Pustaka

Sunarto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Kimia, Pendidikan Kimia


FMIPA UNY, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai